Anda di halaman 1dari 22

AC CENTRAL SEBAGAI UTILITAS BANGUNAN

BERTINGKAT

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Menggambar Bangunan Bertingkat

Dosen Pengampu : Drs. Deddy Mulyana, M.T.

Oleh :

Kristya Ayu Nindhita (5163111022)

Luthfi Arfianti (5162111012)

Sistana Br Ginting (5162111020)

Tika Martalena Sembiring (5162111023)

Yudi Hartono (5162111024)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN REGULER C 16


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah AC Central Sebagai Utilitas
Bangunan ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan
juga kami berterima kasih kepada Bapak Drs. Deddy Mulyana, M.T. selaku Dosen
Gambar Bangunan Bertingkat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai gambar bangunan bertingkat terutama
tentang utilitas yang digunakan dalam gedung-gedung bertingkat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 1 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian AC Central.............................................................................. 3
2.2 Komponen AC Central ............................................................................. 3
2.2.1 Chiller (Unit Pendingin).................................................................... 3
2.2.2 AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara .......................... 4
2.2.3 Cooling Tower (Khusus Untuk Chiller Jenis Water Cooler) ............ 5
2.2.4 Pompa Sirkulasi ................................................................................ 5
2.2.5 Pemipaan ........................................................................................... 6
2.3 Jenis-jenis AC Central .............................................................................. 6
2.4 Sistem Kerja AC Central .......................................................................... 8
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac Central ..................................... 10
2.5.1 Kelebihan AC Central ..................................................................... 10
2.5.2 Kekurangan AC Central .................................................................. 10
2.6 Menghitung Kebutuhan dan Pengaplikasian AC Central....................... 10
2.7 Perawatan AC Central ............................................................................ 15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
3.2 Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem tata udara pada bangunanbertugas mengolah udara dan
menghasilkan kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat). Bagi
penghuninya. Keberadaan sistem tata udara sangat menunjang aktivitas dan
produktivitas manusia. Beberapa jenis sistem tata udara juga dapat
digunakan untuk berbagai keperluan khusus, dengan kondisi perancangan
tertentu.
Untuk bangunan yang cukup besar dan bangunan bertingkat yang
memiliki banyak ruangan, sistem tata udara yang baik dapat diperoleh
dengan memasang AC (air Conditioner) .AC (Air Conditioner) merupakan
suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang
berada di sekitar mesin pendingin tersebut. Jenis AC yang umum kita
jumpai pada bangunan bangunan besar seperti mall, rumah sakit, hotel,
hedung bioskop adalah AC Central. AC Central adalah Peralatan AC yang
sistem kerjanya menurunkan temperatur udara beberapa ruangan secara
”serentak” dalam kapasitas besar.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai AC Central.
Dengan topik antara lain pengertian AC central, komponen yang teradapat
dalam AC central, jenis AC central, prinsip kerja nya, kelebihan dan
kekurangan dari AC central, bagaimana menghitung kebutuhan ac central
dan aplikasinya, serta bagaimana perawatan yang dilakukan terhadap AC
Central.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1 Apa pengertian dari AC Central?
2 Apa saja komponen yang terdapat pada AC Central?
3 Apa saja jenis-jenis AC Central?

1
4 Bagaimana sistem dan prinsip kerja AC Central?
5 Apa saja Kelebihan dan Kekurangan AC Central?
6 Bagaimana cara menghitung kebutuhan AC Central pada bangunan
bertingkat dan Pengaplikasiannya?
7 Bagaimana perawatan yang dilakukan pada AC?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari AC Central tersebut.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam AC
Central.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis AC Central.
4. Untuk mengetahui sistem dan prinsip kerja AC Central.
5. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan AC Central
6. Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan AC Central pada bangunan
bertingkat dan Pengaplikasiannnya.
7. Untuk mengetahui perawatan pada AC Central

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
sebagai sumber informasi dan pengetahuan mengenai AC Central.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian AC Central


AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu
titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang
kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor
dengan beberapa indoor) sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan
menggunakan saluran udara. AC Central adalah Peralatan AC yang sistem
kerjanya menurunkan temperatur udara beberapa ruangan secara ”serentak” dalam
kapasitas besar.

