Halaman ………… 1
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
I. PENDAHULUAN
Perancangan sistim ventilasi pengenceran udara didasarkan pada hipotesis bahwa konsentrasi
polutan adalah sama di seluruh ruang, dengan anggapan bahwa udara yang disuplai ke dalam ruang
tersebut bebas dari polutan, dan waktu awal konsentrasi dalam ruang adalah nol, dan salah satu
metode yang digunakan adalah metode dari. American Society of Heating, Refrigerating, dan Air
Conditioning Engineers (ASHRAE),
Metode ini umumnya digunakan untuk membahas tentang ventilasi umum, rancangan ventilasi
rumah/banguan hunian, dan pelayanan-pelayanan public.
Fungsinya adalah proses "mengubah" atau mengganti udara dalam ruang apapun untuk memberikan
kualitas udara yang tinggi dalam ruangan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan (misalnya untuk
mengontrol suhu, mengisi oksigen, atau menghilangkan bau, asap, panas/menghilangkan kalor yang
berlebihan, debu, bakteri di udara, dan gas-gas pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan
dan proses-proses pembakaran).
Pada Juni 2000 Komite Standar ASHRAE (SPC 62.2P), ventilasi perumahan dan layanan publik,
menurut American Lung Association, bagian-bagian dalam rumah kita sebagai ancaman terhadap
kesehatan pernapasan.
Asma adalah penyakit kronis yang serius memapar anak-anak dalam kelembaban yang berhubungan
dengan cacat konstruksi hunian rumah di Amerika Serikat
Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu bangunan gedung yang
disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas
yang naik di dalam saluran ventilasi. Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan
permanen, jendela,pintu atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan : jumlah bukaan ventilasi tidak
kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi.
Suatu prosedur perencanaan sistem ventilasi, dengan laju aliran udara, panas dan beban
pendinginan, pergeseran udara menurut penghuni, pasokan prinsip udara
Sebuah sistem ventilasi dapat dirancang lebih atau kurang sesuai prosedur berikut:
1. Menghitung panas atau beban pendinginan, termasuk panas sensibel dan laten
2. Hitung pergeseran udara yang diperlukan sesuai jumlah penghuni dan aktivitas mereka, atau
dengan proses khusus lainnya
3. Hitung suhu udara suplai
4. Hitung beredar massa udara
5. Hitung temperatur kerugian pada saluran
6. Hitung output dari komponen -, pendingin pemanas, mesin cuci, humidifier
7. Hitung boiler atau ukuran pemanas
8. Desain dan menghitung sistem saluran
Efisiensi sistem pengkondisian udara, adalah perbandingan antara keluaran energi yang terpakai
terhadap masukan energi dalam jangka waktu yang direncanakan, dinyatakan dalam persen (%).
Ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan dari luar suatu bangunan gedung yang disebabkan oleh
oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga
terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi. Perancangan sistem ventilasi alami dilakukan
sebagai berikut :
a). Tentukan kebutuhan ventilasi udara yang diperlukan sesuai fungsi ruangan.
b). Tentukan ventilasi gaya angin atau ventilasi gaya termal yang akan digunakan
Halaman ………… 2
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Sedangkan faktor- faktor yang mempengaruhi laju ventilasi yang disebabkan gaya angin termasuk :
a) Kecepatan rata-rata.
b) Arah angin yang kuat.
c) Variasi kecepatan dan arah angin musiman dan harian.
d) hambatan setempat, seperti bangunan yang berdekatan, bukit, pohon dan semak belukar
Persamaan 4.24 di bawah ini menunjukkan kuantitas gaya udara melalui ventilasi bukaan inlet oleh
angin atau menentukan ukuran yang tepat dari bukaan untuk menghasilkan laju aliran udara :
Inlet sebaiknya langsung menghadap ke dalam angin yang kuat. Jika tida ada tempat yang
menguntungkan, aliran yang dihitung dengan persamaan 4.24 akan berkurang, jika penempatannya
kurang lazim, akan berkurang lagi.
Inlet sebaiknya ditempatkan dalam daerah bertekanan tinggi, outlet sebaiknya ditempatkan dalam daerah
negatip atau bertekanan rendah.
