Anda di halaman 1dari 20

Pompa Piston Kelompok 7 TP-

3A

BAB I

1.1 Tujuan
Mengetahui cara kerja , karakteristik dan kinerja pompa piston
1.2 Tugas
Dasar Teori :

Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin


penggerak diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak (piston)
atau plunyer (plunger) atau membran yang terdapat dalam
rumah pompa. Pompa desak gerak bolak-balik dapat
digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa torak, pompa
plunyer, dan pompa membran.
1. Pompa torak (Piston pumps)
Pompa torak dikelompokkan menjadi beberapa sesuai
klasisfikasinya, yaitu:
a. Jenis menurut cara kerja:
Kerja tunggal (single acting)
Kerja ganda (double acting)
b. Jenis menurut jumlah silinder:
Silinder tunggal (simplex)
Silinder ganda (duplex)
c. Jenis menurut penggerak
Direct acting
In-direct acting

1
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

a) Komponen dari pompa piston

Gambar 1.1. Komponen pompa piston

Keterangan
1. Ceramic plunger
Kepadatan tinggi untuk melindungi seal
2. Seal
Untuk menjaga air agar tidak merembes keluar melalui
celah sambungan.
3. Cup/seal
Pendorong fluida.

4. Plunger road
Sebagai penghubung antara piston road dan crank shaft.
5. Connecting rod

2
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Merubah putaran menjadi gerak maju mundur piston untuk


mendorong fluida.
6. Manifold
Sebagai pelindung piston.
7. Bearing
Sebagai penutup dan sebagai tumpuan crankshaft.
8. Cranksaft
Menyalurkan putaran dari pulley ke connecting road.
9. Piston road
Untuk menghubungkan cup seal dan plunger road.
10. Cylinder and Sleeve :
Untuk menghisap dan mendorong fluida.
11. Slinger
Menghubungkan antara piston road dan cylinder.
12. Crankcase(casing)
Melindungi bagian bagian dalam pompa.
13. Quiet Valve
Sebagai katub hisap dan katub tekan ketika melakukan
langkah isap torak juga sekaligus melakukan langkah buang
sehingga kapasitas lebih besar dan aliran lebih continue.

Prinsip kerja
1. Pompa piston kerja tunggal
Ketika piston mundur, liquid masuk melalui katup
suction kemudian mengisi silinder di bawah torak. Pada saat
yang sama, liquid yang tersimpan tadi terkempakkan ke luar
melalui katup discharge. Jika piston maju, katup suction akan
tertutup dan katup discharge terbuka sehingga liquid dapat
masuk ke silinder di atas torak. Karena kerja suction dan kerja

3
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

discharge berlangsung secara bergantian, aliran liquid yang


dihasilkan terputus-putus.

Gambar 1.1 Pompa piston kerja tunggal

Gambar 1.2 Contoh penerapan pompa piston.

2. Pompa piston kerja ganda


Ketika piston mundur, liquid masuk melalui pipa isap
kemudian masuk melalui suction open mendorong piston
bergerak mundur, liquid yang ada di bagian dalam piston akan
keluar melalui discharge open kemudian keluar melalui pipa
tekan. Pada pompa piston kerja ganda terdapat dua katup
suction dan dua katup discharge yang masing-masing bekerja
secara bergantian.

4
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Gambar 1.3 Pompa piston kerja ganda

b) Kegunaan Pompa Piston


Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan pemompaan
dengan daya isap yang tinggi. Baik digunakan untuk head yang
relatif rendah, kapasitas kecil, atau untuk aliran yang tidak
kontinyu. Disamping itu pompa torak dapat digunakan untuk
memompa udara dalam kapasitas yang besar. Jenis pompa ini
tidak baik digunakan untuk cairan yang mengandung padatan

5
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

(slurry) atau cairan mudah menguap. jika perpindahan dilakukan


oleh maju mundurnya jarum piston.

