OLEH:
JULIANTO
NIM. D1131151035
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
kegiatan kerja praktek ini yang berada di PT. Trans Rentail Indonesia
Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademis
dalam mengikuti mata kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Tanjungpura. Dalam penulisan laporan ini, penulis membahas
tentang “Perawatan Chiller Water Cooler Pada Sistem Pendingin”.
Selama penyusunan laporan, penulis mengalami berbagai hambatan,
namun semua hal itu tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek ini. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir.Yohannes M. Simanjuntak, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
2. Bapak Muhammad Ivanto,ST, MT. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
3. Suryanto Soehartono, selaku Pendamping Kerja Praktek (KP) yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan KP di PT. Trans Rentail Indonesia
Karyawan dan staf yang telah membantu selama pelaksanaan kerja praktek
4. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan
selama kerja paktek, baik materi maupun moril.
5. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu baik
moril dan materil dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
dapat dipergunakan oleh penulis dan pembaca.
Robiyanyusra
NIM.D1131141035
ii
DAFTAR ISI
1.5. Manfaat Kerja Praktek bagi Institusi Tempat Kerja Praktek ......................... 2
iii
4.3 Prinsip Kerja Menara Pendingin .................................................................. 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Memahami teknologi, alur dan proses sistem pendingin pada bangunan
3. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama ini dibangku
perkuliahan
2
1.6. Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang diperoleh dalam penulisan laporan ini disusun dengan
menggunakan beberapa metode yaitu:
1) Metode Diskusi
Sebelum pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa bersama pembimbing
lapangan melakukan diskusi mengenai pengenalan dan apa yang akan
dilakukan saat kerja praktek.
2) Metode Orientasi Lapangan
Peserta kerja praktek turun ke lapangan untuk pengamatan mengenai alur
proses sehingga peserta memiliki wawasan dan ketrampilan yang
berkembang.
3) Studi Literatur
Peserta melakukan pencarian data dari buku-buku yang tersedia maupun dari
sumber internet untuk menambah kelengkapan data yang dibutuhkan dalam
pembuatan laporan kerja praktek.
3
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang pelaksanaan kerja praktek, tujuan kerja
praktek, pembatasan masalah, manfaat kerja praktek, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang sejarah umum perusahaan, lokasi perusahaan,
visi dan misi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Bab ini berisi tentang ruang lingkup, waktu dan tempat, kegiatan
yang dilakukan selama kerja praktek, serta unsur-unsur pendunkung
dan penghambat dalam pelaksanaan kerja praktek.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan tentang alur proses pengoperasian ,
komponen yang bekerja dalam coling tower dan perawatan coling
tower.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran dari pelaksanaan kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
5
perubahan nyata untuk karir, kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Banyak
transformasi yang kami lakukan, namun satu hal yang tidak pernah berubah :
dedikasi kami kepada konsumen dan mimpi kami untuk Indonesia yang lebih
baik.
Carrefour sebagai salah satu market leader di bisnis retail di Indonesia,
khususnya di bidang hypermart. Carrefour yang saat ini dikontrol oleh holding
company dari Indonesia CT Corp, menguasai market share di bidang hypermart
dengan market share 47% ( Kojongian, 2012). Carrefour memiliki 85 gerai di
seluruh Indonesia, salah satunya adalah Carrefour Kiaracondong. Selain itu juga
Carrefour meraih penghargaan Indonesia Best Brand Award (IBBA) Gold tiga
tahun berturutturut dari tahun 2011, 2012, 2013 (Carrefour, 2013).
Carrefour Indonesia adalah sebuah kelompok supermarket internasional,
berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel kedua terbesar
setelah Wal-Mart. Carrefour Indonesia di bawah naungan PT Trans Retail
Indonesia menyediakan produk-produk di antaranya makanan segar yang terdiri
dari buah segar dan sayuran dan ikan dan daging, kemudian menyediakan bahan
makanan dan minuman, kemudian menyediakan kebutuhan rumah tangga,
kemudian menyediakan perlengkapan perawatan bayi, kemudian menyediakan
peralatan kosmetik, elektronik, serta tekstil. Carrefour Indonesia sudah melakukan
kerja sama dengan lebih dari empat puluh ribu pemasok yang tujuh puluh
persennya adalah dari Usaha Kecil dan Menengah.
