KELOMPOK 7B COKORDA WIDHIYANI (1204205016) IDA BAGUS ANOM ARTHA L. (1204205031) KADEK JERY YASA (1204205035) PUTU SISKHA P. (1204205036) I KOMANG ARI WIJAYA K. (1204205043) I GST AYU MIRAH T. (1204205048) SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 2
KELAS A AC CENTRAL AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac.
AC CENTRAL Secara garis besar, Sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen yaitu : 1. System pemipaan 2. Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC 3. AHU (Air Handling Unit) 4. Ducting AC / saluran ac 5. Cooling Tower 6. Pompa Sirkulasi
SYSTEM PEMIPAAN SYSTEM PEMIPAAN suatu sistem instalasi pipa yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan- peralatan pada suatu sistem AC sentral dimana di dalamnya mengalir air. CHILLER CHILLER Chiller adalah mesin refrigerasi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
SKEMA CHILLER CHILLER MESIN CHILLER AHU (AIR HANDLING UNIT) AHU (AIR HANDLING UNIT) Adalah bagian dari peralatan perangkat HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning) yang berfungsi sebagai media pertukaran kalor antara air dingin dengan udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan.
Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
setiap AHU akan memiliki : 1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. 2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan. 3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. AHU MULTI ZONE MESIN AHU DUCTING AC DUCTING AC fungsi utama dari ducting adalah meneruskan udara yang didinginkan oleh AHU untuk kemudian didistribusikan ke masing-masing ruangan. Sistem ducting AC merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah di kondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruangan yang akan dikondisikan
Perkembangan desain ducting untuk AC hingga kini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruangan dan perawatan DUCTING PEMASANGAN DENGAN PLAT LANTAI PEMASANGAN DI LANTAI PEMASANGAN DI PLAFOND SISTEM ZONA TUNGGAL SISTEM ZONA GANDA COOLING TOWER COOLING TOWER Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam range dan approach, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara udara suhu udara wet- bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya Persyaratan Bagi Menara Pendingin ( Cooling Tower ) - Kondisi nominal dari menara pendingin - Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan menurut The Jap Anese Cooling tower Industry Association, sebagai berikut : 1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi : temperature bola basah 27 o C temperature air masuk 37 o C temperature air keluar 32 o C Vlomue aliran air 13 liter/menit. Harga standar tersebut diatas menentukan prestasi menara pendingin
POMPA SIRKULASI POMPA SIRKULASI Adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasi fluida ke tempat lain dalam suatu sistem pemipaan.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu : 1. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ), berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke coil pendingin AHU / FCU. 2. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.