Gambar 1.1 AC Central-Split-Ducted System


Sumber Gambar: http://yapin999.blogspot.com/

2.2 Komponen AC Central


Sebagai satu alat yang cukup kompleks, sehingga AC Central
memiliki beberapa komponen di dalamnya. Komponen-komponen dalam
AC Central tersebut yaitu:

2.2.1 Chiller (Unit Pendingin)


Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk
mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Pada unit chiller yang
menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor,
kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe
kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan

3
kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka
fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang
dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan
pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU)
menuju koil pendingin.
Jenis Chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler

2.2.2 AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara


AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari
ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga
menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan. Jika
kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya
maka setiap AHU akan memiliki :
a) Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-
partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih
bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
b) Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi
untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan.
c) Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini
adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian
dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan

4
komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara
tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga
lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

2.2.3 Cooling Tower (Khusus Untuk Chiller Jenis Water Cooler)


Cooling tower adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor Chiller dengan
cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih
rendah.
Kondisi nominal dari menara pendingin yaitu:
 Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di
standarisasikan menurut The Jap Anese Cooling tower
Industry Association, sebagai berikut :
 1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :
 temperature bola basah 27o C
 temperature air masuk 37o C
 temperature air keluar 32o C
 Vlomue aliran air 13 liter/menit.

2.2.4 Pompa Sirkulasi


Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump )
Pompa ini berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke
Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi
untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke
Cooling Tower dan seterusnya.

5
2.2.5 Pemipaan
Pemipaan adalah suatu sistem instalasi pipa yang berfungsi
untuk menghubungkan peralatan-peralatan pasa suatu sistem AC
Central dimana didalamnya mengalir air.

2.3 Jenis-jenis AC Central


Terdapat banyak jenis-jenis AC yang dapat ditemukan atau digunakan
dalam lingkungan sekitar kita. AC sentral system chiller adalah AC sentral
yang banyak dipakai digedung bertingkat; perkantoran maupun Hotel, juga
untuk prosses di pabrik.
Dari sisi pendinginan Kondensor ,Ssstem ini juga dibagi menjada dua
macam system pendinginan yaitu:
1. Dengan sistem Air coolled (pendinginan dengan udara).
Sistem ini diseput juga sistem salngsung karena ada sistem ini
udara luar didinginkan secara langsung dengan refrigeran/bahan
pendingin yang ada pada alat AC, baru didistribusikan ke dalam
ruangan. Pada bangunan besar/bangunan tinggi, sistem ini jarang
sekali digunakan sebab dianggap tidak efisien karena ducting (pipa
udara) harus dipasang sepanjang posisi vertikal maupun horizontal
pada keseluruhan gedung.

6
2. System Water coolled (pendingan dengan air). sistem tidak
langsung karena udara didinginkan dengan menggunakan media air
dingin. Pada sistem ini, pengkondisian udara dibantu dengan air
yang diproses dingin (cold water). Disini ducting (pipa udara)
terpisah pada setiap lantai berupa ducting horisontal. Sistem ini
paling banyak digunakan pada bangunan-2 besar dan tinggi,
dengan refrigerator sebagai pendingin air yang akan digunakan
sebagai pendingin udara yang akan disupply ke ruang-ruang.

Berikut ini merupakan gambar pendinginan kedua sistem tersebut


pada bangunan bertingkat

Gambar. Sistem Pendinginan Air Coolled

7
Gambar. Sistem Pendinginan Water Cooled

2.4 Sistem Kerja AC Central


Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi
uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan
evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled
condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka
fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan
melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di
dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-
partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih
bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.z

8
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi
untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatur udara.
Sistem Kerja Ac Central
Pada dasarnya prinsip kerja system AC yaitu memindahkan kalor dari
satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari
dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas memindahkan kalor dari system
pemanas ke dalam ruangan.

Skema Kerja Ac Sentral:


Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor. Refrigerator
ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dari AHU.
Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari AHU
masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin, yang

9
kemudian air dingin tersebut di sirkulasikan kembali ke dalam AHU,
yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/mengubah udara panas
dalam ruang menjadi dingin.
Udara panas dalam ruang akan dihisap ke dalam AHU melalui lubang
register (in-let grill) yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan
penambahan Oksigen (02).

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac Central


2.5.1 Kelebihan AC Central
1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak
mempengaruhi ruangan.
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah.
3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat
dilayani oleh satu system (unit) saja.
4. Kelembapan udara dapat diatur.

2.5.2 Kekurangan AC Central


1. Harga mula-mula cukup tinggi.
2. Biaya operasional cukup mahal.
3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman-
kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular (melalui
saluran udara balik) dapat disebarkan ke ruangan ruangan lain.
4. Jika satu komponen mengalami kerusakan maka sistem AC Central
tidak akan hidup.

