Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu :
Sistem Air/water dan Sistem Freon. Pada sistem air, media pembawa
dingin yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air / water.
Sedangkan pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa
dingin adalah freon.
B. BAGIAN-BAGIAN AC SENTRAL
Terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain :
Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau
sistem absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang
menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang
digunakan dalam chiller tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun
perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem chiller tidak
langsung mendinginkan udara.
Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini
mungkin berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih
besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran
(bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat Gambar 2.
Gambar 2. Penampang Heat Exchanger Chiller
Water Cooling
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat
refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan
membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering kali chiller
menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar 3.
a. Cooling coil.
Cooling coil (sering pula disebut dengan istilah evaporator)
berfungsi untuk mengontrol suhu (temperature/t) dan kelembaban
relatif (Relative Humidity/RH) udara yang akan didistribusikan ke
ruangan produksi. Hal ini dimaksudkan agar dapat
dihasilkan output udara, sesuai dengan spesifikasi ruangan yang telah
ditetapkan. Proses pendinginan udara sendiri dilakukan dengan
mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik (return air)
dan udara luar (fresh air) melalui kisi-kisi (coil) evaporator yang
bersuhu rendah. Proses tersebut menyebabkan terjadinya kontak antara
udara dan permukaan kisi evaporator yang akan menghasilkan udara
dengan suhu yang lebih rendah.
Proses ini juga akan menyebabkan kalor yang berada dalam uap
air yang yang terdapat di dalam udara ikut berpindah ke
kisi evaporator, sehingga uap air akan mengalami kondensasi. Hal ini
menyebabkan kelembaban udara yang keluar dari evaporator juga akan
berkurang. Evaporator harus dirancang sedemikian rupa sehingga kisi-
kisinya memiliki luas permukaan kontak yang luas, sehingga proses
penyerapan panas dari udara di dalam evaporator dapat berlangsung
dengan efektif.
b. Static Pressure Fan (blower).
Blower adalah bagian dari AHU yang berfungsi untuk menggerakkan
udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung
dengannya. Blower yang digunakan dalam AHU berupa blower radial
yang memiliki kisi-kisi penggerak udara yang terhubung dengan motor
penggerak blower. Motor ini berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi gerak. Energi gerak inilah yang kemudian disalurkan ke
kisi-kisi penggerak udara hingga kemudian dapat menggerakkan
udara. Blower ini dapat di atur agar selalu menghasilkan frekuensi
perputaran yang tetap, hingga akan selalu menghasilkan output udara
dengan debit yang tetap. Dengan adanyadebit udara yang tetap
tersebut maka tekanan dan pola aliraran udara yang masuk ke dalam
ruang produksi dapat dikontrol.
c. Filter.
Filter merupakan bagian dari AHU yang berfungsi untuk
mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme
(partikel asing) yang mengkontaminasi udara yang masuk ke dalam
ruang produksi. Filter, biasanya ditempatkan di dalam rumah filter(filter
house) yang didesain sedemikian rupa agar mudah untuk dibersihkan
dan/atau diganti. Hal penting yang harus diperhatikan dalam
pemasangan filter ini adalah penempatan posisi filter harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat “memaksa” seluruh udara yang akan
didistribusikan tersebut melewati filter terlebih dahulu. Filteryang
digunakan untuk AHU dibagi menjadi beberapa jenis/tipe, tergantung
efisiensinya, yaitu (a) pre-filter (efisiensi penyaringan: 35%);
(b) medium filter (efisiensi penyaringan: 95%); dan (c) High Efficiency
Particulate Air (HEPA) filter (efisiensi penyaringan: 99,997%). Hal
penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan filter ini adalah
posisi penempatan filter harus diatur berdasarkan jenis dan efisiensi
penyaringan filter yang akan menentukan kualitas udara yang
dihasilkan.
d. Ducting.
