Anda di halaman 1dari 7

Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)

By Supian, ST,MT
• Bak Filter. Lapisan kerikil (gravel)
CHAPTER I. mempunyai fungsi untuk meratakan

R
• Media Penyaring (lapisan
pasir). aliran air pada waktu penyaringan
apid sand filter atau saringan
• Lapisan penyangga yang atau pencucian filter, serta sebagai
pasir cepat dapat digunakan untuk terdiri dari batu kerikil atau
gravel. lapisan penyangga lapisan pasir agar
mengurangi padatan tersuspensi • Sistem drainase (under drain tidak turun dan masuk atau menutup
dan tingkat kekeruhan Saringan system ). sistem under drain (pengetapan).
pasir cepat ini biasanya merupakan • Perralatan pencuciab filter. Kriteria Perencanaan Saringan Pasir Saringan Pasir
saringan pasir yang memerlukan • Pengaduk unggun media Lambat cepat
bahan penyusun dalam jumlah yang filter (filter bed agitator) Kecepatan Penyaringan 4-5 120 - 150
untuk pencucian. (m3/m2.hari)
besar. Saringan jenis ini dilengkapi
dengan pipapipa dan kran yang • Peralatan kontrol. Diameter efektif pasir 0,3 – 0,4 0,45 – 0,70
(mm)

digunakan untuk mengatur jalannya Bak filter umumnya berbentuk Luas permukaan Filter Ratusan - 5000 < 150
(m2)
aliran air, baik untuk air masuk persegi empat dan terbuat dari beton Tebal Lapisan Pasir 700 - 900 600 – 700
(input) maupun air keluar (output). bertulang, tetapi untuk kapasitas (mm)

Rapid sand filter adalah salah yang kecil biasanya dibuat dalam Tebal Lapisan 400 - 600 300 – 500
Penyangga (Garvel)
satu jenis unit filtrasi yang mampu bentuk paket dan terbuat dari besi – (mm)

menghasilkan debit air yang lebih baja. Ketinggian air di atas


lapisan pasir (m)
2,5 – 3,0 > 1,0

banyak dibandingkan slow sand Untuk standar media filter ada Pemebrsihan Filter Beberapa 12 – 24 jam
minggu
filter (saringan pasir lambat). beberapa kriteria standar seperti Koefisien Kerataan 2,0 – 2,5 < 1,7
Penambahan karbon aktif di atas ditunjukkan pada Tabel berikut : (uniformity coefficient)

media pada filter bertujuan untuk Sumber : JWWA 1978.


ITEM Standar AWWA Standar JWWA
meningkatkan efisiensi penurunan (Amerika) (Jepang)
bau, kekeruhan, senyawa organik Tebal Lapisan pasir 60 – 75 cm 60 – 70 cm
dan rasa. Diameter pasir 0,4 –0,6 mm 0,45 – 0,70 mm Sistem Under Drain (Pengetapan)
Uniformity - < 1,70 Sistem under drain pengetapan)
coefficient
mempunyai fungsi untuk meratakan
Kriteria Saringan pasir Cepat Tebal lapisan gravel 150 – 450 mm 300 – 500 mm aliran air pada waktu pencucian
tergantung tipe
Di dalam sistem saringan pasir sistem under

cepat secara garis besar terdiri dari drain

beberapa bagian antara lain : Sumber : JWWA 1978.