Carrefour Indonesia saat ini menguasai 40 % pasar ritel di segmen
hypermarket dan supermarket dengan jaringan operasional terdiri dari 85 gerai
atau pusat perdagangan di 28 kota di Indonesia. Jumlah karyawannya 28.000
orang. Carrefour Indonesia bermitra dengan lebih dari 4.000 pemasok. Dari
jumlah itu, 70 persen di antaranya adalah usaha kecil dan menengah. Perusahaan
itu melayani lebih dari 72 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
6
Gambar 2.1 Lokasi PT.Trans Retail Indonesi Pontianak
7
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan perusahaan Transmart Kubu Raya Pontianak :
8
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
B. Kompresor
Sama seperti Air Condition, kompresor juga sebagai komponen utama
dalah pendingin yang berfungsi untuk mengsirkulasikan refrigerandalam
sistem pendingin. Kompresor juga menghisap uap refrigerant yang keluar dari
9
evaporator dan menaikan tekanan uap refrigerant agar titik embunya naik
diatas temperatur medium pendingin.
Kompresor mempunyai beberapa jenis menurut mekanisme gerakannya yaitu:
1. Reciprokating Compresor
2. Twin Screw Compresor
3. Rotary Compresor
4. Centripugal Compresor
C. Kondensor
Kondensor adalah bagian dari coling tower yang berfungsi memindahkan
panas dari sistem refrigerant ke media pendingin yang digunakan. Pada
kondensor ini gas atau uap refrigerant yang memiliki tekanan dan temperatur
tinggi. Selanjutnya panas yang dihasilkan pada kondensor, kemudian diserap
oleh media yang digunakan, seperti air ataupun udara sehingga menyebabkan
uap refrigerant mengembun manjadi cair.
Ada 3 jenis kondensor berdasarkan media pendinginnya.
1. Air cooled condensor : kondensor yang menggunakan pendingin udara.
2. Water cooled condensor : kondensor yang menggunakan pendingin air.
3. Evaporative condensor : kondensor yang menggunakan pendingin air dan
udara.
D. Katup expansi
Katup ekspansi digunakan untuk mengekspansi secara adiabatik cairan
refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat
keadaan tekanan dan temperature rendah. Pada waktu katup ekspansi
membuka saluran sesuai dengan jumlah refrigeran yang diperlukan oleh
evaporator, sehingga refrigerant menguap sempurna pada waktu keluar dari
evaporator (Arismunandar dan Saito, 2005). Apabila beban pendingin turun,
atau apabila katup ekspansi membuka lebih lebar, maka refrigerant didalam
evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigerant yang terhisap masuk
kedalam kompresor mangandung cairan.
10
Katup expansi pada mesin chiller berfungsi untuk menurunkan tekanan
refrigerant. Melalui katup expansi terjadi perubahan tekanan tinggi ke tekanan
rendah. Selain itu katup expansi juga mengontrol refrigerant yang masuk
kedalam evaporator. Bagian ini merupakan tempat untuk proses pendingin
refrigerant. Ada 6 macam alat pengontrol aliran refrigerant yaitu:
1. Capilary tube / choke tube
2. Thermostatic expantion value
3. Automatic expantion value
4. Hand operated needle value
5. Low pressure side value
6. High pressure side value
E. Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator juga merupakan
tempat untuk refrigerant menguap untuk menyerap panas dari udara, air
ataupun bahan lainya. Terdapat 3 macam kategori pada evaporator chiller,
kategori pada chiller tergantung dari media atau bahan yang diinginkan yaitu :
1. Air cooled
2. Liquid cooled
3. Evaporator juga bisa membuat es langsung.
F. Pompa sirkulasi
Pada sistem chiler terdapat dua jenis pompa sirkulasi yaitu :
11
Gambar 3.2 Pompa water chiller
12
I. Tangki penampung
Tangki penampung (receiver) adalah tangki yang digunakan untuk
menyimpan refrigerant cair yang berasal dari pengeluaran kondensor. (Ilyas,
1993). Namun, apabila temperature air pendingin didalam kondensor relative
rendah, dan temperature ruang mesin dimana tangka penampungan cairan
dipasang lebih tinggi, kadang-kadang cairan refrigerant yang terjadi didalam
kondesor tidak dapat mengalir dengan mudah. Dalam hal ini, bagian atas
kondensor harus dihubungkan dengan bagian atas penerima cairan oleh
penyama tekanan (Arismunandar dan Saito, 2005).
25 26 27 28 29 30
13
Tabel 3.2 Ak Tabel 3.2 Aktivitas Lapangan Bulan Oktober
Bulan oktober
No Aktivitas lapanagan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Oprasional chillwer
2 Membersihkan filter dan coil
3 Pemanasan genset tampa beban
4 Cek aki starter genset
5 Oprasional chiler
6 Pengecekan suhu dalam gedung
7 Bongkar blower
8 Oprasional chiler
9 Pembersihan ac
10 Pengecekan tegangan dan arus motor
11 Memeriksa kekencangan dan kelurusan fan belt
12 Membersihan filter dan coil
13 Mengukur suhu dan pemasuka udara
Bulan September
No Aktivitas lapanagan
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Melakukan pelumas komponen bergerak
2 Pembersihan water stainer pada setiap unit ahu/fcu
3 Blow down sistem ahu
4 Pembubuhan chemical b05 pagi
5 Pembubuhan chemical e05 sore
6 Pembersihan basin coling tower
7 Pembersihan filter basin coling tower
14
Tabel 3.4 Aktivitas Lapangan Bulan Oktober
Bulan Oktober
67 Aktivitas lapanagan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
N Bulan oktober
Aktivitas lapanagan
o 16 17 18 19 20 21 22 23 23 24
15
Sedangkan untuk kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah kerja
praktek dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Kegiatan Sebelum dan Sesudah Kerja Praktek
Kegiatan
Bulan Pengajuan Kegiatan Kerja Penyusunan
Seminar
Surat Peraktek Laporan
Agustus
September
Oktober
November
Desember
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Range adalah perbedaan suhu antara tingkat suhu air masuk menara
pendingin dengan tingkat suhu air yang keluar menara pendingin atau selisih
antara suhu air panas dan suhu air dingin, sedangkan approach adalah perbedaan
antara temperatur air keluar menara pendingin dengan temperatur bola basah
17
udara yang masuk atau selisih antara suhu air dingin dan temperatur bola basah
(wet bulb) dari udara atmosfir.
Temperatur udara sebagaimana umumnya diukur dengan menggunakan
termometer biasa yang sering dikenal sebagai temperatur bola kering (dry bulb
temperature), sedangkan temperatur bola basah (wet bulb temperature) adalah
temperatur yang bolanya diberi kasa basah, sehingga jika air menguap dari kasa
dan bacaan suhu pada termometer menjadi lebih rendah daripada temperatur bola
kering. Pada kelembaban tinggi, penguapan akan berlangsung lamban dan
temperatur bola basah (Twb) identik dengan temperatur bola kering (Tdb). Namun
pada kelembaban rendah sebagian air akan menguap, jadi temperatur bola basah
akan semakin jauh perbedaannya dengan temperatur bola kering. Adapun sistem
mesin pendingin yang paling banyak digunakan adalah sistem kompresi uap.
Secara garis besar komponen sistem pendingin siklus kompresi uap terdiri dari:
1. Kompresor, berfungsi untuk mengkompresi refrijeran dari fasa uap tekanan
rendah evaporator hingga ke tekanan tinggi kondensor.
2. Kondensor, berfungsi untuk mengkondensasi uap refrijeran kalor lanjut yang
keluar dari kompresor.
3. Katup ekspansi, berfungsi untuk mencekik (throttling) refrijeran bertekanan
tinggi yang keluar dari konsensor dimana setelah melewati katup ekspansi ini
tekanan refrijeran turun sehingga fasa refrijeran setelah keluar dari katup
ekspansi ini adalah berupa fasa cair + uap.
4. Evaporator, berfungsi untuk menguapkan refrijeran dari fasa cair + uap
menjadi fasa uap
18
panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfer. Menara pendingin mampu
menurunkan suhu air lebih rendah dibandingkan dengan peralatan-peralatan yang
hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil,
dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar di atas. Air dari
bak/basin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara
pendingin. Air panas yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak
dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower
yang terpasang pada bagian atas menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan
pengisi. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu
19
kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah
mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bak/basin. Pada menara
pendingin juga dipasang katup make up water untuk menambah kapasitas air
pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut
berlangsung.
1. Kipas (fan)
Kipas merupakan bagian terpenting dari sebuah menara pendingin karena
berfungsi untuk menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara tersebut di
dalam menara untuk mendinginkan air. Jika kipas tidak berfungsi maka
kinerja menara pendingin tidak akan optimal. Kipas digerakkan oleh motor
listrik yang dikopel langsung dengan poros kipas.
20
Inlet louver berfungsi sebagai tempat masuknya udara melalui
lubanglubang yang ada. Melalui inlet louver akan terlihat kualitas dan
kuantitas air yang akan didistribusikan. Inlet louver terbuat dari seng.
