Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMISAHAN MEKANIS

SEDIMENTASI dan ALAT SEDIMENTASI

Oleh : Desy Carlina D. (5511312011) Zenny Kurniyati (5511312015)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

A. PENGERTIAN SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat konsentrasinya). Pemisahan dapat berlangsung karena adanya gaya gravitasi yang terjadi pada butiran tersebut. Proses sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan ,misalnya pada proses pembuatan kertas dimana slurry berupa bubur selulose yang akan dipisahkan menjadi pulp dan air, proses penjernihan air (water treatment),dan proeses pemisahan buangan nira yang akan diolah menjadi gula. Proses sedimentasi dalam dunia industri dilakukan secara sinambung dengan menggunakan alat yang dikenal dengan nama thickener,sedangkan untuk skala laboratorium dilakukan secara batch. Data-data yang diperoleh dari prinsip sedimentasi secara batch dapat digunakan untuk proses yang sinambung. Di industri aplikasi sedimentasi banyak digunakan, antara lain 1. Pada unit pemisahan , misalnya untuk mengambil senyawa magnesium dari air laut. 2. Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya pada pabrik gula. 3. Pengolahan air sungan menjadi boiler feed water. 4. Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan prinsip perbedaan terminal velocity.

Gambar 1 . Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik menjadi dua bagian, yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan konsentrasi partikel terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang bening. Proses ini memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi hingga terbentuk endapan yang terpisah dari beningan (Foust, 1980). B. PROSES SEDIMENTASI Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu : 1. Cara Batch Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena sedimentasi batch paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian mudah. Mekanisme sedimentasi batch pada suatu silinder / tabung bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2 . Mekanisme Sedimentasi Batch Keterangan : A = cairan bening B = zona konsentrasi seragam C = zona ukuran butir tidak seragam D = zona partikel padat terendapkan

Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing zona berubah (gambar 2 b, c, d). Zona A dan D bertambah, sedang zona B berkurang. Akhirnya zona B, C dan transisi hilang, semua

padatan berada di zona D. Saat ini disebut critical settling point, yaitu saat terbentuknya batas tunggal antara cairan bening dan endapan (Foust, 1980). 2. Cara Semi-Batch Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk saja. Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan yang keluar. Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3. Mekanisme Sedimentasi Semi-Batch Keterangan : A = cairan bening B = zona konsentrasi seragam C = zona ukuran butir tidak seragam D = zona partikel padat terendapkan

3. Cara Kontinyu Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme sedimentasi kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. Mekanisme Sedimentasi Kontinyu

Keterangan : A = cairan bening B = zona konsentrasi seragam C = zona ukuran butir tidak seragam D = zona partikel padat terendapkan

Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi (Brown, 1950).

C. SEDIMENTASI PADA LIMBAH CAIR

Gambar 5 . Bak Sedimentasi

Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.

Gambar 6 . pengolahan lumpur

Sedimen dari limbah cair mengandung bahan bahan organik yang akan mengalami proses dekomposisi, pada proses tersebut akan timbul formasi gas seperti carbon dioxida, methane, dlsb. Gas tersebut terperangkap dalam partikel lumpur dimana sevvaktu gas naik keatas akan mengangkat pule partikel lumpur tersebut, proses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan merusak sedimen yang telah terbentuk. Pada Septic-tank, Imhoff-tank dan Baffle-reactor, konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari efek dari timbulnya gas supaya tidak mengaduk/merusak partikel padatan yang sudah mapan (settle) didasar tangki, sedangkan pada UASB (Uplift Anaerobic Sludge Blanket)justru menggunakan efek dari proses tersebut untuk mengaduk aduk partikel lumpur supaya terjadi kondisi seimbang antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel lumpur, sehingga partikel lumpur tersebut melayang-layang/mubal-mubal. Setelah proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki, sehingga sering juga proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama disebut dengan proses Stabilisasi. Akumulasi lumpur (Volume) dalam periode waktu tertentu(desludging-interval) merupakan parameter penting dalam perencanaan pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan stabilisasi lumpur.

Gambar 7. Diagram Proses Lumpur Aktif Yang Dilengkapi Sarana Pre Treatment

D. JENIS PERALATAN SEDIMENTASI Berdsarkan tujuan dari bahan apa yang ingin didapatkan maka sedimentasi ini dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu: 1. Penjernihan (klarifier) Klarifier adalah pengendapan partikel padat yang jumlahnya relative sedikit (1-5%) dengan suatu tujuan untuk memperoleh cairan yang jernih, proses klarifier mencakup proses flokulasi dan koagulasi .Proses koagulasi merupakan suatu proses dimana penambahan zat kimia atau koagulan tertentu kedalam air yang diolah dan disertai pengadukan cepat sehingga terbentuk flok suatu partikel yang halus, selanjutnya mengalami proses flokulasi yaitu bergabungnya flok-flok membentuk flok yang leih besar. 2. Pemekatan (Thickener) Thickener adalah peningkatan konsentrasi atau konsentrasi zat padat dari campuran yang memiliki zat padat yang relatif banyak (15-30%), dan biasanya hasil padatnya yang diperlukan. Didalam sedimentasi perlu dibedakan antara : a. Discrate partikel adalah partikel yang memiliki ukuran bentuk dan spesifik gravitasi tetap (tidak berubah dengan waktu) selama proses pemisahan berlangsung. b. Flocullant partikel adalah partikel yang memiliki sifat permukaan yang dapat membesar atau bergabung dengan partikel-partikel lain ketika akan bersinggungan sehingga ukuran bentuk mungkin akan berubah. Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk memisahkan yang padatan dari suspensi bubur atau slurry. Operasi ini banyak digunakan pada proses-proses untuk mengurangai polusi dari limbah industri. Suspensi sendiri dibedakan atas dua bagian yaitu a) Suspensi cair adalah suspensi dan konsentrasi dari partikel yang tidak cukup untuk membentuk batas yang jelas terhadap air saat pengaturan berlangsung. b) Concentratif suspensi adalah suspensi dengan suatu konsentrasi batas yang jelas sangat besar sehingga terbentuk batas yang jelas saat pengaturan berlangsung. Perbedaan kedua suspensi diatas mengakibatkan pola setting berbeda dan membutuhkan dan rancangan peralatan sedimentasi selalu didasarkan pada percobaan sedimentasi pada skala yang lebih kecil. (F. Parikest, Ir. Diklat Alat-Alat Industri Kimia, 1985) E. HUKUM HUKUM YANG MEMPENGARUHI SEDIMENTASI

a) Hukum Newton I Suatu benda akan tetap bergerak dalam kecepatan tetap atau diam bila jumlah gaya yang berkerja pada benda sama dengan nol. F = 0

b) Hukum Newton II Gaya yang berkerja pada suatu benda akan berbanding lurus dengan massa benda dan sebanding dengan percepatan pada benda . F = m.a c) Hukum Newton III Suatu gaya sebetulnya adalah hasil interaksi dari dua benda tapi arahnya berlawanan. Faksi = Freaksi d) Hukum Archimedes Suatu benda dalam suatu fluida mendapatkan gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dapat dipindahkan oleh benda tersebut. e) Hukum Stokes Suatu benda dengan jari jari r dijatuhkan dalam suatu fluida yang mempunyai kekentalan maka gaya yang berkerja pada benda tersebut adalah beratnya sendiri. Partikel di dalam suatu fluida tertentu mengendap di bawah pengaruh gaya gravitasi pada laju maksimum tertentu. Untuk meningkat laju dari suatu pendapan tertentu, maka gaya grafitasi yang berkerja pada suatu partikel itu dapat digantikan dengan gaya sentrifugal yang lebih kuat. Gaya sentrifugal juga bermanfaat untuk pemisahan secara pengendapan dan penyaringan. Kedua cara tersebut bila menggunakan gaya sentrifugal sebagai gaya pendorong disebut sentrifugal dan peralatanya disebut sentrifugasi dan peralatnya disebut Centrifuge. Dalam hal ini penjernihan dilakukan untuk dapat memisahkan suspensi yang mengandung bahan padat yang lebih berat dengan kecepatan pengendapan yang lebih baik atau bahan padat yang lebih ringan dengan kecepatan pengapungan yang baik. Dalam proses ini, kecepatan pemisahan pemisahan oleh gaya berat adalah tinggi jika terdapat perbedaan yang besar antara kerapatan cairan dan kerapatan bahan padat. Apabila perbedaan itu kecil maka pemisahan metode ini tidak ekonomis. Dalam hal yang demikian kecepatan pemisahan dapat diperbesar beberapa kali dengan menggunakan gaya- gaya sentrifugal. Selanjutnya kecepatan pemisahan akan dapat dipengaruhi oleh perbandingan luas permukaan terhadap massa oleh bentuk padatan dan volume viskositas cairan tersebut. (Brown G.G weilley and sons,Unit Operation, 1991) Padatan yang tersuspensi dalam air dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu : Padatan kasar adalah padatan yang dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yang sederhana dalam waktu yang singkat. Padatan halus adalah padatan yang tidak dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yang sederhana didalam waktu yang relative singkat, atau tidak mempunyai peralatan pengendapan yang dapat beroperasi secara komersial mekanisme penggerak (rake) yang dipasang pada dasar tangki pengendap agar dapat mempermudah pengumpulan suspensi pekat dari dasar tangki. (Mc. Cabe and Smith,OTK II, Thn:1991)

F. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/sedimentasi-pengendapanpada-pengolahan-limbah-cair/tentangteknikkimia / 2. http://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/17/sedimentasi/ 3. www.chem-is-try.org/.../limbah.../sedimentasi-pengendapan-pada-pengolahan-limbah-cair/ diposting oleh: wahyu (040) 4. http://mhimns.blogspot.com/2013/04/sedimentasi.html

Anda mungkin juga menyukai