Disusun Oleh:
Anggun Triyani (1702062)
Hendra Andika Fernanda (1702088)
Rizka Rahmah Habibah (1702076)
Rizky Anansyah (1702087)
ABSTRACT
VENTILATION SYSTEM DESIGN IN BUILDING MINIATURE
2
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan laporan ini banyak bantuan yang penulis terima. Oleh karena itu,
penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Kusnandar S.T, M. T
2. Semua pihak yang terkait dalam penulisan makalah ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih penulis
harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 5
DAFTAR TABEL........................................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 6
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 7
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 7
1.4 Sistematika Penulisan Laporan....................................................................... 8
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................ 10
2.1 Komponen Sistem Refrigerasi Kompresi Uap ............................................. 11
2.1.1 Komponen Utama ....................................................................................... 11
2.1.2 Komponen Tambahan ................................................................................. 14
2.1.3 Komponen Tambahan Mekanik.................................................................. 14
2.1.4 Komponen Tambahan Kelistrikan ............................................................. 16
2.1.5 Gabungan komponen tambahan mekanik dan kelistrikan. ......................... 17
2.2 Komponen Sistem Tata Udara........................................................................... 18
2.2.1 Ducting ........................................................................................................... 18
2.2.2 Dumper ........................................................................................................... 18
BAB III ALAT DAN BAHAN .................................................................................. 19
BAB IV PROSES INSTALASI ................................................................................ 21
BAB V DATA DAN ANALISA PSIKROMETRIK ............................................... 25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 40
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................... 41
4
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
1.2 Tujuan
1. Mengetahui perancangan ukuran ducting
2. Mengetahui sistem kerja dari mini AHU
3. Menganalisah temperatur yang dihasilkan oleh trainer, nilai mixing, return
dan OA.
4. Membandingkan effisiensi dari perbedaan ducting circle dengan rectangle.
5. Dapat merancang sistem mini AHU
6. Dapat mengetahui beban pendinginan daya yang diperlukan oleh sistem.
7
1.4 Sistematika Penulisan Laporan
8
Dalam Penulisan Laporan ini sistematika penulisan yang dibuat mengacu pada aturan
penulisan Laporan Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjabarkan aspek latar belakang yang relevan dengan tujuan tugas akhir
semester 4 yang terdiri atas latar belakang, tujuan, batasan masalah, sistematika
laporan.
Bab ini menjelaskan Alat dan Bahan seperti Komponen Sistem Refrigerasi Kompresi
Uap, komponen utama, Komponen Tambahan yaitu Komponen tambahan
Mekanik,Komponen tambahan Kelistrikan, Gabungan komponen tambahan mekanik
dan kelistrikan.
BAB IV PROSES INSTALASI
Bab ini berisi instalasi mekanik, instalasi kelistrikan, tes kebocoran, cara memproses
vacuum, cara mengisi refrigerant, cara pembuatan ducting
BAB V DATA DAN ANALISA PSIKOMETRIK
Bab ini menjabarkan tentang data hasil pengukuran trainer dan hasil plot pada
psikometrik serta analisanya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Menjabarkan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan analisis masalah.
Kesimpulan diikuti oleh saran yang berguna untuk pengembangan penilitian lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
DASAR TEORI
Prinsip pengkondisian udara adalah kondisi udara dalam ruangan dapat dalam
keadaan sangat dingin, panas, lembab, kering, kecepatan udara tinggi atau tidak ada
gerakan udara. Udara dingin digerakkan oleh Fan masuk reducting (saluran udara) dan
melalui out let (lubang keluar) udara masuk ke dalam ruangan. Udara dari dalam
ruangan kembali ke return out let (grile/ lubang isap) masuk ke ducting return (saluran
kembali) dan melalui filter untuk pembersihan udara masuk melewati celah-celah/
permukaan coil evaporator (koil pendinginan) dan kembali digerakkan Fan (kipas
udara).
