Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KETEL UAP

Makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah Mesin Konveri Energi II

Dosen Pengampuh: AGUS DWI PUTRA., S.Pd., M.T

Disusun Oleh:

Imam Suchaemi (20212011003)

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM SETUDI TEKNIK MESIN
2022

1
KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji dan syukur kehadiral Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpah dan rahmat-nya penulis bias menyelesaikan penyusunan makala Mesin
Konveri Energi II ini dengan baik.

Penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baiktanpa adanya


bantuan dan dukungan dengan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan trimakasih yang
sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan
saran maupun kritik yang bersifat membangun. Atas saran dan kritik tersebut,
sebelumnya penulis ucapkan terima kasih.

Penulis berharap makalah Mesin Konveri Energi II ini dapat memberikan


manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Malang, 26 Desember 2022

Imam Suchaemi
Nim: 20212011003

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi...................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI BOILER (KETEL UAP)...................................................... 3


2.2 Komponen Ketel Uap............................................................................. 4
2.3 CARA KERJA KETEL AUAP (BOILER)........................................... 7

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10

3.2 Saran....................................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAH

1.1 Latar Belakang

Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan


untuk menghasilkan uap/steam untuk berbagai keperluan. Jenis air dan uap air
sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin boiler,
jenis air yang digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk
mensterilkan air yang digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air
dapat dimaksimalkan dengan baik. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih
tinggi, digunakan komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap
air yang dihasilkan.

Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar
(sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas
tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud
menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah
dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air
di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan
sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.

Boiler dapat dibagai menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakar yang
digunakan, berdasarkan mekanisme fluida, berdasarkan tekanan, dan berdasarkan
sirkulasi. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan boiler dibagi menjadi 3 jenis
yaitu boiler bahan bakar padat, misalnya boiler yang digunakan pada industri
penghasil gula dari tebu. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan tebu. Bahan
tebu merupakan bahan sampingan dari proses pengolahan tebu menjadi gula pasir.
Kedua yaitu boiler bahan bakar cair, misalnya boiler yang digunakan pada industri
penghasil gula semut yang ada di lapangan praktikum Leuwikopo IPB Dramaga.
Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar solar. Ketiga boiler berbahan
bakar gas. Gas yang digunakan dapat berupa LPG. Keempat, yaitu boiler listrik
dimana boiler jenis ini menggunakan listrik sebagai sumbernya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ketel uap?
2. Apasaja komponen dari ketel uap?
3. Bagai pana prinsip kerja ketel uap?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ketel uap
2. Untuk mengetahui komponen-komponen dari ketel uap
3. Untuk mengetahui perinsip kerja ketel uap
4.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI BOILER (KETEL UAP)


Ketel uap (boiler) adalah salah satu dari sekian banyak peralatan dalam siklus
energi thermal yang bertujuan untuk merubah air menjadi uap yang berguna.Uap
berguna.Uap yang dihasilkan dihasilkan tersebut tersebut kemudian kemudian
dapat membangkitkan membangkitkan tenaga mekanik atau mensuplai panas bagi
keperluan industri ( manufacturing proses).
Bentuk dari ketel uap secara garis besar merupakan suatu bejana tertutup,
dimana kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air melalui ruang
bakar dan bidang-bidang bidang-bidang pemanas. pemanas. Energi dalam (intenal
(intenal energi) energi) dari air akan meningkat seiring dengan meningkatnya
temperature dan tekanan. dan tekanan. Dimana pada suatu tingkat keadaan
tertentu air akan berobah menjadi uap (menguap).
Sumber kalor untuk ketel dapat berupa bahan baker dalam bentuk padat, cair
atau gas.Bahkan dewasa ini sumber kalor dengan menggunakan energi listrik  atau
nuklir banay atau nuklir banay dikembangkan. Kalor atau panas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air atau ke uap melalui bidang
pemanas (BP). Bidang pemanas (BP) adalah:
Dinding-dinding ketel yang menerima kalor dari api atau gas asap dan
memberikan panas tersebut ke air atau uap. Perpindahan kalor pada ketel dapat
terjadi dengan tiga cara atau kombinasi dari kertiganya yaitu:
a. Secara konduksi (hantaran)
b. Secara Konveksi (aliran)
c. Secara Radiasi (Pancaran)
2.1.1 Perpindahan Panas Secara Konduksi.
Perpindahan Panas secara konduksi adalah proses perpindahan panas dari
suatu bagian kebagian lain dalam satu material atau material yang saling
bersentuhan. Pada ketel proses kondu bersentuhan. Pada ketel proses konduksi ini
terjad ksi ini terjadi pada:
a. Dinding ruang bakar.

