Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Pati merupakan salah satu polimer alam yang keberadaannya sangat melimpah. Pati dapat diisolasi dari
berbagai macam tumbuhan. Pati memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung sumber dan metode
isolasi yang digunakan. Dalam penelitian ini telah dilakukan karakterisasi pati yang telah diisolasi dari
limbah biji salak. Pati serbuk biji salak diisolasi dengan dua metode yang berbeda, yakni metode I (metode
modifikasi) dan metode II (metode untuk isolasi selulosa). Pati yang diisolasi dari metode 1 disebut sampel
1 dan pati yang diisolasi dari metode 2 disebut sampel 2. Berdasarkan penelitian ini pada uji FTIR didapat
puncak puncak khas pati pada sampel 1 di panjang gelombang 937 cm-1, 1088 cm-1, 1248 cm-1, 1645 cm-1,
2916 cm-1, dan 3427 cm-1 dan pada sampel 2 di panjang gelombang 939 cm-1, 1088 cm-1, 1248 cm-1, 1634
cm-1, 2920 cm-1, 3408 cm-1. Data hasil analisis XRD dengan 2θ yang khas untuk pati pada sampel 1 yaitu
15,9o , 18,18o , 20,02o , 23,68o , 25,35o dan untuk sampel 2 yaitu 5,8o , 15,9o , 18,06o , 19,8o , 23,5o serta
diperoleh indeks kristalinitas untuk sampel 1 sebesar 21,36% dan sampel 2 sebesar 23,31%. Hasil dari uji
swelling power pada suhu 55oC sampel 1 sebesar 5,03 sampel 2 sebesar 4,8, pada suhu 65oC sampel 1
sebesar 5,44 dan sampel 2 sebesar 4,87 , pada suhu 75oC sampel 1 sebesar 5,48 dan sampel 2 sebesar 4,8 ,
dan pada suhu 85oC sampel 1 sebesar 5,42 dan sampel 2 sebesar 4,45. Hasil analisis SEM menunjukkan
bahwa morfologi sampel 1 dan sampel 2 terdapat sedikit perbedaan, Partikel pati pada sampel 2 terlihat lebih
kecil dan lebih terpisah daripada granula pada sampel 1.

Kata kunci: pati, biji salak, isolasi, FTIR, XRD, SEM dan Swelling Power

Anda mungkin juga menyukai