Anda di halaman 1dari 10

Nama : Farissa Rahmasari

NIM : 201711012
Kelas : 2A TEN

TUGAS MESIN TERMAL


A. Indikasi Pekerjaan Per Siklus
Kerja dapat dihasilkan di dalam setiap silinder mesin saat tekanan gas mendorong piston ke
bawah selama langkah ekspansi. Data tekanan selama siklus operasi mesin untuk menghitung
perpindahan kerja dari gas ke piston. Kerja yang ditunjukkan per siklus W c,ib (per silinder) diperoleh
dengan mengintergrasikan sekitar kurva untuk mendapatkan luas yang dilingkupi pada diagram :

Gambar ini menunjukkan diagram tekanan silinder sebagai fungsi dari volume silinder ada di
gambar ini sebelah kiri. Contoh diagram p-V yang mengilustrasikan kerja yang ditunjukkan per siklus,
untuk (a) mesin dua langkah; (b) mesin siklus empat langkah yang disedot secara alami pada beban
sebagian; (c) mesin siklus empat langkah turbocharged pada beban tinggi.
Skema engine 2 tak dan Prinsip kerja mesin 2 tak. Skema Dalam engine 2 tak terjadi satu siklus
itu diselesaikan dalam satu putaran poros engkol jadi 360°. Didalamnya mengalami sebuah proses
pemasukan gas dan proses kompresi itu biasanya 1 langkah kemudian proses ekspansi plus proses
pembuangan gas itu 1 langkah.

Prinsip kerja mesin 2 tak


1. Langkah hisap dan kompresi
Langkah ini terjadi ketika piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA), campuran udara dan bahan bakar masuk ke poros engkol dan dimampatkan pada langkah
kompresi. Kedua tahap ini terjadi dalam satu langkah.

2. Langkah usaha dan buang


Langkah terjadi ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB),
pembakaran terjadi akibat busi memantik campuran udara dan bahan bakar dan hasil pembakaran
langsung terbuang melalui katub outlet. Kedua tahap ini juga terjadi dalam 1 langkah.

Skema engine 4 tak tanpa turbo charger


Prinsip kerja mesin 4 tak yaitu Langkah hisap,Terjadi ketika sebuah katup inlet terbuka, piston
bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Hal ini menyebabkan tekanan di ruang
bakar menjadi vakum sehingga menyebabkan udara bisa masuk kedalam ruang bakar. Langkah
kompres,Terjadi ketika katup inlet tertutup, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati
atas (TMA). Proses ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar dimampatkan, sehingga
temperature meningkat akibat tekanan yang meningkat. Langkah ekspansi, langkah ini terjadi setelah
busi memantik api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar sehingga terjadi ledakan diruang
bakar. Hal ini menyebabkan piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB).
Selanjutnya, Langkah buang, terjadi ketika katup outlet terbuka piston bergerak dari titik mati bahwa
(TMB) ke titik mati atas (TMA). Hal ini menyebabkan gas hasil pembakaran dibuang melewati katup
outlet menuju saluran exhaust.
Tekanan silinder pada proses buang lebih tinnggi daripada tekanan silinder pada proses hisap.

B. Menghitung Kerja Indikasi


𝑊𝑐𝑑 = ∮ 𝑝 𝑑𝑉

Empat Tak Dengan Turbo Charger


Menggunakan turbo charger tekanan udara dalam silinder lebih tinggi karena tekanan di sistem
isap lebih tinggi. Tekanan campuran ketika masuk kedalam silinder relative lebih tinggi daripada
tekanan atmosfir, karena dalam proses boosting. Turbo charger terdiri dari 2 komponen utama adalah
1. Turbin
2. kompresor yang terhubung dalam 1 shaft.
Prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan energi yang masih tersimpan pada gas buang hasil
pembakaran diruang bakar untuk memutar turbin. Karena memiliki shaft yang sama, berputarnya turbin
menyebabkan kompresor juga ikut berputar dan akan mengompresikan udara untuk dialirkan menuju
ruang bakar. Ketika udara dikompresi tekanan udara akan meningkat sehingga temperatur udara juga
akan meningkat. Oleh karena itu, udara didinginkan di intercooler sebelum diarahkan masuk ke ruang
bakar.Udara bertemperatur rendah memiliki kuantitas yang lebih banyak dan lebih padat dibandingkan
dengan udara bertemperatur tinggi, sehingga pembakaran akan jauh lebih baik dan menghasilkan tenaga
yang lebih besar.
Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar bergantung pada jumlah udara yang
diinputkan, semakin banyak udara yang digunakan maka bahan bakar juga semakin banyak sehingga
tenaga dan torsi yang dihasilkan akan semakin besar. Turbocharger akan aktif pada kondisi dan rpm
tertentu, ketika turbocharger tidak digunakan, maka katup wastegate control valve akan beroperasi
untuk mengarahkan gas buang agar tidak melewati turbin. Manfaat dari turbocharger Kerja indikasi
meningkat dan Engine akan menghasilkan daya yang lebih besar.

