BERTINGKAT
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah AC Central Sebagai Utilitas
Bangunan ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan
juga kami berterima kasih kepada Bapak Drs. Deddy Mulyana, M.T. selaku Dosen
Gambar Bangunan Bertingkat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai gambar bangunan bertingkat terutama
tentang utilitas yang digunakan dalam gedung-gedung bertingkat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
4 Bagaimana sistem dan prinsip kerja AC Central?
5 Apa saja Kelebihan dan Kekurangan AC Central?
6 Bagaimana cara menghitung kebutuhan AC Central pada bangunan
bertingkat dan Pengaplikasiannya?
7 Bagaimana perawatan yang dilakukan pada AC?
2
BAB II PEMBAHASAN
3
kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka
fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang
dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan
pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU)
menuju koil pendingin.
Jenis Chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
4
komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara
tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga
lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
5
2.2.5 Pemipaan
Pemipaan adalah suatu sistem instalasi pipa yang berfungsi
untuk menghubungkan peralatan-peralatan pasa suatu sistem AC
Central dimana didalamnya mengalir air.
6
2. System Water coolled (pendingan dengan air). sistem tidak
langsung karena udara didinginkan dengan menggunakan media air
dingin. Pada sistem ini, pengkondisian udara dibantu dengan air
yang diproses dingin (cold water). Disini ducting (pipa udara)
terpisah pada setiap lantai berupa ducting horisontal. Sistem ini
paling banyak digunakan pada bangunan-2 besar dan tinggi,
dengan refrigerator sebagai pendingin air yang akan digunakan
sebagai pendingin udara yang akan disupply ke ruang-ruang.
7
Gambar. Sistem Pendinginan Water Cooled
8
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi
untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatur udara.
Sistem Kerja Ac Central
Pada dasarnya prinsip kerja system AC yaitu memindahkan kalor dari
satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari
dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas memindahkan kalor dari system
pemanas ke dalam ruangan.
9
kemudian air dingin tersebut di sirkulasikan kembali ke dalam AHU,
yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/mengubah udara panas
dalam ruang menjadi dingin.
Udara panas dalam ruang akan dihisap ke dalam AHU melalui lubang
register (in-let grill) yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan
penambahan Oksigen (02).
10
b. Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada
dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori
yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda
dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya
cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya
AC yang dibutuhkan
c. Ukuran Ruangan
d. Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal
unit) atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan
pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi
standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan
tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
e. Beban pendinginan
f. Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain).
Misalnya dari jumlah kira-kira pengguna, dan penggunaan
penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan
panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan
daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga
berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan
energi panas melalui dinding, atap atau jendela.
g. Banyaknya jendela kaca
Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau
menggunakan blok kaca (glass block). Untuk ruangan yang
menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan
kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi
beban pendinginan.
2.6.2 Penempatan AC
11
Selain itu, agar arus angin tidak mengenai pengguna secara
langsung. Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat
buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas
kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang
lebih berat dari udara. Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat
dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan
udara keluar, dan terlindung dari hujan.
1. All Air System
- Condensor, evaporator, dan AHU ditempatkan pada satu tempat atau
satu titik lokasi.
- Udara dingin dari tempat/titik terebut akan dialirkan ke seluruh
ruangan dengan menggunakan ducting.
- All Air System menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan
central direct expantion coil yang merupakan sistem AC yang
memiliki satu self compact unit, daat diletakkan di dalam maupun di
dekat ruang yang dikondisikan
12
2.6.3 Kebutuhan Kapasitas AC Sentral
Kebutuhan akan kapasitas dari AC tentunya yang paling
menentukan adalah seberapa besar ruangan yang akan di tempatkan AC
tersebut. Untuk menghitung kebutuhan AC pada ruangan berikut ini ada
cara sederhananya:
Kebutuhan AC = Volume Ruangan x Koefisien
Dimana koefisien setiap volume 1m3 = 500 BTU/jam
Misalnya ruangan dengan ukuran 5 x 4 m dan tinggi 3 m. Maka
kebutuhan AC adalah= (pxlxt)/3 x 500 = (5 x 4 x 3)/3
= 10.000 BTU/jam
Jadi kebutuhan AC untuk ruangan 5m x 4m x 3m = 10.000 BTU/Jam
Dari tabel 1 terlihat bahwa 1 PK kompresor AC setara dengan 9000
BTU/jam. Bila hitungan = 10.000 BTU/jam maka disaranakan
menggunakan AC kapasitas 1,5 PK = 12.000, karena bila terjadi
penurunan AC masih tetap mampu mendinginkan ruangan.
Tabel. Konversi PK ke dalam BTU/Jam
No. PK BTU/Jam
1 ½ 5.000
2 ¾ 7.000
3 1 9.000
4 1,5 12.000
5 2 18.000
13
Nilai 18 jika dinding terpanjang menghadap selatan
Nilai 20 jika dinding terpanjang menghadap barat
1 feet = 0.3048 m dan 1 m = 3,28 feet.
14
Kecepatan Udara Yang Disarankan
A Kecepatan (m /detik)
p
Tempat tinggal, apartemen,l gereja, kamar
tidur di hotel,kantor pribadi
i 2,50 - 3,75
k
Studio siaran radio a 1,50 - 2,50
Gedung umum s 5,00 - 6,25
i
Gedung bioskop 5,00
Gedung lantai atas 7,50
Gedung lantai utama 10,00
15
a. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP
yang ditentukan
b. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
c. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa
merusak bahan mesin.
d. Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara
hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
e. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor
dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur
yang ditentukan
f. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
g. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber
kesalahan kerja alat tersebut.
h. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan
perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
a. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan
pengeluaran refrijeran.
b. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian
dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
c. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan
kompresor udara.
d. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai
prosedur yang ditentukan
e. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali
tanpa merusak alat sesuai ketentuan
f. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya
diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai
ketentuan
g. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat
baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
16
h. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan
pengadaan barang.
i. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam
kompresor.
j. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal
untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
k. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti
dan tidak mengulangi pekerjaan.
l. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
a. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu
diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
b. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan
pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang
berlaku.
c. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti
dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual
perawatan selanjutnya.
d. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk
meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
e. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan
tugasnya.
17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari
satu titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu
lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi.
Dengan komponennya berupa chiller (unit pendingin), AHU (Air Handling
Unit), Cooling Tower, dan Pompa Sirkulasi
AC Central merupakan salah satu jenis pendingin yang dapat
digunakan baik itu digedung bertingkat, gedung perkantoran maupun
rumah tinggal. Walaupun di Indonesia sendiri penggunaan AC Central di
rumah tinggal masih sedikit digunakan karena biaya pemasangannya yang
cukup tinggi. Tetapi AC Central sebenarnya sangat bagus diaplikasikan
pada rumah tinggal. Dengan pemusatan unit pendingin maka perawatannya
sendiri dapat dilakukan di satu unit tersebut, sehingga lebih mudah dalam
perawatan.
3.2 Saran
Materi dalam makalah ini belum tersusun secara lengkap dan sempurna.
Oleh karena itu ada baiknya agar diberikan saran atau masukan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.
18
DAFTAR PUSTAKA
19