Anda di halaman 1dari 69

AIR HANDLING UNIT

ADE SURYATMAN MARGANA ST.,M.Eng

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA


Jl. Persahabatan 14 Blok A2 Jakarta Telp. (021) 2974 3441
DEFINISI AHU
• Fungsi (salah satu atau lebih):
sirkulasi, pembersihan, pemanasan,
pendinginan, humidifikasi, dehumidifikasi,
dan pencampuran udara
• Tanpa sumber pemanas atau pendingin
• Dihubungkan dengan saluran udara
dengan hambatan tekanan statik
sedikitnya 0.25 in. wg.
DEFINISI AHU
• Pada sistem tata udara sentral AHU
menyaring udara dengan filter udara,
mendinginkan atau memanaskannya
dengan koil pendingin atau pemanas, dan
mengirimkannya ke ruangan-ruangan
yang dikondisikan dengan kipas melalui
suatu sistem saluran udara.
• Setelah beban pendinginan ruangan
selesai dihitung, langkah berikutnya dari
desain sistem tata udara adalah memilih
AHU yang sesuai.
Jenis
• Horizontal draw-thru
• Vertical draw-thru
• Blow-thru
AHU
AHU
Bagian utama dan asesori

BAGIAN UTAMA AHU


• Cooling coil
• Fan

ASESORI PADA AHU


• Filter
• Heating coil
• Mixing box
• Humidifier
Cooling coil
• Dapat digunakan dengan air dingin (chilled water cooling coil)
maupun campuran uap dan cairan refrigeran (dry expansion/DX
coil).
• Kapasitas koil ditentukan oleh:
1. Jumlah baris
2. Jumlah kolom
3. Jarak antarsirip
4. Jenis sirip
5. Bahan sirip
6. Pola aliran fluida
7. Susunan pipa
8. Pembagian aliran (khusus DX)
• Jumlah baris koil bervariasi antara 2 sampai 12. Yang paling sering
ditemui adalah 4, 6, dan 8 baris.
Sirip/fin
• Sirip digunakan untuk meningkatkan luas perpindahan kalor efektif.
• Spasi sirip yang umum ditemui: 8 sampai 12 sirip per inci.
• Jenis sirip yang sering digunakan:
– Sirip spiral
– Sirip pelat
• Bahan sirip yang umum: alumunium dan tembaga.
• Sirip tembaga lebih mahal, cocok untuk lingkungan yang
mengandung hidrogen sulfida, sulfur dioksida, dan karbon dioksida
pada konsentrasi tinggi.
Sirip/fin
• Untuk penggunaan khusus di mana air disemprotkan ke koil, sirip
tembaga lebih disarankan. Sirip alumunium pada pipa tembaga juga
dapat digunakan asal air tidak menimbulkan korosi dan kerak.
• Pada lingkungan yang sangat korosif, sirip sebaiknya dilapisi
dengan lapisan antikorosi.
Pemilihan koil pendingin
• Dipilih setelah AHU.
• Kunci: paduan antara harga dan performansi koil.
• Performansi & prosedur biasanya disediakan oleh
produsennya.
• Cara pemilihan:
1. Berdasarkan debit udara yang akan diproses oleh koil pendingin
2. Berdasarkan rating koil pendingin
Pemilihan koil

Berdasarkan debit udara yang akan diproses koil:


• Tentukan debit udara.
• Tentukan kondisi udara setelah koil.
• Tentukan kondisi udara campuran OA dan RA yang akan
memasuki koil.
• Dengan menggunakan spesifikasi pabrik, berdasarkan EA dan LA,
pilih koil pendingin yang sesuai.
Pemilihan koil
Berdasarkan rating koil:
• Tentukan rating koil (jumlah baris dan jarak antarsirip) dari data
pabrik berdasarkan aspek aplikasi, ekonomi dan pengalaman.
• Dengan data desain ruangan dan bypass factor tentukan temperatur
permukaan koil efektif (ADP = apparatus dew point).
• Hitung debit udara yang diproses
Pertimbangan
• Merapatkan sirip lebih ekonomis dibanding menambah baris koil.
Koil 4-row, 14 fpi memiliki luas efektif yang lebih besar dibanding
dengan koil 6-row, 8 fpi.