2.6 Menghitung Kebutuhan dan Pengaplikasian AC Central

2.6.1 Pertimbangan Merancang AC

Sebelum merencanakan atau memasang AC, maka perlu


mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa
berfungsi maksimal dan efisien.
a. Penggunaan atau fungsi ruang

10
b. Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada
dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori
yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda
dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya
cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya
AC yang dibutuhkan
c. Ukuran Ruangan
d. Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal
unit) atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan
pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi
standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan
tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
e. Beban pendinginan
f. Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain).
Misalnya dari jumlah kira-kira pengguna, dan penggunaan
penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan
panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan
daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga
berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan
energi panas melalui dinding, atap atau jendela.
g. Banyaknya jendela kaca
Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau
menggunakan blok kaca (glass block). Untuk ruangan yang
menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan
kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi
beban pendinginan.

2.6.2 Penempatan AC

Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow)


dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat
membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya
berkumpul di satu titik.

11
Selain itu, agar arus angin tidak mengenai pengguna secara
langsung. Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat
buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas
kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang
lebih berat dari udara. Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat
dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan
udara keluar, dan terlindung dari hujan.
1. All Air System
- Condensor, evaporator, dan AHU ditempatkan pada satu tempat atau
satu titik lokasi.
- Udara dingin dari tempat/titik terebut akan dialirkan ke seluruh
ruangan dengan menggunakan ducting.
- All Air System menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan
central direct expantion coil yang merupakan sistem AC yang
memiliki satu self compact unit, daat diletakkan di dalam maupun di
dekat ruang yang dikondisikan

2. All Water System


- AHU ditempatkan pada setiap ruangan atau pada setiap lantai yang
ada pada bangunan.
- Setiap Ahu dihubungkan dengan pipa dingin dengan sentral atau
titik kontrol.
- Dengan menggunakan all water system yang menempatkan AHU
pada setiap ruangan, membuat AC ini lebih mudah dipasang dan
dirancang, memiliki distribusi udara yang baik karena merata
dalam mengkondisikan udara, serta pemeliharaan disentralisir
operation yang baik.
- Kekurangan all water system adalah biaya yang tinggi karena
embutuhkan biaya duccting dan isolasi yang tinggi
- Sera ukuran shaft dan ducting yang sama besar karena terdapat
penempatan AHU pada setiap ruang/lantai.

12
2.6.3 Kebutuhan Kapasitas AC Sentral
Kebutuhan akan kapasitas dari AC tentunya yang paling
menentukan adalah seberapa besar ruangan yang akan di tempatkan AC
tersebut. Untuk menghitung kebutuhan AC pada ruangan berikut ini ada
cara sederhananya:
Kebutuhan AC = Volume Ruangan x Koefisien
Dimana koefisien setiap volume 1m3 = 500 BTU/jam
Misalnya ruangan dengan ukuran 5 x 4 m dan tinggi 3 m. Maka
kebutuhan AC adalah= (pxlxt)/3 x 500 = (5 x 4 x 3)/3
= 10.000 BTU/jam
Jadi kebutuhan AC untuk ruangan 5m x 4m x 3m = 10.000 BTU/Jam
Dari tabel 1 terlihat bahwa 1 PK kompresor AC setara dengan 9000
BTU/jam. Bila hitungan = 10.000 BTU/jam maka disaranakan
menggunakan AC kapasitas 1,5 PK = 12.000, karena bila terjadi
penurunan AC masih tetap mampu mendinginkan ruangan.
Tabel. Konversi PK ke dalam BTU/Jam
No. PK BTU/Jam
1 ½ 5.000
2 ¾ 7.000
3 1 9.000
4 1,5 12.000
5 2 18.000

Dapat juga dihitung melalui rumus : (W x H x I x L x E)/60


Dimana :
W = Panjang ruang (dalam feet)
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau
berhimpit dengan ruangan yang lain
L = Lebar Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara
Nilai 17 jika dinding terpanjang menghadap timur

13
Nilai 18 jika dinding terpanjang menghadap selatan
Nilai 20 jika dinding terpanjang menghadap barat
1 feet = 0.3048 m dan 1 m = 3,28 feet.

