PEMISAHAN MEKANIK
DISUSUN OLEH :
AYU SRIWAHYUNI (122017027)
SULI CAHAYA KASWARI (122017036)
M. DZAKY MUZHAFFAR (122017028)
ARIF KUSNANDAR (122017010)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurah kepada Allah SWT atas taufik, hidayah, berkat dan rahmat-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan kita Rasulullah SAW,
keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alat Industri Kimia ini adalah mata kuliah dengan bobot 2 SKS yang terdapat pada
mata kuliah Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
1. Dosen pembimbing
2. Semua pihak
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................1
Kata pengantar.............................................................................................2
Daftar isi........................................................................................................3
Bab I
Pendahuluan
1.1Latar belakang........................................................................................4
1.2Rumusan masalah...................................................................................6
1.3Tujuan penulisan....................................................................................6
Bab II
Pembahasan
2.1 klasifikasi pemisahan secara mekanik.................................................7
Bab III
Penutup
3.1 kesimpulan.........................................................................................31
3.2 saran...................................................................................................31
Daftar pustaka.........................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
8
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Ø Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
Ø Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
Ø Vakum pada bagian bawah.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung
apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.Sebagian besar
siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu,
tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi.Dalam
saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring
penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan
padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali
penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan
dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan
dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman.Partikel padat terperangkap di
dalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda
dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari
partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir
dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk
di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya
lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang
cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan
selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat
kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloiddan molekul besar.
9
Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya
filter secara efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air
yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan jadi
clogging)
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan
massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi
daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran besar
partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran merupakan
keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan
menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air di atas
media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka
air yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam
pori. Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum
filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat
cairnya. Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara (penghisapan).
Gravity Filter
Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring pasir
digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi dan destilasi. Medium penyaring dapat
terdiri atas lapisan pasir atau cake bed, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu komposisi
yang mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah diatome, atau pembantu
penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat menggunakan keramik berpori sebagai
10
suatu medium penyaring dalam bentuk “lilin-lilin” berlubang.Cairan masuk dari sisi luar
melalui keramik berpori ke dalam bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun
atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir
berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses fluida
dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian
air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton.Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi.Bagian bawah yang berlubang tertutup
oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk
yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur.Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi
maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil
yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan
membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat disediakan.Gravitasi
nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau bejana media penyaring.Porselen nutzch
dapat digunakan untuk mengumpulkan kristal-kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di
mana bubur tidak dapat bercampur dengan logam-logam.Gravitasi nutzch bukanlah
penyaring gravitasi sebenarnya, karena sering kali dioprasikan (dijalankan) di bawah tekana
atau vakum.
11
Penyaring Vakum
Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari campuran reaksi
pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas filter dalam corong
Buchner. Padat yang terperangkap oleh filter dan cairan tersebut ditarik melalui corong ke
dalam labu di bawah ini, dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel
padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai untuk suatu
ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan Kristal atau penyaring
steril.Penyaring vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang tinggi dan pada suatu
basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon murah. Dalam mengerjakan
system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk drum (tong) tersebut, dan cairan
mengalir melalui lajur kontinu. Zat padat dikumpulkan pada akhir lajur tersebut.
Penyaring Tekanan
Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang paling sederhana
dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan. Filter ini terdiri dari
seperangkat lempengan yang dirancang untuk member sederetan kompartemen untuk
pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan medium filter
seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing lempengan dan
medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa
keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara lempengan
tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar
atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk
12
zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng,
atau dalam bentuk plate-and-frame.
Pada desain plate and fram ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan
panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut
tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci.
Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter
dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan
rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan
bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu
sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing
bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus
kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press
filtertersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong
pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang
keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh
dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi.
Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan
zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut.Cake tersebut kemudian ditutup dengan
uap atau udara untuk membuang sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu
dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor
menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi
tersebut berlangsung secara otomatis. Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu
beberapa jam karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi
bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan
pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-
benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna.
Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan
menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian
yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.
13
2.3 Flate And Frame Filter
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat ini
dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi
platenya. Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media
berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi,
dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash(pencuci) melalui satu saluran masuk dan
tiap plateuntuk saluran cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui
lubang saluran masuk.Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan terhadap
slurry agar melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and frame filter kemudian
keluar melalui lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan
menempel pada cloth. Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan tertumpuk
oleh slurry dan lama kelamaan umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi
maka cloth harus segera dicuci.Pencucian ini dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke
dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed
delivery).Berdasarkan kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi
menjadi dua, yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang
kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi
semakin sulit.
14
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan.Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada
beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka
tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk
melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar
jumlah volume filtrat per satuan waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus
adalah waktu keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
ts= tf + t w + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya, sehingga
mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang keluar
dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian dilakukan. Pencucian
dihentikan jika kadar warna dalam air cucian sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat
sebagai volume optimum.
15
2.4 Prinsip kerja sedimentasi dan settling
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan
keslurry dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak).Filtrat keluar
melalui saluran keluar utama.Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan
gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk
menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut
pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan
cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan.Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut
filtrat.
16
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3) Dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam
suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan
(screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring
industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal.Penyaring
tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari
padatan tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian.Sebagian besar siklus operasi
dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi.Dalam saringan
kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Gambar 5.
17
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup
oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk
yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.
Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi
maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil
yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan
membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
18
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui
keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-
pelat.Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan
umpan dimatikan.Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi
atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang
menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau
dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing” membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda.Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat
pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol).Umpan
memasuki bingkai seperti sebelumnya.Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua
cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol).Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam
masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah
pelat dan bingkai.Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan
menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan
pencucian.Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada
pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun).Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju
saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke
setiap pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat
pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
19
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga dan
ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk
banyak operasi berskala besar.
20
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur
dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau
lingkaran,verticalatauhorizontal.
Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan cetakan plat
berbahan polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk di
dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya terdapat plat
persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup
hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
21
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih
panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-
partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau
partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga
media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
22
Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :
1. Cara Batch
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena sedimentasi batchpaling
mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian mudah. Mekanisme
sedimentasi batch pada suatu silinder / tabung bisa dilihat pada gambar berikut :
2. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk saja. Jadi,
kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan yang keluar.
Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada gambar berikut :
3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara
kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme sedimentasi
kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :
23
Gambar 3. Mekanisme Sedimentasi Kontinyu
Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan
ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada suhu
seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi (Brown, 1950).
Pada keadaan awal, konsentrasi slurry seragam di seluruh bagian tabung. Kecepatan
sedimentasi konstan, terlihat pada grafik hubungan antara ZL dan θLmembentuk garis lurus
untuk periode awal (dZ/dt=V=konstan ). Periode ini disebutfree settling, dimana padatan
bergerak turun hanya karena gaya gravitasi. Kecepatan yang konstan ini disebabkan oleh
konsentrasi di lapisan batas yang relatif masih kecil, sehingga pengaruh gaya tarik-menarik
antar partikel, gaya gesek dan gaya tumbukan antar partikel dapat diabaikan. Partikel yang
berukuran besar akan turun lebih cepat, menyebabkan tekanan ke atas oleh cairan bertambah,
sehingga mengurangi kecepatan turunnya padatan yang lebih besar. Hal ini membuat
kecepatan penurunan semua partikel (baik yang kecil maupun yang besar) relatif sama atau
konstan.
Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak seragam dengan
bagian bawah slurry menjadi lebih pekat. Konsentrasi pada bagian batas bertambah, gerak
partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel berkurang. Kondisi ini
disebut hindered settling.
Kondisi free settling dan hindered settling dapat diamati pada grafik hubungan antara
ZL dan θL. Dimana untuk kondisi free settling ditunjukkan saat grafik masih berupa garis
lurus, sedangkan saat grafik mulai melengkung merupakan kondisihindered settling.
Berdasarkan konsentrasi dan kecenderungan partikel berinteraksi, proses sedimentasi
terbagi atas tiga macam:
24
1. Sedimentasi TIpe I/Plain Settling/Discrete particle
Merupakan pengendapan partikel tanpa menggunakan koagulan. Tujuan dari unit ini
adalah menurunkan kekeruhan air baku dan digunakan pada grit chamber. Dalam
perhitungan dimensi efektif bak, faktor-faktor yang mempengaruhiperformance bak seperti
turbulensi pada inlet dan outlet, pusaran arus lokal, pengumpulan lumpur, besar nilai G
sehubungan dengan penggunaan perlengkapan penyisihan lumpur dan faktor lain diabaikan
untuk menghitung performance bak yang lebih sering disebut dengan ideal settling basin.
2. Sedimentasi Tipe II (Flocculant Settling)
Pengendapan material koloid dan solid tersuspensi terjadi melalui adanya penambahan
koagulan, biasanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok kimia setelah proses koagulasi
dan flokulasi.
Pengendapan partikel flokulen akan lebih efisien pada ketinggian bak yang relatif kecil.
