District Cooling System merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara
terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi
(satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu
unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling
Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan.
Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance
AC Sentral Ruangan.
Sistem DCS terdiri dari bagian cooler, kompresor, kondenser dan katup ekspansi.
Komponen ini hampir berlaku universal untuk semua jenis chiller. Yang membedakan adalah
teknis bekerja dari chiller dimana biasanya jenis pompa yang digunakan pada kompresor
berbeda, atau metode pendinginan pada kondenser yang berbeda. Kompresor berfungsi untuk
menaikan tekanan dan memindahkan refrigeran dari cooler menuju kondenser. Kompresor
memiliki banyak jenis pada berbagai macam jenis chiller. Perbedaan ini adalah salah satu
yang paling mendasar untuk membedakan chiller. Kondenser adalah bagian dimana panas
dari refrigeran akan dibuang menuju lingkungan. Panas yang berasal dari ruangan yang
didinginkan ini akan dibuang melalui sebuah fenomena transfer panas antara refrigeran
dengan media pembuang panas yang digunakan pada jenis water–chiller media yang
digunakan untuk membuang panas adalah air yang disirkulasikan dengan menara pendingin.
Katup ekspansi digunakan untuk kembali menurunkan tekanan yang tinggi akibat dari
kompresor. Pada fase ini diharapkan refrigeran akan berubah seluruhnya menjadi bentuk fase
cair. Penurunan tekanan yang terjadi diharapkan akan menurunkan temperatur refrigeran
yang akan berimbas pada perubahan total fase refrigeran menjadi bentuk cair. Cooler
berfungsi untuk menangkap panas yang dialirkan oleh air dimana air tersebut berasal dari
ruangan panas yang didinginkan. Pada cooler ini refrigeran yang mulanya pada fase cair akan
berubah fase menjadi uap kembali akibat dari panas yang diterimanya.
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor
( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan
melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan
condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
4. POMPA SIRKULASI.
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri
dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe
kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan
melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan
tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang
mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU)
menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU
akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan
udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari
Sistem Air
Sistem AC Central dengan menggunakan air adalah sebuah sistem AC central
yang menggunakan media air sebagai pembawa dinginnya.
Biasanya pada skala kecil, unit indoor yang digunakannya adalah fan coil unit. Sedangkan
pada skala yang besar biasanya menggunakan AHU / Air Handling Unit.
Untuk mendinginkan air yang akan di distribusikan, maka digunakan Chiller. Chiller bertugas
memindahkan panas yang di dapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar
gedung. Lalu air yang panas itu kemudian di dinginkan dengan menggunakan cooling tower.
Sistem AC Central yang menggunakan air ini biasanya lebih cocok digunakan pada :
Gedung bertingkat
Mall yang besar
Stadium
Pabrik
Bandara udara
Terminal kereta
dll.
Kelebihan dari sistem AC Central yang menggunakan media air ini adalah kemampuannya
membawa kalor dari satu titik ke titik yang lain lebih tahan lama ketimbang menggunakan
sistem freon.
Pendingin ( Chiller )
Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri
dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe
kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan
melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
coolingtower.
Chiller AC Central
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari
ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air)
dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah
mengalami penurunan temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh
sekalipun bisa terjangkau.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU
akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan
udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan
sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain
itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat
di koil pendingin pada komponen AHU.
3. Cooling Tower
Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling
tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya sebagai alat untuk mendinginkan air
panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas.Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan
banyak nozzle,fan/blower,bakpenampung,casing, ds.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system
kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini
terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang
mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya.
Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air
untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube
dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam
pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran
superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat
ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini
akan digunakan
Kelebihan :
1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi ruangan
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu system
( unit ) saja.
4. Kelembaban udara dapat diatur
5. Hemat dan Efisiensi sampai 30% dibandingkan dengan AC konvensional.
Kekurangan :
1. Nilai investasi cukup tinggi
2. Biaya operasional yang cukup mahal
3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman- kuman dari ruangan
untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan ke ruangan
– ruangan lain.
4. Jika satu komponen mengalami kerusakan, maka sistem AC sentral tidak hidup.
5. Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat
di koil pendingin pada komponen AHU.