P ERJALANAN PANJANG
MENUJU KEJAYAAN https://www.supianpdam.com

balik (back wash) agar tidak merusak 0,4 % dari luas permukaan filter.
susunan media penyaring (lapisan (JWWA).
pasir dan lapisan kerikil). Selain itu Hal ini dilakukan untuk
untuk meratakan pengumpulan air mencegah penyumbatan oleh pasir Oleh karena pada waktu
yang telah disaring. Beberapa tipe pada waktu pencucian filter (back pencucian filter (back wash) tekanan
sistem pengetapan (under drain) wash), air pencuci tidak langsung air sangat besar, maka untuk
yang umum digunakan antara lain : mengarah ke media filter tetapi ke menghindari agar blok wheeler
lantai dasar agar tidak merusak tidak terangkat maka tiap sudut
• Tipe Pipa Lateral susunan lapisan pasir dan kerikil sambunga dipasang baut penahan.
(perforated pipe). akibat alirannjet dari air pencuci. Untuk inspeksi atau pemeriksaan,
• Tipe Leopold Bottom maka ruang air bertekanan (pressure
Jarak antara pipa < 30 cm,
(Perforated Block). water room) dilengkapi dengan man
panjang tiap pipa lebih kecil 60 kali
hole.
• Tipe Wheeler Bottom. diameter pipa. Jika terlalu panjang,
maka pada waktu pencucian balik Skema konstruksi sistem
• Porous Plate atau Strainer
(back wash) tidak bisa merata. Wheeler Bottom dapat dilihat pada
Nozles.
Diameter lubang 6 – 12 mm, jarak Gambar
A. Sistem pengetapan tipe pipa tiap lubang disesuaikan dengan
lateral. jarakn pipa, diameter pipa dan
diametr lubang. Umumnya jarak
antar lubang 7,5 – 20 cm. Total luas
permukaan lubang 0,2 % dari luas
permukaan filter, atau 20 – 50 % dari
total luas penampang pipa.
Luas penampang pipa utama
berkisar antara 1,75 – 2,0 kali total
luas penampang pipa cabang. Jika
terlalu kecil maka head loss pada
saat pencucian besar sekali dan jika
terlalu besar tidak ekonomis.

B. Sistem Wheeler Bottom


Di dalam sistem ini terdiri dari
cetakan beton berbetuk piramidal
(kerucut). Cetakan beton (wheeler
bottom) tersebut diletakkan di atas
lantai dasar filter dan disangga oleh
penyangga dari beton semen. Ruang
antara blok beton (wheeler bottom) C. Sistem Leopold Bottom
dengan dasar filter disebut ruang air Sistem ini terdiri dari blok
bertekanan (pressure water room). beton dengan lubang-lubang
Di atas blok wheeler, tiap kecil di Blok Leopold antara lain :
kerucut diisi dengan bola terbuat standard perforated block, low head
dari porcelain sebanyak 5 – 14 buah. loss perforated block dan triangle
Diameter bola berkisar antara 30 – perforated block.
80 mm (AWWA). Jarak tiap pusat Dibandingkan dengan wheeler
kerucut 20 – 30 cm. Di dalam setiap bottom, perforated block lebih
kerucut bagian bawah terdapat mudah pemasangannya dan tidak
lubang orifice. Total luas penampang memerlukan penyangga, serta tidak
lubang orifice disarankan 0,25 – memerlukan ruang air bertekanan
(pressure water room). Lapisan ditunjukkkan seperti pada Gambar
kapasitas yang tidak terlalu besar.
gravel atau kerikil yang dipakai lebih dibawah ini, di dalam prakteknya
tipis dari pada wheeler bottom. Sistem ini banyak digunakan untuk unit pengolahan air minum
untuk unit filter bertekanan operasi filtrasi dilakukan secara
Skema konstruksi sistem
(pressure filter). Berapa contoh otomatis. Untuk proses operasi
Leopold Bottom dapat dilihat pada
sistem underdrain dengan strainner secara otomatis diperlukan beberpa
Gambar berikut.
dapat dilihat pada Gambar berikut. peralatan kontrol antara lain :
1. Alat kontrol laju aliran (flow
rate controler).
2. Alat indikator Headloss.
3. Turbiditi-meter on line.
Di dalam perencanaan sistem
saringan pasir cepat (filter plant),
beberpa hal yang perlu dilakukan
Sedangkan beberapa tipe head antara lain :
Untuk perforated block standar, dari strainner dapat dilihat pada 1. Menghitung luas filter yang
total luas penampang lubang Gambar berikut. diperlukan.
disarankan 0,65 % dari luas filter. 2. Menetukan jumlah filter
Untuk perforated block dengan head yang tepat.
loss rendah, total luas lubang adalah 3. Pemilihan tipe pengontrolan
1,36 % dari luas filter, sedangkan aliran.
untuk perforated block segi tiga total 4. Pemilihan tipe sistem
luas lubang disarankan 0,57 % dari penguranan atau pengetapan
luas filter. Luas penampang saluran Untuk operasi unit saringan (underdrain system).
pengumpul utama disarankan > 1 % pasir cepat secara umum 5. Pemilihan material media
dari luas filter. filter, ukuran serta distribusi
ukuran.
6. Pemilihan sistem pencucian
D. Sistem Porous Plate balik dan sistem pencucian
Di dalan sisten porous plate, pembantu.
media filter langsung di tahan 7. Perencanaan saluran
oleh porous plate tersebut tanpa pencuci.
menggunakan lapisan kerikil antara. 8. Perencanaan pipa inlet,
Porous plate dibuat dari bahan outlet, pipa pencuci utama.
keramik dan biasanya disangga OPERASI FILTER PASIR 9. Menentukan kedalaman
dengan saddle block. Kapasitas CEPAT filter
pengumpulan air atau laju aliran air 10. Perencanaan pompa
melalui porous plate diukur dengan Di dalam pengoperasian saringan
pencuci, tangki elevasi dll.
cara mengukur kemampuan udara pasir cepat terdiri dari tiga tahap
yang dapat melalui porous plate yaitu :
pada kondisi tertentu. Berdasarkan 1. Tahap Penyaringan (filtrasi).
Japan Standart, untuk porous plate
disarankan + 55 m3/m2.menit laju 2. Pencucian Filter atau
alir udara pada 20 mm kolom air. pencucian balik (back wash).
Porositas 34 – 38 %. 3. Penyaringan awal setelah
pencucian filter dibuang untuk
beberapa saat.
E. Sistem Strainer
Sistem underdrain dengan
menggunakan strainer sering
digunakan untuk unit dengan
P ERJALANAN PANJANG
MENUJU KEJAYAAN https://www.supianpdam.com

