digunakan untuk viskositas fluida di partikel terdistribusi dari satu bahan bawah 3 Pa.s (3000 cP). Propeller tersebar dalam sebuah fase kecil berputar dengan kecepatan berkelanjutan dari bahan lain. penuh, antara 1.150 atau 1.750
RPM; Yang lebih besar gilirannya
Pencampuran adalah suatu operasi pada 400 sampai 800 RPM
yang menggabungkan dua macam atau
lebih komponen bahan yang berbeda
Paddle hingga tercapai suatu keseragaman.
Terdapat tiga jenis pengaduk yang
biasa digunakan secara umum, yaitu
pengaduk baling – baling (propeller),
pengaduk turbin (turbine), pengaduk digunakan untuk viskositas antara 50
dayung (paddle). - 500 Pa.s (500.000 cP). Dengan
diameter 150 mm dan kecepatan
maksimal 800 rpm (putaran per
menit). Turbin Pola Aliran
digunakan untuk viskositas di bawah yang mempengaruhi :
100 Pa.s (100.000 cp). Diameter 50 • jenis impeller
mm dengan kecepatan motor penuh • sifat fluida • Ukuran impeller adalah 2000 rpm (putaran per menit). • Ukuran Tangki • Ukuran Baffle • Posisi impeller pencampuran single phase meliputi • Kecepatan Putaran fasa cair-cair, padat-padat, atau 3 jenis arah aliran gas-gas. Aksial : arah sejajar dengan tangki pencampuran multiphase meliputi fasa berpengaduk cair-padat, cair-gas, cairgas-solid, Radial : arah tegak lurus terhadap ataupun cair-gas-gas. tangki berpengaduk
Tangensial : arah melingkar di sekitar
tangki berpengaduk
(baffle) berguna untuk memecah arus
agar tidak terjadi vortex.
Vortex adalah fluida yang mengalir
berputar memusar dan turbulen
Gerakan vortex berputar disebabkan lintasannya tidak saling berpotongan.
oleh adanya perbedaan kecepatan Aliran laminer terjadi apabila
kecepatan aliran rendah, ukuran antar lapisan fluida yang berdekatan. saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai kekentalan besar.
Aliran Turbulen (NRe >4000 aliran
Bilangan Reynold adalah perbandingan terbuka dan NRe>1000) antara gaya inersia (Vsp) terhadap Pada aliran turbulen, partikel- gaya viskositas (μ/L) digunakan untuk partikel zat cair bergerak tidak mengidentikasikan jenis aliran yang teratur dan garis lintasannya saling berbeda berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila kecepatan aliran besar 𝛒𝐯𝐝 𝐯𝐝 𝑁𝑅𝑒 = = ,saluran besar dan zat cair 𝛍 𝐕 mempunyai kekentalan kecil.