2.6.4 Pengaplikasian AC Sentral


1. Gedung kantor
Didistribusikan menurut jumlah tingkat lantai. Setiap AHU
dapat melayani satu lantai atau lebih tergantung kapasitas AHU-
nya dan beban kalor yang didinginkan.
2. Hotel
Apartemen dan asrama umumnya menggunakan fan-coil unit.
Ruang-ruang umum pada hotel biasanya menggunakan AC package
ataupun horizontal ducting.
3. Rumah Sakit
Ruangan yang tersedia dibagi menjadi beberapa daerah
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencampuran udara yang
mengandung kuman penyakit. Jenis AC yang sesuai adalah fan-
coil unit yang dipasang pada setiap ruangan atau AC Package
yang dipasang pada setiap daerah.
4. Toko Serba Ada dan Pusat Pertokoan
Hampir sama dengan gedung kantor, dengan horizontal ducting
system.
5. Gedung Pertemuan dan Bioskop
Dapat menggunakan AC Package atau horizontal ducting system.
6. Bangunan Industri
Dibedakan atas dua bagian, yaitu penyegaran udara bagi para
karyawan dan penyegaran udara yang digunakan dalam proses
produksi, penyimpanan, lingkungan kerja mesin, dsb. Sedangkan
jenis yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan.

14
Kecepatan Udara Yang Disarankan
A Kecepatan (m /detik)
p
 Tempat tinggal, apartemen,l gereja, kamar
tidur di hotel,kantor pribadi
i 2,50 - 3,75
k
 Studio siaran radio a 1,50 - 2,50
 Gedung umum s 5,00 - 6,25
i
 Gedung bioskop 5,00
 Gedung lantai atas 7,50
 Gedung lantai utama 10,00

2.7 Perawatan AC Central


Sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi
fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central)
diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki
pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di
satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke
ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma
mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke
ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung
perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.
1. Mempersiapkan perawatan mesin
a. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai
prosedur dan SOP yang ditentukan
b. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan
pekerjaan seefisien mungkin
c. Jadwal perawatan, jadwal peralatan dan pemeriksaan spesifikasi
alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan
d. Kelengkapan bahan yang akan dipakai: bahan cairan pembersih,
lap pembersih; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan
sesuai prosedur perawatan
e. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa
agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar

15
a. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP
yang ditentukan
b. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
c. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa
merusak bahan mesin.
d. Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara
hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
e. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor
dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur
yang ditentukan
f. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
g. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber
kesalahan kerja alat tersebut.
h. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan
perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
a. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan
pengeluaran refrijeran.
b. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian
dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
c. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan
kompresor udara.
d. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai
prosedur yang ditentukan
e. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali
tanpa merusak alat sesuai ketentuan
f. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya
diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai
ketentuan
g. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat
baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat

16
h. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan
pengadaan barang.
i. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam
kompresor.
j. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal
untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
k. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti
dan tidak mengulangi pekerjaan.
l. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
a. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu
diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
b. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan
pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang
berlaku.
c. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti
dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual
perawatan selanjutnya.
d. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk
meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
e. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan
tugasnya.

17
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari
satu titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu
lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi.
Dengan komponennya berupa chiller (unit pendingin), AHU (Air Handling
Unit), Cooling Tower, dan Pompa Sirkulasi
AC Central merupakan salah satu jenis pendingin yang dapat
digunakan baik itu digedung bertingkat, gedung perkantoran maupun
rumah tinggal. Walaupun di Indonesia sendiri penggunaan AC Central di
rumah tinggal masih sedikit digunakan karena biaya pemasangannya yang
cukup tinggi. Tetapi AC Central sebenarnya sangat bagus diaplikasikan
pada rumah tinggal. Dengan pemusatan unit pendingin maka perawatannya
sendiri dapat dilakukan di satu unit tersebut, sehingga lebih mudah dalam
perawatan.

3.2 Saran
Materi dalam makalah ini belum tersusun secara lengkap dan sempurna.
Oleh karena itu ada baiknya agar diberikan saran atau masukan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.

18
DAFTAR PUSTAKA

AC Central.2018. “AC Central”. http://accentral.info/ (akses 1 Desember 2018).


Dinata, ikhsan. AC Central. 1 Desember 2018. http://keep-trying-
9.blogspot.com/2011/12/ac-central.html.
Hendri, Muhammad. AC Central. 1 Desember 2018. http://hendri-
word.blogspot.com/2014/02/ac-central.html.
Bagian-Bagian AC Central. “Bagian-Bagian AC Central”.
https://iptech.wordpress.com/2010/05/11/bagian-%E2%80%93-bagian-
ac-sentral/ (akses 1 Desember 2018).

19

Anda mungkin juga menyukai