Fungsi
Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial,
ketenagakerjaan, dan ketransmigrasian.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang sosial, ketenagakerjaan, dan
ketransmigrasian.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang sosial,
ketenagakerjaan, dan ketransmigrasian.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Daerah
sesuai bidang tugasnya.
Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan ketenagakerjaan, dan merupakan hak dasar dari
setiap tenagakerja. Untuk itu, diperlukan upaya perlindungan
keselematan dan kesehatan kerja .
Pelaksanaan Kegiatan K3 yang ada di Kota Sukabumi melalui
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan dengan kegiatan Peningkatan Pengawasan
Perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan
Ketenagakerjaan, selalu berupaya untuk melindungi
tenagakerja.
KondisiKetenagakerjaan Kota Sukabumi pada
tahun 2013
Jumlah penduduk Kota Sukabumi Tahun 2014, Bulan April
kurang lebih 311.000 jiwa
Jumlah Perusahaan : 504 Perusahaan
Jumlah Pekerja : 17.982 Pekerja
Jumlah Perusahaan yg menerapakn K3 : 15 Perusahaan
Perselisihan Buruh dengan Pengusaha : 10 Perselisihan
Penyelesaian Perselisihan : 10 Perselisihan
Jumlah Peserta Jamsostek :3.537Peserta
Sedang dalam aspek legislasi, perhatian terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja diwujudkan dengan terbitnya sejumlah
undang-undang dan peraturan, antara lain:
a. Undang-undang Kerja dan Undang-undang Kesehatan
Kerja tahun 1957.
b. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
c. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
d. Undang-undang No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit
yang timbul karena hubungan kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No.Per
02/Men/1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga K
erja dalam Menyelenggarakan Keselamatan Kerja.
PERMASALAHAN
ruang lingkup tentang K3
amat luas, bersifat lintas sektor dan
menyangkut berbagai aspek. Oleh karenanya
pengelolaannya
pun tentu bersifat lintas sektor dan
membutuhkan koordinasi yang intens antar
semua pihak terkait.
rendahnya kemampuan berkoordinasi, baik
dalam perencanaan program maupun dalam
pelaksanaan suatu kebijakan
Penyimpangan standar keselamatan kerja
yang berkaitan dengan peralatn K3
SOLUSI YANG DILAKSANAKAN :
Mengingat bahwa pelaksanaan K3 dan pengembangannya dalam
mewujudkan budaya K3 tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah,
dalam hal ini Dinas Sosial,Tenagakerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi
menghimbau, mengajak dan mendorong agar organisasi profesi, asosiasi,
pimpinan perusaha, pekerja dan masyarakat lainnya untuk melakukan
upaya-upaya kongkrit pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing
sehingga pelaksanaan K3 menjadi gerakan seluruh bangsa Indonesia guna
mendukung tercapainya Indonesia berbudaya K3 Tahun 2015.
Dalam jangka panjang diharapkan masyarakat industri di Kota
Sukabumi memiliki budaya K3, sebab salah satu ciri budaya
K3 adalah menerapkan ketentuan atau standar K3 secara
konsisten, sehingga potensi teknologi dapat di manfaatkan
secara aman dan efisien.