Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA MESIN PENDINGIN

(CHILLER,COOLING TOWER, DAN AIR HANDLING UNIT)SEBELUM


DAN SESUDAH MAINTENANCE DI HOTEL ASTON SENTUL

Oleh :

Mardani

221010100056

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kesehatan, penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas
makalah ini. makalah ini merupakan aplikasi dari program studi perkuliahan
dalam proses pembuatan makalah dan lebih sebagai landasan proses akhir studi
nanti, dalam hal ini penulis mengambil topik dengan judul ” Perawatan Chiller
Water Cooler,Colling towerd dan Air Handling Unit (AHU) Pada Sistem
Pendingin” . Penulisan laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Terapan Teknik (S.tr.T), pada program studi Teknik
elektro di Politeknik Negeri Bengkalis Tahun 2021/2022. Dalam rangka
penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung,baik mental dan spritual,
maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-
besarnya terutama kepada:

1.kepada Kedua Orang Tua Saya,Abang Dan Adik Saya


2.Bapak Ariyawan Sunardi, S.Si, M.T. sebagai Ketua Jurusan Tenik Elektro
3.Bapak Dosen Arifin Triyanto S.T.,M.T
4. Bapak dan keluarga besar karyawan staff dan jajaranya gedung Hotel
ASTON Sentul) beralamat JL. Babakan Madang, Sumur Batu,Sentul,Kab.
Bogor .

yang telah membimbing penulis selama proses penulisan makalah. Penulis


menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih
banyak kesalahan sehingga masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan
kerja praktek ini kedepannya.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... I
DAFTAR ISI ................................................................................................... II
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Peneletian ............................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................. 2
1.5 Batasan Masalah ............................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Chiller ............................................................................. 3
2.2 Keuntungan Pemakain ...................................................................... 4
2.3 Mekanisme Kerja Chiller .................................................................. 5

BAB III METEDOLOGI PENILITIAN


3.1 Pengertian Maintenance ................................................................... 6
3.2 Water Coolled Chiller ....................................................................... 6
3.3 AHU ( Air Handling Unit ) .............................................................. 7

ii
DAFTAR GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI


Gambar 2.3 Aliran Air Pada Chiller ........................................................... 4
Gambar 2.3 Skema Chiller ........................................................................... 5

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN


Gambar 3.2 Chiller Water Cholled ............................................................... 6
Gambar 3.3 Colling Tower ........................................................................... 7
Gambar 3.4 AHU ( Air Handling Unit ) ....................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gedung Hotel Aston Sentul adalah salah satu penginapan di kabupaten
Bogor yang menggunakan mesin pendingin dan pengondisian udara untuk
kenyamanan didalam gedung. Mesin yang digunakan tersebut antara lain
ialah chiller , cooling tower dan air handling unit dimanasetiap bulannya
mesin-mesin tersebut mendapatkan perawatan yang dilakukan baik oleh
staff internal di Hotel Aston maupun oleh vendor dari luar. Perawatan
pada mesin pendingin dan pengondisian udara di pusat perbelanjaa
dibutuhkan guna mempertahankan .kinerja dan memastikan mesin
tersebut dalam kondisi yang baik sehingga mampu melaksanakan poses
yang sudah direncanakan. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan
maintenance yang dilakukan secara efektif dan efisien dapat menekan
biaya pemeliharaan serendah mungkin serta mampu mengoptimalkan
penggunaaan energi yang dibutuhkan oleh mesin. Permasalahan yang
akan dibahas pada penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana perbandingan pada kinerja sistem pendingin (AHU,


Chiller, dan Cooling tower) sebelum dan sesudah maintenance.
2. Perawatan dan pebaikan apa saja yang dilakukan terhadap AHU,
Chiller, dan Cooling tower yang ada di Hotel Aston.

Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk mengetahui besar


perbandingan kinerja pendingin pada (AHU, Chiller, dan Cooling tower)
sebelum dan sesudah maintenance. Serta guna mengetahui perawatan dan
perbaikan apa saja yang dilakukan terhadap AHU, Chiller, dan Cooling
tower yang ada di Hotel Aston.
Perawatan pada mesin pendingin dan pengondisian udara di pusat
Penginapan / Hotel sangat dibutuhkan guna mempertahankan kinerja dan
memastikan mesin tersebut dalam kondisi yang baik sehingga mampu
melaksanakan proses yang telah direncanakan. Dalam usaha untuk dapat
menggunakan fasilitas kegunaan mesin tersebut secara kontinu, maka staff
gedung Transmart Buah Batu melakukan kegiatan preventive
maintenance yang meliputi pengecekan dan perbaikan apabila terjadi
kerusakan serta penyesuaian atau pergantian komponen pada mesin
tersebut Untuk menganalisia bagaimana kinerja mesin maka dilakukan
pengambilan data yakni pada saat sebelum dan sesudah proses
maintenance dimana setelah itu kemudian dilakukan perhitungan terhadap
datadata tersebBerdasarkan hasil perhitungan data sebelum dan sesudah
maintenance didapatkan hasil naiknya nilai COP chiller setelah kegiatan
maintenance, yakni dari besar COP sebelum maintenance ialah sebesar

1
5,59 COP dan untuk setelah maintenance ialah 7,1. Hal tersebut juga
diiringi dengan penurunan konsumsi energi chiller dimana konsumsi
energi chiller sebelum maintenance ialah sebesar 0,63kW dan untuk
setelah maintenance sebesar 0,55kW. Sementara untuk nilai kapasitas
cooling tower baik sisi udara dan sisi air mengalami kenaikan setelah
maintenance sebesar 271,26kW dari nilai awal sebesar 1239,45kW
menjadi 1510kW pada sisi air, dan sebesar 13,22kW dari nilai awal
sebelum maintenance sebesar 13,22kW menjadi 37,47kW pada sisi udara.
Dan untuk besar kapasitas pendinginan AHU mengalami penurunan di
tiap lantai nya yakni untuk nilai kapasitas pendinginan AHU sebelum
maintenance lantai ground, L1, L2 dan L3 berturut-turut ialah 10,39kW,
21,7kW, 21,7kW, 21,7kW. Sementara nilai kapasitas pendinginan AHU
setelah mainten

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikembangkan Dalam pelaksanaan
pengambilan Penelitian ini perlu adanya penegasan mengenai
permasalahan yang akan dibahas dan mencari bahan tulisan yang harus
digunakan dalam penyelesaian laporan ini. Adapun permasalahan yang
akan penulis angkat dalam penulisan laporan Penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1.3 Tujuan Penilitian


Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk mengetahui besar
perbandingan kinerja pendingin pada (AHU, Chiller, dan Cooling tower)
sebelum dan sesudah maintenance. Serta guna mengetahui perawatan dan
perbaikan apa saja yang dilakukan terhadap AHU, Chiller, dan Cooling
tower yang ada di Hotel Aston. Agar mesin pendingin bekerja secara baik
tanpa adanygangguan kerusakan saat beroprasi.
1.4 Manfaat
1. Membandingkan teori dengan keadaan yang sebenarnya
2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja yang akan
kita hadapi.

1.1 Batasan Masalah


Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah, permasalahan yang dihadapi
tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan batasan masalah : 1. Pada laporan
ini penulis hanya membahas masalah yang berhubungan dengan chiler
water cooler

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Chiller


Chiller adalah alat refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu
bangunan, biasanya bangunan yang besar, seperti: mall, hotel, rumah sakit,
dll..
Disini yang saya gunakan dengan bangunan gedung hotel. Chiller dan AC (air
conditioner) berbeda, meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai pendingin
ruangan. Perbedaannya terletak pada media yang didinginkan, AC akan
langsung mendinginkan udara didalam ruangan yang dikehendaki. Sedangkan
chiller mendinginkan air, yang kemudian air dingin ini digunakan untuk
mendinginkan ruangan. Chiller juga merupakan bagian dari teknik pendingin.
Teknik pendingin adalah ilmu yang mempelajari teknik suatu pertukaran kalor
atau panas dari media yang lebih panas ke media yang lebih dingin dan
mempertahankannya. Dalam penggunaannya teknik pendingin dibagi menjadi
3 bagian :