Karena tidak memungkinkan untuk membuat bak yang luas dengan ketinggian minimum,
atau membagi ketinggian bak menjadi beberapa kompartemen, maka alternatif terbaik untuk
meningkatkan efisiensi pengendapan bak adalah dengan memasang tube settler pada bagian
atas bak pengendapan untuk menahan flok–flok yang terbentuk.
3. Hindered Settling (Zone Settling)
Merupakan pengendapan dengan konsentrasi koloid dan partikel tersuspensi adalah
sedang, di mana partikel saling berdekatan sehingga gaya antar pertikel menghalangi
pengendapan paertikel-paertikel di sebelahnya. Partikel berada pada posisi yang relatif tetap
satu sama lain dan semuanya mengendap pada suatu kecepatan yang konstan. Hal ini
mengakibatkan massa pertikel mengendap sebagai suatu zona, dan menimbulkan suatu
permukaan kontak antara solid dan liquid.
Jenis sedimentasi yang umum digunakan pada pengolahan air bersih adalah sedimentasi
tipe satu dan dua, sedangkan jenis ketiga lebih umum digunakan pada pengolahan air
buangan.
Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :
1. Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan menggunakan saringan
pasir cepat.
2. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum memasuki
unit saringan pasir cepat.
3. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada instalasi yang
menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
25
4. Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan.
Sedimentasi adalah suatu proses yang bertujuan memisahkan/mengendapkan zat-zat
padat atau suspensi non-koloidal dalam air. Pengendapan dapat dilakukan dengan
memanfaatkan gaya gravitasi. Cara yang sederhana adalah dengan membiarkan padatan
mengendap dengan sendirinya. Setelah partikel-partikel mengendap, maka air yang jernih
dapat dipisahkan dari padatan yang semula tersuspensi di dalamnya. Cara lain yang lebih
cepat adalah dengan melewatkan air pada sebuah bak dengan kecepatan tertentu sehingga
padatannya terpisah dari aliran air dan jatuh ke dalam bak pengendap tersebut. Kecepatan
pengendapan partikel-partikel yang terdapat di dalam air bergantung kepada berat jenis,
bentuk dan ukuran partikel, viskositas air dan kecepatan aliran dalam bak pengendap.
Pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi
dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat
dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Setelah melewati proses destabilisasi
partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan
masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel
koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat
jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat
jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Gabungan unit
koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
Alat sedimentasi terdiri atas dua jenis, yaitu jenis bak pengendap segi empat
(rectangular) seperti terlihat pada Gambar 3, dan jenis lingkaran (circular) seperti terlihat
pada Gambar 4. Jenis segi empat biasanya digunakan untuk laju alir air yang besar, karena
pengendaliannya dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan keuntungan alat sedimentasi
jenis lingkaran yaitu memiliki mekanisme pemisahan lumpur yang sederhana.
Bak sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan flok-flok yang dibentuk pada
proses koagulasi dan flokulasi. Agar pengendapan yang terjadi pada bak sedimentasi berjalan
dengan baik, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi menyangkut karakteristik
aliran dalam bak sedimentasi yang akan dibangun. Untuk mencapai pengendapan yang baik,
bentuk bak sedimentasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga karakteristik aliran di dalam
bak tersebut memiliki aliran yang laminar dan tidak mengalami aliran mati (short-circuiting).
Bak sedimentasi pada umumnya terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan
bentuk bulat maupun persegi panjang. Terdapat tiga konfigurasi utama untuk bak
sedimentasi, yaitu :
26
1. Bak persegi panjang dengan aliran horizontal
2. Bak sedimentasi dengan aliran vertikal
3. Clarifier dengan aliran vertikal
Operasional dan Pemeliharaan
Pengontrolan kondisi pengendapan flok pada tangki dilakukan dengan frekuensi 4
kali sehari. Proses pembentukan flok yang tidak sempurna pada proses koagulasi dan
flokulasi mengakibatkan banyaknya flok kecil yang terbawa ke bak penyaring sehingga
meningkatkan beban penyaring;
Pengontrolan kualitas clarified water untuk memeriksa efisiensi bak pengendapan.
Efisiensi pengendapan yang jelek mengakibatkan meningkatnya beban pengolahan pada unit
filtrasi;
Penyisihan schum, sludge yang mengapung dan pertumbuhan algae pada dinding
tangki, baffle, dan lounders terutama pada musim panas;
Pengontrolan beban permukaan dan flow rate melalui observasi visual dengan melihat
ketinggian air pada weir pelimpah, bila debit air yang diolah terlalu besar maka muka
air akan melebihi ketinggian weir loading;
Pengurasan lumpur yang dilakukan pada clarified water secara otomatis dan manual
menurut ketebalan lumpur yang dilakukan dengan menggunakan pompa penguras.
