Anda di halaman 1dari 13

Apa itu ducting ?

Ducting merupakan bahasa ingris yang kalau di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah penyaluran pipa. Dan jika di jabarkan kira-kira adalah bahan atau material yang digunakan untuk mengarahkan atau menyalurkan udara atau lainya ke arah tertentu dengan mempertimbangkan tiap-tiap tujuan akhir tersebut manjadi bagian beban terhadap dimensi atau diameter media penyalur pada sepanjang perjalanan hingga titik akhir beban tersebut keluar dari media penyalur. Jenis material ducting itu sendiri beraneka ragam disesuaikan dengan udara yang akan di salurkan. Pengunaan material yang di gunakan akan mempengaruhi suhu udara di sepanjang perjalanan menuju titik akhir keluarnya udara. Beberapa jenis material ducting itu sendiri diantara nya : 1. Ducting BJLS (Seng) tanpa isolasi. Adalah jenis ducting yang di gunakan untuk menyalurkan udara dimana ducting ini tidak mempertahankan kesetabilan suhu udara yang akan di salurkan. Hanya berfungsi sebagai penyalur saja dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari beberapa tempat ke dalam satu tempat. Contohnya : 1. Ducting exhaust. Yaitu sirkulasi udara pada suatu ruangan misalnya toilet, tempat parkir dll 2. Ducting fresh air. Yaitu ducting yang di gunakan untuk menyalurkan udara segar dari luar ruangan menuju indoor unit ac seperti AHU ataupun FCU. 3. Ducting Intake. Untuk menyalurkan udara dari luar gedung menuju ruangangan yang membutuhkan udara segar. Seperti lahan parkir yang tertutup atau lainya. 4. Dan sebagainya.

Gambar detail dari ducting tanpa isolasi.

2. Ducting BJLS (seng) Isolasi Luar. Kalau ducting yang ini sangat berbeda dengan ducting yang pertama tadi. Kalau yang pertama tadi ductingnya tipe yang porno aksi karna tidak memakai pakaian sehelai benang pun alias telanjang bulat. Untuk ducting yang pertama kita juluki ducting porno aksi .. setuju kan. Naah ducting yang ini mengunakan pakaian atau isolasi ducting. Pakaian yang di gunakan juga beraneka ragam jenisnya layaknya wanita sexy jenis pakaian yang di gunakan juga ada yang tipis ataupun yang tebal hehe enakan yang tipis kayanya lebih keliatan bentuknya. Pakaian tipis disini bukan pakaian tidur sutra dengan tali kecilnya lho tapi pakaian glaas wool yang menyelimuti ducting. Jenis glass wool ada yang tebal dan tipis sesuai dengan suhu udaranya yang akan di salurkan. Semakin dingin udara yang di salurkan semakin tebal isolasi yang di gunakan. Biar ductingnya gak masuk angin sich .. capek kan kalo nyampe masuk angin .. masa mau ngerokin ducting yg panjang n keras gitu .. hehehe. Jenis tebal glasswool yang biasa di gunakan adalah 24Kg / m3 dengan tebal isolasi 25mm.

Gambar detail isolasi luar.

3. Ducting BJLS (seng) Isolasi Luar dan dalam. Ducting paling sopan y ini. Pakeannya super rapet ada yang bercadar juga d kayanya. jangankan mo liat bentuk lengkuk ductingnya. Liat mukanya aj susah banget. Dari namanya aj udah luar dalem di isolasi mesti rapet bgt tuch. Ducting kaya dini biasanya untuk ngalirin udara yang super dingin berrrr dinginnya. Di mulut unit indoor suply udara yang baru keluar kan masih cold cold nya tuch. Nah .. untuk mencegah ducting berkeringat atau kondensasi makannya ducting disini kaga boleh setengah2 pakeannya di jamin langsung beku deh kalo setengah2 bukan masuk angin lagi. Selain itu jg untuk mencegah suara yang berlebihan dari hembusan angin yang buaanter dari mulut unit. Karna suara bisa di redam dengan isolasi bagian yang dalem. Bahan isolasinya jg ada yang di tambah yaitu speandel pin. Semacam jarum-jarum untuk menahan glasswool bagian dalam. Neeh gambar yang ada yg saya dapet. Ducting muslimah hmmm rapet bgt

1.0 ALAT YANG DIGUNAKAN 1.1 Kunci pas. 1.2 Tang press. 1.3 Palu. 1.4 Gunting seng. 1.5 Ramset. 1.6 Bor beton. 1.7 Obeng. 1.8 Scafolding/tangga. 2.0 BAHAN/MATERIAL YANG DIPERLUKAN 2.1 Paku ramset/dinaset/Dinabolt. 2.2 Mur baut. 2.3 Sisipan/klem. 2.4 Besi siku. 2.5 Karet paking. 2.6 Lem Aibon. 2.7 Ducting yang telah diassembling. 3.0 REFERENSI 4.0 TANGGUNG JAWAB Pelaksana 5.0 OPERASI - Persiapan 1. Membuat Struktur organisasi 2. Membuat Time Schedule 3. Mengajukan contoh bahan untuk persetujuan dan dilaksanakan di lapangan Pembuatan Shop Drawing 1. Membuat gambar shop drawing dengan acuan gambar kontrak yang ada 2. Membuat gambar koordinasi bersama 3. Mengajukan Approval untuk dapat dilaksanakan dilapangan.