10
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :
6. Cooling coil atau evaporator
7. Static Pressure Fan atau Blower
8. Filter
9. Ducting
10. Dumper
Kompresor
11
Kondensor
Kondensor berfungsi untuk
melepas kalor dan membuang kalor ke
lingkungan. Di dalam kondensor
terjadi proses perubahan fasa
refrigeran dari fasa uap menjadi cair.
Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah menguap, maka agar dapat
dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi. Jadi, kondensor adalah
bagian dimana refrigeran bertekanan tinggi.
Katup Ekspansi
Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah alat ekspansi yang berupa
pipa kecil dengan lubang berdiameter tertentu.
Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung dari
besarnya diameter lubang dan panjang dari pipa
kapiler. Pipa kapiler diletakan sebelum evaporator.
Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai
menguap. Selanjutnya, berlangsung proses
penguapan yang sesungguhnya di evaporator
12
Evaporator
Fan Motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin. Pada
mesin pendingin kulkas ada 2 jenis Fan :
1. Fan Motor Evaporator
13
Refrigeran (Freon)
14
Filter Dryer
Fungsi dari komponen ini untuk menyerap uap air
yang terlarut dalam refrigerant dan menyaring padatan
terlarut jika ada.
Sight Glass
Sight Glass adalah komponen yang memiliki
bagian berupa kaca tembus pandang. Fungsi dari
sight glass ini adalah untuk melihat wujud
refrigerant yang mengalir pada sistem refrigerasi.
Akumulator
Akumulator adalah alat bantu dalam sistem refrigerasi yang
mempunyai fungsi untuk menampung atau memisahkan antara cairan
refrigerant dan gas refrigerant agar refrigerant yang masuk ke dalam
kompresor semuanya berbentuk gas refrigerant. Akumulator biasanya
dipasang setelah evaporator dan sebelum kompresor atau pada bagian sisi
tekanan rendah dari sistem.
Pressure Gauge
15
Hand Valve
Hand Valve berfungsi untuk mengatur buka tutup dari
aliran refrigerant pada pipa di dalam sistem.
Thermostat
Thermostat berfungsi sebagai pengatur suhu di evaporator. Apabila
suhu pada evaporator telah tercapai (cut-off) maka kompresor akan mati
dan apabila suhu pada evaporator suhunya naik sampai di atas setting-nya
maka kompresor akan jalan kembali.
16
Relay
17
2.2 Komponen Sistem Tata Udara
2.2.1 Ducting
Ducting adalah bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup
tempat mengalirnya udara. Secara umum, ductingmerupakan sebuah sistem
saluran udara tertutup yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi,
yang terdiri dari saluran udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara
yang keluar dari ruangan produksi dan masuk kembali ke AHU (ducting
return). Ducting harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mendistribusikan udara ke seluruh ruangan produksi yang membutuhkan,
dengan hambatan udara yang sekecil mungkin. Desainducting yang tidak tepat
akan mengakibatkan hambatan udara yang besar sehingga akan menyebabkan
inefisiensi energi yang cukup besar. Ducting juga harus didesain agar
memiliki insulator di sekeliling permukaannya, yang berfungsi untuk menahan
penetrasi panas dari udara luar yang memiliki suhu yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan suhu di dalam ducting.
2.2.2 Dumper
Dumper adalah bagian
dari ducting AHU yang berfungsi
untuk mengatur jumlah (debit) udara
yang dipindahkan ke dalam ruangan
produksi. Besar kecilnya debit udara
yang dipindahkan dapat diatur sesuai
dengan pengaturan tertentu
pada dumper. Hal ini amat berguna
terutama untuk mengatur besarnya debit udara yang sesuai dengan ukuran
ruangan yang akan menerima distribusi udara tersebut.
18
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
14 Multimeter 1 unit
19 Manifold 1 set
19
20 Vacum 1 set
21 Termokopel 1 unit
1 Kompresor 1 unit
2 Kondensor 1 unit
6 Evaporator 1 unit
10 Kabel Secukupnya
11 MCB 1 unit
14 Nut Secukupnya
16 Silver Secukupnya
20
BAB IV
PROSES INSTALASI
21
Gambar 4 Tampak Depan
22
4.2 Instalasi Kelistrikan
Alat yang digunakan dalam proses Instalasi Kelistrikan
MCB (Mini Circuit Breaker)
Thermostat
Relay
Bahan yang dibutuhkan dalam proses Tes Kebocoran : Air sabun, gas nitrogen
23
tersebut tidak terkontaminasi. Alat yang digunakan dalam proses Vacuum :
Vacuum Pump, Manifold Gauge.
Alat yang digunakan dalam proses : Tang rivet, besi pembanding, gunting
plat, palu karet, tang buaya. Bahan yang dibutuhkan dalam proses : Paku rivet,
isolasi
24
BAB V
DATA DAN ANALISA PSIKROMETRIK
25
Gambar 8 Psykrometrik plot temperatur SA rendah
26
Gambar 9 Psykrometrik plot temperatur rata-rata
27
Gambar 10 Hasil Plot diagram Ph
28
Tabel 3 Data hasil pengukuran instalasi trainer
29
PERHITUNGAN SISTEM REFRIGERASI
30
h2 = 437 kj/kg
h3 = h4 = 280 kj/kg
( h1 s.d h4 diperoleh dari plot diagram ph R134a )
Dit w ?
Jawab :
w = h2 – h1
= 437 kj/kg – 400 kj/kg
= 37 kj/kg
𝑇𝑒
COPc =
𝑇𝑘 − 𝑇𝑒
278,82⁰K
=
329,060 K − 278,82⁰K
278,82⁰K
=
50,24⁰K
= 5,55
31
Jawab :
qe
COPaktual =
𝑤
120 Kj/Kg
=
37 𝐾𝑗/𝐾𝑔
= 3.24
= 3.24
3.24
= 𝑥 100%
5.55
= 58.39%
Menghitung laju aliran massa refrigerant yang mengalir
W komp
m=
𝑤
32
Menghitug laju aliran massa refrigerant
Dik. w ( Kerja kompresor ) = 37 kj/kg
Dit. m ( Laju aliran massa refrigerant ) ?
Jawab :
W komp
m=
𝑤
0,172 kj/s
=
37 kj/kg
= 0,0047 kg/s
Menghitung kapasitas pendinginan ( QE = m . qE )
Dik. m = 0,0047 kg/s
qe = 120 kj/kg
Dit. QE ?
Jawab :
QE = m . qe
= 0,0047 kg/s x 120 kj/kg
= 0,56 kj/s = 0.56 Kw
Menghitung kapasitas pembuangan ( Qc = m . qc )
Dik. m = 0,0047 kg/s
Qc = m . qc
= 0,0047 kg/s x 157 kj/kg
= 0,73 kj/s
= 0,73 kw
Dalam perhitungan Sistem Refrigerasi, mengacu pada hasil plot dari diagram Ph
33
PERHITUNGAN TATA UDARA
34
Bypass Factor dan Contact Factor
Dik. TLA = 20,6⁰C ( Didapat dari rata-rata temperature SA )
TADP = -1⁰C ( Didapat dari rata-rata garis lurus SA )
TEA = 29,65⁰C ( Didapat dari rata-rata temperature MA )
TADP = -1⁰C ( Didapat dari rata-rata garis lurus SA )
Dit. BF, CF ?
Jawab :
Menghitung nilai BF
BF = ( TLA – TADP )
( TEA – TADP )
= ( 20,6⁰C – (-1⁰C) )
( 29,65⁰C – (-1⁰C) )
= 21,6⁰C
30,65⁰C
= 0,70
Mencari nilai CF
CF = 1 – BF
= 1 – 0,70
= 0,3
Mencari CFM OA
Jawab :
A = . r2 CFM OA = A . V
= 3,14 . ( 0,038 )2 = 0,0046 m2 . 2 m/s
= 3,14 . 0,0015 = 0,00911 m3/s
= 0,0046 m2 = 19,30 f3/min
35
Mencari CFM RA
Dik. r RA = 5 cm = 0,05 m
Kec RA = 3,5 m/s
Dit. A, CFM RA ?