• Penghematan energi dari koil lebih signifikan dibanding dengan


penghematan yang diperoleh dari komponen-komponen lain pada
sistem tata udara.
Kipas AHU
• Kipas AHU: umumnya sentrifugal.
• Jenis: backward inclined, backward curved, forward inclined, dan airfoil.
• Forward curved lebih cocok digunakan untuk tekanan statik dari rendah
sampai menengah (0 sampai 5 in.).
• Pada aplikasi tekanan tinggi (5 in. sampai 9 in.), kipas jenis backward
curved atau backward inclined memiliki efisiensi yang lebih tinggi.
• Kipas jenis airfoil memiliki efisiensi tertinggi tetapi harganya mahal.
• Kipas yang paling umum digunakan pada AHU adalah double width, double
inlet forward curved, backward inclined, dan backward curved airfoil.
• Karena AHU dibuat oleh pabrik, pemilihan ukuran AHU berarti sekaligus
memilih kipas.
Kipas AHU

BACKWARD INCLINED BACKWARD CURVED

AIRFOIL FORWARD CURVED


Kipas AHU
Kurva karakteristik kipas
• Menunjukkan hubungan antara jumlah atau debit udara yang
dikirimkan oleh kipas dengan tekanan, daya, dan efisiensi kipas.
• Dihasilkan dari serangkaian pengujian di laboratorium.
• Sangat bermanfaat dalam pemilihan kipas yang sesuai dengan
kebutuhan.

Kurva performansi kipas pada umumnya hanya menunjukkan


karakteristik umum kipas pada satu tingkat kecepatan saja. Untuk
itu pabrik biasanya juga mengeluarkan tabel kipas. Tabel ini berisi
informasi tentang rpm dan daya yang digunakan untuk berbagai
harga debit dan tekanan statik udara.
Kurva karakteristik kipas
BHP
Tekanan

Efisiensi

Debit udara
Karakteristik kipas
• Fan volume
adalah debit udara keluaran kipas, dinyatakan CFM atau CMS atau CMM.
• Fan outlet velocity
hasilbagi antara debit kipas dengan luas penampang keluaran kipas.
• Fan velocity pressure
tekanan yang diakibatkan oleh kecepatan udara keluaran kipas.
• Fan total pressure
selisih antara tekanan total keluaran dengan tekanan total masukan kipas.
• Fan static pressure
selisih antara tekanan statik keluaran dengan tekanan total masukan kipas.
Karakteristik kipas
• Fan horsepower
daya input motor kipas.
• Fan efficiency
Perbandingan antara AHP dengan BHP.
Hukum kipas
Perbandingan kipas

Backward
Forward curved: Airfoil:
curved/inclined:

1. Biaya awal murah 1. Umumnya lebih mahal 1. Mahal.


2. Biaya operasi relatif besar dibanding forward 2. Efisiensi paling
akibat dari efisiensi yang curved. tinggi.
relatif rendah 2. Biaya operasi lebih
3. Karakteristik BHP murah karena
memungkinkan terjadinya efiisensinya lebih
overloading pada debit di atas tinggi.
desain. 3. Karakteristik BHP
4. Sering digunakan pada tidak menyebabkan
packaged AC karena overloading debit di
harganya yang murah atas desain.
Interaksi kipas-sistem
•Karakteristik sistem menjelaskan
hubungan antara rugi tekanan
Tekanan statik
titik
kerja
pada salura udara terhadap debit.
•Karakteristik sistem mirip kurva
efisiensi pers.kuadrat yang memotong titik

Efisiensi
Tekanan

BHP

BHP
asal.
•Interaksi antara kipas dan sistem
dapat dilihat pada kurva interaksi
kipas dan sistem, di mana kurva
kipas dan kurva sistem diplot
bersama dalam satu grafik.
• TITIK POTONG ANTARA KURVA
KIPAS DAN KURVA SISTEM
Debit udara