3
b. Dinding pipa gas asap.
c. Dinding pipa air.
2.1.2 Perpindahan kalor secara Konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi adalah proses perpindahan panas oleh
kombinasi proses konduksi, penyimpanan energi dan gerak pencampuran.Dengan
kata lain konveksi adalah konduksi yang berlansung secara serentak dengan aliran
fulida. Pada ketel proses konveksi terjadi pada:
a. Gas asap dengan dinding pipa gas asap.
b. Dinding pipa gas asap ke air Dinding pipa gas asap ke air.
2.1.3 Perpindahan panas secara Radiasi.
Perpindahan panas secara panas secara radiasi adalah proses perpindah
adalah proses perpindahan kalor yang kalor yang terpancarkan dari benda
bertemperatur tinggi ke benda bertemperatur rendah yang terpisa terpisah satu
sama satu sama lain tanpa media lain tanpa media penghantar. Pada ketel proses
radiasi Pada ketel proses radiasi terjadi terjadi pada ruang bakar yaitu dari badan
api pada ruang bakar yaitu dari badan api ke dinding r ke dinding ruang bakar.

2.2 Komponen Ketel Uap


`Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen
bantu yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja
keteluap.

4
Keterangan:
1. Dearator
2. Bagasse distribution conveyor
3. Dapur (furnace)
4. Superheated steam valve
5. Air heather
6. Induced Draft Fan (I.D.F)
7. Cerobong asap (chimney)
8. Secondary fan

Komponen utama ketel uap terdiri dari:


A. Ruang Pembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran,
yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok
ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi,
konduksi, dan konveksi.
B. Drum Air dan Drum Uap
Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangkikondensat yang
dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsisebagai tempat pengendapan

5
kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkanmelalui proses blowdown, Drum uap
terletak pada bagian atas yang berisiuap yang kemudian disalurkan ke steam
header
C. Pemanas Lanjut (Super Heater)
Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap,
dari saturated steam (±250°C) menjadi superheated steam (±360°C)
D. Air Heater 
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
E. Dust Collector 
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu padasepanjang
aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
F. Sootblower 
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelagaatau abu
yang menempel pada pipa-pipa.
Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Air pengisi ketel (boiler feed water)
Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate,didapatkan
dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakansebagai pemanas pada
evaporator, juice heater dan vacuum pan. Aircondensate ini ditampung dan
kemudian dialirkan ke
station boiler sebagaiair umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron
(ppm) : 0,002,Oxygen (ppm) : 0,02
b. Dearator
Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagaiair
pengisian. Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1kg/cm2 dengan
suhu ± 150°C, sehingga didapatkan air pengisian ketelyang bersuhu antara 100°C-
105°C. Fungsi utamanya adalahmenghilangkan oksigen (O2) dan untuk
menghindari terjadinya karat padadinding ketel.
c. High pressure  feed water pump
Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yangdijadikan uap,
sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehinggaketel uap akan dapat
bekerja dengan aman. Kapasitas pompa harus lebihtinggi dari kapasitas ketel,

6
minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga haruslebih tinggi dari tekanan kerja ketel,
agar dapat mensupply air kedalamketel.
d. Secondary Fan
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus
pembakaran bahan bakar yang kedua sebagai pembantuF.D.F. untuk mendapatkan
pembakaran yang lebih sempurna lagi.
e. Induced Draft Fan (I.D.F)
Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran
bahan bakar, yang keluar dari ketel.
f. Force Draft  Fan (F.D.F)
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.
g. Cerobong asap (Chimney)
Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diametercerobong
berkisar berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbedasetiap industri.h.
h. Ash Conveyor
Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran
bahan bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat
pengumpul abu (dust collector), untuk dibuang danditeruskan ke kolam
penampungan dan ini biasanya digunakan sebagaikompos diperkebunan tebu.

2.3 CARA KERJA KETEL AUAP (BOILER)


Cara kerja ketel uap dan siklus pada ketel uap

7
Proses kerja ketel uap s kerja ketel uap untuk membentuk ketel uap sebagai
berikut
a. Sebelum masuk Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa
proses pemanasan di HP Heater (High Pressur  High Pressure Heater  e
Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai
atas.
b. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk men tuk
menghasilkan uap Proses ini memerlukan api yang pada umumnya
menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu
oleh udara dari FD Fan (Force Draft F Force Draft Fan) dan pelumas yang
berasal dari Fuel Oil tank.
c. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler mel iler melalui Fu alui Fuel oil
Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan
minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.
d. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fa Force Draft Fan (FD
Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran
di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, perjalananya menuju boiler,
udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar
(pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjad proses pembakaran
bisa terjadi di boiler.
e. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah
wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk
memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih
mengandung kadar air
f. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di
super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering
ini yang digunakan untuk memutar turbin.
Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula,
dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.
2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkin.
3. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.

8
4. Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah
banyak.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua
bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas
yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang
mengubah air menjadi uap. Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:

a. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin


b. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri
pemintalan, pabrik gula dan sebagainya.
c. Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas
bertekanan rendah.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah system kendali dengan materi Turbin Air ini
masih banyak kakurangan baik dari segi penulisan, penyusunan kalimat serta
materi yang belum cuykup lengkap. Oleh karena itu keritik dan saran akan kami
tamping dan akan lebih baiak lagi dalam penulisan makalah ini.

10

Anda mungkin juga menyukai