DUCTING...
Contohnya :
1. Ducting exhaust
2. Ducting fresh air
3. Ducting Intake
Exhaust Air
Suplay Air
Return Air
Fresh Air
D. Return Duct
E. Fresh Air
F. Floor Supply
G. Flexible Duct
BAB.5 LATIHAN
1.Gambar arsitek
Suhu luar
Suhu dalam ruangan
2.Perhitungan
Beban pendingin 6.Gambar final / shop drawing
BTU/H, CFM
Desain ulang Ducting
3.Sketsa sistim
Berdasarkan, seleksi unit
Saluran udara
1. KECEPATAN 2. TEKANAN
A. Sistim Kecepatan Rendah - Tek.Rendah - sampai 3 ¾ inch.WG
1. Kec.Udara suplai sampai 2.500 Fpm - Tek.Menengah - 3 ¾ sampai 6 ¾ inch.WG
2. Kec.Udara return sampai 2.000 Fpm - Tek.Tinggi - 6 ¾ sampai 12 ¼ inch.WG
B. Sistim Kecepatan Tinggi
1. Kec.Udara suplai diatas 2.500 Fpm
2. Kec.Udara return diatas 2.000 Fpm
Poin-poin berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi biaya awal & biaya
operasional secara langsung :
1. Perbandingan Aspek dari Ducting.
2. Panas yang terserap atau hilang dari Ducting.
3. Friction rate Ducting.
1. Perbandingan Aspek (Aspect Ratio)
- Adalah rasio panjang dibanding lebar penampang ducting.
- Dengan menaikkan nilai Perbandingan Aspek, biaya awal & biaya operasional
akan bertambah.
Chart 4 :Biaya instalasi Vs Perbandingan Aspek. Chart 5 :Biaya operasional Vs Perbandingan Aspek.
NOTE : Perbandingan Aspek tidak boleh lebih dari 4/1, nilai ideal sebesar 1/1.
Transformasi Ducting.
Transformasi Round Duct untuk menghindari tabrakan / Obstraksi (Total Area Sama ).
1. 90°SMOOTH ELBOW
A=1 1/2B sampai 21/2B Ket.1:Slope maksimum transformasi untuk duct suplai sebesar 1” untuk 7”
B=Dimensi terpanjang dari bukaan outlet. Ket.2:Siku berbentuk kotak dengan ketebalan vanes ganda boleh disubstitusikan.
1. Prosedure perancangan.
2. Chart friksi udara dalam kondisi standard
3. Kuantitas aliran udara.
4. Diameter duct.
5. Kecepatan udara yang direkomendasikan.
6. Friction rate untuk fitting.
7. Tekanan Dinamik (Velocity pressure).
8. Penghantar metal fleksibel.
9. Rugi / Tambahan konversi fan (Fan Conversion loss or gain).
10.Metoda perancangan.
11.Konstruksi ducting.
1.Analisa denah
9.Tentukan layout sistim lebih detail
CFM/MBH dari perhitungan
beban.
2. Ukuran ducting.
4. Panjang Ducting.
Kuantitas aliran udara total dan jumlah aliran udara tiap ruang ditentukan dari
perhitungan beban pendinginan. Berikut jenis unit yang memakai sistim ducting
/ saluran udara.
2. Nilai yang ditunjukkan setelah diameter adalah luas penampang dari round
floor.
Nilai kecepatan udara bergantung pada : Airflow carried by duct, (Cfm) Maximum velocity (Fpm)
1. Satuan Friksi pada chart berupa inches of water untuk tiap 100ft panjang ducting.
2. Untuk menentukan rugi tekanan pada tiap bagian ducting, panjang total ekuivalen pada
bagian tersebut dikalikan dengan Friction Rate yang menghasilkan nilai fricton loss.
3. Panjang total ekuivalen ducting termasuk semua elbows dan fittings.
Keterangan :
D-Diameter Elbow (feet)
L-Panjang ducting ekuivalen tambahan.
Ekuivalen length (L)=D(feet) x RatioListed.
Tabel. 5 :
Tabel.6 :
Tabel.7 :
1. Jika kecepatan udara dalam ducting lebih besar dari kecepatn udara pada
outlet fan, maka tambahan static pressure yang diperlukan adalah :
Loss = 1,1 ( (vd/4000)² - (vf/4000)² )
2. Jika kecepatan udara dalam ducting lebih kecil dari kecepatan udara pada
outlet fan, maka kelebihan static pressure adalah :
Gain = 0,75 ( (vf/4000)² - (vd/4000)² )
1. VELOCITY REDUCTION,
Pada semua sistim ducting tekanan total selalu menurun searah dengan
arah aliran udara.
2. EQUAL FRICTION,
Sistim yang memiliki 2 atau lebih cabang, rugi tekanan total pada fan dan
ujung cabang adalah sama.
2. STATIC PRESSURE,
Nilai static & Velocity pressure dapat disesuaikan sehingga menghasilkan
nilai tekanan total yang sama, sehingga keduanya dapat dinaikkan atau
diturunkan searah dengan aliran udara.
1. Tentukan kecepatan awal pada keluaran fan dan kurangi nilainya secara random
searah aliran udara. Kecepatan awal tidak boleh melebihi nilai pada Tabel No.4
2. Diameter ducting lingkaran ekuivalen diperoleh dari Tabel No.1 berdasarkan
kecepatan & jumlah aliran udara.
