Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI

“SENG DAN PADUANNYA”

DOSEN PENGAMPU
Ir. Dwi Hery Astuti, MT

DISUSUN OLEH :
1. Aninda Ikaputri (19031010181)
2. Innaufa Qonita F (19031010205)
3. Achmad Baizuny (19031010211)
4. Fernanda Andika A (19031010212)
5. Akmalia Dinda O (19031010216)
6. Muhammad Dhafa P (19031010218)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnya-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah konsep teknologi yang berjudul “Seng dan Paduannya” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahan
Kontruksi Pabrik Kimia di UPN Veteran Jawa Timur. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang proses pemisahan dan reaksi
kimia.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Ir. Dwi Hery Astuti,
MT selaku dosen pengampu mata kuliah BKPK. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 27 November 2020

Penyusun Makalah

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................I
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................II
BAB I.....................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................................3
2.1 Sejarah Seng.................................................................................................................................3
2.2 Karakteristik Seng..................................................................................................................4
2.3 Sumber dan Proses Pembuatan Seng..........................................................................................6
2.4 Paduan dan Senyawa Seng........................................................................................................10
2.5 Manfaat Seng dan Senyawanya..................................................................................................14
2.6 Tingkat Bahaya Seng.................................................................................................................19
BAB III................................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................23
3.2 Saran...........................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................24

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan tenologi telah berkembang dengan
begitu pesatnya. Tidak terkecuali pada teknologi industri, yang telah berkembang sesuai
perkembangan zaman. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, pengetahuan setiap
orang tentang teknologi berbeda satu sama lainnya. Ada yang memiliki pengetahuan luas
dan ada yang memiliki pengetahuan kurang. Dalam dunia industri pengetahuan yang
penting dimiliki oleh orang yang berminat terhadap industri adalah komponen materi
yang bermanfaat dalam proses produksi.
Salah satu komponen penting yang biasa dipakai dalam produksi industri adalah
logam Seng. Berabad-abad sebelum seng dikenal sebagai unsur tersendiri yang unik, bijih
seng telah digunakan dalam pembuatan kuningan. Seng memiliki peran penting dalam
proses industri. Oleh karena itu sangat penting bagi setiap industriawan untuk mengetahui
manfaat material tersebut.
Berawal dari hal tersebut penyusunan makalah ilmiah ini disusun. Hal tersebut
layak dan memang sepantasnya dikuak dan dipublikasikan, agar mahasiswa tahu bahwa
manfaat dari Seng. Karena sebagai manusia khalayaknya memiliki kesadaran untuk yang
telah diperbuat. Mahasiswa harus mengembangkan manfaat Seng dalam industri untuk
kepentingan manusia lain.
Metode yang dilakukan untuk meneliti masalah ini diawali dengan studi literatur
atau referensi. lalu dilakukan analisis dan penarikkan kesimpulan dalam tahap akhir
pengumpulan data. metodologi ini dinyatakan sebagai kaidah metode yang benar karena
berdasar sumber teoiritis atau pustaka metodologi tersebut memenuhi syarat sebagai
metodologi ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimanakah karakteristik umum, sifat fisika, sifat kimia dan sifat mekanik seng?
 Bagaimanakah sumber seng di alam dan proses pembuatannya di industry?
 Apa sajakah paduan dan senyawa yang penting dari seng?
 Apa sajakah manfaat dari seng bagi kehidupan manusia?

1
 Bagaimanakah tingkat bahaya dari logam seng bagi manusia dan lingkungan?
1.3 Tujuan
 Mengetahui karakteristik umum, sifat fisika, sifat kimia dan sifat mekanik seng
 Mengetahui sumber seng di alam dan proses pembuatannya di industry
 Mengetahui apa sajakah paduan dan senyawa yang penting dari seng
 Mengetahui apa sajakah manfaat dari seng bagi kehidupan manusia
 Mengetahui tingkat bahaya dari logam seng bagi manusia dan lingkungan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Seng


Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida).Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama
digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi
secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di
kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar
seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol
filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai
penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta
berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800.
Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama
seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat
berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng
glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo
anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di
laboratorium organik.
Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di
India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir
abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut
sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf
umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi
Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada
tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi
utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi.
Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan
seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada
sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil
di laboratorium organik.
3
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar
dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi
ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan
gangguan pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare,
dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.
Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan ataksia, lemah lesu, dan defisiensi
tembaga. Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang
digunakan sebagai bahan bangunan (Amazine,2015).

2.2 Karakteristik Seng


 Karakteristik Umum
Seng diambil dari bahasa Belanda yaitu zink adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama
golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan
magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah
ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak
ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
 Sifat Fisik
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat
diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng
sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, p. 826
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara
100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik
lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik
lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa
dan kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah
kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat
membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal,
raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium. Walaupun seng

4
maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan
feromagnetisme di bawah suhu 35 K.