Ducting adalah bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran
tertutup tempat mengalirnya udara. Secara umum, ductingmerupakan
sebuah sistem saluran udara tertutup yang
menghubungkan blower dengan ruangan produksi, yang terdiri dari
saluran udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara yang
keluar dari ruangan produksi dan masuk kembali ke AHU (ducting
return). Ducting harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mendistribusikan udara ke seluruh ruangan produksi yang
membutuhkan, dengan hambatan udara yang sekecil mungkin.
Desainducting yang tidak tepat akan mengakibatkan hambatan udara
yang besar sehingga akan menyebabkan inefisiensi energi yang cukup
besar. Ducting juga harus didesain agar memiliki insulator di sekeliling
permukaannya, yang berfungsi untuk menahan penetrasi panas dari
udara luar yang memiliki suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan suhu di dalam ducting.
e. Dumper.
Dumper adalah bagian dari ducting AHU yang berfungsi untuk
mengatur jumlah (debit) udara yang dipindahkan ke dalam ruangan
produksi. Besar kecilnya debit udara yang dipindahkan dapat diatur
sesuai dengan pengaturan tertentu pada dumper. Hal ini amat berguna
terutama untuk mengatur besarnya debit udara yang sesuai dengan
ukuran ruangan yang akan menerima distribusi udara tersebut.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system
AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi,
kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus
tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang
mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen
ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk
water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses
pendinginan refrigeran.
Crossflow
Crossflow adalah sebuah desain di mana aliran udara diarahkan tegak
lurus aliran air (lihat diagram di bawah). aliran udara masuk satu atau
lebih wajah vertikal menara pendingin untuk memenuhi bahan mengisi.
Counterflow
Dalam desain counterflow aliran udara secara langsung berlawanan
dengan aliran air (lihat diagram di bawah). aliran udara pertama
memasuki area terbuka di bawah isi media dan kemudian disusun
secara vertikal. Air disemprotkan melalui nosel bertekanan dan mengalir
ke bawah melewati mengisi, berlawanan dengan aliran udara.
Umum untuk kedua desain:
• Interaksi antara udara dan aliran air memungkinkan pemerataan
parsial dan penguapan air.
• Udara, sekarang jenuh dengan uap air, dibuang dari menara
pendingin.
• Kumpulan atau baskom/penampung air dingin digunakan untuk berisi
air setelah interaksinya dengan aliran udara.
Kedua crossflow dan desain counterflow dapat digunakan dalam konsep
alam dan konsep menara pendingin mekanik.
Kondisi
Air
Temperatur
Selain itu ada dua kondisi temperatur korosi yang khusus yaitu :
Pencegahan CUI
Proper Insulation
Tipe Isolasi
Phenolics, di pihak lain, juga bersifat asam, dipakai juga di pabrik, dan
dapat menciptakan lingkungan menjadi pH 1,8.
5. Ducting
Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air
Handling System”, merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai
alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin
ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain
ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan
efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan
perawatan.
Kalau sebelum ini pada posting sebelumnya yang dibahas adalah Duct
berbentuk lingkaran (circular duct), bagaimana dengan ducting kotak
(square duct), bagaimana cara menghitung "pressure loss" nya :
1. Konversi terlebih dahulu ducting kotak ke diameter dengan
menggunakan rumus diameter ekivalen sbb :
De = 1.30 * [{(a*b)^5}/{(a+b)^2}]^0.125
Dimana :
a = Panjang (pada sisi penampang ducting/lubang)
b = Lebar (pada sisi penampang ducting/lubang)
2. Setelah diketahui De maka hitunglah pressure loss nya
menggunakan rumus ducting bulat seperti ditunjukkan pada posting
sebelum ini.
3. Untuk menghitung kapasitas = V*A ; seperti juga mengihitung
kapasitas untuk ducting bulat tetapi luas area dihitung menggunakan
diameter ekivalen (De).
Ducting kotak umumnya banyak digunakan pada sistem AC central
karena penempatannya yang sempit ukuran kotak lebih menghemat
tempat, sedangkan untuk dust collector sebaiknya menggunakan
ducting bulat untuk menghindari pengendapan debu
Tahap pertama adalah menghitung berat jenis udara atau gas dengan
menggunakan
Dimana:
Cp= Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik
pembuatnya
Dh = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh
tabung pitot dengan mengambil pengukuran pada sejumlah titik pada
seluruh bagian melintang saluran.
yu= Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian
y = Berat jenis zat cair dalam manometer pada tabung pitot (air,
alkohol atau air raksa)
H =head, Pa
Q = debit, m3/s
u2 = kecepatan sudu bagian luar, m/s
R2 = Jari-jari luar dari blower, m
N = putaran blower-rpm
Pemasangan di lantai
Pemasangan di plafon
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi
untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling
Tower dan seterusnya.
Kelebihan :
Kekurangan :
3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman-
kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran
udara balik ) dapat disebarkan ke ruangan – ruangan lain.
b. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
f. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya
diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
Masuk
Kembali Kembali
Bab 7. Pipa
anjang pipa antara tiap cabang
dipergunakan pada instalasi berukuraa kecil, di mana p
ertama danGbr.
pipa7.3,
cabang dari alat yang terakhir kira-kira 30 meter.
unft
dari Seperti.
alat yang p
terlihat pada. untuk beberapa dalam satu kelompok dapat
kembali langsung. Sedansk kepentingan
dipergunakan
beberapa kelompok dipergunakan sistem pipa kembali tak
tahanan aliran antara
t menioibulkan kesulitan
pengaturan keseimbangan alir n
Pada umumnya air panas yang dialirkan !ke koil pemanas dari penyegar udara, atau
koil udara dari unit koil-kipas udara atau unit induksi, maauk pada temperatur
50°C—55°C dan keluar pada temperatur 40°C- 450. C; jadi, ( i. — •o) adalah 5°C—10°C.
Pada pcmanas udara dengan air panas, air panas , masuk ke dalam radiator pada
temperatur 80 C-90°C; penurunan temperatur air panas dalam radiator biasanya
5‘C— IS'C.
Untuk unit‘koil-kipas udara atau unit induksi yang dipasang di bagian luar dinding
yang menghadap .ke Timur, Barat, Selatan ataupun ke Utara, saat terjadinya beban
kalor maximum,tergantung pada arah dan daerah yang harus dilayani. Di camping itu,
jumlah beban maximum dari setiap unit tersebut tidaklah sama dengan beban kalor
maximum dari gedung secara keseluruhan. Hal itu berarti bahwa jumlah air. dingin yang
disalurkan ke semua unit mungkin juga lebih kecil dari jumlah maximum air yang
diperlukan oleh setiap unit atau daerah gedung yang harus dilayani.
Peaen“ tuan Jumlah Air Pendingin
Untuk menentukan jumlah air dingin yang bersirkulasi antara evaporator mesin
refrigerasi dan penyegar udara, atau air pendingin yang bersirkulasi antara kondensor
mesin refrigerant dan menara pendingin, dapat dipeigunakan persamaan berikut ini.
(7.1)
di mana,
Pada mesin refrigerasi, biasanya temperatur an dingin adalah'5 sampai 12°C, dan
(ft — tz) 5°C—7°C. Pada koil pendingin dari penyegar udara, air dingin masuk pada
.;e , ratur 5 sampai 7°C dan keluar pada temperatur 10 sampai l2°C. Jadi, air dingin
keluar dari evaporator pada temperatur 5 sampai 7°C dan masuk evaporator pada
temperatur
. 10 sampai
. .12°C.
. . . .
Piesanya air pendingin masuk kondensor mesin refrigerasi pada 32 C dan keluar
Condenser pada tetoperatut 37°C-40°C. Air pendingin yang ke1uar:dari kondensor ita
dialirken kn menara pendingin untuk didinginkan, dan selanjutnya mengalir kembali Yc
kondensor. ’
Penentuan Diameter Pipa
7.3.1 Tahanan Gesek den. Tahanan Dinamik dalam Pipa
Bagi sistem pipa air,juga berlaku persamaan Bernoulli (persamaan 6.14) seperti yang
ditetapkan padac saluran udara.
