Oleh:
Nurkholifah Amini – 1802321028
Putri Defa Qurratain – 1802321041
Ridwan Sholehan - 1802321024
6J/6J2-B
Penyusun:
Dr. Paulus Sukusno, ST, MT
1
MODUL 1
DISTRIBUSI ENERGI PADA ALIRAN UDARA
2.1 Pendahuluan:
“Distribusi Energi pada Aliran Udara” disini akan dianalisis dengan adanya
penurunan atau kerugian tekanan akibat dari suatu aliran dan penurunan kecepatan aliran
dalam kondisi ruang terbuka.
Distribusi energi khususnya distribusi aliran udara dimaksudkan untuk
memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat tujuan lain atau ke beberapa tempat
tujuan sesuai yang dimaksudkan. Di sepanjang aliran akan mengalami kerugian energi
atau penurunan tekanan yang diakibatkan adanya gesekkan -gesekkan, antara lain
gesekkan fluida dengan fluida, gesekkan fluida dengan pipa
atau ducting, perubahan penampang, dan lain-lain.
2
pencabangan, maka bentuk pada sistem pencabangan menjadi sangat penting dalam
menyalurkan udara.
Saluran Udara ( ducting ), pipa yang mengalirkan udara dari mesin penyegar udara
ke lubang keluar, dari lubang isap ke mesin penyegar udara, atau mengalirkan udara
atmosfir masuk ke mesin penyegar udara, dinamai saluran udara. Sistem saluran udara
antara mesin penyegar udara dan lubang keluar atau lubang isap, dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
3
* Tarikan dingin menunjukan adanya kondisi yang memberikan rasa dingin local, sebagai
akibat radiasi kalor melebihi normal. Hal ini terjadi karena distribusi temperatur udara
ruangan yang tidak rata atau karena adanya arus udara di dalam ruangan, terutama arus
udara dingin atau arus kecepatan tinggi.
Fungsi sistem kendali. Tiga fungsi utama system kendali instalasi pengkondisian udrara
yaitu :
1. Mengatur system sehingga dapat mempertahankan kondisi yang nyaman di
dalam ruangan yang ditempati.
2. Menjalankan peralatan secara efisien.
3. Melindungi peralatan dan bangunan dari kerusakan dan melindungi penghuni
dari kecelakaan.
4
Udara yang mengalir di dalam saluran udara untuk penyegaran udara dapat
merupakan aliran turbulen. Diagram yang memberikan laju aliran, tahanan gesek, dan
sebagainnya dapat dilihat pada gambar. Kerugian gesek permeter panjang saluran udara
0,1 - 0,2 mm HzO. ( Arismunandar W. 1986 : 189 ).
Pada sistem penyegaran udara banyak dipergunakan pipa berpenampang
segiempat maupun lingkaran. Tahanan gesek dari saluran udara segi-empat dapat
ditetapkan dengan menggunakan diameter ekivalen dari saluran segi-empat d.,
besarnya kira-kira :
(a.b) 5 1/ 8
de = 1,30
( a + b)
Keterangan : de = diameter ekivalen dari saluran segi-empat.
a dan b = adalah berturut-turut panjang sisi dari saluran segiempat.
Dengan mengetahui d, dan volume udara yang mengalir per-satuan waktu,
tahanan gesek dari saluran berpenampang bulat yang ekivalen dengan saluran
berpenampang segi-emp at dapatdiperoleh dengan menggunak an gambar 2 -i.
Persamaan untuk menentukan besar masa udara yang mengaliran di dalam
ducting ( mu ) dapat diambil persamaan dari buku manual alat tersebut, yaitu :
Keterangan :
mu = masa udara yang mengalir lewat ducting ( kg/s )
u = masa jenis udara pada sisi masuk ducting ( kg/m3 )
p = selisih tekanan udara static pada orifice (mm.H2O)
Konversi p = 0,784 / 1,88.
Biasanya pada rancangan tahanan gesek besarnya antara 0,1 * 0,2 mm H2O.
Udara memancar keluar dari lubang biasanya menpunyai sudat dispersi
200 -240, sedangkan udara terhisap mengalir dari segala penjuru atau udara akan
mengalir ke lubang isap dari segala sudut.
Besar kapasitas aliran udara, Q ( m3/s ): masa yang mengalir ( masa ) x volume
jenis ( m3/kg )
Q = mu . v ( m3/s )
5
Besar tenaga statis untuk menggerakan/mengalirkan udara dalam ducting, W s (
N.m/s ) = kapasitas aliran udara, Q ( m3/s ) x perbedaan tekanan dalam pipa tersebu, p
( Pa, N/m2).
Ws = Q . P ( N.m/s )
WF = WS / F.Ov (W)
6
Gambar 1 – 2 Alat uji fan dan ducting pada mesin heat pump
7
Gambar 1 – 4 Grafik diagram Moody bilangan Reynold
8
Gambar 1 – 5 Grafik Psychrometric Chart
9
w
10
11
12
13
14
2.3.2 Latihan
1.3.2 Latihan
1. Suatu distribusi energi aliran udara dalam sistem perpipaan, diketahui seperti pada
gambar 1 – 7 di bawah ini, dan efisiensi overal dari fan sudah diketahui 65%.
Ditanyakan; 1). Tunjukan dengan gambar tempat-tempat terjadi kerugian tekanan
yang dapat dikonversi menjadi ekvalen panjang pipa dalam perhitungan. 2).
Hitunglah besar daya yang diperlukan untuk mengatasi gesekan atau penurunan
tekanan akibat aliran.