Jawab :
A = 𝜋.r2
= 3,14 x ( 0,05 m )2
= 0,00785 m2
CFM RA = A. V
= 0,00785 m2 x 3,5 m/s
= 0,0275 m3/s
= 58,27 ft3/min
Menentukan DB Mix
Dik. DB OA = 31,84⁰C ( Rata-rata DB )
DB RA = 28,57⁰C ( Rata-rata DB )
CFM OA = 19,30 ft3/min = CFM
CFM RA = 58,27 ft3/min = CFM
CFM Mix = CFM OA + CFM RA
= ( 19,30 + 58,27 ) ft3/min
= 77,57 CFM
Dit. DB Mix ?
Jawab :
DB Mix = ( CFM OA x DB OA ) + ( CFM RA x DB RA )
CFM Mix
= ( 19,30 x 31,84 ) + ( 58,27 x 28,57 )
77,57
= 2279,29
77,57
= 29,38⁰C
36
*) Menentukan nilai RSCL & RLCL
Menghitung CFM Supply
Dik. V Supply = 1,8 m/s
( r ) jari-jari Supply = 10 cm
Dit. As, CFM Supply ?
Jawab :
As = 𝜋.r2
= 3,14 x ( 10 cm )2
= 3,14 cm2 = 3,14 m2
37
Jawab :
RLCL = 0,68 x CFM SA ( W RA – W SA )
= 0,68 x 11975,9 ( 0,0067 – 0,0034 ) kg/kg
= 8143,6 ( 0,0033 kg/kg )
= 26,87
Mencari RSHR
RSHR = RSCL = 104,993 . = 104,993 . = 0,99
RTCL 104,993 + 26,87 105019,87
Dalam perhitungan Sistem Tata Udara, data yang kita gunakan dari hasil plot
psykrometrik nilai temperatur rata-rata.
38
BAB VI
6.1 Kesimpulan
1. Penempatan fan pada supply belum sesuai dengan yang diharapkan,
dikarenakan posisi cooling coil sangat sempit sehingga ditempatkan
sebelum cooling coil. Seharusnya diletakkan setelah cooling coil
2. Dimensi ruangan terlalu besar sehingga data yang didapat temperaturnya
tinggi seharusnya ruangan lebih kecil
6.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum selalu ada saja hambatan yang ditemui baik
dari mahasiswanya, para dosen / para pembimbingnya, ataupun sarana dan
prasarananya. Misalnya kurangnya peralatan serta minimnya sarana dan
prasarana yang ada. Oleh sebab itu, kami mohon kebijaksanaan dari dosen /
teknisi sekalian, agar kegiatan belajar mengajar ataupun praktikum ini dapat
berlangsung dengan baik.
39
DAFTAR PUSTAKA
1. https://gregoriusagung.wordpress.com/2010/12/11/mesin-pendingin-siklus-
kompresi-uap/ (9 Mei)
2. http://teorirefac36.blogspot.co.id/2012/10/komponen-utama-sistem-
refrigerasi.html (16 Juni)
3. https://tukangeetik.blogspot.sg/2017/11/makalah-refrigerasi.html (16 Juni)
4. https://priyambodo1971.wordpress.com/cpob/sarana-penunjang-kritis-
industri-farmasi/sistem-tata-udara-ahuhvac/ (21 Mei)
5. https://tiriztea.wordpress.com/2011/05/12/sistem-tata-udara-air-
conditioning/ (16 Juni)
6. https://reharder.wordpress.com/2011/11/23/sistem-pengkondisian-udara-
teori-dasar/ (16 Juni)
40
LAMPIRAN – LAMPIRAN
41
42
43