MESIN DIESEL
KELOMPOK :3
DISUSUN OLEH : Muhammad Arif Rohman NIM. 1802321060
Muhammad Rizky Surya Pratama NIM. 1802321046
Nadia Putriwibowo NIM. 1802321040
Neng Imas Rahmasari NIM. 1802321039
Nurkholifah Amini NIM. 1802321028
Putri Defa Qurratu’ain NIM. 1802321041
Ridwan Sholehan NIM. 1802321024
Said Rabbani NIM. 1802321016
Simanullang, Grashelia Rinda Uli NIM. 1802321029
Yahya Ramadhany Arias NIM. 1802321058
KELAS :6-J
PEMBIMBING : Ir. Agus Sukandi, M.T.
Motor diesel empat langkah bekerja bila melakukan empat kali gerakan (dua
kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja. Secara skematis prinsip kerja motor
diesel empat langkah dapat ditunjukan gambar :
1. Langkah hisap
Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup. Udara
mengalir ke dalam silinder.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik TMB ke TMA
menekan udara yang ada dalam silinder hingga mencapai 35 atm.
3. Langkah ekspansi
Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi (150-300 atm) akan
membentuk partikel-partikel kecil yang akan menguap dan terbakar dengan
cepat karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur tinggi
berkisar antara 500o -800o , bahan bakar terbakar dan berekspansi menekan
piston untuk melakukan kerja sampai piston mencapai TMB. Kedua katup
tertutup pada langkah ini. Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan
balik kepada piston sehingga piston akan terdorong kebawah beberapa saat
setelah mencapai TMA. Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong
piston ke bawah diteruskan oleh batang piston untuk memutar poros engkol.
Poros engkol inilah yang berfungsi menghasilkan sebagai pengubah gerak naik
turun torak menjadi gerak putar yang menghasilkan tenaga putar pada motor
diesel.
4. Langkah buang
Ketika piston hampir mencapai TMB, katup buang terbuka, katupmasuk tetap
tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA sisa pembakaran terbuang keluar
ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA. Siklus
kemudian berulang lagi.
dengan :
Nb = Daya mesin (Hp)
V = Voltmeter (V)
I = Ampermeter (A)
Pf = faktor daya untuk fasa tunggal = 1
Cg = efisiensi generator listrik untuk mesin kecil dibawah 50 kva =
0,87%- 0,89% untuk generator yang menggunakan sabuk-V,
yaitu Cg= 0,9
Daya masuk merupakan kalor masuk dari bahan bakar dimana daya
masuk dapat dihitung dengan persamaan berikut :
dimana :
Pin = Daya yang masuk (Watt)
mbb = laju bahan bakar (kg/s)
LHV = nilai kalor bawah bahan bakar (kJ/kg)
dengan :
mbb = Laju aliran massa bahan bakar (kg/s)
Pout = Daya keluar mesin (Hp)
Vbb = Volume bahan bakar (ml)
s = Waktu (detik)
ρ = Densitas bahan bakar (kg/liter)
METODE PRAKTIKUM
1 12:16 1300 0,584 32 31.9 31.8 36.7 122.6 0.0578 20.6 9 32.3 0
2 12:21 1550 1,189 33 32.5 32 45.8 137.4 0.0678 20.6 42 42.5 0
3 12:26 1750 0,667 33.5 33 32.5 55.2 298.8 0.0734 20.6 40 75.9 0
4.2. Analisa Hasil Pengolahan Data
1. Hubungan antara Konsumsi Bahan Bakar dengan RPM
Pada grafik 4.1 dibawah ini menunjukkan bahwa besar RPM dan nilai
konsumsi bahan bakar sebanding. Terjadi kenaikan RPM pada gambar
tersebut makan nilai konsumsi bahan bakar juga ikut naik. Nilai RPM yang
meningkat disebabkan oleh perubahan torsi dengan mekanisme gear, atau
penambahan daya pada mesin. Karena itu ketika peningkatan daya terjadi
maka nilai konsumsi bahan bakar naik begitu pun dengan RPM.
1.2
1
0.8 0.667
0.584
0.6
0.4
0.2
0
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine (RPM)
32.8
32.6 Db (1m)
32.4 Db (2m)
32.2
Db (3m)
32
31.8
31.6
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine (RPM)
45
40 36.7
35
30
25
20
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine
300
Suhu Knalpot
250
200
150
100
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine
0.06
0.055
0.05
0.045
0.04
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine
20
Persentase
15
10 Oksigen (%)
Karbondioksida (%)
5
0
1000 1200 1400 1600 1800
Putaran RPM
35
30
25
20
15
10
5
0
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine
70
Suhu GAs Buang
60
50
40
30
20
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Putaran Engine
5.1. Kesimpulan
1. Nilai RPM dan nilai konsumsi bahan bakar sebanding.
5.2. Saran
1. Mengenakan alat pelindung diri sesuai dengan SOP.