27
kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan
diameter tabung centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga prinsipnya
sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya pengendapan ini menghasilkan
gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan oleh putaran air. Dengan memutar air,
kecepatan pengendapan dapat meningkat jika dibandingkan dengan pengendapan secara
gravitasi pada umumnya. Pengendapan sentrifuga sudah banyak digunakan untuk pemisahan
partikel dan cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses
pengeringan materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat
kecil dalam pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifuga untuk penyisihan partikel atau senyawa lain di
dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan dikarenakan tingginya biaya operasional
yang dibutuhkan. Maka dari itu, pengembangan pengendapan dengan memanfaatkan gaya
senrifuga diarahkan pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air melalui dinding
pengendap seperti prinsip kerja hydrocyclone.
28
Persamaan untuk centrifuge ialah yang terlihat seperti dibawah. RCF( Celative
Centrifugal Force) ialah ukuran kekuatan dari gaya sentrifugalnya setelah
mempertimbangkan faktor lain seperti kecepatan angular, Radius rotasi dan gravitasinya.
RCF = (rw2)/g
r : Radius rotasi
w : Kecepatan angular
g : Gravitasi
Ada 2 jenis alat Centrifuge, Centrifuge biasa yang mempunyai kecepatan putar rendah
antara 0 – 3000rpm, alat ini biasa digunakan untuk memisahkan campuran yang ukurann
partikelnya relatif besar. Ultra Centrifuge mempunyai kemampuan putar tinggi dari 0 –
20.000 rpm, bahkan ada yang dapat mencapai 120.000 rpm. Centrifuge jenis ini banyak
digunakan untuk keperluan biokimia misalnya memisahkan plasma dan serum pada darah.
Fungsi sentrifugasi adalah mempercepat proses pengendapan suspensi dengan memberikan
gaya sentrifugasi pada partikel-partikelnya.
Contoh : Proses pemisahan minyak dengan air dalam santan. Kecepatan sentrifugasi diatur
pada 3000-3500 rpm, maka terjadi pemisahan dan terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya
minyak (krim) dan fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian
diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan
minyak.
29
Size Reduction
Pengecilan ukuran dapat dilakukan pada bahan pangan dengan cara tradisional
maupun dengan menggunakan alat (mesin), hasil dari pengecilan ukuran tersebut akan
bergantung dari karakteristik dari bahan pangan yang direduksi. Pemilihan alat dan bahan
yang sesuai akan berpengaruh terhadap hasil pengecilan.
Pengecilan ukuran dapat dilakukan secara basah dan kering, keuntungan dari
pengecilan ukuran basah adalah bahan yang dihasilkan lembut dan berlangsung pada suhu
yang tidak tinggi dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi atau ledakan.
Metode pengecilan ukuran di atas akan dipengaruhi oleh alat yang digunakan, setiap alat size
reductor akan menghasilkan partikel dan bentuk yang berbeda. Salah satu indikator dari
perbedaan bentuk partikel adalah ukuran diameter dari masing-masing produk yang reduksi,
cara mennganalisis ukuran diameter bahan yang direduksi dapat diketahui dengan analisis
ayakan.
Klasifikasi peralatan size reduction :
a) Crusher
b) Grinder
c) Milling (penggilingan)
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dala suatu industri pertanian.
Pemisahan ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi
tertentu yang diinginkan. Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua yaitu
pemisahan mekanis dan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan. Pemisahan
denga cara mekanis meliputi pengendapan, filtrasi, dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan
dengankontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, koagulasi, distilasi, adsorbs,
kristalisasi, dan sentrifugasi. Setiap metode tersebut memiliki spesifikasi untuk meisahkan
bahan tertentu. Vibrating screen merupakan alat untuk memisahkan bahan padat berdasarkan
ukurannya dengan suatu screen, yang satuannya mesh. Settlin tank merupakan alat yang
digunakan untuk mengendapkan bahan seperti pati, penanganan limbah, dll. Metode
pemisahan fluoda cair dapatmenggunakan destilasi, contohnya adalah dalam fraksinisasi
minyak bumi.
3.2 Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk memperoleh bahan
dengan ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman
mengenai pemisahan ukuran dan juga prinsip-prinsip pemisahan bahan, beserta alat-alat
terkait pemisahan bahan.
31
DAFTAR PUSTAKA
http://ukhtyindahenergi.blogspot.com/2011/07/sentrifugasi-size-reduction.html
http://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/17/sedimentasi/
http://masnilala.blogspot.com/2013/10/sedimentasi.html
32