1.High Temperature: temperature evaporator adalah +3 C s/d +10 C


2.Medium Temperature: temperature evaporator adalah –10 C s/d +5
C
3.Low Temperature: Dimana temperature evaporator adalah –40 C s/d
5 0C High temperature biasa disebut Air Conditioning ( AC ) Medium
dan Low temperature biasa disebut Refrigeration

Dalam aplikasi di lapangan Refrigeration dibagi dalam 3 bagian :

1.Home appliance refrigeration: Kulkas, small freezer, dispenser dll


2.Commercial Refrigeration: Commersial Chiller, Show case, Cold storage,
dll
3.Industrial Refrigeration: Blast freezer, Brine cooling, Industial Chiller, dll
Berdasarkan jenisnya chiller di bedakan menjadi 3 yaitu : -Air cooled
Chiller -Absorption Chiller -Water cooled Chiller Mesin refrigerasi dengan
pendinginan air (water cooled chiller), pada prinsipnya hampir sama
dengan mesin refrigerasi pendinginan udara (air cooled chiller) dalam
distribusi udara dingin melalui AHU atau FCU. Perbedaan utamanya
adalah pendinginan refrigerannya, bukan dengan udara, tetapi dengan air,
dimana airnya di dinginkan melalui menara air atau cooling tower. Mesin
refrigerasi dengan pendinginan air, pada umumnya ditempatkan dalam
lantai bawah (basement) suatu bangunan. Dalam desain yang perlu di
perhatikan adalah ventilasi ke ruangan chiler harus di hitung dengan baik,
agar ruangan tersebut jangan menjadi panas bagi pengerjanya. Sama halnya

3
dengan mesin refrigerasi pendinginan udara, refrigeran dari kompresor di
tekan melalui katup ekspansi masuk berembun dalam alat evaporator.
Evaporator mendinginkan air, dan air dingin di sirkulasikan ke setiap
tingkat ruangan melalui alat pengatur udara (air handling unit) atau di
singkat AHU. dari AHU dengan blower besar menyalurkan udara dingin,
yang di peroleh dari hembusan melalui pipa-pipa aliran air dingin unit
utama di atas, ke ruangan yang akan di kondisikan. Udara dingin yang
masuk ke dalam ruangan dari AHU ini di atur dengan diffuser yang ada di
setiap ruangan, atau kadang dengan pipapipa langsung ke ruangan melalui
alat kipas koil (Fan coil unit) atau di singkat FCU. Pendinginan air melalui
menara air (cooling tower), dalam desain gedung perlu di perhatikan aliran
udara yang di peroleh dari kipas udara. Aliran udara dan aliran air dalam
menara pendingin ini dapat berlawanan arah (counter flow), arah melintang
(cross flow), aliran paralel (paralel flow) aliran melalui dek atau aliran
pancar.

Gambar 2.1 Aliran Air Pada Chiller 1

2.2 Keuntungan pemakaian


1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi
ruangan
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani
oleh satu system ( unit ) saja.
4. Kelembapan udara dapat diatur
5. Lebih hemat energy di bandingkan AC biasa untuk ruangan dengan skala
besar seperti hotel atau gedung-gedung lainnya

4
2.3 Mekanisme Kerja Chiller
Chilled Water & Water Cooling Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung
besar AC biasa mungkin sudah tidak efisien lagi. Dapat dibayangkan jika
menggunakan AC biasa sangat banyak refrigerant yang harus digunakan.
Begitu pula dengan kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem
yang digunakan adalah sistem Chilled Water Untuk mendinginkan udara
dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan
mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air tersebut
dingin kemudian air dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah
terjadi pendinginan udara. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat skema
chiller pada gambar 1.