Namun, suku-suku yang mengandung.faktor energi potensial, dalam persamaan
(6.J4),.tidak dapat .diabaikan. Dengan demikian, liubungan tingkat keadaan dua titik di
dalam saluran dapat dinyatakan dengan persamaañ :
,+ 2 2 (7.2)
+ Z1I ’ + ’27 + ’e'
di’mana,
’
fi - tekanan (kg/m2)
K .kecepatan (m/ )
z — tinggl dari garis datum (m)
y = berat Jenis air (kg/m )
p = p-er*cep.atan gr.avitasi = 9,d m/s.‘ .
b P ——. kerugian tekanan antara dua titik yang bersangkutan. (kgJui )
‘. Subskrip 1 .dart. 2 menyatakan tingkat keadaan pada dna titik yang bersangkutan.
Selanjutnya #/y dinamai tinggi energi tekanan préssure-head ), W/2g dinamai tinggi
.energi kecepatan ( velocit y head ), dan z dinamai tinggi energi potensial position head )
atau ( fiend) saja. Sedangkan jumlah dari ketiga encrgi tersebut dinamai tinggi energi
total ( taiat head )’, dinyatakan dalam meter atau inH 2O. Tekanan sebesar 1 kg/cm 2
adalah ekivalen dengan 10 m H2O.
Pada pipa air, kerugian tekanan tergantung dari tahanan gesek dan tahanan lokal.
Tahanan gesek pada pipa All, seperti pada persamaan (6.19), dapat dinyatakan dalam
persamaan Darcy-Weisbach sebagai berikut:
(m H2O)
d x
di mana.
7,3 Pencntuan Diameter Pipa
di mana,
Panjang ekivalen tahanan lokal dari komponen adalah sama dengan panjang pipa
lurus berdiameter sama, yang akan mem&rikan tahanan gesek sama dengan tahanan
lokal dari komponen tersebut. Jadi, panjang ekivalen dapat diketahui dengan me-
nyamakan kerugian tekanan akibat tahanan lokal dan kerugian tekanan yang diakibat-
kan oleh tahanan gesek (lihat juga persamaan 6,29). Maka,
d (m) (7.5)
di manor
Gbr. 7.5 menunjukkan gra6k dari beberapa harga koefisien tahanan lokal (() dan
panjang ekivalen (I ) dari beberapa macam fiting dan katup
Untuk mengalirkan air melalui sistem pipa, maka pompa harus dapat memberikan
tinggi(energi) angkat yang diperlukan untuk mengatasi tahanan gesekdan tahanan lokal,
dan tinggi angkat statik. Jadi, tinggi angkat total yang.diperlukan:
di mana,
tekanan
Komponen
Harga h,tersebut pada persamaan (7.6) dapat berbeda, tergantung pada sistem pipa
yang dipergunakan. Bagi sistem tertutup seperti terlihat pada Gbr. 7.6, tinggi angkat
statik pada bagian isap dan bagian tekan adalah seimbang. Dalam ha1 tersebut di atas, h,
= 0, sehingga tinggi angkat pompa yang diperlukan adalah:
H, —— h -F hz -F hq (7.7)
Menara pendingin
Permukaan air di
dalam tangki menara
pendingin
c
Pompa
Kondensor mesin Pompa
refrigerasi
Gbr. 7.6 Sistem pipa tertutup.
Gbr. 7.7 Sistem terbuka.
Seperti terlihat pada Gbr. 7.7, untuk sistem terbuka seperti pada sistem pipa air
pendingin yang menghubungkan mesin refrigerasi dengan menara pendingin, maka
tinggi angkat statik yang harus diatasi pompa adalah sama dengan tinggi puncak pipa (di
mana air keluar) dikurangi tinggi permukaan air di dalam tangki menara pendingin. Jadi,
h adalah tinggi angkat statik yang harus diatasi poma.