PERHITUNGAN DAYA POMPA

Menghitung daya pompa dilakukan untuk mengetahui


spesifikasi pompa yang akan digunakan, sehingga diadapatkan
efisiensi penggunaan daya, desain dan harga instalasi pompa
serta penggeraknya yang lebih ekomonis. Ada pun beberapa
langkah yang harus ditempuh untuk menghitung daya pompa
adalah antara lain, dengan menghitung losses (kerugian-
kerugian) yang terjadi pada instalasi pompa yang kita akan buat.
Dari perhitungan losses (kerugian-kerugian) itu didapatkan
Head pompa yang merupakan kemampuan pompa untuk
mentransfer air.

Adapun data-data yang dibutuhkan untuk menghitung head dan


daya pompa adalah sebagai berikut :

a. Kapasitas Aliran Air/Debit Air yang akan disalurkan hal ini


digunakan untuk mengetahui kapasitas air yang akan
disalurkan dari pompa yang akan digunakan.
b. Jenis Zat Cair yang akan disalurkan

6
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Viskositas zat cair yang akan disalurkan berbeda-beda


sehingga dapat mempengaruhi debet air dan daya pompa
yang diperlukan.

c. Head Total Pompa


Merupakan Kapasitas pompa untuk menghantarkan zat cair
dari inlet ke outlet.
d. Kondisi Isap (biasanya dari tendon / reservoir / bunker ke
outlet)
Kondisi inlet pompa, baik itu posisi, tinggi dan jaraknya ke
mesin pompa

e. Kondisi Keluar
Kondisi out letpompa, baik itu posisi, tinggi, dan jaraknya ke
mesin pompa.

f. Jumlah Pompa yang digunakan


g. Kondisi Kerja
Keadaan lingkungan dan karakteristik dimana pompa akan
digunakan.

h. Penggerak Pompa (mesin elektrik atau mesin diesel)

Rumus Perhitungan Head Pompa

Persamaan energi dihasilkan dari penerapan prinsip kekekalan


anergi pada aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida

7
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

yang mengalir terdiri dari energy dalam dan energy-energi


akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan (ketinggian). Dalam
arah aliran, prinsip energy diringkas dengan suatu persamaan
umum sebagai berikut:

Energi di titik 1 + Energi yg ditambahkan Energi yg hilang


Energi yg diambil = Energi di titik 2

Persamaan ini, untuk aliran mantap, fluida tak kompresibel yang


perubahan energi dalamnya bisa diabaikan, disederhanakan
menjadi :

Dimana :
P1 = Tekanan di titik 1 (Pascal)
P2 = Tekanan di titik 2 (Pascal)
V1 = Kecepatan di titik 1 (m/s)
V2 = Kecepatan di titik 2 (m/s)
Z1 = Head Ketinggian di titik 1 (m)
Z2 = Head Ketinggian di titik 2 (m)
HA = Head Pompa (m)
HE = Head Turbin (m)
HL = Head Loses (m)
8
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Rumus Perhitungan Daya Pompa

P = .g.HA.Q

Dimana :

P = Daya Pompa (Watt)

= Massa Jenis Fluida (kg/m3)

HA = Head Pompa (m)

Q = Debit (m3/s)

9
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Gambar 2.1 Diagram Pemilihan Pompa Umum

KERTAS KERJA 1
(KK1)
I. Tujuan
Dapat mengenali dan mengidentifikasi obyek praktikum serta
dapat menggunakan alat yang tepat.
II. Tugas

10
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

1. Menggambar sketsa fisik obyek praktikum dan


mengidentifikasi bagian-bagian yang terlihat.

No. Nama Gambar Fungsi


1. Quiet Sebagai tutup
valve hisapan katup
tekan ketika
melakukan
langkang isap.

Casing Sebagai penutup/


2. pelengakap casing
bearing
pompa bagian
depan

3.
Back Sebagai penutup
bearing pompa bagian
belakang

No. Nama Gambar Fungsi

11
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

4. Bearing Sebagai penutup


dan tumpuan
crankshaft

Piston
road:Untuk
5. Piston road Penghubungkan
cup seal dan
plunger seal.

Cup:Pendorong
6. Cup/seal fluida

Melindungi
bagian dalam
7. Crankcase pompa.