Gambar 2.3 Skema Chiller

5
BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

3.3 Pengertisn Mainenance


Menurut Corder (1996:4), perawatan adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa perawatan
adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik.
Dalam penerapannya, perawatan memerlukan teknik yang merupakan penerapan dari ilmu
pengetahuan dan prinsip-prinsip dasar perawatan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu
mesin dari peralatan dalam kondisi sempurna. Kebijakan yang umum dikenal di dunia
industri ada 2, yaitu perawatan kerusakan (break down maintenance) dan perawatan
pencegahan (preventive maintenance). Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai
kebijakan perawatan dengan cara mesin atau peralatan dioperasikan hingga rusak, kemudian
baru diperbaiki. Sementara perawatan pencegahan dapat diartikan sebagai kebijakan
perawatan yang sebagai upaya pencegahan sebelum terjadinya kerusakan. Pada penelitian
tugas akhir ini, penggunaan metode kebijakan yang digunakan adalah perawatan pencegahan
(preventive maintenance).

3.2 Water-cooled Chiller


Menurut (Pranata, Dantes dan Nugraha,2019) Water-cooled chiller adalah mesin refrigerasi
yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Prinsip dasar dari water-
cooled chiller adalah proses penyerapan panas dan pelepasan panas dengan menggunakan
media berupa air yang didinginkan ditabung pendingin.
Water cooled chiller adalah sebuah sistem pendingin yang terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu evaporator, kondensor, kompresor dan ekspansi. Prinsip kerja water-colled
chiller sama halnya seperti prinsip kerja sebuah mesin pendingin pada umumnya, pada
water-cooled chiller refrigeran dialirkan dalam suatu pendinginan melalui pipapipa. Sistem
air-dingin (chilled-water sistem), terdiri atas beberapa komponen yang terintegrasi, yaitu :
1. Chiller, berfungsi mendinginkan air atau cairan lainnya.
2. Koil (sebagai beban chiller), berfungsi mentransfer kalor dari udara ke air.
3. Chilled-water distribution sistem (pemipaan dan pompa air dingin) berfungsi mengirim
air dingin ke beban-beban/koil.
4. Heat rejection sistem (pompa air kondenser, pemipaan air pendingin, cooling tower)
berfungi membuang kalor dari chiller ke lingkungan.
5. Sistem kontrol, berfungsi mengkoordinasikan operasi komponen-komponen mekanikal
secara bersama sebagai suatu sistem.
`

6
Gambar 3.2 Chiller Water Cholled

3.3 Cooling Tower


Menurut (Pratiwi, Nugroho dan Hamidah,2014) Cooling Tower merupakan peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstrasi panas dari air dan
mengemisikan panas ke atmosfer. Cooling tower memanfaatkan air dan udara pada proses
perpindahan panas yang dibuang ke atmosfer. Di dalam sistem cooling tower terdapat fan,
distribution system, spray nozzle (springkle), fill (packing), basin dan pump.
Menara pendingin akan melepaskan kalor melalui kondensor, refrigerant melepaskan
kalornya ke air pendingin sehingga air tersebut menjadi panas. Selanjutnya air panas ini
dipompa menuju menara pendingin. Tujuan menara pendingin ialah menyerap banyak kalor
dan menyediakan banyak air pendingin untuk digunakan pada instalasi pendinginan dengan
kata lain menara pendingin mempunyai fungsi menurunkan suhu air dan mengesktrak
kalornya menuju atmosfir. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih rendah
daripada mesin pendingin lain yang menggunakan metode pendinginan udara,seperti radiator
pada kendaraan bermotor.

Gambar 3.3 Colling Tower

Prinsip kerja menara pendingin berdasarkan pada pelepasan kalor dan perpindahan kalor.
Dalam menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari air ke udara. Menara
pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang
bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sehingga air yang tersisa didinginkan secara
signifikan. Prinspi kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.4 AHU
Air Handling Unit (AHU) merupakan alat pendistribusi udara yang telah
dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan
dikondisikan. AHU adalah komponen penukar kalor dimana air dingin hasil
pendinginan oleh evaporator disirkulasikan ke coil yang ada pada AHU,
kemudian udara dinginnya di sirkulasikan oleh blower dan didistribusikan ke
ruangan melalui ducting

7
Gambar 3.4 Air Handling Unit (AHU)

BAB IV

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai