Disusun oleh:
NIM : 5181131003
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun tugas makalah ini dengan baik dan benar, serta
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun makalah ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah teknik pendingin ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah ..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................2
2.1 Sistem Kelistrikan Unit Refrigerasi..............................................................................2
2.2 Komponen Kelistrikan Unit Refrigerasi.......................................................................2
BAB III PENUTUP...................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mensirkulasi refrigerant setiap saat. Gambar 1 memperlihatkan tipikal motor fan
kondensor. Motor listrik yang digunakan untuk mengoperasikan fan kondensor berskala
kecil, biasanya digunakan tipe motor split kapasitor.
3
Tabel 1. Daftar Simbol Listrik untuk berbagai jenis beban listrik
4
Tabel 2. Singkatan beban Listrik dan piranti control
Tipikal standar relay yang dikeluarkan oleh berbagai pabrikan, biasanya dapat
dibedakan dari jumlah kutub (kontak), status kontak, kemapuan arus dan tegangan kerja
koil. Dilihat dari jumlah kutub (kontak), dibedakan relay dengan 4 kontak, 5 kontak dan 8
5
kontak. Tegangan operasi standar untuk koil selenoid relay pada umumnya menggunakan
sumber arus bolak-balik 50 Hz – 60 Hz, dengan nilai tegangan 100 V – 110 V, 200 V –
220 V, 380 V – 400 V dan 400 V – 440 V. Kisaran arus operasional relay atau lazim
disebut sebagai arus nominal relay yang dapat ditahan oleh kontak relay bervariasi
tergantung pada tegangan kerja yang diterima oleh kontaknya. Pada tegangan kontak 110
VAC maka arus nominalnya adalah 6 A, pada tegangan 220 VAC, arus nominalnya 3 A,
pada tegangan 440 VAC arus nominalnya 1,5 A. Kisaran arus nominal yang mampu
ditahan oleh kontak relay pada penggunaan dengan sumber daya arus searah (DC) adalah
pada tegangan kerja 24 VDC, arus nominalnya adalah 3 A. Pada tegangan 48 VDC arus
nominalnya 1,5 A.
Seperti diketahui, kemampuan hantar arus yang dapat dilakukan oleh kontak relay
terbatas, yakni berkisar 0,2 A hingga 6 A. Relay yang memiliki kemampuan hantar arus
yang besar ini lazim disebut kontaktor. Kontaktor didesain khusus untuk keperluan
penyaluran daya ke beban (power switching) dengan arus yang lebih besar. Kemampuan
hantar arus kontak pada kontaktor bervariasi tergantung beban yang akan dipikulnya,
biasanya memiliki rentang dari puluhan hingga ratusan amper. Relay digunakan untuk
mengimplementasikan control sequence menggunakan logika boolean. Logika boolean
merupakaan suatu cara membuat keputusan menggunakan dua posisi ataau status. Status
saklar dalam posisi membuka atau menutup, diekpresikan sebagai logika nol (0) atau satu
(1).
3. Starter Mekanik
Starter mekanik adalah istilah yang dikenakan pada rangkaian pengasutan motor
secara langsung menggunakan kontaktor dan thermal overload. Gambar 42
memperlihatkan sebuah contoh sebuah starter magnetik berkapasitas besar untuk
mengasut sebuah motor3 fasa.
6. Pressure Switch
Gambar 5 menunjukan tipikala pressure switch yang lazim digunakan pada peralatan
refrigerasi komersial dan industri. Ada dua jenis pressure switch yang sering digunakan
yaitu single pressure control dan double pressure control.
7
Gambar 6. Tipikal Defrost Timer Mekanik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada tiga jenis diagram yang lazim digunakan di industri, yaitu diagram skematik,
diagram ladder, dan diagram pengawatan atau diagram koneksi. Dalam dunia refrigerasi dan
8
tata udara, diagram listrik yang sering digunakan juga bervariasi tergantung pabrikan
pembuatnya. Komponen listrik yang digunakan pada sistem refrigerasi dapat dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu (1) beban listrik, (2) sensor, yang terdiri dari piranti kontrol, dan piranti pengaman atau
proteksi. Beban listrik yang digunakan pada peralatan refrigerasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
beban listrik yang digunakan untuk keperluan lainnya. Beban listrik yang digunakan sebagai
penggerak dibedakan menjadi dua, yaitu yang menghasilkan gerakan rotari dan yang menghasilkan
gerakan translasi.
3.2 Saran
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian banyak bahan bacaan mengenai
pemipaan refrigerasi, untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat
membaca atau menambah pengetahuan mengenai refrigerasi ini dengan membaca
refrensi lain mengenai refrigerasi, baik di buku cetak maupun secara online di internet.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Samsuri, Dkk. (2008). Sistem Refigerasi dan Tata Udara Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.
Windy H, Apip B, Tandi S. (2008). Panduan Pratikum Instalasi Sistem Refrigerasi. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.