- Pengadaan Material dan alat bantu 1. Menghitung volume instalasi pada gambar yang disetujui. 2. Membuat SPB ( Surat Pesanan Barang ) untuk diadakan di proyek - Marking Lapangan. 1. Dengan acuan gambar kerja yang sudah disetujui dan penyesuaian di lapangan. 2. Memberi tanda atau marking untuk instalasi. - Pabrikasi 1. Memilih bahan yang sesuai spesifikasi atau yang sudah disetujui 2. Menggunakan alat kerja yang sesuai 3. Membaca gambar dan situasi lapangan 4. Pabrikasi yang dilaksanakan pada pekerjaan ducting diantaranya : Pengukuran ( sizing ), Pemotongan ( Cutting ), Pembentukan ( Forming ), Penyetelan ( Assembling ), Isolasi ( insulating ) penyambungan ( jointing ), pembuatan support ( supporting ) - Pemasangan Instalasi : 1. Membaca gambar dan situasi lapangan 2. Menyiapkan alat kerja dan alat Bantu 3. Menggunakan safety ( Pengaman ) seperti helm, sabuk pengaman dan sepatu kerja. 4. Langkah pelaksanaan, Pengukuran, pemasangan support dan pemasangan instalasi ducting, penyambungan ke unit . 5. Pemasangan accessories AC ( Diffuser, Grille, Damper dan filtering ). - Testing & Balancing 1. Testing dan balancing dilakukan sekaligus setelah semua system terkonek ke unit dan unit siap dioperasikan. 2. Alat yang digunakan adalah digital flow meter dan Pengukur suhu dan kelembaban. 3. Melakukan balancing pada titik catu udara ( diffuser supply ) dengan mengatur adjustable volume damper sehingga tercapai hembusan udara sesuai yang ditentukan. 4. Membuat Berita Acara pengetesan testing dan balancing dan ditanda tangani bersama untuk disetujui .

Apa itu Sistem Ducting AC? Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau AC Split Duct. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC. Sedangkan Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan Air Handling System, merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan. Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan) bagi pengguna. Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan ventilasi, filtrasi, dan humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak umum dipakai mungkin lebih efisien

bila dipakai untuk suatu aplikasi tertentu yang tergolong unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting, dan ini akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat mungkin beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan. Selain biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi perhatian penting. Dahulu ketika harga energi, material dan ruang belum terlalu menjadi pertimbangan, desain ducting tidak terlalu memiliki banyak batasan. Salah satu contoh dalam hal energi adalah mulai populernya sistem Variable Air Volume di tahun 1970-an, terlebih sejak terjadinya embargo minyak Arab di tahun 1973-1974 yang memaksa seluruh industri melakukan peningkatan efisiensi energi. Sejak masa tersebut terjadi kecenderungan penggantian sistem dari Constant Air Volume ke Variable Air Volume. Dalam hal penggunaan material sangat jelas, yaitu semakin besar penggunaan material maka semakin besar biaya instalasi, dan bahkan perawatan sistem. Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga dalam perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang di masa lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian utama.Berbagai pertimbangan sering memunculkan benturan dalam mendesain sistem ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi. Pengurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. Namun saat ini terjadi kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan. Bahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer, dan user pada hal tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar bagi para desainer untuk menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan melakukan inovasi. (source: pamitran)

Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral Ruangan. Komponen AC Sentral Ruangan 1. CHILLER (unit pendingin). Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ). Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya : a. Reciprocating b. Screw c. Centrifugal Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya : a. Air Cooler b. Water Cooler 2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ). Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah. 4. POMPA SIRKULASI. Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu : a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU. b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

Sumber : Mas Isnanto

SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki : 1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. 2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan. 3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara. Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)

Jadi Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC. MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan 1. Mempersiapkan perawatan mesin 1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan, 1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin, 1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan. 1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan. 1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman 2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar 2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan 2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti 2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin. 2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih. 2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan 2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki

2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut. 2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan. 3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan 3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran. 3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan 3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara. 3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan 3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan 3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan 3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat 3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang. 3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor. 3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat 3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan. 3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja 4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan 4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan. 4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.

4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya. 4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan 4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya.

Sumber : http://cvastro.com/sistem-perawatan-ac-sentral-ruangan.htm#_

Anda mungkin juga menyukai