7.4 Tina Angkat Pompa yang Diperlukan
Dart Gbr. 7.8 dapat dilihat bahawa air dapat dinaikkan (diisap) ke atas, .dari
permukaanairdidalamtangkisampaisetinggi 10,33m,apabilatekananatmosfir( = 10,33
m HCO) bekerja pada permukaan air tersebut. Namun, dalam kenyataannya, karma
adanya tahanan pipa atau katup pada bagian isap dari pompa serta usaha lain untuk
mencegah kavitasi, maka tinggi isap adalah lebih kecil dari pada tinggi isap teoritik. Jadi,
tinggi isap pompa yang tersedia (ava‘Table suction head ) h adalah :
(7.8)
di mana,
,NOIR H
Gbr. ’76 . Pezoompaao air zjari taogki bnwnb ke
•
Tekanan atmosfir
(10#3 W Hz )
Dengan naiknya temperatur, h, akan naik sehingga â, yang tersedia akan
berkurang. Gbr. 7.9 menunjukkan tinggi isap sesuai dengan temperatur air. Dari
gambar tersebut dapat diketahui bahwa apabila temperatur air lebih tinggi dari pada
80°C, pompa tidak dapat men sap air dari tangki terbuka yang terletak di bawah
pompa.
Contoh : Pada Gbr. A digambarkan sistem pipa air pendingin antara penyegar udara
jenis paket dan menara pendingin. Hitunglah kerugian tekañan dari pipa dan tinggi
(energi) angkat pompa untuk mengalirkan air pendingin sebanyak 13800 kg/jam.
Jawab : Seperti telah diterangkan dalam anak pasal 7.3.2, kerugian gesek per satuan
panjang pipa pada umumnya adalah: 30 mm HCO/m—60 mm H2 / m. Gbr. 7.4
ttienunjukkan bahwa dari titik potong ’antara garis laju. alitan 13800 kg/jam dan
kerugian tekanan sekitar 30 mm H2 / m, dapat diperoleh pipa berdiameter 65 A.
Dengan diameter tersebut, kerugian gesek per satuan panjang pipa adalah 24 mm
HCO/m. Panjang pipa total dari penyegar udara ke menara pendingin. melalui pompa
adalah:
(2 + 1 + 15 + 5 + 7,5 -F 3. + 1) = 34,J m
20’
Gbr. 2.9 Tinggi leap ponipa yang diperbolehkan sesuai dengan temperatur air.
Menara pendingin
.Permukaan nosel
penyemprot
2,5m
-I
,Permukaan air
: 7 5m il,5m
Penyegar udara
Untuk katup pintu 65. A, dalam. keadaan terbuka penuh: 0,4. m@uah
Untuk samJ>ungan.,siku 65 A :, 0,6 m@uah..
Maka, panjang ekivalen .d:ari sistem .pipa tersebut :adalah
i 34,5.! +..29 +:0,4. x 4 + 0. 6 x l4e.-'7:3 ›5. .m
.Jadi,. › kerugian... tekanan dan .sistem pipa. adalah
73,5. m .x. 24 mm H2 O/mm = l75;t. m,m H,O 1,8 .m. H2@
Dengan .menggunakan. .data pada,eTabel:.i7:4,. perkiraan: kerugian tekanan dalam
SYSTEM CONTROL
Sistem pengontrolan yang digunakan dalam sistem refrigerasi
harus mampu memberikan fungsi proteksi dan pengaman untuk
mencegah mesin (sedini mungkin) terhadap bahaya kerusakan fatal.
Dalam hal ini sistem kontrol yang digunakan harus mampu mencegah
terjadinya suhu tinggi atau suhu yang berlebihan dan bahaya
kebakaran. Sebagai contoh High - Low Pressure Control, Oil pressure
control, Suction pressure regulator, limit switch, motor overload
protection.
Contoh :
Penyelesaian :
Cutin = 40C
Temperatur rata-rata
ruangan = 30C
= 3o - TD
3o - (- 8
=
K)
= - 5oC
Cut out = temperatur rata-rata evaporator - TD = - 5oC - 8 K = -
13oC
Karena adanya penurunan tekanan pada saluran hisap, maka
tekanan pada saluran hisap masuk kompresor lebih rendah dari pada
tekanan evaporator. Penurunan tekanan ini harus diperhitungkan dalam
menentukan cut out pressure. Sedangkan cut in pressure tidak
dipengaruhi oleh penurunan tekanan ini, karena penurunan tekanan
pada saluran hisap ini merupakan fungsi dari kecepatan aliran
refrigerant.