Kerja indikasi, terdiri dari


➢ Kerja indikasi kotor, kerja indikasi kotor siklus kerja yang dihasilkan oleh kerja net dari
proses ekspansi dikurangi oleh kerja proses kompresi. Prinsipnya tidak memperhitungkan
kerja parasit atau kerja yang harus kita bayar.
➢ Kerja indikasi bersih, kerja yang diintegralkan selama 1 siklus
➢ Kerja pemompaan

Energi / daya yang dihasilkan oleh engine keluar dari poros engkol
kerja indikasi dikurangi oleh losses karena gesekan dikurangi oleh losses karena adanya parasit
yang terjadi dalam engine daya diukur oleh dinamometer, Persamaan daya sebagai berikut :
𝑃 = 2𝜋𝑁𝑇
𝑟𝑒𝑣
𝑃(𝑘𝑊) = 2𝜋𝑁 ( ) 𝑇(𝑁. 𝑚)𝑥10−3
𝑠
𝑟𝑒𝑣
𝑁 (𝑚𝑖𝑛) 𝑇(𝑙𝑏𝑓. 𝑓𝑡)
𝑃(ℎ𝑝) =
5252
Dimana :
P : daya (kilo watt)
N : putaran dari engine (revolution of sekon)
T : torsi

C. Effisiensi Mekanik
Secara keseluruhan mesin, sebagian dari kerja per siklus digunakan untuk mengatasi gesekan
bantalan, piston, dan komponen mekanis lainnya dari mesin, dan untuk mengendarai aksesori mesin
yang penting. Setelah kerja indikasi dikurangi oleh losses/friksi barulah kita mendapatkan daya bersih
yang dihasilkan oleh engine. Untuk engine dengan pemasukan udara alami (naturally-aspirated
engines), sebagian daya engine digunakan untuk mengalirkan gas buang keluar engine dan
memasukkan campuran gas ke engine, Sebagian daya juga untuk mengatasi gesekan pada bantalan
(bearings), piston dan komponen lain, Sebagian daya digunkaan untuk menggerakan aksesori engine
(pompa,fan, battery ect), Semua daya diatas dikelompokkan dalam daya gesekan (friction power) Pf.
Semua kebutuhan daya ini adalah dikelompokkan bersama dan disebut daya gesekan,

Dengan demikian
𝑃𝑖 = 𝑃𝑏 + 𝑃𝑓

Keterangan :
Pi: kerja indikasi (energi yang ada di dalam campuran fluida
Pb : daya yg keluar dari poros engkol
Pf : daya untuk mengatasi losses (gesekan)
Daya gesek sulit ditentukan secara akurat. Salah satu pendekatan yang umum auntuk menggerakkan
mesin dengan dinamometer (yaitu, mengoperasikan mesin) tanpa menembakkannya dan mengukur
daya yang harus disuplai oleh dinamometer untuk mengatasi semua kerugian gesekan. Kecepatan
mesin, throttle pengaturan, suhu oli dan air, dan kondisi sekitar tetap sama dalam uji bermotor seperti
dalam kondisi pembakaran.
Perbedaan antara gesekan mesin tembak dan ini gesekan motor yang diukur baik menambah dan
mengurangi: ternyata perbedaan antara gesekan mesin bermotor dan mesin dipecat sederhana. Rasio
brake (useful) yang dihasilkan engine terhadap daya indikasi (indicated power) disebut effisiensi
mekanik (mechanical eficiency) 𝜂𝑚 :
𝑃𝑏 𝑃𝑓
𝜂𝑚 = =1−
𝑃𝑖𝑔 𝑃𝑖𝑔
Nilai pada tipikal efisiensi mekanik untuk a mesin otomotif modern dengan bukaan lebar atau
throttle penuh mendekati 90% pada kecepatan di bawah sekitar 1800 hingga 2400 putaran/menit (30
hingga 40 putaran/detik), menurun menjadi 75% pada kecepatan pengenal maksimum mesin. Saat
mesin di-throttle, efisiensi mekanis menurun, akhirnya menjadi nol pada operasi idle di mana output
rem diabaikan.