Kualitas Pasir Untuk Media Filter


Kulaitas pasir yang digunakan untuk saringan pasir Di dalam praketeknya, pasir yang digunakan untuk
cepat berdasarkan kriteria pemilihan media pasir untuk media filter mempunyai diameter efektif 0,6 – 0,7 mm
pengolahan air minum JWWA A 103-1967 meliputi dan uniformity coefficient berkisar antara 1,3 – 1,6.
beberapa hal antara lain : Batas turbidity pasir (Degree of cleaning turbidity)
Pasir yang digunakan untuk media saringan pasir harus lebih kecil 30.
cepat harus cukup keras (kuat) dan mempunyai kualitas Thermal decrement (pengurangan berat akibat
yang merata (uniform), dan mengandung kwarsa dengan panas) harus lebih kecil 0,7 %. Pasir yang dipakai untuk
konsentrasi yang cukup tinggi. Bebas dari partikel pasir filtrasi sedapat mungkin harus merupakan media
yang berbentuk flake (lempengan) atau partikel yang murni, bebas dari impuritis misalnya senyawa organik,
Diameter efektif pasir bervariasi antara 0,45 – 0,7 mm. lempung, kapur dll.
Uniformity coefficient harus lebih kecil 1,70. Kelarutan pasir di dalam HCl harus lebih kecil 3,5
Uniformity coefficient adalah perbandingan antara %. Specific gravity pasir antara 2,55 – 2,65.
diameter screen pada saat lolos 60 % dengan diameter
Wearing rate of filter yaitu kehilangan pasir karena
screen pada saat lolos 10 % (gambar berikut Kurva
lolos pada waktu pencucian, pecah akibat tekanan dll
kumulatif ukuran partikel pasir)
dibawah 3 %. Diameter pasir maksimum 2 mm dan
minimal > 0,3 mm.