Tabel 2.1 Klasifikasi dan Sifat Zink


KLASIFIKASI SIFAT ZINK
Penampilan Abu-abu muda kebiruan
Fase Padat
Massa Jenis 7,14 g/cm3
Titik Lebur 692,68 K
Titik Didih 1.180 K
Kalor Peleburan 7,32 kJ/mol
Kalor Penguapan 123,6 kJ/mol
Kapasitas Kalor 25,390 J/(mol.K)
Elektronegativitas 1,65
Energi Ionisasi (1) 906,4 kJ/mol
(2) 1.733,3 kJ/mol
(3) 3.833 kJ/mol
Jari-jari atom 135 pm

 Sifat Kimia
Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur
golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..
Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng
karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini
membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan
mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam
lainnya Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada
suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan
lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan
gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan
keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas,
dan ion seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan
mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan
5
ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.
Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas
285 °C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang
berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2
yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan
keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti
nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng
dan magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan
memiliki struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor
penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk
ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan
pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi 4 ataupun 6
walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.
 Sifat Mekanik
Modulus Young 108 Gpa
Modulus geser 43 Gpa
Modulus ruah 70 Gpa
Nisbah Poisson 0,25
Skala kekerasan Mohs 2,5
Kekerasan Brinell 412 Mpa
(Sinta, 2017)

2.3 sumber dan Proses Pembuatan Seng


 Sumber Seng
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%).
Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi. Tanah
mengandung sekitar 5–770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air
laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,1–4 µg/m3.
Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan
timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa
unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan
dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi
atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah
6
satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang
untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.
Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng karbonat),
hemimorfit (seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya), dan hidrozinkit.
Terkecuali wurtzit, kesemua mineral ini terbentuk oleh karena proses cuaca seng
sulfida primordial. Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar
1,8 gigaton. Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada
tahun 2008.
Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika
Serikat. Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan
akan habis antara tahun 2027 sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah
ditambang sepanjang sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan
pula sekitar 109 megatonnya masih digunakan.
 Proses Pembuatan Seng
a. Electrowinning
Elektowinning adalah proses elektrokimia yang digunakan untuk mereduksi
logam kation ke permukaan katoda dari sebuah larutan aqueous yang berasal dari
proses kimia leaching. Pada proses elektrowinning Zn, akan diperoleh endapan logam
Zn pada permukaan katoda yang berasal dari reaksi reduksi larutan ZnSO4.
Disamping itu, pada anoda akan terbentuk oksigen karena penggunaan anoda inert.
Proses ini menggunakan coulumeter Cu. Fungsi coulumeter adalah untuk
menentukan jumlah materi yang berubah selama elektrolisis dengan mengukur jumlah
listrik yang diperlukan untuk melakukan proses elektrolisis.
Secara umum proses ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:
• Katoda (Al)
• Anoda (Pb)
• Eletrolit ZnSO4 (didapat dari reaksi leaching)

Penggunaan logam aluminium sebagai katoda didasarkan pada termodinamika. Potensial


reversibel Zn2+/Zn lebih rendah daripada potensial reversibel H+/H2 yaitu :

EZn2+/Zn = – 0,763 + 0,0295 log (aZn2+) pada 25oC

EH+/H2 = – 0,0591 pH pada 25oC, 1 atm. 7


Maka seluruh hidrogen akan tereduksi pada potensial di mana pengendapan Zn
berlangsung kemudian dapat mengakibatkan penurunan efisiensi arus yang digunakan. Oleh
karena itu kecepatan reaksi reduksi hidrogen harus dibatasi, yaitu dengan menggunakan
katoda awal (starting cathode) yang memiliki hidrogen overpotensial yang tinggi misalnya
katoda aluminium (-1,602 V) sehingga pada potensial pengendapan Zn, reduksi ion hidrogen
belum berlangsung. Endapan Zn sendiri memiliki hidrogen overpotensial yang cukup besar
sehingga proses pengendapan Zn dapat berlangsung secara kontinyu dengan efisiensi yang
tinggi setelah satu lapisan endapan Zn terbentuk pada permukaan katoda aluminium.
Pada umumnya logam lain memiliki hidrogen overpotensial yang lebih rendah
sehingga apabila digunakan sebagai katoda dapat menurunkan efisiensi arus. Oleh karena itu
digunakan logam aluminium sebagai katoda untuk proses elektrowinning Zn.
Reaksi-reaksi yang akan terjadi dalam proses ini adalah:
• Leaching
Zn + H2SO4 –> ZnSO4 + H2O
ZnSO4 –> Zn2+ + SO42-
• Elektrowinning
Anoda : 2H2O –> 4H+ + O2 + 4e-
Karoda : 2Zn2+ + 4e- –> 2Zn+

2Zn2+ + 2H2O –> 2Zn + 4H+ + O2

Selama proses ini akan terjadi tiga aliran perpindahan ion, yaitu
1. Konveksi
Pergerakan elektrolit dalam skala yang besar dari larutan ruah ke lapisan difusi. Proses
ini dapat dilakukan dengan memberi pengadukan, pompaan elektrolit atau injeksi udara
2. Difusi
Merupakan proses pergerakan ion-ion logam menuju OHP (Outer Helmhotz Plane)
melalui lapisan elektrolit yang diam.