D. TEKANAN EFECTIVE RATA – RATA


Didefinisikan dengan membagi kerja per siklus dnegan volume silinder.
𝑃𝑛𝑅
Kerja per siklus = 𝑁

Dimana nR adalah jumlah putaran engkol untuk setiap langkah daya per silinder (dua untuk siklus
empat langkah; satu untuk siklus dua langkah), maka Satuan force per unit area
𝑃𝑛
Mep = = 𝑉𝑑 𝑅𝑁

Dimana Vd merupakan volume silinder


𝑃 (𝑘𝑊)𝑛𝑔 𝑥 103
Mep (kPa) = 𝑟𝑒𝑣
𝑉𝑑 (𝑑𝑚3 )𝑁 ( )
𝑠

𝐿𝑏𝑓 𝑃(ℎ𝑝)𝑛𝑔 𝑥 396000


𝑚𝑒𝑝 ( 2
)=
𝑖𝑛 𝑉𝑑 (𝑖𝑛3 ) 𝑁 (𝑟𝑒𝑣/𝑚𝑖𝑛)

Kisaran BMEP yaitu


▪ NA SI engine = 10.5 to 12.5 bar
▪ TC SI engine = 18 to 24 bar
▪ NA CI engine = 8 to 9 Bar
▪ TC CI engie = 16 to 24 bar
Mesin dua valve per silinder ada pada range yang renda, dan mesin empat valve per silinder
ada pada range yang tinggi. Pada daya maksimum, nilai bmep sekitar 10% lebih rendah daripada nilai
bmep berdasarkan torsi maksimum. Untuk mesin SI turbocharged otomotif, bmep maksimum ada pada
range 1800 - 2400 kPa. Untuk mesin diesel 4-tak dengan penyedotan alami, maksimum bmep ada pada
range 800 - 900 kPa, dengan bmep pada maximum rated power sekitar 750 kPa. Mesin diesel
turbocharged 4 tak dengan natural aspiration, bmep maksimum ada pada range 1600 - 2400 kPa, dengan
nilai yang lebih tinggi untuk turbocharger mesin after-cooled. Pada maximum rated power, bmep ada
pada sekitar 1400 dan 2200 kPa. Mesin SI 2-tak memiliki bmep maksimum sekitar 400 - 750 kPa (nilai
paling rendah untuk silinder kecil tunggal dan nilai paling tinggi untuk multi silinder besar). Siklus
mesin 2-tak yang lebih memiliki performa yang bisa disandingkan dengan mesin siklus 4-tak. Marine
dengan kecepatan rendah yang besar dan mesin generator power siklus 2-tak bisa mencapai nilai bmep
sekitar 1750 kPa. Merupakan parameter untuk menunjukan seberapa efektiv kita dalam memanfaatkan
volume dari menggunkaan silinder suatu engine.
E. SPESIFIC FUEL CONSUMPTION AND EFFICIENCY
Specific fuel consumption yaitu rasio perbandingan total konsumsi bahan bakar terhadap daya
listrik yang dibangkitkan dalam sebuah industri pembangkitan listrik, biasanya digunakan sebagai salah
satu cara untuk mengetahui seberapa efisien sebuah pembangkit listrik dan untuk memprediksi nilai
kalor bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran. Dalam tes mesin, konsumsi bahan bakar diukur
sebagai laju aliran - aliran massa per satuan waktu.Parameter yang lebih berguna adalah konsumsi bahan
bakar spesifik (sfc) - laju aliran bahan bakar per unit output daya. Pengukuran SFC sebaiknya dilakukan
pada beban yang tetap selama minimum dua jam, kemudian diukur seberapa banyak jumlah pemakaian
bahan bakar selama periode dua jam tersebut. Data minimum selama satu jam. Pengukuran SFC
dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :

Keterangan:
Mf : kebutuhan bahan bakar yang diberikan oleh engine
P : daya
P bergantung pada yang dipakai
Pi :daya indikasi
Pb : daya break
ISFC (indicated specific fuel consumption ) dan BSFC (break specific ffuel consumption)

• Semakin kecil sfc engine semakin efisien engine


Nilai sfc ditentukan dari nilai kalor suatu bahan bakar. Nilai rendah SFC jelas diinginkan. Untuk
mesin SI, nilai terbaik khas konsumsi bahan bakar spesifik rem adalah sekitar 65 μg / J = 235 g / kW ·
h = 0,41 lb m / hp · h.Untuk mesin CI, nilai terbaik lebih rendah, dan dalam mesin yang lebih besar
dapat pergi di bawah 50 μg / J = 180 g / kW · h = 0,29 lb m / hp · h. Konsumsi bahan bakar khusus
memiliki unit. Parameter tanpa dimensi yang menghubungkan output mesin yang diinginkan (kerja per
siklus atau daya) dengan input yang diperlukan (aliran bahan bakar) memiliki nilai yang lebih mendasar.
Ukuran "efisiensi" mesin ini, yang disebut efisiensi ηf konversi bahan bakar, diberikan oleh
Merupakan rasio dari kerja dibagi dengan bahan bakar. Kerja dapat sebagai kerja indikasi lalu ada
sebagai kerja yang berguna atau break, break thermal efficiency (BTE) kerja yang dihasilkan oleh
engine. Nilai pemanasan khas untuk bahan bakar hidrokarbon komersial yang digunakan dalam mesin
berada di kisaran 42 hingga 44 MJ / kg (18.000 hingga 19.000 Btu / lb m).Dengan demikian, konsumsi
bahan bakar spesifik berbanding terbalik dengan efisiensi konversi bahan bakar untuk bahan bakar
hidrokarbon normal. Dapat menghitung efisiensi termal dengan sfc dengan memasukan parameter nilai
kalornya. Kalau nilai kalornya itu tinggi maka untuk efisiensi yang sama, maka sfc nya lebih rendah.
▪ Rasio Udara atau bahan bakar
Dalam pengujian mesin, baik laju aliran massa udara ṁa ,dan laju aliran massa bahan bakar ṁf
biasanya diukur. Rasio laju alilran ini berguna saat menentukan kondisi pengoperasian mesin :

F. VOLUMETRIC EFICIENCY
Efisiensi volumetric didefinisikan sebagai laju volume udara menuju sistem isap (pada kondisi
tertrntu) diabgi laju volume udara yang dapat dipindahkan oleh piston. Dengan kata-kata sederhana, ini
menunjukkan kemampuan mesin untuk melakukan pekerjaan secara efisien. Namun, itu bergantung
pada kecepatan dan beban mesin. Ini juga sangat tergantung pada tata letak saluran masuk dan buang,
ukuran port katup dan timing katup. Mesin supercharged atau turbocharged memiliki efisiensi
volumetrik lebih besar daripada mesin Naturally-Aspirated (NA) yang tidak menggunakan metode
induksi paksa. Ini karena turbocharger memaksa udara ke dalam silinder lebih dari tekanan atmosfer.
Namun, efisiensi volumetrik mesin turbo / supercharged tergantung pada suhu dan tekanan pada intake
manifold.

Efisiensi volumetrik dari mesin pembakaran internal menunjukkan efisiensi yang dengannya ia
dapat memindahkan muatan masuk dan keluar dari silinder. Secara khusus, efisiensi volumetrik adalah
rasio (atau persentase) dari volume udara yang dikumpulkan silinder / detik selama langkah hisap
dibandingkan dengan volume silinder / detik dalam kondisi statis. Kebanyakan mesin yang disedot
secara alami (NA) mencapai maks. efisiensi sekitar 80% pada putaran mesin tertentu. Secara umum,
kebanyakan mesin mencapai efisiensi volumetrik tertinggi di suatu tempat di sekitar nilai torsi
puncaknya yaitu antara 2000-3000 RPM.

proses induksi yang berbeda. Ini didefinisikan sebagai laju aliran volume udara ke dalam sistem
intake (pada kondisi udara tertentu) dibagi dengan laju volume yang dipindahkan oleh piston:
di mana a,i adalah kerapatan udara masuk. Definisi ekivalen alternatif untuk efisiensi volumetrik adalah

Efisiensi volumetrik adalah Rasio dari laju aliran udara yang masuk ke sistem isap (m) / masa jenis
dibagi dengan laju voulume udara yang dipindahkan oleh piston. Massa jenis udara dapat ditentukan
sebagai masa jenis udara lingkungan atau tingkat keadaaan di dalam sistem isap.

• SPESIFIC POWER, SPESIFIC WEIGHT, SPESIFIC VOLUME


Bobot mesin dan volume curah untuk daya maksimum tertentu adalah penting dalam banyak
aplikasi. Dua parameter yang berguna untuk membandingkan nilai dari satu mesin ke mesin
lainnya adalah :

Daya spesifik yaitu rasio Daya break maksimal yang keluar dari engine dibagi dengan volume
dari engine (kW/liter). Berat spesifik yaitu rasio dari berat engine dibagi dengan daya maksimal.
Volume spesifik yaitu rasio dari volume engine dibagi dengan daya maksimal yang dibangkitkan oleh
engine.
Agar parameter ini berguna dalam perbandingan mesin, definisi komponen dan alat bantu apa
yang termasuk dalam istilah mesin harus ditaati. Parameter ini menunjukkan efektivitas yang baik bagi
insinyur mesin dalam menggunakan bahan mesin dan mengemas mesin komponen.

G. CORRECTION FACTOR FOR PWER AND VOLUMETRIC EFFICINCY


Dasar untuk faktor koreksi untuk daya dan torsi maksimum adalah persamaan untuk aliran udara
kompresibel satu dimensi yang stabil melalui lubang atau pembatasan aliran area efektif AE (lihat App.
C). Hambatan aliran dalam sistem intake, port, dan katup secara efektif bertindak sebagai pembatasan
aliran. Dengan demikian. Laju udara yang masuk ke engine dikontrol juga oleh tekanan udara luar.
Persamaan tersebut menyatakan laju aliran masa merupakan fungsi dari tekanan total dan
temperaturtotal dari titik awal (Masuk) fungsi dari tekanan static dari bagian keluar orifface

Untuk campuran yang mengandung jumlah bahan bakar yang tepat untuk menggunakan semua udara
tersedia (dan dengan demikian memberikan daya maksimum), daya yang ditunjukkan secara penuh
throttle Pi akan sebanding dengan ṁa , laju aliran udara kering. Jadi jika

di mana subskrip s dan m menunjukkan nilai pada standar dan diukur kondisi, masing-masing, faktor
koreksi CF diberikan oleh :

Daya rem maksimum dikoreksi dengan menggunakan Persamaan. (2.40) untuk memperbaiki
menunjukkan daya, dan membuat asumsi bahwa daya gesekan adalah tidak berubah. Dengan demikian

Efisiensi volumetrik sebanding dengan ṁɑ /ρɑ [lihat Persamaan.(2.33)]. Sejak ρɑ sebanding dengan ρ
/T, faktor koreksi untuk efisiensi volumetrik, adalah CʹF
Laju aliran massa dari udara tentu berbeda dari operasi engine yang sama, Karena adanya perubahan
tekanan dan temperature maka daya yang dihasilkan oleh engine juga mengalami perubahan. Maka
nditetapkan faktor koreksi Cf daya indikasi yang dibangkitkan dalam kondisi standar yaitu Cf x daya
indikasi tertentu.

H. EMISI SPESIFIC
Emisi yang dihasilkan daripembakaran dalam engine : NOx CO CO2 UHC (bahan bakar yang tidak
terbakar), partikulat dan soot (jelaga)
Satuan : ppm , % vol atau mole fraction

Emisi terindikasi dan spesifik rem dapat ditentukan. Unit yang umum digunakan adalah g/J,

• Hubungan Antar Parameter Kinerja


Pentingnya parameter yang ditentukan dalam 2,4 detik hingga 2,10 ke mesin kinerja menjadi
terbukti ketika daya, torsi, dan mep dinyatakan dalam istilah parameter ini.

Keterangan :
Pb : break power / daya rem
𝜂𝑓,𝑏 : Effisiensi termal

𝑚𝑎 : massa udara
N : putaran engine (rpm)
𝑄𝐻𝑉 : nilai kalor bahan bakar
F/A : rasio bahan bakar terhadap udara
𝑁𝑅 jumlah engkol per siklus 2 untukk 4 tak 1 untuk 2 tak
𝜂𝑣 : efisiensi volumeterik
𝑉𝑑 : volume engine
𝜌𝑎,𝑖 ∶ masa jenis udara ketika masuk kedalam engine

T : torsi

penting untuk mencapai efisiensi konversi bahan bakar rem (konsumsi bahan bakar spesifik
rem rendah).

Pada gambar tersebut menunjukkan bagaimana parameter ini 𝑛𝑓,𝑖 , 𝑛𝑚dan 𝑛𝑓,𝑏 bervariasi
selama rezim operasi atau peta untuk mesin SI yang disedot secara alami. Baris teratas dalam setiap
angka adalah rem buka-lebar berarti tekanan efektif. NS rezim operasi mesin di bawah garis WOT
menunjukkan kontur konstan menunjukkan efisiensi konversi bahan bakar. Garis atapada setiap gambar
menunjukkan rem throttle terbuka lebar berarti tekanan efektif sebagaifungsi putaran mesin.

Anda mungkin juga menyukai