Head Loss Filter


Tinggi permukaan air di atas lapisan pasir dan dinding
bebas (free board ) menurut standar JWWA adalah
sebagai berikut :
Tinggi permukaan air di atas lapisan pasir harus
lebih besar 1 meter. Dinding bebas (free board) yaitu
jarak dari tinggi permukaan air maksimum sampai
dinding paling atas bak filter minimal 30 cm.
Pada waktu proses filtrasi berjalan, flok yang belum
sempat mengendap di dalam bak pengendap akan
tetahan pada media pasir. Makin lama akan menutup
rongga-ronga yang pada media pasir. Akibatnya head
loss makin lama makin besar dan tekanan di dalam
filter makin berkurang.
Distribusi tekanan air di dalam filter ditunjukkan
seperti pada Gambar berikut :

Head Loss Filter


Tinggi permukaan air di atas lapisan pasir dan dinding
bebas (free board ) menurut standar JWWA adalah
sebagai berikut :
Kurva 1 :
Merupakan garis lurus yang menunjukkan tekanan
hidrostatik setelah filter terisi air (proses filtrasi belum
berjalan).
Kurva 2 :
Merupakan garis patah (deflected line). Ini
menunjukkan bahwa segera setelah proses filtrasi
berlangsung, dsitribusi tekanan sesuai dengan tekanan
dari lapisan pasir, lapisan kerikil dan sisten underdrain.
Kurva 3 :
: Metoda Pencucian Filter
Menunjukkan bahwa tekanan di dalam media filter
bertambah besar, head loss juga bertambah beasr (naik). Pada prinsipnya filter harus secara efektif dicuci dan
Distribusi tekakan di dalam media filter bervariasi dibersihkan. Tetapi pada prakteknya standar pencucian
sesuai dengan dosis bahan kimia, ukuran dan kekuatan meliputi kombinasi dari pencucian balik (back wash)
flok, ukuran pasir, uniformity coefficient, kecepatan dan pencucian permukaan (surface washing). Operasi
filtrasi, tebal laian pasir dan lainnya. Biasanya flok pencucian mempunyai pengaruh yang besar terhadap
menutup pada bagian atas media pasir sehingga head proses filtrasi. Efektifitas pencucian, walapun sudah
loss pada bagian atas lapisan pasir lebih besar dari pada bersih efek pencucian tidak dapat segara diketahui
bagian filter yang lain. secara lengkap. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemantauan terhadap kekeruhan air sebelum dan
Kurva 4 : sesudah proses pencucian. Jika proses pencucian
Menunjukkan bahwa total head loss menjadi kurang baik maka akan mengkibatkan hal-hal yang
semakin besar sehingga total total hydrostatic head kurang menguntungkan misalnya waktu filtrasi total
yang digunakan hampir seluruhnya terpakai. Hal menurun, terjadi mud ball, terjadi keretakan pada
ini mengakibatkan proses filtrasi terhambat. Pada lapisan media filter. Dll. Ada dua metoda pencucian
prakteknya di dalam operasi saringan pasir cepat, jika yang banyak digunakan yakni pertama kombinasi
head loss sudah mencapai 1- 2 meter operasi filtrasi pencucian balik dan pencucian permukaan, dan ke
dihentikan dan dilakukan pencucian filter (back wash). dua adalah kombinasi pencucian balik dan pencucian
dengan udara,
P ERJALANAN PANJANG
MENUJU KEJAYAAN https://www.supianpdam.com