Ceramic plunger:
Kepadatan tinggi
8. Ceramic untuk melindungi
plunger seal

12
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Plunger road:
Sebagai
plunger penghubung
road antara piston road
9.
dan crankshaft.
connecting
Connecting road:
road
Merubah putaran
10 menjadi gerak
maju mundur
piston untuk
mendorong
fluida.

Menyalurkan
crankshaft
putaran dari
11. pulley ke
connecting road.

Manifold/ Casing
Bawah Sebagai
12. pelindung piston

13
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

2. Alat - alat yang di butuhkan.


a. Pada saat pembongkaran (pompa piston double acting):
1. Kunci pas 13
2. Obeng positif
3. Obeng negative
4. Palu karet
5. Tang
b. Pada saat pembongkaran (pompa piston single acting)
1. Kunci pas 9, 13, 17, 22
2. Obeng positif
3. Obeng negative
4. Palu karet
5. Tang
c. Pada saat pengukuran:
1. Jangka sorong
2. Penggaris

KERTAS KERJA 2

14
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

(KK2)

I. Tujuan
Memahami dan melatih menyusun rencana kerja terhadap
obyek.
II. Tugas
1. Membuat langkah-langkah kerja membongkar pasang.

1.1 Pembongkaran :
a) Melepas bolt dan nuts pada back bearing.
b) Melepas bearing pada sisi pompa.
c) Membuka casing atas
d) Melepas quiet valve
e) Mengendurkan nuts yang terpasang pada cup/seal
f) Melepas cup
g) Setelah terlepas, baru casing bawah bisa terlepas dengan
membuka nuts
h) Melepas plunger road
i) Keluarkan connecting road.
j) Semua komponen telah terlepas.

1.2 Pemasangan :
a) Memasukkan plunger road dan connecting road pada body
casing.
b) Mencocokkan antara kedua lubang tersebut (plunger road
dan connecting road)
c) Masukkan penghubung electromotor dengan sumbu presisi
paksa dengan palu lunak.
d) Memasang bearing sisi pompa dengan bolt 13
e) Pasang back bearing
f) Memasang casing bawah dan kemudian masukkan cup/seal
kencangkan ulirnya
g) Memasang quiet valve

15
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

h) Memasang casing atas kemudian menghubungkan discharge


line.

2. Distribusi pembagian tugas.


Berikut merupakan pembagian tugas pada praktek pompa
piston:
- Koordinator : Syaifullah Hamim Thohari
- Pinjam alat : Nikko Andreyono
- Pembongkaran dan pemasangan:
1. Syaifullah Hamim Thohari (0814040026)
2. Radif Ajidan (0814040027)
3. Dzikri Insan Kamil (0814040028)
4. Nikko Andreyono (0814040029)

KERTAS KERJA 3
(KK3)

16
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

I. Tujuan
Mempersiapkan tabel bongkar pasang
a. pompa piston single acting.
II. Tugas
Membuat tabel pendataan.

Komponen Parameter Ukuran Satuan Sketsa Alat Ukur


Fisik

Piston 30,1 mm Jangka


Panjang 124,3 mm Sorong
Penggaris

Gambar 3.1 Contoh pompa piston single acting


b. pompa piston double acting.

17
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Komponen Parameter ukuran Satuan Sketsa Alat ukur


fisik

Back Panjang 93 mm Jangka sorong


bearing diameter 61 mm

Jangka sorong
Bearing Diameter 58 mm
1 83 mm
2

penggaris

Casing Panjang 140 mm


tinggi 150 mm

Jangka sorong

Quiet Panjang 133 mm


valve diameter 32 mm

18
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Komponen Parameter ukuran Satuan Sketsa Alat ukur


fisik

Piston Karet id 17,5 mm (Tidak Ada) Jangka sorong


od 38,3 mm

Piston Jangka sorong


Penggerak 49,9 mm
panjang 43,9 mm

Besi Panjang 217 mm penggaris


penghubung
piston

Stang Seker 55,25 mm Jangka sorong


Panjang 113 mm

As Penahan 58,3 mm Jangka sorong


Roda Pemutar 277 mm Penggaris

19
Pompa Piston Kelompok 7 TP-
3A

Gambar 3.2 Contoh pompa piston double acting

20

Anda mungkin juga menyukai