8
3. Migrasi
Merupakan transport ion karena ada perbedaan potensial.

 Thermochemical
Terdapat berbagai proses thermochemical digunakan untuk memisahkan Zn dari
oksidanya, semua menggunakan Carbon. Carbon berikatan dengan oksigen membentuk CO
dan/atau CO2. Sehingga Zn terbebas dalam bentuk uap (vapor) yang kemudian dipadatkan
untuk memperoleh logam yang diinginkan. Seng diekstraksi dari seng blende/sphalerite (seng
sulfide) atau calamine/Smithsonite (seng karbonat).
Seng sulfide dibakar di udara untuk menghasilkan seng oksida.
2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Catatan: calamine dapat digunakan secara langsung dalam lelehan seng karena dalam
pemanasannya akan menghasilkan seng oksida,
ZnCO3(s) → ZnO(s) + CO2(g)
(dekomposisi termal endotermik).
Seng oksida di bakar dalam smelting furnace dengan karbon (batu karang, agent
pereduksi) dan limestone (untuk menghilangkan pengotor asam). Reaksi kimia hampir sama
dengan besi dari blast furnace.
C(s) + O2(g) → CO2(g)
(sangat oksidasi eksotermik, meningkatkan temperature)
C(s) + CO2(g) → 2CO(g)
(C dioksidasi, CO2 direduksi)
ZnO(s) + CO(g) → Zn(l) + CO2(g)
(seng oksida direduksi oleh CO, Zn kehilangan O)
Atau reduksi langsung oleh karbon :
ZnO(s) + C(s) → Zn(l) + CO(g)
(ZnO direduksi, C dioksidasi)
Karbon monoksida bertindak sebagai agent pereduksi yaitu menghilangkan oksigen
dari oksida. Seng tidak murni kemudian didistilasi frasional dari campuran ampas biji dan
logam lainnya seperti timah dan cadmium yang keluar dari pembakaran tinggi pada atmosfer
yang kaya akan karbon monoksida dimana menghentikan seng dioksidasi kembali menjadi
seng oksida. Ampas biji dan timah (dengan logam lainnya seperti cadmium) dari dua lapisan
dapat ditahan pada dasar furnace. Seng kemudian dapat dimurnikan lebih lanjut melalui

9
distilasi fraksional ke 2 atau dengan dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat dan dimurnikan
secara elektrolit.

2.4 Paduan dan Senyawa Seng


 Paduan Seng
Paduan Seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana Seng memiliki titik
cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda pengecoran. Pressure die
Casting dengan “hot chamber system” merupakan proses pengecoran yang paling mudah dan
cepat.
Paduan Seng yang dibentuk melalui proses pengecoran digunakan secara luas dalam
pembuatan peralatan rumah tangga tempat peralatan optic, sound reproducing instrument part,
mainan dan komponen ringan dari kendaraan dan lain lain. Paduan Seng juga dapat
difinishing dengan pengecatan atau “electroplating”. Dalam pelaksanaannya proses
pembentukan benda kerja dengan cara pengecoran yang menggunakan paduan seng ini sering
ditambahkan unsur Aluminium untuk menurunkan titik cairnya serta meningkatkan
tegangannya.
Sebagaimana dilakukan pada beberapa jenis paduan lainnya dimana dilakukan
“ageing” untuk penuaan melalui pemadatan cepat dalam proses die-Casting, walaupun
mengakibatkan penurunan angka kekerasan, nilai impact serta kekuatan tariknya akan tetapi
keuletan (ductility) nya akan meningkat secara actual tergantung pada lamanya proses dan
kondisi ageing tersebut, biasanya mencapai 5 minggu. Dengan demikian akan diperoleh sifat
yang disebut “original-properties”. Setelah proses ageing ini Casting akan menyusut untuk
waktu selama 8 tahun dengan kehilangan dimensinya sebesar 0,0015 mm/mm, akan tetapi
keadaan ini dapat direduksi dengan proses stabilizing yakni memberikan pemanasan pada
temperature 1000 C sebelum machining.
Berikut adalah beberapa logam paduan dari zn:
A. Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar tembaga antara
60-96% massa. Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:
• Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%
• Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%
• Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%

10
Tembaga dalam kuningan membuat kuningan bersifat antiseptik, melewati efek oligodinamis.
Contohnya, gagang pintu yang terbuat dari kuningan dapat mendisinfeksi diri dari banyak
bakteri dalam waktu 8 jam. Efek ini penting dalam rumah sakit, dan berguna dalam banyak
konteks.

