Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA UAP

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
1. DEWI SAPUTRI (220203500018)
2. CHAERDIANSYAH (220203501030)
3. FAHMI JALIL (220203502024)
4. ERIK YOHANES MIGER (220203502025)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF (S1)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Warahmatullahu Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan Rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Konversi Energi yang berjudul "Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Uap"

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Konversi Energi semester II dengan dosen pengampu Dr. Marthen Paloborab
S.T..M.T. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terimah kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Konversi Energi yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas kami.

Akhirnya, penulis sampaikan Terima kasih atas perhatiannya terhadap


makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya, serta teman-teman yang membacanya. Dengan segala kerendahan
hati. saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna
meningkatkan pembuatan makalala pada tugas yang lain pada waktu yang
mendatang.

Makassar, 17 Februari 2023

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 5
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
A. Perkembangan PLTU .................................................................................................................. 6
B. Pengertian / Definisi PLTU ......................................................................................................... 7
C. Konversi Energi di PLTU............................................................................................................ 7
D. Cara Kerja PLTU ........................................................................................................................ 7
E. Sistem Bahan Bakar ..................................................................................................................... 8
F. Komponen-komponen PLTU .................................................................................................... 12
G. Keunggulan dan Kelemahan PLTU ........................................................................................ 19
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 20
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 20
B. SARAN ........................................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 21
BAB IV PERTANYAAN ................................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi panas dari steam untuk memutar turbin sehingga
dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui generator.
Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air yang berada
pada boiler akibat mendapatkan energi panas, dari hasil pembakaran bahan
bakar. Pembakaran bahan bakar misalnya batubara terjadi karena reaksi
yang sangat cepat antara bahan bakar batubara dengan udara. Terjadinya
pembakaran yang optimal apabila
kebutuhan udara yang diperlukan untuk membakar batubara terpenuhi
secara proposional.

Selain itu perubahan produksi uap pada boiler diawali oleh perubahan
jumlah konsumsi batubara, yang berarti perubahan jumlah panas yang akan
dihasilkan dari pembakaran batu bara tersebut. Perubahan ini diikuti oleh
jumlah udara pembakaran. Pembakaran batubara membutuhkan udara
pembakaran yang
tepat atau sesuai jumlahnya agar terjadi pembakaran yang sempurna, selain
itu nyala api pembakaran harus selalu dipantau dengan baik. Dalam boiler
pembakaran batubara pulverizer.

Bahan bakar batubara merupakan bahan bakar yang banyak


dipergunakan untuk kebutuhan energi, baik untuk utilitas/pembangkit
tenaga listrik ataupun untuk proses produksi, terutama boiler, pemanasan,
pengeringan dll. Kondisi ini disebabkan bahan bakar batubara dinilai lebih
murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

System boiler terdiri dari system air umpan, system steam, dan system
bahan bakar. System air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam, system bahan bakar adalah
semua peralatan yang disediakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Burner berfungsi untuk mencampur atau membakar bahan bakar dan
udara pembakaran dengan sempurna. Pembakaran batubara diboiler
dilakukan pada sejumlah burner (pembakaran) yang dinyalakan sesuai
kebutuhan beban. Burner akan menyala seluruhnya pada beban penuh dan
akan berkurang jika beban turun. Jadi perubahan beban akan
mempengaruhi suhu dan tekanan uap, serta konsumsi batubara dan udara
pembakaranya.

