Anda di halaman 1dari 18

LOGAM NON FERRO

LOGAM NON FERRO


 
 
 Dalam dunia teknik logam ferrous dan paduannya memegang peranan yang cukup penting.
 Karena macamnya yang sangat banyak dan sifatnya yang berbeda satu sama lain akan memberikan pilihan
yang hampir tak terbatas.
 Walaupun jumlah produksi logam non ferrous tidak sebanyak besi/baja dan seringkali harganya juga lebih
mahal tetapi ia memberikan suatu sifat atau kombinasi sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh logam ferrous.
 Sifat-sifat itu antara lain :
1. Tahan korosi
2. Mudah difabrikasi
3. Penghantaran listrik dan panas yang tinggi
4. Ringan
5. Warna
 Memang ada beberapa jenis besi/baja yang memiliki sifat tahan korosi yang cukup baik, tetapi harganya
yang cukup mahal karena harus dipadu dengan logam lain yang mahal.
 Juga ada besi/baja yang cukup mudah pengerjaannya, tetapi tidak dikombinasikan dengan sifat-sifat diatas.
 Kombinasi dari sifat-sifat diatas sering kali merupakan faktor yang sangat menentukan.
 Dalam hal kekuatan baja memang lebih unggul, demikian juga modulus elastisitas logam non ferrous
pada umumnya lebih rendah.
 Ini seringkali merupakan halangan dalam pemakaian logam non ferrous.
 Tetapi bila dilihat dari strength to weight ratio, beberapa logam non ferrous lebih unggul. Ini berarti
untuk memperoleh kontruksi yang sama kekuatannya beberapa logam nonferrous itu akan
menghasilkan kontruksi yang lebih ringan.
 Dan iIni sangat menguntungkan pada alat transportasi seperti truck, pesawat terbang dll dimana berat
merupakan faktor yang sangat menentukan.
 Selain itu mudahnya pengerjaan, sering mempengaruhi orang dalam memilih bahan untuk
pembuatan suatu benda, dengan pengerjaan yang mudah maka beaya akan menjadi murah sehingga
mungkin sekali harga benda itu akan lebih murah walaupun harga bahannya sendiri sedikit lebih
mahal.
 Pada umumnya logam non ferrous mudah dituang, dimesin maupun dibentuk dengan forming tetapi
banyak diantaranya cukup sulit dilas. Tetapi dengan cara-cara pengelasan yang modern sudah
banyak logam nonferrous yang dapat dilas dengan baik.
 Dari hal-hal tersebut diatas tampak bahwa logam non ferrous perlu mendapat perhatian dalam
pemilihan bahan, setidaknya logam non ferrous memberikan alternatif pada pemilihan bahan
 
ALUMINIUM
 Aluminium merupakan salah satu logam industri yang paling luas penggunaannya di dunia.

 Aluminium banyak digunakan dalam semua sektor utama industri seperti : angkutan, konstruksi,
listrik, peti kemas dan kemasan, alat rumah tangga serta peralatan mekanis.

Penggunaan aluminium yang luas disebabkan aluminium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari
logam lainnya seperti :

 Ringan memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan karenanya banyak
digunakan dalam industri transportasi seperti angkutan udara.
 Kuat terutama bila dipadu dengan logam lain.Digunakan untuk pembuatan produk yang memerlukan
kekuatan tinggi seperti : pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain.
 Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit karena dapat
disambung dengan logam/material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive
bonding, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.

Gambar : Produk Aluminium dengan proses pengerjaan


 Tahan korosi sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur-
unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai
ke dasar laut. Sifat tahan korosi pada alumunium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida
aluminium pada permukaan aluminium
 Konduktor listrik setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar
jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka
aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun bawah tanah.
 Konduktor panas sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin mesin/alat-alat pemindah
panas sehingga dapat menghemat energi.
 Memantulkan sinar dan panas Dapat dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan
pantul yang tinggi yaitu sekitar 95% dibandingkan dengan kekuatan pantul sebuah cermin. Sifat pantul
ini menjadikan aluminium sangat baik untuk peralatan penahan radiasi panas.
 Non magnetik dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada peralatan listrik/elektronik,
pemancar radio/TV. dan lain-lain, dimana diperlukan faktor magnetisasi negatif.
 Tak beracun dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industri makanan, minuman, dan
obat-obatan, yaitu untuik peti kemas dan pembungkus.
 Memiliki ketangguhan yang baik dalam keadaan dingin dan tidak seperti logam lainnya yang
menjadi getas bila didinginkan. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada pemrosesan maupun
transportasi LNG dimana suhu gas cair LNG ini dapat mencapai dibawah -150 oC

 Dekoratif dan karena itu aluminium sering digunakan tanpa diberi proses pengerjaan akhir. Tampak
permukaan aluminium sangat menarik dan karena itu cocok untuk perabot rumah (hiasan), bahan
bangunan dan mobil. Disamping itu aluminium dapat diberi surface treatment, dapat dikilapkan,
disikat atau dicat dengan berbagai warna, dan juga diberi proses anodisasi. Proses ini
menghasilkan lapisan yang juga dapat melindungi logam dari goresan dan jenis abrasi lainnya.
Gambar : Produk paduan aluminium dg surface treatment

• Mampu diproses ulang yaitu dengan mengolahnya kembali melalui proses peleburan dan
selanjutnya dibentuk menjadi produk seperti yang diinginkan Proses ulang-guna ini dapat
menghemat energi, modal dan bahan baku yang berharga
Proses Penambangan Aluminium

 Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan bumi

 Bauksit yang ditambang untuk keperluan industri mempunyai kadar aluminium 40-60%.

 Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata. Kemudian
dilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada.

 Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian.

Proses Pemurnian Aluminium

 Proses pemurnian bauksit dilakukan dengan metode Bayer dan hasil akhir adalah alumina.

 Pertama-tama bauksit dicampur dengan larutan kimia seperti soda ash

 Campuran tersebut kemudian dipompa ke tabung tekan dan kemudian dilakukan pemanasan.
 Proses selanjutnya dilakukan penyaringan dan diikuti dengan proses penyemaian untuk membentuk endapan
alumina basah (hydrated alumina)
 Alumina basah kemudian dicuci dan diteruskan dengan proses pengeringan dengan cara memanaskan sampai
suhu 1200 oC.
 Hasil akhir adalah partikel-partikel alumina dengan rumus kimianya adalah Al 2O3.
Alumina

Proses Peleburan Aluminium


 Alumina yang dihasilkan dari proses pemurnian masih mengandung oksigen sehingga harus dilakukan
proses selanjutnya yaitu peleburan
 Peleburan alumina dilakukan dengan proses reduksi elektrolitik . Proses peleburan ini memakai metode Hall­
Heroult. Alumina dilarutkan dalam larutan kimia yang disebut kriolit pada sebuah tungku yang disebut pot.
 Pot ini mempunyai dinding yang dibuat dari karbon.
 Bagian luar pot terbuat dari baja. Aliran listrik diberikan melalui anoda dan katoda.
 Proses reduksi memerlukan karbon yang diambil dari anoda. Pada proses ini dibutuhkan arus listrik
searah sebesar 50 - 150 kiloampere.
 Arus listrik akan mengelektrolisa alumina menjadi aluminium dan oksigen bereaksi dengan karbon
membentuk senyawa CO2.
 Aluminium cair dari hasil elektrolisa akan turun ke dasar pot dan selanjutnya dialirkan dengan prinsip
siphon ke krusibel yang kemudian diangkut menuju tungku-tungku pengatur (holding furnace).
 Kebutuhan listrik yang dihabiskan untuk menghasilkan 1 kg aluminium berkisar sekitar 12-15 kWh.
 Satu kg aluminium dihasilkan dari 2 kg alumina dan 1/2 kg karbon. Reaksi permunian alumina
menjadi aluminium adalah sbb:

 
970 0C
2 Al2O3 + 3 C ---------------------- 4 Al + 3 CO2
kriolit
Gambar : Proses peleburan alumina menjadi aluminium dengan cara elektrrollisis.
TEMBAGA ( KUPRUM)
- Tembaga adalah suatu logam berwarna kemerahan dengan berat jenis 8,9 (sedikit lebih tinggi dari
baja yang sekitar 7,8). Titik leburnya 10850C
- Tembaga murni jarang dipergunakan, kecuali untuk keperluan alat listrik atau pesawat penukar
panas.Ini disebabkan karena harganya yang cukup mahal dan kekuatannya tidak cukup tinggi
 
Tembaga mempunyai sifat :
 lunak dan liat dan mempunyai kekuatan tarik yg lebih besar pada suhu yang lebih rendah.
 Tahan terhadap korosi
 Mempunyai daya pengantar panas yang baik dan sekaligus mempunyai refleksi panas yang besar
sehingga dapat digunakan sebagai isolator
 Mempunyai daya penghantar listrik yang baik,sehingga tembaga banyak dipergunakan sebagai
bahan penghantar listrik
Proses Pembuatan Tembaga, Senyawa, Unsur Kimia

Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa tahap, yaitu:

1) Pengapungan (flotasi)

 Bijih diserbukkan sampai halus kemudian dimasukkan ke dalam campuran air dan minyak.
 Bagian bijih yang mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak sedangkan zat pengotornya
terbawa oleh air.
 Udara ditiupkan ke dalam campuran dan mineral yang diselaputi minyak tadi dibawa ke
permukaan oleh gelembung-gelembung udara dan mengapung, sedangkan zat-zat pengotor
diendapkan di bagian bawah.
 Dari pengapungan ini dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 – 40% Cu.
 
2) Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dan terjadi reaksi


4Cu2FeS2(s) + 9O2(g)   →  2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s) + 6SO2(g)
3) Reduksi
Cu2S yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3 kemudian dipanaskan dan dialiri udara dan terjadi reduksi
menjadi logam tembaga.
 
2Cu2S(s) + 3O2(g)  →  2Cu2O(s) + 2SO2(g)

Cu2S(s) + 2Cu2O(s)  →  6Cu(s) + SO2(g)


 
4) Elektrolisis

 Logam tembaga yang diperoleh dari reduksi masih mengandung Ag, Au, dan masih tercampur
dengan sedikit Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis.

 Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan sebagai katoda digunakan tembaga
murni, dengan elektrolit larutan CuSO4. 

 Tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.


Katoda : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)

Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e–

 Pada proses ini anoda semakin habis dan katoda (tembaga murni) makin bertambah besar, sedangkan
Ag, Au, dan Pt diendapkan sebagai lumpur anoda sebagai hasil samping..
 
Tembaga dibagi menjadi 4 kategori yaitu :
 

 Tembaga murni dengan kandungan Cu 99% diperoleh dengan cara elektrolisis


 Kuningan (brass) paduan dengan logam utama Zn : paduan Cu & Zn; Cu, Zn & Pb; Cu, Zn & logam
lain (selain Pb).
 Perunggu (bronze) paduan dengan logam utama timah ., terdapat juga Cu & Si dan Cu & Aluminium
 Paduan nikel (Cu & Ni) - Cupronickel (10 - 30% Ni) dan paduan Silver - Cu, Ni & Zn.
Gambar : Produk paduan tembaga (kuprum )

Anda mungkin juga menyukai