Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Penggunaan sistem pendingin udara pada era industri sekarang, seperti pada
gedung perkantoran, gedung pabrik, maupun rumah tangga sudah banyak dirasakan
manfaatnya. Air Conditioning (AC) berfungsi sebagai pengkondisi udara yaitu
mendinginkan udara. Penggunaan AC bertujuan untuk mendapatkan temperatur
udara ruangan yang diinginkan sehingga nyaman bagi tubuh. Namun, perangkat
AC mengkonsumsi energi listrik lebih dari 50% pada sektor rumah tangga, bahkan
pada sektor perkantoran mencapai 70% (Iwa Garniwa, 2009)[1].
Alat sistem pengkondisi udara atau AC yang banyak digunakan di
perkantoran yaitu AC Split. Pada umumnya, AC Split mempunyai dua unit utama
yaitu bagian dalam (indoor unit) yang terpasang di dalam ruangan dan bagian dalam
(outdoor unit) yang dipasang dibagian luar ruangan. Indoor unit berupa evaporator
berfungsi untuk mendinginkan udara ruangan. Komponen utama pada outdoor unit
terdiri dari kompresor, kondenser, dan pipa kapiler sebagai alat ekspansi. AC Split
dapat dijumpai dalam konfigurasi wall-mounted, ceiling-suspended, floor-
mounted-ceiling-concealed dan multi split. Namun, yang paling banyak digunakan
pada berbagai jenis aplikasi hunian dan kenyamanan yaitu jenis AC Split Wall-
mounted (Andriyanto Setyawan, 2013)[2]. Dalam instalasinya, kondisi ruangan
menjadi parameter yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan untuk
penempatan indoor unit dan outdoor unit pada AC Split Wall-mounted.
Pemasangan jarak antara indoor unit dan outdoor unit dipengaruhi oleh desain
ruang yang akan didinginkan. Jarak antara indoor unit dan outdoor unit merupakan
panjang pipa refrigeran yang diperlukan sebagai penghubung antara indoor unit dan
outdoor unit pada AC Split Wall-mounted. Menurut Juni Handoko (2007)[3],
standar panjang pipa yang digunakan pada AC Split dengan kapasitas ½ PK -1½
PK adalah 4 – 7 meter dan panjang maksimum yaitu 13 meter. Namun demikian,

I-1
I-2

pada AC Split baru telah tersimpan refrigeran sesuai dengan kondisi pasar (panjang
pipa 5 meter).
Berdasarkan uraian diatas, maka jarak antara indoor unit dengan outdoor
unit merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja AC Split Wall-
mounted. Panjang pipa penghubung indoor unit dengan outdoor unit ini
menentukan volume refrigeran yang mengalir dari dan keluar kompresor sehingga
menyebabkan besar kecilnya konsumsi listrik yang digunakan kompresor untuk
mengkompresi refrigeran. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dilakukan pengujian
pengaruh panjang pipa penghubung indoor unit dengan outdoor unit terhadap
kinerja AC Split Wall-Mounted.

I.2. Rumusan Masalah


Untuk memahami permasalahan pengaruh panjang pipa penghubung indoor
unit dan outdoor unit terhadap kinerja AC Split Wall-mounted, maka perumusan
masalah mengenai hal tersebut dapat diuraikan secara terperinci sebagai berikut:
1. Volume refrigeran pada AC Split Wall-mounted merupakan total volume dari
volume kompresor dan volume pipa refrigeran (suction line dan liquid line).
Total volume dari volume kompresor dan volume pipa refrigeran (suction line
dan liquid line) akan mempengaruhi tekanan kerja kompresor.
2. Setting temperatur akan mengendalikan bukaan katup ekspansi dan
berdampak terhadap laju alir refrigeran. Laju alir tersebut akan berpengaruh
terhadap tekanan kerja kompresor.
3. Pengaruh tekanan kerja kompresor berdampak terhadap besar kecilnya torsi
dari penggerak kompresor. Motor listrik sebagai penggerak kompresor akan
merespon melalui besarnya arus yang dialirkan sebagai daya input
kompresor.
4. Operasi Air Conditioning dibatasi oleh setting temperatur maksimum dan
minimum yang menunjukkan rated curret pada Air Conditioning. Jika
kondisi temperatur maksimum terjadi maka berdampak pada terjadinya arus
trip, sedangkan jika kondisi temperatur minimum terjadi akan berdampak
terhadap timbulnya bunga es pada pipa refrigeran.
I-3

5. Leak factor pada sistem menyebabkan berkurangnya volume refrigeran yang


mengalir. Hal ini berpengaruh terhadap tekanan kompresor dan konsumsi
daya yang digunakan.
6. Jenis refrigeran lain yang tidak sesuai dengan spesifikasi AC akan membatasi
siklus kerja kompresi uap sehingga diperlukan kompresor yang sesuai.
Substitusi refrigerasi akan berdampak terhadap pemilihan kompresor yang
sesuai atau pengendalian parameter operasi sesuai dengan kompresor yang
digunakan.

I.3. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi dan mengamati kinerja AC Split Wall-mounted dengan
kapasitas 1 PK.
2. Menganalisa peluang peningkatan kinerja AC Split Wall-mounted sesuai
dengan panjang pipa penghubung indoor unit dan outdoor unit.
3. Memberikan rekomendasi pengaturan volume refrigeran.

I.4. Batasan Masalah


Seperti yang dijelaskan pada sub bab I.2 mengenai perumusan masalah maka
dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1. AC Split yang digunakan pada pengujian ini berkapasitas 1PK.
2. Panjang pipa pengubung antara indoor unit dengan outdoor unit yang
digunakan pada pengujian yaitu 5 meter, 4 meter , 3 meter dan 2 meter.
3. Air Conditioning dioperasikan pada setting temperatur terendah yaitu 16oC
dan bukaan katup konstan.
4. Refrigeran yang digunakan sesuai dengan spesifikasi AC yaitu R-22.
5. Evaporator dan kondensor dalam keadaan baik yang ditunjukkan dengan
efisiensi AC Split Wall-mounted (COP) yang sesuai dengan spesifikasi alat.
I-4

I.5. Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah penyusunan dan penulisan tugas akhir ini, maka dibuat
sistematika penulisan. Adapun sistematika laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang masalah yang terjadi
dalam penggunaan AC dengan pipa penghubung indoor unit dan outdoor unit yang
berbeda. Kemudian alasan diperlukannya analisis pengaruh panjang pipa terhadap
kinerja AC Split. Selain itu, dibahas pula perumusan masalah yang telah dibuat,
tujuan tugas akhir, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang mendukung untuk
menganalisa sistem kompresi uap dan pengaruh panjang pipa terhadap kinerja AC
Split Wall-mounted. Selain itu diuraikan mengenai komponen yang digunakan pada
sistem kompresi uap, yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.
BAB III METODA DAN PROSES PENYELESAIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai penjelasan metode yang digunakan dan
tahapan proses penyelesaian masalah yang dilakukan. Selain itu, diuraikan pula
mengenai proses pengujian dari tahap persiapan sampai pengukuran. Pada Bab ini
diuraikan pula hasil audit rinci yang dilakukan untuk mendapatkan baseline.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil pengujian yang telah dilakukan yang kemudian
dilakukan kajian terhadap hasil pengujian untuk membuktikan hasil analisis teoritis.
Kajian yang dilakukan yaitu pengaruh panjang pipa terhadap tekanan dan arus, serta
dilakukan kajian AC Split Wall-mounted pada volume minimal.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari Pengaruh Panjang Pipa Penghubung
Indoor Unit dan Outdoor Unit terhadap Kinerja AC Split Wall-mounted serta saran
yang dapat dilakukan untuk pengembangan kajian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai