Tangki berpengaduk : mengubah energi mekanis motor yang memutar shaft impeller menjadi energi kinetik aliran
fluida dalam tangki berpengaduk. Biasanya dilengkapi dengan impeller (jenis pengaduk) dan baffle (sekat)
Pengadukan (agitation) : suatu gerakan berpola tertentu pada suatu bahan dalam suatu ruangan / bejana yang
bertujuan untuk mencampurkan zat cair hingga homogen
Pencampuran : peristiwa menyebarnya bahan secara acak sehingga menyebar pada bahan lain atau terpisah dalam
dua fasa atau lebih.
Jadi tujuan dilakukannya pegadukan adalah terjadinya pencampuran yg menimbulkan gerak di dalam bahan itu
sehingga operasi pengadukan adalah salah satu cara agar terjadi proses pencampuran.
Pola Aliran :
1. Radial → Arah tegak lurus terhadap poros impeller (paddle,turbine)
2. Axial → Arah sejajar dgn poros (propeller)
3. Tangensial → Arah melingkar disekitar poros (paddle,turbine)
- Baffle (penyekat)
Sebagai pemecah vorteks atau pusaran air oleh pengadukan. Tangki tanpa sekat dapat membentuk vorteks dengan
kecepatan yang ditingkatkan, sedangkan tangki bersekat tidak dapat membentuk vorteks sehingga pola aliran
tetap
- Vortex (pusaran)
Massa fluida yang partikel - partikelnya bergerak berputar dengan garis arus. Terjadinya vortex disebabkan oleh
adanya perbedaan kecepatan antar lapisan fluida yang berdekatan.
Prosedur
1) Masukkan air dengan volume 750 ml ke dalam beaker glass
2) Lakukan pengadukan dengan kecepatan tertentu (100-300 rpm)
3) Masukkan 10 ml zat warna ke dalam tangki
4) Tentukan waktu homogenitas larutan
5) Hitung Nre, Npo atau daya yang dibutuhkan untuk mencapai larutan yang homogen
gambar 1. (Dimensi sebuah Tangki Berpengaduk)
dimana :
C = tinggi pengaduk dari dasar tangka (cm)
D = diameter pengaduk(cm)
Dt = diameter tangka(cm)
H = tinggi fluida dalam tangka(cm)
J = lebar baffle(cm)
W = lebar pengaduk(cm)
Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar mampu menghasilkan
pencampuran yang lebih baik.