B. Perak Nikel
Perak nikel sering juga disebut sebagai perak jerman, argentann, paktong, perak baru,
campuran nikel atau alpaca. Logam ini terdiri dari campuran tembaga, nikel dan seng.
Formulasi umumnya terdiri dari 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng sehingga
menghasilkan logam seperti perak. Apalagi setelah di elektroplating atau di krom warna
perak, maka logam ini akan benar-benar terlihat perak sesungguhnya. Kata perak nikel
diambil karena campuran logam tanpa perak ini menghasilkan logam yang terlihat seperti
perak.
Perak nikel ini awalnya sangat popular digunakan sebagai peralatan makan seperti
piring, sendok, pisau, garpu dan sejenisnya. Bahkan hingga berkembang untuk kebutuhan
resleting, kunci, perhiasan handmade, alat musik, jalur rel, hingga kebutuhan industri berat.
Untuk nama alpaca sendiri dinamakan oleh Berlin dan Ernst August Geitner yang telah
menemukan campuran logam perak nikel. Tentu saja akibat warnanya yang mendekati perak,
maka logam ini juga digunakan untuk fraud / menipu dan menghasilkan koin logam perak
dimana bahan dasarnya bukan lah perak.
Untuk mengetahui perbedaan perak dengan perak nikel kita dapat menggunakan
larutan asam penguji, menggunting logam hingga dapat melihat logam di dalam nya. Perak
asli akan tetap memiliki kualitas warna yang berbeda dengan perak nikel sebelum di elektro
plating / diwarnai lapisan perak.

C. Cadmium Zinc Telluride


Telluride seng kadmium, (CdZnTe) atau CZT, adalah senyawa kadmium, seng dan
telurium atau, lebih ketat berbicara, paduan telluride kadmium dan seng telluride. Sebuah
semikonduktor celah pita langsung, digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk detektor
radiasi, kisi-kisi photorefractive, modulator elektro-optik, sel surya, dan generasi Terahertz
dan deteksi. Celah pita bervariasi dari sekitar 1,4-2,2 eV, tergantung pada komposisi.
Radiasi detektor menggunakan CZT dapat beroperasi di langsung-konversi (atau
fotokonduktif) mode pada suhu kamar, tidak seperti beberapa bahan lainnya (khususnya

11
germanium) yang memerlukan pendinginan nitrogen cair. Keuntungan relatif mereka
termasuk sensitivitas tinggi untuk x-ray dan gamma-sinar, karena nomor atom tinggi dan Te
Cd, dan lebih baik energi daripada resolusi detektor sintilator. CZT dapat dibentuk menjadi
bentuk yang berbeda untuk mendeteksi radiasi-aplikasi, dan berbagai geometri elektroda,
seperti grid coplanar, telah dikembangkan untuk memberikan unipolar (elektron-hanya)
operasi, dengan demikian meningkatkan resolusi energi.
Materi yang memiliki koefisien elektro-optik yang tinggi dan transparansi di wilayah
pertengahan inframerah, sehingga bahan modulator baik untuk laser inframerah. Sifat yang
sama membuatnya berguna untuk mendeteksi gelombang Terahertz.
Penggunaan tambahan sebagai bahan substrat untuk pertumbuhan epitaxial merkuri telluride
kadmium (HgCdTe), bahan detektor inframerah. Cd0.96Zn0.04Te hampir sempurna kisi
cocok untuk LWIR HgCdTe (80% Hg, Cd 20%). Namun, sulit untuk tumbuh kristal besar
komposisi tetap.
Cadmium Telluride Seng sebagai suatu senyawa yang ditemukan non-toksik pada
5g/1kg dalam sebuah "Studi Toksisitas Akut Oral Batas" yang dilakukan oleh Toxikon.

D. Prestal
Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium
dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat mudah
dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
 Senyawa Seng
Kebanyakan metaloid dan non logam dapat membentuk senyawa biner dengan seng,
terkecuali gas mulia. Oksida ZnO merupakan bubuk berwarna putih yang hampir tidak larut
dalam larutan netral. Ia bersifat amfoter dan dapat larut dalam larutan asam dan basa kuat.[18]
Kalkogenida lainnya seperti ZnS, ZnSe, dan ZnTe memiliki banyak aplikasinya dalam bidang
elektronik dan optik. Pniktogenida (Zn3N2, Zn3P2, Zn3As2 dan Zn3Sb2), peroksida ZnO2,
hidrida ZnH2, dan karbida ZnC2 juga dikenal keberadaannya. Dari keempat unsur halida,
ZnF2 memiliki sifat yang paling ionik, sedangkan sisanya (ZnCl2, ZnBr2, dan ZnI2) bertitik
lebur rendah dan dianggap lebih bersifat kovalen.