B. Rumusan Masalah
A. Mengidentifikasi perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
B. Mengidentifikasi pengertian sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap
C. Mengidentifikasi konversi energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
D. Mengidentifikasi cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap
E. Mengidentifikasi sistem bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga
Uap
F. Mengidentifikasi komponen bahan bakar Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
G. Mengidentefikasi kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
C. Tujuan
A. Mengetahui perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
B. Mengetahui pengertian sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap
C. Mengetahui konversi energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
D. Mengetahui cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap
E. Mengetahui sistem bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap
F. Mengidentifikasi komponen bahan bakar Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
G. Mengidentefikasi kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan PLTU

Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael Faraday
dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet. Dengan
peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet
yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya. Kini rancangan
semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan perkembangan
pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik untuk publik di London.
Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan dengan mesin bolak balik
(reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan
tenaga listrik tumbuh berkembang dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal
ini memberikan keinginan untuk bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan sistem
banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles Parson
mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat generator 3 fasa
1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.Inilah mesin awal dengan
kumparan yang berputar didalam medan magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar
output yang diinginkan akan lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet
berputar didalam kumparan yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap
berkembang sehingga pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm
beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit pembangkit juga
berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk organisasi untuk
mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat penyaluran dan
pengatur beban.PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi
yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

B. Pengertian / Definisi PLTU

Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan
energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin. Sudu -sudu turbin
mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin mengerakkan generator.
Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan
energi listrik yang ekonomis.

C. Konversi Energi di PLTU

Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan rotor
generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar didalam
kumparan sehingga menghasilkan energi listrik. Proses konversi energi pada PLTU
berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

• Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
• Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
• Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

D. Cara Kerja PLTU

Udara masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses
pembakaran dengan cara mencampurkan udara dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang
bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin.
Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah
melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

• Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


• Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan
udara kemudian di bakar.
• Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui
nozel (nozzle).
• Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut
dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain:

• Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure


losses) di ruang bakar.
• Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
• Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

E. Sistem Bahan Bakar

Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :
A. Batu bara
B. Gambut
C. Minyak bumi

A. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar utama. Instalasi
pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan menghasilkan energi
listrik dengan bahan bakar batu bara. Persediaan batu bara tersebut ditampung
dilapangan terbuka dan untuk kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut
ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik
dunia bergantung pada batu bara kerana biaya PLTU batu bara sangat terjangkau dan
berlimpah

1. Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara.


Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan menggunakan boiler
sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit listrik tersebut
adalah generator yang dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara dengan conveyon,
kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized fuel coal. Lalu batu bara
tersebut menjadi tepung halus , tepung halus batu bara tersebut kemudian dicamapur
dengan udara panas oleh forced draught. Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan
disemprotkan ke boiler yang akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu
uap tersebut dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu bara ada metode
pembakaran tetap, serbuk, dan mengambang.

2. Proses kerja bahan bakar batu bara.

Ada beberapa metode dalam pemerosesan bahan bakar batu bara yaitu dengan
metode pembakaran lapisan tetap, Metode pembakaran batu bara serbuk,dan metode
pembakaran lapisan mengambang. Dan memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam
metode tersebut.
• Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker boiler untuk proses
pembakarannya. Dalam metode ini batu bara yang digunakkan mengandung kadar
abu yang tidak terlalu rendah maka batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah
fine coal yang ikut tercampur dlam batu bara tersebut.

• Metode pembakaran batu bara serbuk.


Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan menggunakan coal
pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan udara pembakaran disemprotkan ke
boiler untuk dibakar.
• Metode pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus memikiki
sifat ketergrusan dengan HGI(Hardgrove Grindabillity Index). Metode pembakaran
ini menghasilkan abu yang terdiri dari clinker ash dan sisanya adalah fly ash.
• Metode pembakaran lapisan mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk meremuk batu bara
terlebih dahulu. Metode pembakaran ini tidak seperti metode pembakaran yang
lainnya dengan meletakkan batu bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini
campuran batu bara disemprotkan dan menggunakan udara pada saat pembakaran,
butiran-butiran tersebut dijaga agar dalam posisi mengambang dengan cara
melewatkan angin dengan berkecepatan tertentu dari bagian bawah boiler sehingga
butiran-butiran batu bara tersebut mengambang.
• Peralatan yang digunakan.
Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada beberapa macam peralatan
yang digunakan. Tetapi peralatan yang sangat penting pada pemerosessan tersebut
ada adalah Coal supply.