Jika tahanan di dalam bangunan tidak cukup berarti, aliran disebabkan efek cerobong dapat
dinyatakan dengan persamaan 4.25, Ventilasi Gaya Termal
dimana :
Q = laju aliran, m3 / detik.
K = koefisien pelepasan untuk bukaan.
Persamaan 4.25 digunakan jika Ti > To , jika Ti < To , ganti Ti dengan To, dan ganti (Ti-To) dengan
(To – Ti).
Temperatur rata-rata untuk Ti sebaiknya dipakai jika panasnya bertingkat. Jika bangunan mempunyai
lebih dari satu bukaan, luas outlet dan inlet dianggap sama.
Koefisien pelepasan K
Koefisien pelepasan K, dihitung untuk semua pengaruh yang melekat, seperti hambatan permukaan,
dan campuran batas.
Perkiraan DhNPL sulit. Jika satu jendela atau pintu menunjukkan bagian-bagian yang besar
(mendekati 90%) dari luas bukaan total dalam selubung, NPL adalah tinggi tengah-tengah lubang,
dan DhNPL sama dengan setengah tingginya. Untuk kondisi ini, aliran yang melalui bukaan dua arah,
yaitu udara dari sisi hangat mengalir melalui bagian atas bukaan, dan udara dari sisi dingin mengalir
Halaman ………… 3
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
melalui bagian bawah. Campuran batas terjadi dikedua sisi antar muka aliran yang berlawanan, dan
koefisien orifis dapat dihitung sesuai dengan persamaan (Kiel dan Wilson, 1986) :
Jika ada bukaan lain yang cukup, aliran udara yang melalui bukaan akan tidak terarah dan campuran
batas tidak dapat terjadi.
Koefisien pelepasan K = 0,65 sebaiknya dipakai.
Tambahan informasi pada cerobong yang disebabkan aliran udara untuk ventilasi alami bisa dipenuhi
pada referensi Foster dan Down (1987). Aliran terbesar per unit luas dari bukaan diperoleh jika inlet
dan outlet sama.
Persamaan 4.25 dan 4.26 didasarkan pada kesamaan ini. Kenaikan luas outlet di atas luas inlet atau
sebaliknya, menaikkan aliran udara tetapi tidak proportional terhadap penambahan luas. Jika bukaan
tidak sama, gunakan luas yang tgerkecil dalam persamaandan tambahkan kenaikannya, seperti
ditunjukkan pada gambar kurva 4.11.
Gambar 01 . Kenaikan aliran disebabkan kelebihan dari satu bukaan di atas lainnya
a. Persyaratan teknis
a) Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarattidak
memadai.
b) Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.
c) Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.
d) Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk
membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat
pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.
e) Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas
buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai
lainnya.
f) Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan harus
sesuai ketentuan yang berlaku (lihat tabel 4.4)dan tabel 4.5
Halaman ………… 4
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Tabel 02. Kebutuhan ventilasi minimum dalam kaki kubik per menit (cfm) per orang
IMC
ASHRAE
Hunian Kategori cfm per
orang
cfm per orang
Lembaga Pemasyarakatan, untuk 20 10
fasilitas ruang tahanan
Ruang kelas (Pendidikan) 15 15 (siswa usia 5-8); 13
(Siswa usia 9 +)
Ruang publik atau theater auditorium 15 5
Ruang umum, ruang konferensi 20 6
Kantor gedung, ruang perkantoran 20 17
Hotel, motel, restoran, lobi asrama 15 1
IMC= International Mechanical Code
Sumber, ASHRAE, untuk 2006 IMC dan 62,1-2004 ASHRAE
V= q .. ........................... (4)
f.c (tL - tD )
dimana ,
V = laju aliran udara (m 3/detik).
q = perolehan kalor (Watt).
f = densitas udara (kg/m 3).
c = panas jenis udara (joule/kg.0C).
(tL – tD ) = kenaikan temperatur terhadap udara luar (0C).
Halaman ………… 5
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Halaman ………… 6
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Sambungan- Tabel.03
c. Kriteria Kenyamanan.
Halaman ………… 7
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Penjelasan :
Misalnya temperatur udara kering dalam ruangan berubah dari 25 0C menjadi 27,20C atau naik
2,20C untuk mengkompensasi kenaikan temperatur ini maka kecepatan udara yang mula-mula
hanya 0,15 m/detik harus dinaikkan menjadi 0,625 m/detik.
Halaman ………… 8
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
5. Aktivitas Orang.
Untuk perhitungan sistem pengkondisian udara, orang lebih tertarik terhadap besarnya kalor
yang dihasilkan dari sesorang pada suatu aktifitas tertentu.
1. Prosedur.
Prosedur perancangan sistem pengkondisian udara pada bangunan gedung dilakukan
mengikuti bagan seperti ditunjukkan pada gambar 03
MULAI
Data Perhitungan
Gedung Beban Pendingin
Data Cuaca
& Iklim
Analisa
Psikometri
Sistem
Optimasi
Pengkondisian
Pemakaian
Udara
Energi
Perancangan Sistem
Pemakaian
Energi < Standar
Selesai Perancangan
Sistem Ventilasi &
Pengkondisian Udara
Halaman ………… 9
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
4. Data gedung.
Terdiri dari :
a) data fisik bangunan gedung.
b) karakteristik termal selubung bangunan.
c) data pemakaian gedung, seperti misalnya profil beban pendinginan.
6. Beban Pendinginan.
a. Jenis Kalor.
a) Kalor Sensibel.
adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan temperatur dari udara. Penambahan
kalor sensibel (sensible heat gain) adalah kalor sensibel yang secara langsung masuk dan
ditambahkan ke dalam ruangan yang dikondisikan melalui konduksi, konveksi atau radiasi.
adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan fasa dari air. Penambahan kalor
laten (latent heat gain) terjadi apabila ada penambahan uap air pada ruangan yang
dikondisikan, misalnya karena penghuni ruangan atau peralatan yang menghasilkan uap.
adalah laju aliran kalor yang harus diambil dari dalam ruangan untuk mempertahankan
temperatur dan kelembaban udara relatif ruangan pada kondisi yang diinginkan.
Halaman ………… 10
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Beban pendinginan ini terjadi akibat penambahan panas di dalam ruangan yang dikondisikan
karena sumber kalor dari luar yang masuk melalui selubung bangunan (building envelope),
atau kerangka bangunan (building shell) dan dinding partisi.
Beban pendinginan ini terjadi karena dilepaskannya kalor sensibel maupun kalor laten dari
sumber yang ada di dalam ruangan yang dikondisikan.
Penjelasan :
Yang termasuk beban pendinginan ruangan seperti ditunjukkan dalam gambar 4.14
Halaman ………… 11
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
b) Musim panas.
Temperatur operatif tOP berkisar antara 22,50 C ~ 260 C pada kelembaban udara relatif
60% dan berkisar antara 23,50 C ~ 270 C pada 200 C dew point dan dibatasi oleh
temperatur efektif 230 C dan 260 C.
Zona kenyamanan termal untuk orang Indonesia untuk perancangan umumnya diambil: 250 0C
Kutipan Kode *
Tabel .05. memberikan perbandingan kriteria IMC saat ini dan diperbarui ASHRAE persyaratan untuk
ventilasi minimal tingkat di ruang yang dipilih.
Perhatikan bahwa data tabel tidak komprehensif. Tambahan, khusus
ASHRAE dan IMC persyaratan harus ditangani oleh perancang sistem.
Tabel.05. Diperlukan tingkat ventilasi minimum dalam kaki kubik per menit (cfm) per orang untuk 2006
IMC dan 62,1-2004 ASHRAE
International Mechanical
Hunian Kategori Code (IMC) (cfm / orang) ASHRAE (cfm / orang)
Lembaga Pemasyarakatan, untuk 20 10
fasilitas ruang tahanan
Ruang kelas (Pendidikan) 15 15 (siswa usia 5-8); 13
(Siswa usia 9 +)
Ruang publik atau theater auditorium 15 5
Ruang umum atau kantor, ruang 20 6
konferensi
Halaman ………… 12
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Gambar 05. : Daerah zona yang dapat diterima sebagai daerah temperatur operative, dan
kelembaban relative yang memenuhi kenyamanan untuk orang-orang yang melakukan aktivitas
ringan dengan met < 1,2.
3.2. Perencanaan sistim ventilasi pengenceran udara, menggunakan standard Desain ASHARE
SATANDAR,
Catatan,
Halaman ………… 13
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Diketahui :
Suatu ruagan, dengan dimensi ruang (P X L X T ) = 40 x 30 x 3,5 m ;
Hitung :
1) Berapa jumlah orang yang ideal bekerja dalam ruangan ?
2) Berapa kebutuhan udara segar/fresh air bagi karyawan (M3/jam)
3) Berapa jumlah diffuser diperlukan ?
4) Berapa jumlah Exhaust dibutuhkan ?
5) Berapa % tase exhaust uadara yang ideal diperlukan ?
Jawab :
Qdiffuser = A x Vdiffuser
Dimana ;
A = 0,032 M2
V = 22,86 m/min
Qdiffuser = 0.032 x 22.86
= 0.73 M3 x 60 min
= 43.89 M3 /jam
Maka jumlah diffuser , adalah perbandingan antara kebutuhan udara segar (Q) dengan
flowrate diffuse (Qdiffuser)
Jumlah difuuser = Q/(Qdiffuser)
Jumlah diffuser : 2548.5/43.89 = 58 buah.
Dimana:
kebutuhan udara segar (Q) = 2548,56 M3/jam
Qdiffuser =43.89 M3 /jam
Maka jumlah diffuser yang dibutuhkan pada ruang ini sebanyak 58 buah
Halaman ………… 14
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
7) Exhaust Air :
Exhange rate : 2548.5/4200 x 100 % = 60 %
Problem – 1 :
Problrm – 2 ;
Problrm – 3 ;
Dalam kuliah online ke-2 saat ini diskusikan sistem ventilasi pengenceran udara, Seperti Anda dapat
melihat gambar -2 desain struktur sistem pengkondisian yang menunjukkan bagian dari sebuah
bangunan.
Diskusikan bentuk desain sistim ventilasi pengenceran pada gambar -2, garis merah udara panas
yang ditarik, sengkan garis kunig adalah udara yang disuplay, misalnya,Jumlah Karyawan = 60
Halaman ………… 15
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Halaman ………… 16
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
DAFTAR PUSTAKA
ACGIH. 1995
Industrial Ventilation, a Manual of Recommended Practice. Industri Ventilasi, Manual Praktek Fitur.
22th edition
ACGIH .1998
Industrial Ventilation, a Manual of Recommended Practice. Industri Ventilasi, Manual Praktek Fitur.
23th edition
ACGIH. 2006
Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Operation and Maintenance, Signature
publications American Conference of Governmental Industrial Hygienists, Berilustrasi –p.200
ASHRAE, 1997.
Handbook : Fundamentals, ASHRAE,Inc
ASHRAE, 1999
Aplications Handbook (SI), Capter 29 Industrial local exhaust system
EPA. 1997
National Center for Environmental Assessment Office of Research and Development. Washington, DC:
US Environmental Protection Agency. Exposure Factors Handbook
Kang SK, Lee MY, Kim TK, Lee JO, Ahn YS. 7. Kang SK Lee MY, TK Kim, Lee JO, YS Ahn. 2005
Occupational exposure to benzene in South Korea. Chem Biol Interact.:153–4.
NIOSH. 1977
Occupational Diseases - A Guide to their Recognition, in Publication No 77-181. 2
Paik NW, Yoon CS, Zoh KE, Chung HM. 9, Paik. NW CS Yoon Zoh EK. . 1998
Study of component of thinners using in Korea. J Korean Soc Occup Environ Hyg; 8:105–14.
Halaman ………… 17
SISTIM VENTILASI PENGENCERAN UDARA ASHARE STANDARD
Occupational exposure to organic solvents and long-term nervous system damage detectable by brain
imaging, neurophysiology or histopathology. Food Chem Toxicol. 41 :153–87.
Williams PR, Knutsen JS, Atkinson C, Madl AK, Paustenbach , C Atkinson, AK Madl. 2007
Airborne concentrations of benzene associated with the historical use of some formulations of liquid
wrench. J Occup Environ Hyg ; 4 (8):547–561.
Halaman ………… 18