 Seng asetat basa

12
Dalam larutan basa lemah yang mengandung ion Zn2+, hidroksida dari seng Zn(OH)2
terbentuk sebagai endapat putih. Dalam larutan yang lebih alkalin, hidroksida ini akan terlarut
dalam bentuk [Zn(OH)4]2-. Senyawa nitrat Zn(NO3)2, klorat Zn(ClO3)2, sulfat ZnSO4,
fosfat Zn3(PO4)2, molibdat ZnMoO4, sianida Zn(CN)2, arsenit Zn(AsO2)2, arsenat
Zn(AsO4)2.8H2O dan kromat ZnCrO4 merupakan beberapa contoh senyawa anorganik seng.
Salah satu contoh senyawa organik paling sederhana dari seng adalah senyawa asetat
Zn(O2CCH3)2.
Senyawa organo seng merupakan senyawa-senyawa yang mengandung ikatan kovalen
seng-karbon. Dietilseng ((C2H5)2Zn) merupakan salah satu reagen dalam kimia sintesis.
Senyawa ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1848 dari reaksi antara seng dengan etil
iodida dan merupakan senyawa yang pertama kali diketahui memiliki ikatan sigma logam-
karbon. Dekametildizinkosena mengandung ikatan seng-seng kovalen yang kuat pada suhu
kamar.
Senyawa-senyawa seng :
a. Zink klorida (ZnCl2)
Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah
dan mudah menyublim.
b. Zink oksida (ZnO)
Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida dibuat melalui
oksida zink panas di udara.
c. Zinkat
Adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali. Rumusnya
sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah ion kompleks
dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO22-dapat berada sebagai lelehan
natrium zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari berbagai oksida.
d. Zink blende
Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom sulfur pada sudut-
sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat atom zink. Kristal ini tergolong sistem
kubus.

e. Zink sulfat

13
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30°C
menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100°C menghasilkan
monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450°C dan ini mengurai diatas 500°C.
f. Zink sulfide (ZnS)
Menyublim pada 1180 °C.
g.Zink hidroksida Zn(OH)2
Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan ammonia kuat berlebih.

2.5 Manfaat Seng dan Senyawanya


Sekitar 35% dari seng diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk menggembleng
besi, i1 20% digunakan dalam produksi kuningan, 25% dalam paduan lainnya, 10% sebagai
lembaran seng, sedangkan 10% sisanya diserap dalam aplikasi yang berbeda. Seng diproduksi
dalam beberapa kelas tergantung pada tingkat kemurnian yang dapat bervariasi dari%, paling
murni 99,995-98%. Standar kualitas bervariasi dari negara ke negara, dan hanya berbeda
dalam beberapa rincian. UNI 6 memberikan kualitas seng. Dua yang pertama, kemurnian
yang lebih besar (dari 99,995 dan 99,99), digunakan untuk pembuatan paduan, yang paling
penting yang ditujukan untuk casting atau die casting.
Unsur-unsur paduan biasanya Al, Mg, Cu. Paduan ini, yang mencair pada suhu yang
relatif rendah (sekitar 380-480 ° C), memiliki penyusutan yang sangat rendah dan fluiditas
tinggi. Fitur-fitur ini memungkinkan merger juga sangat rumit. Seng 99,99% juga digunakan
untuk persiapan paduan untuk pembuatan Dingin digulung, profil, bar diekstrusi, anoda
korban. Hal ini juga digunakan dalam produksi cat kawat dan bubuk. Seng 99,95%, karena
kandungan yang relatif tinggi kotoran, digunakan untuk memproduksi kuningan, perunggu
dan galvanis.
Seng 99,9% digunakan untuk casting. Akhirnya, kualitas 98,5% memiliki jangkauan
terbesar aplikasi dalam galvanis. Konstruksi, penggunaan seng digulung memiliki sejarah
panjang, dan untuk membuat non-ferrous material, atap dan kelongsong. lebih banyak
digunakan. Atap seng laminasi menjamin layanan panjang kehidupan. Saat ini di pasaran
terbuat dari paduan Zn-Cu berguling-Ti, serta memastikan kekuatan tekan tinggi, memiliki
kekuatan tarik yang sangat baik dan creep. Zinc juga digunakan dalam elemen non-struktural:
hujan, talang hujan, panel dekoratif.
Seng untuk melindungi baja

14
Galvanisasi adalah metode yang paling banyak digunakan lapisan pelindung untuk
paduan besi. Lapisan seng adalah perlindungan paduan besi terhadap efek korosif oksigen
atmosfer dan uap air. Pertama, mencegah kontak fisik dari baja dengan udara, kemudian, jika
lapisan seng dipecah untuk mengekspos paduan besi yang mendasari, seng baja kurang mulia
dilindungi sehingga diskontinuitas lapisan kehilangan karakter dari bahaya, seperti lapisan
seng yang dibutuhkan pada operasi Anoda, melindungi baja (perlindungan katodik dari baja).

Paduan seng-besi diperoleh dengan teknik yang berbeda:


1. Hot dip galvanizing;
2. logam penyemprotan;
3. cat kaya seng;
4. perlindungan katodik;
5. galvanis cold-rolled;
6. elektroplating seng;
7. sherardizzazione.
 Hot dip galvanizing
Proses ini terdiri dari lapisan besi atau produk baja dengan cara merendam dalam bak
seng cair, juga disebut elektroplating. Proses ini menggunakan, tertua sederhana dan luas
lapisan seng pada besi. Ini telah menjadi evolusi besar dalam beberapa tahun terakhir,
khususnya melalui inovasi coninua laminate strip baja galvanis. Sistem otomatis juga untuk
menggembleng pipa, batang untuk kawat beton, pertukangan dan umum.
Artefak, sebelum mengalami proses, harus bebas dari residu minyak, cat minyak, dan
pengelasan terak hadir sebagai hasil dari operasi sebelumnya. Setelah pembersih, artefak yang
diawetkan dalam asam klorida encer sehingga oksida besi diubah menjadi ferri klorida, larut.
Beberapa besi cor dan baja untuk silikon sulit untuk menggembleng.
Sebelum datang ke dalam kontak dengan produk seng cair melewati lapisan AC,
terdiri dari seng dan garam amonium ganda yang mengapung di atas seng cair. Ini memiliki
fungsi ganda: untuk menghilangkan kotoran pada besi (misalnya klorida tetap patuh setelah
acar) dan untuk mencegah oksida seng cair di bawah. Dengan cara ini permukaan material
besi siap untuk dikombinasikan dengan seng untuk membentuk lapisan 70-120 pM spesssore
terbuat dari paduan yang berbeda. Ini bervariasi dalam komposisi ketika mereka bergerak
menjauh dari besi menjadi semakin kaya seng. Paduan ini diperoleh pada suhu di atas titik
leleh seng murni dan, karenanya, hadir dalam objek dilapisi electrolytically.

15
Hot dip galvanizing menyediakan, di luar perlindungan galvanik, termasuk
perlindungan fisik. Lapisan pelindung memiliki ketahanan yang tinggi terhadap abrasi dan
tindakan mekanis. Suhu mandi galvanis mempengaruhi penampilan artefak dan keberhasilan
seluruh prosedur. Suhu terlalu tinggi nikmat pembentukan terak dan menghasilkan deposit
kasar dan kusam. Terlalu rendah suhu daun, bagaimanapun, sebuah artefak pada ketebalan
yang tidak merata seng, rapuh, itu memecah. Waktu perendaman bervariasi tergantung pada
ketebalan yang Anda inginkan. Ekstraksi dari kamar mandi harus dipenuhi sedemikian rupa
untuk memaksimalkan casting seng, sehingga permukaan yang halus dan seragam mungkin.
Benda berongga harus memiliki bukaan cukup besar untuk memungkinkan mudah masuk dan
keluar dari seng cair.
 Logam penyemprotan
Metalisasi adalah untuk proyek, dengan jet udara terkompresi pada permukaan logam
yang akan dilindungi, seng halus bubuk, kawat seng dari kemurnian yang tinggi. Senjata
khusus digunakan di mana seng meleleh pada suhu tinggi menggunakan campuran oksigen-
asetilen. Persiapan permukaan harus sangat berhati-hati untuk menghapus semua jejak
minyak, cat oksida, besi. Tujuannya adalah mencapai permukaan dengan peledakan abrasif.
Hal ini diperlukan bahwa permukaan muncul berkerut setelah sandblasting untuk
meningkatkan pelabuhan seng.
Keuntungan dari metode ini adalah sebagai berikut:
 teknologi dengan peralatan praktis dan mudah dibaca, untuk digunakan pada situs
dan di bengkel;
 kemungkinan mengobati potongan dari berbagai ukuran;
 sedang panas (80-85 ° C maks) dari bagian diobati, sehingga tidak ada deformasi;
 deposito dengan variabel ketebalan.
Semprot seng dibuat dengan lapisan 40-200 pM memberikan perlindungan terhadap
korosi untuk umur panjang. Dengan teknik ini Anda dapat melindungi jembatan, pertukangan
berbagai, mesin termal atau listrik khusus, struktur dilas, dll.
 Cat kaya seng
Cat dengan kandungan tinggi dari logam seng (minimal 93% kering) memberikan
hasil yang sangat baik untuk perlindungan dari baja. Mereka tampak kusam, kering dan
mengeras keluar dengan cepat. Setelah kering, lapisan pelindung terdiri dari sebuah film yang
dibentuk oleh lapisan kering dari kendaraan mengandung partikel seng. Dengan cara ini, cat