B. Gambut.

Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan yang setengah
membusuk, oleh karena itu bahan organiknya tinggi.
Oleh karena itu gambut sering digunakan sebagai sumber energy alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat dikatakan gambut
merupakan batubara dengan kualitas yang paling rendah.

1. Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
• Pengeringan gambut.
• Penggalian gambut.
• Konversi termal.

Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri Karena
gambut memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat agar gambut tersebut
dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna.

2. Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut


Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar gambut tersebut
tidak jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu bara dan biomas yaitu : Boiler,
Water piping, super heater, re-heater ,economizer, pump, fan, water dan waste
treatment, dll.

C. Minyak bumi

.Gambar 1.1

Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita.
Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak bumi adalah cairan
kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang sangat mudah terbakar, yang berada
di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa kita
bayangkan bagaimana pentingnya minyak bumi dalm hidup kita di era modern ini dan
minyak bumi salah satu bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar yang
digunakan dalam PLTU.

F. Komponen-komponen PLTU

a. Boiler

Gambar 1.2

Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air


sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.
Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat
sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.

i. Cara Kerja Boiler


Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur,
dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah
dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan
untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna.Pada keseluruhan sistem. Sistem bahan bakar adalah semua
perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas
yang dibutuhkan.
ii.Komponen-komponen Boiler
▪ FurnaceWall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa
bagiandari furnace diantaranya: refractory,ruang perapian, burner, exhaust for flue
gas, charge and discharge door.
▪ SteamDrum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk memisahkan
uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umum, ada
empat jenis pipa sambungan dasar yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air dari
Economizer ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam
Drum. Distribution Pipe bertugas mengalirkan air dari Economizer secara merata
keseluruh bagian Steam Drum.

o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya kita sebut
Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang bagian dasar
Steam Drum dengan jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa
ini mengalirkan air dari Steam Drum menuju Boiler Circulating Pump. Boiler
Water Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP digunakan untuk
memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya menuju Waterwall yang
kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan selanjutnya
dikirim kembali ke Steam Drum.
o Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu Waterwall Pipe.
Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap
pipa dilas satu sama lain agar membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler,
konstruksi seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi membran. Waterwall
bertugas menerima dan mengalirkan air yang berasal dari Boiler Circulating
Pump untuk kemudian dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam Drum.
o Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini diletakkan dibagian
atas Steam Drum untuk memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum
dan menuju Superheater.

Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan diteruskan untuk
pemanasan lebih lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap berada dalam Steam
Drum untuk kemudian dialirkan ke Downcomers, dari sini keseluruhan proses akan
dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe, letaknya didekat bagian
bawah Steam Drum, tepat dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali air berubah
menjadi Steam, kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air dalam Steam Drum. Jika
konsentrasi kotoran-kotoran ini menjadi tinggi, kemurnian Steam yang keluar dari
Steam Drum akan terpengaruh dan bahkan kotoran tersebut terbawa ke Superheater
maupun-ke-Turbine.
b. Super Heater(SH)
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui mainsteam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.
Gambar 1.3

c. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan
baru. Sealain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainya yang tidak
kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water Circulating
Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain

d. Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap (steam) yang
dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.

Gambar 1.4

Komponen-komponen Turbin :
▪ Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin mempunyai susunan sudu
bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut
berkerja besama untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis
berotasi.

▪ Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik
dari uap.