1 ) Kombinasi pencucian balik dan pencucian


permukaan. Kotoran yang menutup permukaan filter
dipecah arau dirusak oleh gaya gesek aliran air dari
pencucian permukaan, selanjutnya lapisan media
teraduk oleh aliran dari back wash sehingga kotoran
yang menempel pada partikel pasir terlepas dan
selanjutnya kotoran atau air bekas cucian dikelurkan
dari bak filter melalui saluran pembuangan.
2 ) Kombinasi pencucian balik dan pencucian
dengan udara Dengan kombinasi aliran udara dan back
wash, gelembung-gelembung yang ditimbulkan oleh
aliran udara dapat mengaduk partikel pasir dengan
efektif dan dapt melepas kotoran yang melekat pada
permukaan partikel pasir dengan baik.
Filter Bertekanan (Pressure Filter)
Filter bertekanan dengan media pasir silika biasanya
Surface Washing (Pencucian Permukaan) digunakan untuk menyaring atau memisahkan padat
Di dalam pencucian permukaan filter, kotoran tersuspesi yang dihasilkan oleh proses oksidasi zat
yang menempel pada permukaan filter dipecah dan besi atau mangan denganokasigen atau udara maupun
dipisahkan dari partikel pasir karena gaya gesek aliran oksidasi dengan kalium permanganat atau senyawa
air yang kuat yang disemprotkan melalui nozle. Air khlorine. Jika proses oksidasi berjalan dengan baik
disemprotkan dengan kuat ke permukaan media filter maka proses penyaringan dengan filter bertekanan
sehingga kotoran dapat dipisahkan. Pada sat yang sama menggunakan media pasir silika dapat berjalan dengan
gesekan antar partikel media penyaring juga dapat efektif.
melepaskan kotoran yang menempel pada partikel
Untuk proses penyaringan air bersih dengan
pasir.
menggunakan Filter Pasir Bertekanan, kecepatan
Di operasi pencucian permukaan, pertama dengan penyaringan bervariasi antara 100 – 1000 m3/m2/hari.
back washing dulu, kemudian bersamaan dengan back Mernurut IDE (1990), untuk Media tunggal berkisar
wash disemprotkan air denagn kuat menggunakan antara 120 – 250 m3/m2/hari, untuk Filter dengan dua
nozle keseluruh permukaan filter. Air bekas cucian jenis media (dual media filter) kerkisar antara 200 – 400
dibuang melalui saluran pembuang. Ada dua metoda m3/m2/hari.
pencucian permukaan yang banyak digunakan yakni
Menurut GOTA dan YAMAMOTO (1969),
Tipe Tetap (fixed Type) dan Tipe berputar revolving
Kecepatan filtrasi 7,5 m m3/m2/jam, tebal lapisan pasir
type). Lihat Gambar 4.55 dan Gambar 4.56.
45-75 cm, diameter partikel pasir 0,4 – 0,5 mm, Head
loss berkisar antara 0,3 – 0,5 kg/cm2.
Menurut Southern Chemicals untuk saringan pasir
bertekanan kecepatan penyaringan berkisar antara 20 –
25 m3/m2/hari.
Untuk menetukan diameter filter yang diperlukan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Debit Air (Q) m3/hari
Kecepatan Penyaringan (V) =
Luas Area Filter (A) m2
Contoh Perhitungan :
Debit Air (Q) = 20 m3/hari = 0,833 m3/jam
Kecepatan Penyaringan = 15 m3/m2/jam.
Q
Penampang Filter Yang diperlukan (A) = =
V
0,833 m3/jam
= = 0,0555333 m2.
15 m3/m2/jam

Jika diameter Filter = D maka, A = ¼ π D2

0.0555333
D = √ X 4 = 0,266 m = 26,6 cm
3,14

Ditetapkan :
Dimater filter = 10 Inchi
Tinggi lapisan kerikil = 30 cm
Tinggi lapisan pasir = 70 cm
Tinggi ruang bebas = 20 cm

Secara umum konstruksi filter pasir bertekanan


ditujukkan seperti pada Gambar dibawah. Material yang
digunakan bervariasi sesuai dengan penggunaan serta
kapasitas pengolahan. Untuk kapasitas penyaringan
yang besar umumnyan menggunakan material mild
steel yang dilapis dengan rubber atau fiberglass atau
menggunakan bahan dari stainless steel, sedangkan
untuk kapasitas yang kecil umumnya menggunakan
material dari fiberglass, PVC atau stainles steel.

SEMOGA MANFAAT..
MEMBACA, BELAJAR DAN TERUS BEKARYA DENGAN
BEKAL ILMU.....

Anda mungkin juga menyukai