Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JARINGAN VENTILASI 1. Pengantar 1.

1 Tujuan Analisis Jaringan Ventilasi


Tambang adalah kumpula permukaan hembusan udara dari titik pandang ventilasi tambang.
Permukaan-permukaan hembusan udara ini adalah jalan permukaan untuk bekerja, sasaran dan
pipa udara, dsb. Juga terdapat banyak permukaan hembusan udara seperti retakan pada batu
melalui kebocoran dari udara yang ada meskipun hembusan udara tidak dianggap sebagai
permukaan hembusan udara. Pada bab ini, seluruh Permukaan Hembusan Udara akan dinamai
Aliran Udara guna penyederhanaan. Aliran-aliran udara ini digabungkan sebuah jaringan
dalam sebuah tambang. Inilah yang disebut Jaringan Ventilasi Tambang. Secara umum,
sejumlah hembusan udara tertentu yang ada pada aliran udara bahkan jika tidak ada kipas pada
jaringan ventilasi tambangoleh perbedaan kepekatan udara di dalam jaringan (ventilasi alam).
Bagaimanapun, hembusan udara tersebut tidak cukup untuk mempertahankan kondisi lingkungan
yang dibutuhkan; khususnya pada tambang batubara. Pada kasus seperti ini, satu atau lebih kipas
yang dipasang untuk menyediakan lebih banyak hembusan udara ke dalam tambang. Juga
diperlukan pemasangan pintu-pintu tambang dan regulator dalam jaringan, kemudian muncullah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Dimanakah tempat yang cocok untuk memasang kipas?
Dimanakah kita perlu memasang pintu-pintu tambang dan regulatornya? Tujuan analisis
jaringan ventilasi adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal ini untuk
menghitung rata-rata hembusan udara disemua aliran udara di dalam tambang di bawah kondisikondisi tertentu yang dibuat oleh insinyur ahli ventilasi untuk menyediakan sejumlah udara
ketempat-tempat yang disediakan. Akhirnya, kondisi yang paling cocok akan ditemukan setelah
perbandingan beberapa kondisi. Analisis jaringan ventilasi diguakan hanya untuk mengetahui
peredaran aliran udara melalui jejaring yang lama. Bagaimanapun, tujuan analisis telah diperluas
tidak hanya untuk peredaran aliran udara tetapi juga Estimasi Panas Lingkungan dan Simulasi
Kebakaran di Tambang, dll akhir-akhir ini. Yaitu, hasil analisis jaringan ventilasi yang dianggap
pengaruh tambang dimanfaatkan untuk menemukan jalan keluar teraman dari bawah tanah ke
permukaan saat kebakaran tambang terjadi. Sistem analisis jaringan ventilasi saat ini dapat
menghitung rata-rata hembusan udara, temperature dan kelembaban diwaktu yang sama.
Bagaimanapu, analisis peredaran aliran udara adalah dasar dari seluruh analisis-analisis tersebut.
Bab ini secara umum mendeskripsikan analisa peredaran aliran udara dan sebagian menyentuh
pada pengaruh kebakaran tambang.
1. Sistem Penekanan Udara bersih dari sambungan aliran udara diteka sampai ke ujung
sambungan pipa ventilasi oleh sebuah kipas dan udara kembali melalui ujung pipa lain yang
telah dikembangkan. Katup masuk yang berada pada selang mesti lebih panjang hingga ke hulu
tekanan udara (min. 5m). Sebaliknya, ada bahaya pada re-sirkulasi udara. Kipas semestinya
merupakan bagian dari pipa yang memperpanjang aliran udara segar. Sehingga dapat diaskes
setelah letusa, ketika aliran itu sendiri tidak dimasuki. Pipa harus terjaga dengan baik dan bebas
dari kebocoran, untuk meghantarkan udara sebanyak mungkin ke ujung lain yang telah
dikembangkan. Ujung pipa mungkin rusak oleh letusan jika terlalu dekat ke permukaan. Jarak
dari permukaan hingga ke ujung penghantar, L, semestinya kurang dari 7 m sesuai Regulasi
Sistem Keamanan Penambangan Jepang. 2. Sistem Pembuangan Udara dari sekitar permukaan
yang bekerja dibuang melalui pipa ventilasi, dan secara otomatis digantikan oleh udara segar.