16
cathodically melindungi baja di bawah ini. Bahkan dalam hal ini adalah penting sebelum
menerapkan cat, membuat pembersihan yang baik dari permukaan struktur harus dilindungi.
 Perlindungan katodik
Perlindungan ini didasarkan pada perbedaan potensial yang ada antara seng dan baja,
seng sebagai anoda dan katoda baja. Perlindungan ini tidak memerlukan daya eksternal dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan.
 Galvanis cold-rolled
Galvanis cold-rolled terdiri dari meliputi permukaan yang akan dilindungi dengan pita
tipis seng kemurnian tinggi dengan ketebalan 80 = 100 mikron. Rekaman itu dibuat untuk
mematuhi struktur menggunakan perekat dengan konduktivitas listrik yang tinggi. Dengan
cara ini Anda bisa mendapatkan perlindungan pasif dan aktif gabungan.
 Electroplating Seng
Proses ini adalah untuk mendapatkan lapisan seng dengan elektrolisis. Kamar mandi
biasanya didasarkan pada asam atau larutan alkali garam seng. Anoda adalah seng (umumnya
99,99%) atau artikel yang akan dilapisi, degreased dan acar, bertindak sebagai katoda. Hal ini
dapat melaksanakan perawatan di lembaran logam terus menerus dan kawat. Ketebalan seng
yang sederhana dan disimpan berkisar antara 2 dan 20 mikron. Mengingat ketebalan yang
terbatas mereka tidak memiliki umur panjang dalam lingkungan outdoor.
 Sherardizzazione
Ini adalah proses difusi dari seng dalam baja (sementasi). Dengan prosedur ini dapat
mengambil artifak dengan lapisan seragam seng pada suhu yang lebih rendah dari titik leleh
dari seng itu sendiri. Objek ditempatkan bersama dengan debu zinc (seng abu-abu) dalam
silinder berputar tertutup, dipanaskan secara eksternal untuk sekitar 400 ° C. Operasi
berlangsung dari satu sampai sepuluh jam, tergantung pada objek, yang umumnya kecil dalam
ukuran dan bentuk bervariasi.
Untuk mendapatkan lapisan abu-abu terdiri dari kelongsong Fe-Zn paduan yang
ketebalan adalah fungsi dari waktu pengobatan. Menurut UNI 5464-69 sherardizzazione Anda
memiliki tiga kelas: ketebalan 5-10 mM, 10 ¬ 30 pM dan lebih dari 30 mikron. Sesuai dengan
ketebalan yang lebih besar lebih besar resistansi terhadap korosi. Pengukuran ketebalan dapat
dilakukan dengan menggunakan micrographic, magnetik atau kimia.
Perawatan ini sangat cocok untuk baut, karena ketebalan yang diperoleh adalah seragam di
seluruh bagian potongan.
Selain dari yang telah dijelaskan, kegunaan lain dari seng :

17
 Digunakan untuk bahan baterai.
 Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi
bubuk.
 Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar
tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna
putih dalam cat dan tinta (ZnO).
 Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri
tabung televisi dan lampu pendar.
 Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.
 Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai
supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.
 Pelapisan cat khususnya dalm industri automobil.
 Zn-oksida untuk pembuatan pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada
industri karet; melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari
sengatan sinar matahari, sebagai bahan diaper pada bayi guna mencegah kulit
luka/kemerahan, industry karet dan untuk opaque sunscreen.
 Bahan dinding-lantai logam untuk bahan insektisida dapur.
 Zn-metil (Zn(CH₃)₂) untuk pembuatan berbagai senyawa organic; Zn-Stearat
digunakan sebagai aditif penghalus plastic.
 Sebagai anode bahan bakarzinc-air-battery.
 Zn-hidroksi-karbonat dan silikat untuk pembuatan lotion pencegah kulit
luka/alergi/kemerahan.
 Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki aktivitas antioksidan
guna mencegah penuaan dini serta mempercepat proses penyembuhan.
 Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai pelega tenggorokan (throat
lozenges) saat musim dingin.

2.6 Tingkat Bahaya Seng


 Bagi Kesehatan
Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan
dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia
dewasa mengandung 2-2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam
tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga

18
pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga
kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng
terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih,
trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino
histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma
terdapat 90-130 mg seng. Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga
metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat,
biosintesis heme, transpor CO2 (anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi lain.
Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan
kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron
menjadi dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan
banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Kelebihan seng (Zn) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi
tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
Dosis konsumsi seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng (Zn)
bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng
yang dilapisi seng (Zn) (Anonim, 2010).
Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn bebas
memiliki toksisitas tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh inhalasi Zn-oksida
selama proses galvanisasi atau penyambungan bahan yang mengandung Zn. Meskipun Zn
merupakan unsure esensial bagi tubuh, tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan
bersifat toksik. Absopsi Zn berlebih mampu menekan absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn
dosis besar sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai bertambahnya waktu
paparan karena Zn dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik, sedangkan
kelebihan Zn akan diabsorpsi dan disimpan dalam hati.
Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan
hidrosefalus pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm
perkembangan mesoderm untuk rangka. Konsumsi Zn berlebih mampu mengakibatkan
defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn bisa berifat akut dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/
hari mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas
tubuh, serta pengurangan kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu kasus

19
yang dilaporkan karena seseorang mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg unsure Zn)
yang setelah 30 menit berakibat mual dan muntah.
Pemberian dosis tunggal sebesar225-50 mg Zn bisa mengakibatkan muntah,
sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150 mg/ hari mengakibatkan sakit pada
alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan
defisiensi Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/ hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn
dari makanan) dapat nmengakibatkan defisiensi Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari
selama beberapa minggu bisa menggangu ketersediaan biologi Cu, sedangkan konsumsi
Zn yang tinggi bisa mempengaruhi sintesis ikatan Cu protein atau metalotionin dalam
usus. Konsumsi Zn berlebih akan menggangu metabolisme mineral lain, khususnya Fe
dan Cu.
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan
invertebrate, dan ikan. Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit
tenggorokan bisa mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi debu
Zn-oksida bisa mengakibatkan metal iume fever.
Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn. Gejala toksisitas
akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah. Pemberian bersama suplemen
Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitutetracyclines dan quinolones bisa mengurangi
absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh berkurang.
 Bagi lingkungan
Produksi seng dunia masih meningkat. Ini pada dasarnya berarti bahwa semakin
banyak seng berakhir di lingkungan. Air tercemar dengan seng, karena adanya jumlah
besar dari seng dalam air limbah tanaman industri. Air limbah ini tidak dimurnikan
memuaskan. Salah satu konsekuensi adalah bahwa sungai tercemar penyetoran seng-
lumpur di bank mereka. Zinc juga dapat meningkatkan keasaman air.
Beberapa ikan dapat terakumulasi seng dalam tubuh mereka, ketika mereka tinggal di
seng-saluran air yang terkontaminasi. Ketika seng memasuki tubuh ikan ini ia mampu bio
memperbesar sampai rantai makanan. Jumlah besar seng dapat ditemukan di tanah. Ketika
tanah lahan pertanian yang tercemar dengan seng, hewan akan menyerap konsentrasi yang
merusak kesehatan mereka. Larut dalam air seng yang terletak di tanah dapat mencemari
air tanah.

20
Seng tidak bisa hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga untuk spesies
tanaman. Tanaman sering memiliki serapan seng yang sistem mereka tidak dapat
menangani, karena akumulasi dari seng di tanah. Pada tanah yang kaya seng hanya
sejumlah terbatas tanaman memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Itulah sebabnya
tidak ada banyak keanekaragaman tanaman di dekat pabrik-pabrik membuang seng.
Karena efek pada seng tanaman merupakan ancaman serius terhadap produksi lahan
pertanian. Meskipun ini mengandung seng pupuk masih diterapkan. Akhirnya, seng dapat
mengganggu aktivitas dalam tanah, karena pengaruh negatif aktivitas microrganisms dan
cacing tanah. Rincian materi organik serius dapat memperlambat karena hal ini.
Sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daripenggunaan pupuk
kimia yang mengandung logam Cu dan Zn, buangan limbahrumah tangga yang
mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipa air dan produk-produk konsumer
(misalnya, formula detergen) yang tidak diperhatikansarana pembuangannya. Selain itu
pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal dari buangan limbah rumah tangga yang
mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipaair dan produk-produk konsumen
(misalnya, formula detergen) yang tidakdiperhatikan sarana pembuangannya.
 Pencegahan Pencemaran Zn
Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel
dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah,
kerugian sistem ini adalah biaya yang. Teknik elektrodialisis menggunakan membran ion
selektif permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan
perpindahan kation dan anion, juga menimbulkan kerugian yakni terbentuknya senyawa
logam-hidroksi yang menutupi membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi yaitu
penyaringan dengan tekanan tinggi melalui membran berpori, juga merugikan karena
menimbulkan banyak sludge (lumpur).
Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi
merupakan bagian dari bioremoval. Bioremoval dapat diartikan sebagai terkonsentrasi dan
terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material
biologi, yang mana material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat
dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Proses bioabsorpsi ini dapat terjadi karena
adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung
logam berat (dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben(Anonim,
2010).

21
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi
terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan
Chlorophyta (Anonim, 2010).
Gugus amina dan hidroksil yang dimiliki kitosa memiliki kemampuan menyerap
logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri. Jenis limbah yang dihasilkan dalam
industri yang dapat diabsorbsi adalah arsenik (As), kadmium (Cd), krom (Cr), timbal (Pb),
tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan metode penukar ion. Tanaman sebagai
hiperakumulator seng (Zn) adalah Thlaspi caerulescens. Daunnya mampu mengakumulasi
Zn sebesar 39.600 ppm.
Pohon bakau mampu mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan seng (Zn).
Kemampuan vegetasi mangrove dalam mengakumulasi logam berat bisa dijadikan
alternatif perlindungan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida).Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama
22
digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi
secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di
kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan
membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih"
ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya
dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan
Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun
1800.

3.2 Saran
Seng merupakan logam yang memiliki banyak manfaat, khususnya pada industri
logam. Oleh sebab itu melihat prospek yang baik dari logam seng ada baiknya dimulai
untuk dimanfaatkan dengan lebih baik sehingga bisa sampai meningkatkan perekonomian
negara dan kesejahteraan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2020, Tips Zinc: Sejarah, Asal-usul, hingga Dosis & Manfaat Seng, Amazine,
diakses pada 2 Desember 2020, https://www.amazine.co/2852/tips-zinc-sejarah-asal-
usul-hingga-dosis-manfaat-seng/

Capayanti,W.A 2015, ANALISIS LOGAM SENG (Zn), BESI (Fe) DAN TEMBAGA (Cu)
PADA SUSU BUBUK FORMULA DENGAN METODE DESTRUKSI KERING
DAN BASAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM, Universitas
Udayana,Denpasar
23
Anonim 2013, Makalah Seng dan Paduannya, Putra Rajawali Chemical, diakses pada 2
Desember 2020, http://putrarajawali76.blogspot.com/2013/04/makalah-seng-dan-
paduannya. html?m=1

24

Anda mungkin juga menyukai