Anda di halaman 1dari 4

Nama :

Muhammad Fadhil 1404108010046 Membuat makalah


Akbar Syahputra 14041080100 Membuat slide presentasi
M. Ilman Rasyad 14041080100 Melakukan presentasi (presenter)
Adrian Nurhadi 14041080100 Menjawab pertanyaan
Khana Rizki Maulana 14041080100 Menjawab pertanyaan

Aplikasi Prinsip Mekanika Fluida Kehilangan/Kerugian Energi


pada Pipa Ventilasi Tambang Bawah Tanah
Adrian Nurhadi1, Akbar Syahputra2, Muhammad Fadhil3, M. Ilman Rasyad4, Khana Rizki Maulana5
ABSTRAK
Energy losses in pipes used for the transportation of fluids in mine ventilations are essentially due to
friction, as well as to the diverse singularities encountered. These losses are usually converted into
head reductions in the direction of the flow. The knowledge of data of such transformation allows the
determination of the necessary power needed for the transportation of the fluid between two points. It
constitutes the necessary calculation basis necessary for the design and analysis of transport and
distribution networks. The review of the different relationships allowing the determination of these
losses.
Key words : energy losses, fluids distribution network, mine ventilation.
PENDAHULUAN
Ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan udara atau aliran
udara tambang termasuk. Parameter yang harus dipenuhi pada ventilasi adalah jumlah, mutu dan arah
alirannya. Adapun tujuan utama dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar dengan
kuantitas dan kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar tersebut ke
dalam tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang
maupun proses penambangan.
Prinsip Aliran Udara Tambang
Aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah, berlaku prinsip mekanika fluida :
1. Aliran udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
2. Udara akan mengalir dari tempat yang suhu rendah ke tinggi.
3. Udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi dengan resistansi/tahanan yang lebih
kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan/resistansi yang lebih besar.
4. Tekanan Ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir, bisa positif (Blowing) atau negatif
(Exhausting).
5. Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara quantity dan tekanan, bila
quantity diperbesar dua kali lipat maka dibutuhkan tekanan empat kali lipat.
6. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan pada ventilasi
tambang.
Dasar Dasar Perhitungan Jaringan Ventilasi

Mekanika Fluida : Kehilangan Energi Hal. 1

Prinsip perhitungan jaringan ventilasi pada dasarnya merupakan pemahaman dari teori
pengaliran udara, sehingga diperlukan dasar-dasar pengetahuan tentang mekanika fluida. Salah satu
tujuan dari perhitungan ventilasi tambang adalah penentuan kuantitas udara dan rugi-rugi (kehilangan
energi), yang keduanya dihitung berdasarkan perbedaan energi.
Proses pengaliran udara pada ventilasi tambang diasumsikan sebagai proses aliran tetap
(steady flow process). Dalam suatu aliran tetap berlaku hukum kekekalan energi, yang menyatakan
bahwa energi total di dalam suatu sistem adalah tetap, walaupun energi tersebut dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya.
Dasar Peraturan Ventilasi Tambang
Aturan penghitungan penyediaan kebutuhan udara bersih minimum didasarkan kepada Surat
Keputusan Mentamben RI No.555.K/26/MPE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum. Teori Jurani (1992) dan Mark (1991) serta patokan kebiasaan (Rules of Thumb)
juga sering digunakan dalam perhitungan ventilasi tambang.
PEMBAHASAN

Mekanika Fluida : Kehilangan Energi Hal. 2

1. Kerugian yang disebabkan oleh perubahan ukuran pipa yang mendadak


a. Kerugian yang disebababkan oleh pembesaran pipa yang mendadak.
Jenis-jenis ekspansi :
Sambungan pipa dengan pipa lain yang mendadak membesar (sudden
enlargement)

Gambar ukuran pipa yang membesar

Sambungan sebuah pipa yang masuk dalam tangki besar

Gambar pipa yang masuk ke dalam tangki


a. Kerugian yang disebabkan oleh penyempitan pipa yang mendadak.
Jenis-jenis kontraksi :
Diameter pipa yang mendadak berkurang (sudden reduction).

Gambar diameter pipa yang berkurang

Sambungan sebuah pipa dengan tangki besar.

Gambar pipa dengan tangki besar

Sambungan sebuah pipa dengan tanki besar yang menonjol ke dalam


(tonjolan > diameter pipa).

Gambar pipa yang menonjol ke dalam tangki

Sambungan sebuah pipa dengan tanki yang tepinya bulat (rounded edge)

Mekanika Fluida : Kehilangan Energi Hal. 3

Gambar pipa dengan tangki bertepi bulat

Gambar Sistem Aliran Fluida


Ventilasi tambang biasanya merupakan suatu contoh aliran tunak (steady), artinya tidak ada
satupun variabelnya yang merupakan fungsi waktu. Salah satu tujuan dari perhitungan ventilasi
tambang adalah penentuan kuantitas udara dan rugi-rugi, yang keduanya dihitung berdasarkan
perbedaan energi. Hukum konservasi energi menyatakan bahwa energi total di dalam suatu sistem
adalah tetap, walaupun energi tersebut dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Berdasarkan Gambar Sistem Aliran Fluida, didapat persamaan :
Energi Total 1 = Energi Total 2 + Kehilangan Energi
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedradjat, S. 1983.Mekanika Fluida dan Hidrolika.Nova : Bandung.
2. G.E, M. E.. 1935. Engineer Factors in Ventilating Metal Mines. Littleton,
Colorado, USA: US Bereau of MineBull.
3. Sudarsono, & Wiyono, B.. 2003. Ventilasi Tambang. Yogyakarta: Jurusan
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran".
4. Bhave, P.R.. 1991. Analysis of flow in water distribution networks, Technomic Pub. Co..
Inc.. USA.
5. Kingery, D.. 1960. Introduction to MineVentilating Principles and Practices. Washington
DC: US Bereau of Mines Bull.

Mekanika Fluida : Kehilangan Energi Hal. 4

Anda mungkin juga menyukai