Persyaratan penanganan pipa sama dengan penjelasan di atas, namun mesti memberhentikan
udara yang kembal di antara pintu masuk hingga ke ujung lain yang telah dikembangkan (min. 5
m) dibagian hilir, untuk menjegah air masuk kembali ke ujung. Sistem ini tidak digunakan secara
umum karena air segar yang melewati arah tersebut akan cenderung masuk ke pipa ventilasi
pembuangan secara langsung dan sangat sedikit udara yang akan mencapai permukaan, sebab

kecapatan yang rendah, dan katup masuk pada pipa yang digunakan aliran udara yang kembali
tidak dapat selalu dekat dengan permukaan, memperlihatkan pada bahaya kerusakan oleh
letusan. Jarak dari permukaan ke katup masuk pipa pembuangan, L, harus kurang dari 2 m untuk
memastikan udara mencapai permukaan. 3. Sistem Kelengkapan Dalam sistem kelengkapan
pembuangan (gambar 6), tambahan pada pipa ventilasi membuang udara dari ujung lain yang
telah dikembangkan, ada pipa tambahan yang menekan beberapa udara segar aliran bagian atas
kepermukaan. Panjang dari pipa tambahan kira-kira sekitar 6-60 m. Jarak dari permukaan ke
katup ujung dari pipa pembuangan dan pipa penekanan kelengkapan tambahan sekitar 5 m dan
lebih baik lebih panjang biasanya dari kelengkapan tersebut adalah 10 m. Ini untuk memastikan
udara masuk ke pipa penekanan tambahan adalah udara yang bersih yang menuju aliran dan
bukan udara yang kembali dari permukaan. Pengemudian kipas harus selalu berkaitan sehingga
jika kipas pembuangan utama dihentikan dengan alas an-alasan tertentu, kipas penekanan juga
berhenti. Kebalikan dari sistem kelengkapan pembuangan utama adalah sistem kelengkapan
penekan yang diperlihatkan pada gambar 7. 1.2 Elemen-Elemen Ventilasi Elemen-elemen
ventilasi dan factor-faktor yang behubungan secara umum diklasifikasikan atas: (i) Struktur
Jaringan Ventilasi Geometri dan hubungan aliran udara, posisi regulator, pintu-pintu dan kipas
(ii) Tekanan Pada Hembusan Udara Resistensi ventilasi (iii) Kipas Ciri rata-rata hembusan udara
dan tekanan pada kipas, efisiensi terhidar. (iv) Tekanan Ventilasi Udara Kelembaban udara dan
pebedaan ketinggian. Emisi methanol, perubahan temperature dan kepekatan. (v) Aliran Udara
Rata-Rata Pada Hembusan Udara Telah Diganti Aliran udara melalui rata-rata udara yang
berganti saat mengalir. (vi) Kebocoran Udara Aliran udara yang tidak melewati jalan biasanya.
Dua elemen teakhir tidak berbeda dengan aliran udara biasa, bagaimanapun, dibutuhkan
perhatian khusus dalam hal-hal tertentu. Sebuah node dan lubang didefinisikan sebagai berikut:
Node: Sebuah tempat dimana dua atau lebih aliran udara berkaitan. Secara umum merupakan
persimpangan aliran udara namun terkadang dibangun dalam setengah dari aliran yang
dibutuhkan. Mesh: Sebuah sirkui dekat yang terdiri atas beberapa aliran udara. 2. Persamaan
Dasar Ada dua persamaan dasar berhubungan dengan aliran udara, yaitu sebagai berikut: (1)
Jumlah Rata-Rata aliran udara pada node adalah nol Rumus 2.1 Dimana s adalah jumlah aliran
udara yang terhubung pada node Q adalah rata-rata aliran udara di dalam node dan nilai positif
artinya mengalir ke dalam sedangkan negative berarti mengalir ke luar. Tanda-tanda ini mungkin
berubah namun mesti digunakan secara constant. Ini diubah ke hubungan jumlah massa aliran
udara ke dalam node sama dengan nol jika kelembaban udara tidak constant. Rumus 2.1 Dimana
M adalah massa aliran udara ke dalam node (2) Jumlah Tekanan Dalam Sirkuit Lubang yang
Berubah-ubah Adalah Nol Rumus 2.2 Dimana m adalah jumlah aliran udara yang mengisi lubang
tersebut. Sejumlah petunjuk dalam mengelilingi lubang mesti diperbaiki untuk menghitung
persamaan dasar (2.2) P adalah nilai positif ketika tekanan berkurang sesuai petunjuk (petunjuk
aliran udara dan petunjuk untuk mengelilingi memiliki aturan yang sama), fan nilai negative
ketika tekanan meningkat sesuai petunjuk (petunjuk aliran udara dan petunjuk untuk
mengelilingi memiliki aturan yang tidak sama). Tanda-tanda mungkin juga berubah tetapi mesti
digunakan secara constant. Terlebih ketika tekanan kipas atas ventilasi alam berada pada lubang,
perlu untuk menambahkan nilai pada jumlah ini. Persamaan Untuk Penurunan Tekanan
Hubungan antara dua kecepatan udara (aliran udara dasar) dan penurunan tekanan adalah sebagai
berikut: K L C V K L C Q2 P = = (2.3), (2.4) A A3 Dimana: P = Penurunan tekanan (Pa=
N/m2) L = Panjang lin udara (m) V = Kecepatan udara (m/s) A = Bagian hambatan lin udara
(m2) K = Faktor pergeseran (N s2/m4) C = Lingkaran lin udara (m) Q = Banyaknya lin udara
(m3/s) Daya Tahan Ventilasi KCL/A3 adalah jika kesatuan ukuran dan bentuk lin udara tertentu

sesuai dengan ketentuan gaya pegas sebagai berikut: R = K L C / A3 (2.5) R biasa disebut Daya
Tahan Ventilasi Daya tahan ventilasi, hubungan antara dua aliran udara dasar dan penurunan
tekanan dalam bentuk sedarhana adalah sebagai berikut: P = R Q2 (2.6) Unit daya tahan
ventilasi adalah (N s2/m8) Nilai-nilai factor pergeseran K dapat dilihat pada tebel 1 dan 2. Nilainilai pada tabel sesuai dengan kondisi udara standar (1,2 kg/m3) dan keharusan mengukuti
persamaan di mana perbedaan kepadatan berasal dari kondisi standart. r = R.d / D Dimana: r =
Kondisi daya tahan berubah-ubah R = Kondisi starndar daya tahan d = Kepadatan udara
ditetapkan berubah-ubah (kg/m3) D = Kepadatan udara kondisi standar (kg/m3) Tabel 1. Faktor
pergeseran K(N s2/m4) untuk batubara tambang lin udara dan pembukaan udara dikondisi
standar (1,2 kg/m3) (Sumber: Kharkar) Tipe Lin Udara Lurus Kelokan/Liku Bersih Penyebab
Penyusukan Moderately Obstructed Bersih Penyebab Penyusukan Moderately Obstructed Smood
Lined Unlined (rock boited) Timbered 0,0046 0,0079 0,0124 0,0052 0,0091 0,0139 0,0063
0,0113 0,0152 0,0058 0,0115 0,0158 0,0065 0,0126 0,0162 0,0079 0,0137 0,0167 Tabel 2. Faktor
pergeseran K(Ns2/m4) (Sumber: Hertman) Pipa atau Tubing Baik, Baru Rata-rata, bekas Baja,
kayu, kaca (keras) Rampi, kampas, plastic (elastis/lunak) Pilin-tipe kampas 0,0027 0,0037
0,0042 0,0037 0,0046 0,0051 Daya tahan ventilasi sudah diperhitungkan di persamaan 2.5
dengan keadaan normal. Daya tahan ventilasi lin udara dengan pengatur atau tanpa pengatur
diperhitungkan. Sebuah ventilasi masinis harus diperkirakan secara tepat nilai ukuran-ukuran
untuk daya tahan. Gonjangan Kerugian Penurunan tekanan bukanlah penyebab utama dari
penurunan pergeseran di Lin udara. Dipenurunan tekanan ini sudah diperhitungkan pengaruh di
kedalaman sama dengan panjang lin udara, yang mana diciptakan sama seperti penurunan
tekanan. Persamaan panjang beban jalan untuk bermacam sumber goncangan kerugian dapat
dilihat pada tebel 3. Tabel 3. Perhitungan panjang untuk bermacam sumber goncangan kerugian.
(sumber Hartman) Sumber Panjang (m) Belokan, akut, ronde Belokan, akut, kenaikan Belokan,
kanan ronde Belokan, kanan, kenaikan Belokan, tumpul, ronde Belokan, tumpul, kenaikan Pintu
keluar masuk Cuaca mendung Mobil tabung atau lompatan (20% palang bagian) Mobil tabung
atau lompatan (40% palang bagian) Penyusutan, berangsur-angsur Penyusutan, kasar Perluasan,
berangsur-angsur Perluasan, kasar Pemecahan, ranting lurus Pemecahan, membelokkan ranting
(100) Persimpangan jalan, ranting lurus Persimpangan jalan, membelokkan ranting (90) Teluk
kecil Pemberhentian 1 45 1 20 1 5 20 20 30 150 1 3 1 6 10 60 20 10 6 20 Dimana kami telah
memperhitungkan aliran udara di sebuah jalan udara hampir tidak dibutuhkan buaya yang
banyak untuk perawatannya kira-kira untuk lin udara sebagai hal yang nyata. Bagaimanapun
petunjuk lin udara dan penurunan tekanan, keharusan mata air betul-betul dipertimbangkan
dimana kami telah memperhitungkan dasar-dasarlin udara di jaringan ventilasi. Hal itu dapat
dilihat pada persamaan 2.6 P = R Q Q Contoh 1 Endapan jalan udara 3 m dengan diameter
panjang 500 m. Jalan udara kayu itu lurus dan bersih. Jika terowongan untuk pas jalan 20 m3/s
dan udara dikondisi standar. Hitunglah daya tahan dan pergeseran penurunan tekanan.
Penyelesaian Dari tabel factor pergeseran untuk jalan udara diperkirakan K = 0,0124 N s2/m4 di
kepadatan standar. Dari persamaan 2.5 R = K L C/A3 = 0,0124 x 500 x 3,14 x 3 / (3,14 x 1,52)3
= 0,166 N S2/m8 Untuk kondisi standar Di lin udara 20 m3/s pergeseran penurunan tekanan P =
I.Q2 = 0,166 x 202 = 66,3 Pa Contoh 2 A 4 m dari empat persegi panjang jalan udara dengan
panjang 500 m dan berisi satu kenaikan sudut kanan kelokan dijalah udara dan kelalaian
hamabatan jala udara itu lurus kecuali kelokan, jika terowongan untuk pas jalan 50 m3/s jika
udara pertengahan kepada ton 1,1 kg/m3. Hitunglah daya tahan dan peneurunan tekanan.
Penyelesaian Diameter pertengahan hidrolik jalan udara d = 4 x daerah/luas keleiling = 4 x 8/12
= 2,67 m Dari tabel 1. factor pergeseran untuk jalan udara diperkirakan K= 0,0091 N s2/m4

dikepadatan standar. Dari tabel 3. kami perkirakan sama dengan panjang kelokan 20 m dari
persamaan 2.5. R = K L C / A3 = 0,0091 x (500+20) x 12/83 = 0,111 N s2/m8 untuk keadaan
standar r = R.d/D = 0,111 x 1,1/1,2 = 0,102 N s2/m8 untuk kepadatan 1,1 kg/m3 di Lin udara 50
m3/s dan kepadatan 1,1 kg/m3, pergeseran penurunan tekanan p = r.Q2 = 0,102 x 502 = 255 Pa
2.2.2 Kesatuan Daya Tahan Venilasi Beberapa kesatuan daya tahan ventilasi bekas latihan
menurut kesatuan Lin udara dan menggunakan tekanan disetiap mengikuti. (1) Weisbach Daya
tahan ventilasi jalan yang mana mengeluarkan 1 kgw/m2 (=9,8066 Pa), perbedaan tekanan
ventilasi 1 m3/s lin udara dasar cepat dari 1 weisbach. Kesatuan dasar pula kgw s2/m8 (2)
Murgue Kecepatan daya tahan ventilasi itu dikesatuan weibach yaitu sukar untuk praktis.
Peneurunan kecepatan normal jalan udara dari kesatuan terlalu kecil 0,00015. Oleh karena itu,
kesatuan yang lain dari mengalirkan 0,001 dan ini disebut morgue 1 Murgue = 0,001 weisbach
2.3 Perkiraan Tekanan Jalan-Jalan Udara Ikatan dasar jalan-jalan udara tambang biasanya terdiri
dari 3 yaitu: 1. Seri 2. Parallel 3. Gabungan gambar (1) dan (2) memutuskan ke dalaman tunggal
perkiraan jalan udara. 2.3.1 Ikatan Seri Perkiraan jalan-jalan udara tekanan Rt untuk ikatan seri
sangat cepat setiap jumlah daya tahan ventilasi yang mana mengubah ikatan. m Rt = RI (2.8)
i=1 2.3.2 Ikatan Paralel Perkiraan tekanan Rt untuk ikatan parallel dihitung dengan: 1 m 1 =
Rt i= 1 Rt Dasar lin udara setiap jalan udara Qi secara cepat dengan mengikuti persamaan Rt
Qi = Qt (2.10) Q Dimana Qt = dasar lin udara dipersamaan jalan udara 2.3.3 Ikatan Gabungan
Karakteristik ikatan gabungan merupakan satu proses diagonal koneksi jalan-jalan udara, ikatan
gabungan tidak memutuskan kedalaman tunggal perkiraan jalan udara.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
http://mheea-nck.blogspot.co.id/2010/05/ventilasi-tambang.html

Anda mungkin juga menyukai