MERUPAKAN TITIK KERJA (POINT


OF OPERATION) DARI SISTEM.
Pedoman pemilihan kipas
• Kipas harus dipilih sedemikian hingga efisiensinya mendekati maksimum.
• Kondisi operasi kipas sebaiknya dipilih di sebelah kanan titik puncak kurva.
• Jika menggunakan kipas dari tipe forward blade, selidiki apakah ada
kemungkinan terjadinya aliran udara yang melebihi debit yang dirancang.
Jika demikian, daya motor akan lebih besar dan diperlukan motor yang
lebih besar.
• Perhitungkan system effect.
• Untuk debit udara yang relatif konstan tetapi tekanan berubah-ubah,
gunakan kipas dengan kurva tekanan yang relatif curam.
• Untuk sistem variable air volume (VAV), gunakan kipas dengan kurva
tekanan yang relatif landai.
FILTER
• Panel filter
• Bag filter
• Roll filter
• Electrostatic filter
• HEPA filter
• ULPA filter
PANEL FILTER
• Paling banyak dijumpai penggunaannya pada AHU.
• Efisiensi rendah, namun layak untuk kenyamanan manusia.
• Berbentuk segiempat datar.
• Biasanya dipasang pada sisi di depan koil dan kipas.
• Untuk aplikasi kecepatan tinggi dan rendah.
• Bahan media filter: fiber.
• Seringkali dilapisi dengan bahan lengket untuk meningkatkan
kemampuannya menangkap pengotor.
• Kecepatan udara hampir sama dengan pada koil, 400 - 700 fpm.
• Permanen maupun sekali pakai.
PANEL FILTER
BAG FILTER
• Efisiensi penyaringan partikel tinggi.
• Bag dibuat dari campuran khusus antara kertas dan
serat dan dibuat berbentuk seperti tas.
• Kecepatan udara yang melintasinya rendah.
• Agar umur pakainya panjang pada sisi hulu biasanya
dipasang prefilter.
• Harganya relatif mahal.
• Sekali pakai.
BAG FILTER
ROLL FILTER
• Setelah satu bagian kotor, filter dapat diganti dengan
bagian bersih dengan cara menggulungnya.
• Efisiensi penyaringan partikel lebih tinggi dibanding
panel filter.
• Cara penggulungan bisa manual atau automatik
berdasarkan drop tekanan atau tingkat pengotoran.
• Sekali pakai.
ROLL FILTER
ELECTROSTATIC FILTER
• Menarik partikel pengotor
dengan muatan listrik dan
mengumpulkannya pada
permukaan yang bermuatan
listrik.
• Efisiensi sebanding dengan
bag filter.
• Media filter dapat diganti.
• Masih jarang digunakan.
HEPA/ULPA FILTER
• Efisiensi sangat tinggi, sampai 99.97%.
• Bahan glass-asbestos.
• Banyak digunakan pada ruang operasi
rumahsakit, laboratorium, farmasi,
microchip.
• Biasanya dipasang pada outlet saluran
udara.
• Agar umur pakainya panjang pada sisi hulu
biasanya dipasang prefilter.
• Sekali pakai.
• Harga mahal.
AHU PT HMS
– Primary : 7 Unit, Cooling Capacity : 661.37
BTU/h
– Kretek Cut Filler : 3 Unit, Cooling Capacity :
695.11 BTU/h
– Secondary : 6 Unit, Cooling Capacity : 907.76
BTU/h
– Supporting Area & Offices : 15 Unit
AHU PT HMS
AHU PT HMS