3. Tentukan ukuran ducting segi empat berdasar nilai ekuivalen dengan diameter
pada Tabel No.1.
4. Static pressure dari fan untuk suplai udara ditentukan dengan menghitung
panjang ekuivalen total termasuk elbow dan fitting.
5. Bagian ducting yang panjang tidak selalu menghasilkan friction loss terbesar,
karena mungkin untuk ducting pendek memiliki lebih banyak elbow dan fitting.
Keterangan : Metoda ini tidak normal digunakan karena dalam prosesnya membutuhkan
pengalaman perancangan saluran udara dan pengetahuan yang cukup untuk menghasilkan
nilai yang akurat. Metoda ini hendaknya hanya digunakan pada sistim yang sederhana. Spliter
damper akan diperlukan untuk menyeimbangkan aliran udara.
Metoda digunakan untuk sistim supply, exhaust dan return dan menggunakan nilai friction loss
per feet of length untuk semua sistim.
Metoda Equal Friction dianggap lebih baik dari Metoda Velocity Reduction karena
membutuhkan lebih sedikit upaya penyeimbangan aliran udara.
1. Tentukan kecepatan awal pada ducting utama dekat fan (Tabel No.3) dengan
memperhatikan level bising.
2. Tentkan Friction Rate pada Chart No.1 berdasarkan nilai kecepatan terpilih dan jumlah
aliran udara.
CEILING DIFFUSER
PLAN
B. KECEPATAN UDARA
E. BEDA TEMPERATUR
B. KECEPATAN UDARA
Aplikasi Terminal Velocity GRILLE Location FPM Over
(Fpm) Gross Area
Broadcast Studio 300 – 500 Commercial
Residences 500 – 750
Above occupied zone 800 and above
Apartment 500 – 750
Within occupied zone not near seats 600 – 800
Churches 500 – 750
Within occupied zone near seats 400 – 600
Hotel Bedrooms 500 – 750
Door or wall louvers 500 – 1000
Legitimate Theaters 500 – 750
Undercutting of doors 600*
Private Offices, acoustically 500 – 750
Industrial 800 and above
treated
Private Offices, not treated 500 – 800 Residential 400
Dimensi ekuivalen
rectangular duct 20” x 10”
Duct diameter 15 inch ( 16 inch )
0,068
Solusi :
1. Dari tabel 4
2. Kecepatan udara sebesar 800 Fpm
1000Cfm
0,068
Dimensi ekuivalen
rectangular duct 20” x 10”
Duct diameter 15 inch ( 16 inch )
28” x 10”
PT.DAIKIN AIRCONDITIONING INDONESIA, JAKARTA TRAINING CENTRE 115
BAB.5 LATIHAN TERAPAN
1. 2. 3.
1750CFM
1750CFM
1000FPM
0,085 in wg /100Feet
Rectangular duct 28” x 10”
1.Tempatkan garis aliran udara 2. Baca friction loss sesuai 3. Baca dimensi ekuivalen
dan kecepatan udara. nilai air quantity. rectangular duct.
Velocity 875FPM
1000CFM
1000CFM
0,085 in wg/100Feet
Duct size 17”
4. Ukuran dan kecepatan bagian ducting lainnya. Ukuran ducting 17” x 10”
dari A ke B, dengan aliran udara 1000CFM dan Kecepatan udara 875FPM
friction loss 0,085 in wg / 100 feet.
750CFM
Velocity 850FPM
750CFM
0,085 in wg/100Feet
Duct size 14”
Ukuran dan kecepatan bagian ducting lainnya. Ukuran ducting 14” x 10”
dari A ke 1 dan dari B ke 5, dengan aliran udara Kecepatan udara 850FPM
750CFM dan friction loss 0,085 in wg / 100 feet.
500CFM
Velocity 750FPM
500CFM
Duct size 8”
250CFM
Velocity 625FPM
250CFM
Duct size 8”
0,085 in wg/100Feet
Duct size 7”
1. Tekanan Statik Total pada keluaran fan = Friksi ducting + Tekanan terminal – Regain
Loss = Panjang total ekuivalen x friction rate
Equivalent length = 169 Ft
Loss = 169 Ft x 0.085 = 0.14 in.wg
100
2. Regain
Kecepatan pada bagian awal = 1000 fpm
Kecepatan pada bagian akhir = 625 fpm
Dengan memakai koefisien regain 75%
Regain = 0.75 {( vf )²- ( vd )²}
4000 4000
Regain = 0.75 {(1000)² - (625)²} = 0.022 in.wg
4000 4000
FCU.3
Duct Section Airflow Velocit Duct size Friction Rate
(cfm) y (fpm) in wg /100 ft
6 to 7 1.800 900 25” x 12” 0,065
10”X6”
10”X6”
17”X10”
17”X12”
17”X12”
17”X10”
12”X8”
12”X8”
16”X10”
18”X12” 18”X12”
27”X12”
25”X12”
FCU.3
24”X12”
12”X8”
16”X10”
1 to 2 Duct 17”x12” 08
1.000 875 17” x 10” 0.085
2 to 5 1.000 875 17” x 10” 0.085
2 to 4
Keterangan 200 ducting 500
: Ukuran 10”dan
untuk FCU.1 x 6”FCU.2 adalah
0.085 sama.