Penyelesaian:
1). Gambar tempat-tempat yang terjadi kerugian tekanan yang dapat dikonversi menjadi
ekvalen panjang pipa dalam perhitungan adalah tempat dimana ada pencabangan,
belokan, dan pengecilan penampang. Pada soal ini tidak terjadi pengecilan penampang
pada suatu aliran, jadi yang diperhitungkan adanya pencabangan dan belokan pada suatu
aliran.
15
Gambar 1 – 8. Menunjukan tempat-tempat dimana terjadi kerugian tekanan
Pencabangan B
Lei 1
Dari tabel 1 – 3. Sudut 0˚ → Co = 0,5
tabel 1 – 2. D = 25 cm → f = 0,022
Rumus dasar =
Lei 1 =
Les 2
Dari tabel 1 – 4 sudut 0˚
} Cs = 0,14
𝐶𝑠 0,14
Les2 = . 𝐷5 = 0,023 . 0,20 = 1,22 𝑚
𝑓
16
Leb 5
Dari tabel 1 – 4 sudut 45˚
𝐴5
𝐴1
122
= 252 = 0,0,23 } Cb = 0,31
𝐶𝑏 0,31
Leb5 = . 𝐷5 = 0,032 . 0,12 = 1,12 𝑚
𝑓
Pencabangan C
Lei 2
Dari tabel 1 – 3. Sudut 0˚ → Co = 0,5
tabel 1 – 2. D = 20 cm → f = 0,023
Rumus dasar =
Lei 1 =
Les 3
Dari tabel 1 – 5 sudut 0˚
} Cs = 0,145
Les 3 =
Leb 4
Dari tabel 1 – 5 sudut 90˚
} Cb = 1,45
Leb4 =
= 7,76 m
17
3) Panjang ekivalen akibat penurunan tekanan pada belokan
𝐶𝑜 0,514
Le5 = . 𝐷5 = . 0,12 = 1,93 𝑚
𝑓 0,032
𝐶𝑜 0,43
Le4 = . 𝐷4 = 0,028 . 0,15 = 2,3 𝑚
𝑓
𝐶𝑜 0,308
Le5 = . 𝐷5 = 0,032 . 0,12 = 1,15 𝑚
𝑓
grafik gambar 1 – 6
Q₁ = 0,30 m³/s
D₁ = 0,25 m }
L₁’ = 15,68 m →
Q₂ = 0,20 m³/s
D₂ = 0,20 m }
18
L₂’ = 12,57 m →
= 33,94 Pa.
Q₃ = 0,10 m³/s
D₃ = 0,12 m }
L₃’ = 10,54 m →
= 103,29 Pa
Q₄ = 0,10 m³/s
D₄ = 0,15 m }
L₄’ = 22,06 m →
= 77,21 Pa
Q₅ = 0,10 m³/s
D₅ = 0,12 m }
L₅’ = 20,2 m →
= 197,96 Pa
W₃ =
→ 1Nm/s = 1 Watt → 1 Pa = 1 N/m²
Ws₁ = = 0,30 m³/s x 29,00 N/m² = 8,70 W
Ws₂ = = 0,20 m³/s x 33,94 N/m² = 6,79 W
Ws³ = = 0,10 m³/s x 103,29 N/m² = 10,34 W
Ws₄ = = 0,10 m³/s x 77,21 N/m² = 7,72 W
Ws₅ = = 0,10 m³/s x 197,96 N/m² = 19,80 W
+
Ws Total = 53,35 W
𝑊𝑠 53,35
Wf = = = 82 𝑊
𝑓 0,65
19
Tabel besar penurunan tekanan akibat adanya gesekan pada aliran dan daya untuk
mengalirkan udara
Kapasitas Diameter Kerugian Panjang Penurunan Daya yang
Aliran Pipa gesekkan pipa Tekanan Diperlukan
Pipa
Q [m3/s] D [m] [Pa/m] L+Le P [Pa] Wf [W]
[m]
1 0,3 0,25 1,85 15,68 29,00 8,70
20
2.3.3 Tugas
1) Melakukan uji coba penelitian pada alat yang telah disediakan (Heat Pump)
2) Mengambil data kecepatan udara dalan ducting sebagai dasar perhitungan
3) Mengambil data kecepatan udara terbuka yang keluar dari ducting heat pump
4) Gambar grafik tekanan udara Vs jarak sampai ke lubang keluaran
Pelaksanaan Percobaan
A. Langkah Pengoperasian
1. Naikkan sakelar n'Heat Pump" pada panel utama Lab. Teknik Energi
2. Putar sakelar Mesin Heat Pump'berada pada dinding' ke posisi "ON"
3. Periksa termometer pada Ducting evaporator, pada To,6 tambahkan air bila
kurang
4. Periksa orifice dan sesuaikan permukaan cairan tepat ke angka 0 "nol"
5. Putar sakelarFan ke posisi "ON"
6. Untuk keperluan penelitian aturputaran Fan sesuai dengan kebxuhan.
B. Langkah Penelitian
1. Siapkan lembar data penelitian sementara
2. Tulis Perbedaan tekanan pada orifice ( AP ), Tal dan T*a
3. Mengukur kecepatan aliran udara dari lubang pengeluaran.
21
D. Lembar Data Sementara
22
E. Analisa Data Percobaan
23
24
25
Tabel besar penurunan tekanan akibat adanya gesekan pada aliran dan daya untuk
mengalirkan udara
Kapasitas Diameter Kerugian Panjang Penurunan Daya yang
Aliran Pipa gesekkan pipa Tekanan Diperlukan
Pipa
Q [m3/s] D [m] [Pa/m] L+Le P [Pa] Ws [W]
[m]
1 0,26 0,3 0,6 15,895 9,537 2,479
Saran:
1. Cek fungsi alat ukur apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak
3. Jika terjadi kerusakan pada alat praktikum segera melapor pada dosen pembimbing
26
2.4 Daftar Pustaka
27