▪ Disck(rodaturbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang
digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.
Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial dari uap dari boiler
dirobah menjadi tenaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi
tenaga putar pada Blade, dengan melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga
mekanis pada poros (shaft).

e. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari Stator dan
Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga berputar bersama-
sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan
timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut memotong
kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan
listrik.
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi kontak
dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu sistem pendinginan
berikut pengenai sisitem pendinginannya:

i.Sistem Pendinginan Stator


Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar seringkali
mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan statornya.
Batangan- batangan stator (stator bars) didalam sebuah generator membawa arus
hubungan output pembangkit. Aliran arus yang melewati batangan-batangan ini
menghasilkan jumlah panas yang berarti/signifikan.
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih kecil, hidrogen itu saja
biasanya sudah dapat menghisap panas.
Akan tetapi generator yang lebih besar sering mempunyai sistim pendingin air
tambahan bagi batangan-batangan-statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor yang berlubang. Air yang
mengalir melewati konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang
dibawa batangan tersebut.

ii.Sistem Pendinginan Rotor


Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada pembangkit tenaga listrik yang
besar, karena pendinginan dengan udara bukanlah alat yang efisien untuk
menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian besar pembangkit tenaga listrik
yang besar menggunakan sistim pendinginan hidrogen untuk mempertahankan
temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih banyak panas
daripada udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin
hidrogen.Untuk melepaskan panas dari komponen-komponen yang ada didalam
generator rotor hidrogennya harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang
panas.

f. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan putaran rendah
yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke furnace.
Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari furnace yang dialirkan melaluiAir preaheater ini sebelum dibuang ke
cerobong.
Gambar 1.5

Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar udara,
sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen pemanas, jalan masuk
gas panas dan jalan keluar gas panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas melewati bagian elemen
pemanas. Pada saat gas melewati permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam.
Plat-plat panas tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga
terjadi perpindahan panas.

g. Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu
dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup
besar. Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu
yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan
debu mencapai 99,84%).
Gambar 1.6

G. Keunggulan dan Kelemahan PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan


dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara
lain :

• Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair


dan gas).
• Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
• Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
• Kontinyuitas operasinya tinggi
• Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki


beberapakelemahan. Kelemahan tersebut antara lain :

• Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar


• Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
• Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit Listrik tenaga uap adalah pembangkit tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya sangat baik dan bahan bakarnya mudah didapat
sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin
konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi
listrik. Dibanding keunggulan jenis pembangkit lainnya PLTU memiliki
keuntungan yaitu dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan
bakar dapat berupa padat ataupun dioperasikan kontuitas dengan bahan cair
ataupun berbagai operasi dalam mode gas.

B. SARAN
Mungkin inilah yang bisa disampaikan oleh penulis, meskipun penulisan
ini jauh dari kata sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih
banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami.

Kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
mengerjakan tugas-tugas yang akan datang supaya menjadi lebih baik daripada
masa sebelumnya.

Kami juga mengucapkan terimah kasih atas dosen pengampuh mata kuliah
Konversi Energi yang telah memberikan kami tugas kelompok serta arahan dan
para pembaca yang telah memberikan kami saran dan kritik.
DAFTAR PUSTAKA

http://constrengineering.blogspot.com/2013/04/pltu-site-paiton.html

http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/keunggulan-dan-kelemahan-
pltu.html

http://Pln-research.blogspot.com

http://raka-bsd.blogspot.com

http://sideofardeliani.wordpress.com

http://candycoffin.blogspot.com
BAB IV
PERTANYAAN

Kel 1: PLTU ada yang menggunakan batu bara sebagai sumber bahan bakarnya.
Berapa banyak batu bara yang dibutuhkan?
Kel 2: Bagaimana cara menyuplai bahan bakar pada PLTU agar tetap stabil?
Kel 4: Apa dampak dari proses pembuangan emisi pada PLTU ?
Kel 5 : Emisi buangan pada PLTU, apakah masih dapat dimanfaatkan lagi ?
Kel 6 : Berapa persen daya yang dihasilkan oleh PLTU ?
Kel 7 : Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembangunan PLTU ?
Kel 9 : PLTU dengan sumber bahan bakar Batu bara, Gambut, Minyak bumi, PLTU
mana yang menghasilkan daya lebih besar?

Anda mungkin juga menyukai