7. Bahan Pengisi (filling material)
Filling material merupakan bagian dari menara pendingin yang berfungsi
untuk mencampurkan air yang jatuh dengan udara yang bergerak naik. Air
masuk yang mempunyai suhu yang cukup tinggi (30𝑜 𝐶) akan disemprotkan
ke filling material. Pada filling material inilah air yang mengalir turun ke
water basin akan bertukar kalor dengan udara segar dari atmosfer yang
suhunya (28𝑜 𝐶). Oleh sebab itu, filling material harus dapat menimbulkan
kontak yang baik antara air dan udara agar terjadi laju perpindahan kalor yang
baik. Filling material harus kuat, dan tahan lapuk.
Filling material ini mempunyai peranan sebagai memecah air menjadi
butiran-butiran tetes air dengan maksud untuk memperluas permukaan
pendinginan sehingga proses perpindahan panas dapat dilakukan seefisien
mungkin. Filling material ini umumnya terdiri dari 2 jenis lapisan:
1. 1st level packing
Merupakan Filling material lapisan atas yang mempunyai celah sarang
lebah lebih besar dimaksudkan untuk pendinginan tahap pertama. Fluida
yang akan didinginkan pertama kali dialirkan ke lamella ini.
2. 2nd level packing
Merupakan Filling material yang lebih lembut untuk second stage
pendinginan. Pabrikan package menara pendingin umumnya merancang
Filling material pada stage ini lebih tebal sehigga dapat menampung
kapasitas fluida yang lebih banyak.
21
bagian dalam, dengan interval waktu 1 (satu) tahun dengan lingkup kegiatan
sebagai berikut : memeriksa kebersihan sprayfitting, drift eliminator, sarang tawon
dan pemeriksaan kekencangan baut pengikat kipas blower. Kegiatan ini dilakukan
dengan persyaratan reaktor dan sistem pendingin primer pada kondisi tidak
beroperasi.
Bagian Bagian Perawatan Menara Pendingin
Pembubuhan Chemical B05 dan E05
22
Gambar 4.4 filter basin Menara Pendingin
Filter basin berfungsi menyaring kotoran kotoran pada basin coling tower
Jika filter tersumbat maka chiller akan mengalami panas (over heat) setiap 1
minggu operasi filter basin harus di bersih kan
Perawatan Kipas
23
Perawatan komponen menara pendingin meliputi motor menara pendingin
dilakukan setiap selang waktu 5 tahun sekali, dengan lingkup perawatan yaitu
penggantian pelumas padat (grease) pada bantalan motor. Jenis pelumas yang
direkomendasikan untuk Perawatan motor menara pendingin dilakukan pada
kondisi reaktor padam, dan sistem menara pendingin tidak dioperasikan.
Perawatan Kotak Roda Gigi (Gear Box) Interval perawatan roda gigi adalah
setiap 2000 jam operasi atau paling lambat setiap 1 tahun sekali tergantung
mana yang dicapai lebih dahulu. Perawatan yang dilakukan adalah mengganti
minyak pelumas lama dengan minyak pelumas baru pada kotak roda gigi.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil tinjauan kerja praktek selama yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Semakin besar laju alir air, maka semakin besar pula temperatur awal air yang
masuk ke cooling tower, sehingga semakin besar laju aliran udara yang
dibutuhkan untuk mendinginkannya.
2. Temperatur pada setiap sekat atau plat pada cooling tower saat mendinginkan
air semakin menurun 50%, hal ini berarti air terus didinginkan pada saat jatuh
dari plat paling atas sampai kebawah.
5.2 Saran
Berdasarkan dari pengalaman kerja praktek yang telah dilaksanakan untuk
evaluasi ke depannya saran yang dapat diberikan oleh pekerja praktek, yaitu:
1. Memperbaiki atau mengkalibrasi alat sensor suhu dan tekanan pada tiap
komponen agar data tidak melenceng.
2. Mahasiswa yang akan menjadi peserta kerja praktek harus sudah
mempunyai gambaran tentang apa yang ingin dipelajari di lokasi kerja
praktek dengan cara membuat list materi agar tidak bingung saat
melaksanakan kerja praktek.
25
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W., Saito, H., 2005, Penyegaran Udara, Cetakan ketujuh, Pradnya
Paramita, Jakarta.
https://www.academia.edu/6849916/SISTEM_TATA_UDARA_HVAC_DIGED
UNG_BERTINGKAT (diakses tanggal 22 November 2019)
26