4. Fungsi Starting/Stopping
Pengontrol starting dapat berupa sistem kontrol tunggal (operasi on/off)
tidak tergantung sistem lainnya atau dapat berupa operasi sekuen yang
melibatkan lebih dari sistem aktuasi (misalnya motor kompresor, pompa
air dan fan) secara interlock.
KONDENSOR
KATUP KOMPRESOR
EKSPANSI
EVAPORATOR
Pada proses ini terjadi penarikan sejumlah kalor sehingga terjadi perubahan
fasa refrigeran dari bentuk cair menjadi bentuk uap temperatur rendah yang
nantinya mengalir ke compresor untuk selanjutnya dikompresi lagi.
Cooling system
Pada proses ini uap refrigeran bertekanan tringgi yang merupakan hasil
kompresi masuk ke four way reversing valve yang menutup aliran ke
evaporator indoor unit sehingga uap refrigeran masuk ke kondensor outdoor
unit dan terjadi pelepasan kalor ke udara.
Pada tahap berikutnya refrigeran masuk ke filter drier melewati check valve,
lalu ke ekspansi untuk selanjutnya terjadi penurunan tekanan dan temperatur.
Refrigeran cair selanjutnya masuk evaporator indoor unit untuk menyerap
kalor dan berubah fase menjadi uap. Uap refrigeran masuk ke kompresor
melewati 4- way reversing valve.
Kompresor
Evaporator
Kondensor
BI-Directional Filter
ekspansi
Ekspansi
Chek valve
Check Valve
Kompresor
Evaporator
Kondensor
BI-Directional Filter
ekspansi
Ekspansi
Chek valve
Check Valve
Pada proses ini uap refrigeran tekanan tinggi hasil kompresi masuk ke 4-way
reversing valve yang menutup aliran ke kondensor sehingga uap refrigeran
masuk ke evaporator indoor unit dan terjadi pelepasan kalor ke udara. Inilah
proses yang dikehendaki jika pengkondisian udara diaplikasikan untuk proses
pemanasan menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap. Pada proses ini
ruangan yang dingin diharapkan mendapat kalor hasil pelepasan kalor
refrigeran di evaporator. Pada tahap selanjutnya refrigeran masuk ke filter
drier melewati check valve lalu ke ekspansi untuk selanjutnya terjadi
penurunan tekanan dan temperatur. Refrigeran cair selanjutnya masuk
kondensor outdoor unit, untuk menyerap kalor dan berubah fasa menjadi uap.
Uap refrigeran masuk compresor melewati 4-way reversing valve.
Hal yang Sangat penting pada proses sistem pendinginan dan pemanasan ini
adalah masalah oli compresor karena pada proses ini compresor berada pada
daerah yang lingkungannya mempunyai temperatur rendah. Trancase Heater
digunakan pula untuk menghindari terjadinya pembekuan oli dan oli akan
bekerja sebagaimana mestinya.
Air Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang
tidak dapat ditinggalkan, terutama pada bus, baik bus kota maupun bus-bus
lain yang fungsi utamanya untuk membawa penumpang, karena penumpang
yang posisinya sebagai konsumen, saat ini sangat selektif dalam memilih
sarana angkutan umum yang nyaman, salah satunya adalah keberadaan AC
pada sebuah bus. Peralatan Air Conditioner juga dipergunakan di mobil.
Secara umum peralatan Air Conditioner ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
Mengatur suhu udara,
Mengatur sirkulasi udara,
Mengatur kelembaban (HUMUDITY) udara,
Mengatur kebersihan udara.
Secara umum Air Conditioner berfungsi mempertahankan kondisi udara baik
suhu maupun kelembabannya.
Masalah yang sering terjadi pada system pendingin udara
Heating system