Access door Duct connection Filter

Fan Motor Frequency converter


AHU PT HMS

Silencer Control system

Air flow measurement


PERAWATAN/SERVIS
SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN
• Matikan power supply ke AHU dan matikan semua terminal menuju
AHU, dan pastikan switch tidak akan dihidupkan oleh orang lain
selama pekerjaan berlangsung.
• Pintu AHU hanya boleh dibuka saat blower/kipas mati atau
stasioner.
• Setelah mematikan power, impeler blower masih berputar selama 1-
3 menit.
• Impeler jangan dihentikan dengan tangan atau dengan benda lain.
Biarkan ia berhenti secara alami.
FAN COMMISSIONING
• Periksa pipa kabel dan kipas dari kemungkinan adanya benda
asing.
• Putar impeler dengan tangan untuk memastikan kipas dapat
berputar bebas.
• Periksa arah putaran sesuai tanda panah pada rumah kipas.
Nyalakan motor sebentar untuk memeriksa.
• Jika ternyata putar terbalik, tukar terminal wiring.
• Ukur konsumsi daya dengan pintu AHU tertutup. Bandingkan
dengan yang ada di nameplate.
• Ukur beda tekanan kipas. Jika perlu, atur posisi dengan menyetel
nozzle gap/AIR-vent.
• Periksa kelurusan pulley dan belt.
• Periksa tegangan v-belt dan setel bila perlu.
• Uji pentanahan/grounding pada kelistrikan kipas.
Perawatan kipas: Umum
• Periksa roda kipas, pastikan seimbang.
• Periksa bearing. Lumasi bila perlu.
• Kencangkan semua baut.
• Periksa kerja peredam getaran.
• Periksa peralatan drain.
• Periksa kipas dari pengotor, kerusakan, dan korosi.
• Bersihkan kipas secara berkala.
Pemeriksaan kipas
• Saat pemeriksaan matikan power supply ke kipas dan pastikan tidak
ada orang lain yang menghidupkannya secara tak sengaja.
• Periksa setahun sekali kondisi kipas secara visual.
• Periksa kotoran pada kipas, sekrup-sekrup, dan korosi.
• Periksa belt, ram pengaman.
Penyetelan gap kipas
• Gap (jarak antara motor dengan
blower) akan menentukan
kapasitas dan konsumsi daya
blower.
• Semakin besar jarak, makin
besar udara yang dibypass pada
sisi gap sehingga udara yang
terhisap blower berkurang
Perawatan HX/HR
• Periksa HX dari pengotor, kerusakan, dan korosi.
• Bersihkan HX dengan udara bertekanan.
• Periksa sambungan dan baut-baut.
• Periksa kerja supply dan return line.
• Periksa katup pentil pada HX.
• Periksa drain dan trap.
• Periksa dan bersihkan droplet eliminator.
Perawatan bag filter
• Periksa setidaknya enam bulan
sekali. Amati apakah ada
kontaminasi dan kerusakan. Ganti
jika perlu.
• Ganti filter tahap pertama
setidaknya setahun sekali.
• Gantil filter tahap kedua setidaknya
24 bulan sekali.
• Filter yang berukuran 08x08 adalah
filter yang diinstal permanen. Untuk
penggantian, lepaskan
penjepit/klem/clamp, ganti filter,
dan pasang kembali klem filter.
Penggantian bag filter
• Kendorkan penjepit dengan menariknya keluar.
• Tarik filter keluar dari rumah/rangka filter.
• Bersihkan seal filter. Periksa dan ganti seal jika diperlukan.
• Pasang filter baru.
• Tutup lagi penjepit.

Secara umum filter harus diganti bila drop tekanan sudah tinggi
Filter arang/charcoal
• Filter chacoal harus diganti setelah mencapai saturasi.
• Perawatan dan pemasangan filter sebaiknya dilakukan di sisi udara
yang bersih.
• Biasanya charcoal dikirim dalam kemasan karton

Penggatian filter
• Kendorkan pengikat pada dudukan.
• Lepaskan/tarik filter charcoal di antara dua metal yang berlubang-
lubang.
• Kencangkan lagi filter di dudukannya.
• Periksa apakah ada kebocoran pada filter dan dudukannya.
Grease trap filter
• Filter untuk menjebak gemuk harus dibersihkan dengan air panas
(lebih dari 80 0C) atau dengan steam jika telah kotor oleh gemuk
atau debu atau telah memiliki beda tekanan yang melebihi
ketentuan. Perawatan dan penggantian umumnya dilakukan di sisi
udara kotor.

Pembersihan filter:
• Mulai ukuran 16x16:
– Tarik filter berikut rumah filter dan penampung drain dari AHU.
– Kendorkan penjepit pada bingkai filter dan bersihkan bagian-bagian filter
termasuk penampung drain.
• Ukuran 20x16 atau yang lebih besar:
– Kendorkan penjepit pada bingkai filter.
– Tarik bagian filter dan bersihkan.
– Bersihkan penampung drain.
Filter partikulat
Harus diganti apabila drop tekanan antara inlet dan
outlet telah mencapai batas yang diijinkan. Perawatan
dan pemasangan umumnya dilakukan pada sisi udara
kotor. Filter partikulat umumnya dikirim dalam kemasan.

Penggantian filter parikulat:


• Kendorkan sekrup pada bingkai filter
• Ganti elemen filter
• Masukkan dan pasang elemen filter dan kencangkan
sekrup.
Louver damper
• Periksa louver dari kontaminasi, kerusakan, dan korosi.
• Periksa fungsi mekanis dari louver
• Lumasi bearing
• Periksa posisi akhir dari motor damper dan setel ulang
jika diperlukan
Droplet Eliminator
Droplet eliminator dapat dikeluarkan dengan cara ditarik ke samping
dari dudukannya untuk keperluan perawatan dan pembersihan.

Perawatan droplet eliminator:


• Periksa adanya pengotoran, kerusakan, dan korosi pada droplet
elimiator.
• Bersihkan droplet eliminator dan penampung kondensat/drain pan
secara berkala dengan menggunakan udara bertekanan, steam,
atau pelarut gemuk.
Motor listrik
• Periksa motor dari kontaminasi/pengotor, kerusakan,
dan korosi.
• Periksa dudukan motor dan periksa/kencangkan semua
mur/ baut/ sekrup/sabuk.
• Periksa bearing dan lumasi jika perlu.
• Bersihkan motor dan dudukannya secara regular.
• Uji fungsi/kelayakan peralatan pengaman.
V-belt
Penting: Kekencangan yang kurang tepat dari sabuk dapat
menyebabkan rusaknya bearing pada motor listrik. Jika motor mati 3
bulan atau lebih, V-belts harus dikendorkan atau dilepasuntuk
mencegah kerusakan bearing.

Perawatan sabuk/V-belt:
• Periksa V-belt dari pengotoran, kerusakan, dan korosi.
• Periksa kekencangan dan setel ulang jika perlu.
• Periksa kelurusan pulley.
• Bersihkan V-belt secara berkala.
• Perhatian:
• Saat mengganti V-belt pada suatu unit yang memiliki banyak sabuk,
sebaiknya seluruh V-belt diganti semuanya.
Pengaturan kekencangan V-belt
• Kekencangan yang disarankan untuk V-belt adalah jika diuji dengan
gaya sebesar Fp akan menyebabkan defleksi sebesar 16 mm per
1000 mm panjang belt. Besaran Fp diperoleh dari dokumen manual
pabrik.
Pengaturan kekencangan V-belt
• Kekencangan belt yang disarankan untuk belt datar diperoleh
dengan membandingkan panjang awal (saat tanpa tegangan) LMu
dengan panjang akhir LMg setelah mendapat tegangan. Selisih
panjang dinyatakan dengan E* (pemanjangan belt) yang dapat
diperoleh dari dokumen peralatan.
Melepas dan memasang pulley
Melepas dan memasang pulley
• Melepas pulley
– Lepaskan skrup/mur (3).
– Pasang baut heksagonal ke lubang berulir
(4).
– Tekan penjepit untuk menarik pulley keluar
dari poros.
– Lepas pulley pelan-pelan dari poros.
• Memasang pulley
– Pasang dan kencangkan pulley dan
penjepit dengan baut heksagonal (3).
– Periksa dan pastikan bahwa motor dan
pulley sudah terpasang tepat lurus.
– Lakukan penyetelan kekencangan sesuai
dengan prosedur yang disarankan.
Troubleshooting AHU
1. Temperatur ruangan panas
– Cek status AHU trip atau tidak
– Cek settingan temperature
– Cek temp. chilled water supply
– Cek motorized chilled water
Troubleshooting AHU
2. Kelembaban terlalu tinggi / rendah
– Cek status unit hot water trip atau tidak
– Cek setting humidity
– Cek temperatur hot water supply
– Cek motorized valve untuk hot water
Troubleshooting AHU
3. VSD fault / AHU trip
– Cek indikasi fault yang terjadi
– Resset dan matikan display control kemudian
ON kan lagi
– Resset mismatch di BMS
Perawatan terjadwal
MINGGUAN
– bersihkan filter (washable)
– periksa drain pan, pipa drain, dan jacketing sistem pendingin
secara visual
– bersihkan grill fresh air di dalam AHU
– periksa control/thermostat dan pengoperasian water valve
– periksa sambungan kanvas ducting
Perawatan terjadwal
BULANAN
– periksa belt tension (dapat menggunakan belt tension meter)
– periksa kelurusan pulley
– bersihkan coil
– bersihkan sudu-sudu blower
– lakukan pelumasan pada fan AHU
– kencangkan set screw
– periksa kerja three way valve dan temperature valve
– periksa voltage dan current balance
Perawatan terjadwal
TAHUNAN
• kencangkan fan shaft
• bersihkan coil
• bersihkan casing AHU
• periksa tingkat kebisingan fan
• bersihkan bagian yang berkarat atau korosi
• kencangkan V belt apabila diperlukan
• berikan grease (re-greasing) pada pillow block dan bearing apabila
diperlukan
• periksa bearing motor AHU/FCU, pulley motor, dan pulley blower
secara visual
Perawatan FCU
Pembersihan koil FCU
– Lakuan pembersihan dengan cara menyikat celah antara koil dan sirip/fin
dengan sikat kawat yang kaku.
– Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat fin bengkok. Lanjutkan
dengan membersihkan dengan vacuum cleaner.
– Jika pembersihan dilakukan dengan udara bertekanan, usahakan jagan sampai
kotoran hanya berpindah dari satu komponen ke komponen lain.
– Pasang filter yang bersih.

Periksa drain FCU


– Periksa bak drain, pipa drain, dan trap secara berkala. Bersihkan pipa drain dari
kotoran, lumut, dan sumbatan. Lakukan pemeriksaan ini saat melakukan
pembersihan filter.
Perawatan FCU
Bearing kipas dan motor FCU
• Bearing pada poros kipas telah dilumasi secara permanen dari
pabrik, sehingga tak perlu penambahan pelumasan. Periksa apakah
ada instruksi untuk pelumasan bearing motor. Kebanyakan motor
untuk kipas FCU dilumasi secara permanen.
Perawatan FCU
Kelurusan Pulley FCU
• Kendorkan baut/sekrup pulley pada flange pulley
yang bebas/movable flange.
• Geser flange bebas ke arah flange tetap/fixed
flange dengan cara memutar baut/sekrup
pengatur untuk menaikkan kecepatan kipas.
Untuk menurunkan kecepatan kipas, jauhkan
movable flange dari fixed flange.
• Kencangkan kembali baut/sekrup flange.
• Periksa kekencangan belt. Tekan belt dengan
gaya secukupnya dan periksa defleksi atau
pembelokan belt ½” sampai ¾” di tengah-tengah
belt.
• Periksa kelurusan pulley dengan mistar baja.
Perawatan FCU
Membersihkan kipas FCU
• Gunakan sikat yang kaku atau vacuum cleaner untuk membersihkan
kotoran dan serpihan. Sapu permukaan dengan lap lembab.
Mengatur kekencangan belt kipas FCU
• Kendorkan baut pada dudukan motor.
• Atur posisi motor hingga defleksi belt tidak lebih dari 3/16” saat bagian
tengan belt ditekan dengan gaya 8 lb (atau 4 kg).
• Kencangkan lagi baut-baut pada dudukan motor.
Pembersihan dan penggantian filter FCU
• Setiap bualn lakukan pemeriksaan dan penggantian filter jika diperlukan.
Perawatan FCU
Tiga bulan sekali
• Pelumasan bearing motor dan kipas (jika dimungkinkan)
• Periksa kekencangan belt
• Ganti filter udara

Setahun sekali
• Periksa seluruh sambungan kabel/wiring dan kencangkan jika
diperlukan.
• Periksa dan kencangkan baut pada pulley.
• Periksa dan bersihkan penampung drain.
• Bersihkan kipas jika diperlukan.
Troubleshooting FCU
Kondensasi pada koil yang terlalu banyak
• Kejadian ini dapat disebabkan oleh matinya kipas, sementara air
dingin tetap bersirkulasi pada koil.
• Jika digunakan kontrol on-off pada kipas, kontrol aliran air dengan
control valve juga harus ada, sehingga dapat menghentikan aliran
air saat kipas berhenti.
• Cara lain:
– Gunakan kipas yang kontinyu bekerja, aliran air dikontrol dengan termostat.
Aliran air dapat dikurangi atau dihentikan jika termostat membaca bahwa
temperatur ruangan sudah mencapai setpoint.
– Gunakan kipas yang bekerja terus-menerus, namun dapat diatur kecepatannya
sesuai dengan temperatur ruangan yang terbaca oleh termostat. Jangan
gunakan “on-off” untuk kontrol kipas.
Troubleshooting FCU
Overload pada motor
• Motor dapat mengalami overload. Penyebab dan cara mengatasinya
antara lain:
– Penyebab: kipas mengalirkan udara terlalu banyak karena tekanan statik
eksternal terlalu rendah dibanding rancangan.
– Solusi: kurangi kecepatan kipas dengan mengatur posisi belt pada pulley atau
mengganti pulley pada kipas dengan ukuran yang lebih besar.

– Penyebab: temperatur udara pada motor kipas terlalu tinggi.


– Solusi: periksa temperatur lingkungan operasional pada nameplate. Bandingkan
dengan temperatur udara yang sesungguhnya. Jika temperatur udara
sesungguhnya terlalu tinggi dibandingkan dengan yang diijinkan pada
nameplate, turunkan temperatur atau ganti motor dengan motor lain yang
mampu beroperasi pada temperatur lingkungan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai