Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah "Pengantar Sistem Tenaga Listrik". Selawat
serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah Pengantar Sistem
Tenaga Listrik di program studi D3-Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro
pada Politeknik Negeri Ujung Pandang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Christian Lumembang, M.T selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Sistem Tenaga Listrik dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
 

Makassar , 26 Juli 2022

 
Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Sejarah PLTU............................................................................................3

2.2 Bagian- Bagian PLTU...............................................................................4

2.3 Prinsip Kerja PLTU...................................................................................9

2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTU..........................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................13

3.2 Saran........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Boiler................................................................................4

Gambar 2. 2 Turbin Uap.......................................................................4

Gambar 2. 3 Kondensor........................................................................5

Gambar 2. 4 Generator..........................................................................5

Gambar 2. 5 Deselination Plant............................................................6

Gambar 2. 6 Reverse Osmosis..............................................................6

Gambar 2. 7 Demineralizer Plant..........................................................7

Gambar 2. 8 Hidrogen Plant..................................................................8

Gambar 2. 9 Chlorination Plant............................................................8

Gambar 2. 10 Auxilliary Boiler............................................................9

Gambar 2. 11 Ash Handling..................................................................9

Gambar 2. 12 Prinsip Kerja PLTU......................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses
terjadinya listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna
mendapatkan pemecahan tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-
tokoh yang berhasil mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat
kaitannya dengan dunia kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday
denga salah satu hasil penemuannya adalah tentang rotasi elektromagnetik.
Hasil penemuannya ini merupakan dasar terpenting dari perkembangan
dunia kelistrikan berikutnya. Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam
berbagai alat elektromagnetik seperti transformator dan generator.
Generator elektromagnetik yang memakai system rotasi pertama kali
ditemukan oleh H.M Pexii dari Paris pada tahun1832. Generator pertama ini
menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda, diputar
mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang dihubungkan dengan
sebuah komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga api. Selain
Michael Faraday masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat berperan
dalam bidang kemajuan teknologi kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertama kali beroperasi pada tahun 1882
yaitu pada bulan Januari di London, kemudian di New York bulan
September pada tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus
searah dengan tegangan yang rendah. Pada awalnya pusat pusat tenaga
listrik menggunakan tenaga termis namun terus dikembangkan sehingga
menggunakan tenaga air yang lebih ekonomis dan efisien. Pada makalah ini
penulis hanya akan membahas mengenai Pembangkit Listrik tenaga Uap
(PLTU).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah PLTU ?
1
2. Apa saja bagian-bagian PLTU ?
3. Bagaimana prinsip kerja PLTU ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan PLTU ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PLTU
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi
magnet. Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar
memotong medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu
tegangan listrik padanya. Kini rancangan semua mesin listrik adalah
didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dinamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok
listrik untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC
yang digerakkan dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu
dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik
tumbuh berkembang dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini
memberikan keinginan untuk bergabung agar menjadi ekonomis. 
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla
memperkenalkan sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada
tahun 1882 Sir Charles Parson mengembangkan Turbin generator AC
pertama dan pada 1901 dibuat generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat
pembangkit Neptune di Tyne Inggris. 
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan
magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan
lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam
kumparan yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap
berkembang sehingga pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada
3000 rpm beroperasi. 
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnya pun meningkat sehingga

3
dibentuk organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi
yang disebut pusat penyaluran dan pengatur beban. 
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat
sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan
mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar
menjadi energi listrik.

2.2 Bagian- Bagian PLTU


a. Bagian Utama
Bagian utama yang terdapat pada suatu PLTU yaitu :
- Boiler

-
Gambar 2. 1 Boiler

Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap


panas lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk
memutar turbin.
- Turbin uap

Gambar 2. 2 Turbin Uap


4
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang
dikandung oleh uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros
turbin dikopel dengan poros generator sehingga ketika turbin
berputar generator juga ikut berputar.
- Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari
turbin (uap yang telah digunakan untuk memutar turbin).

Gambar 2. 3 Kondensor

- Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin
menjadi energi listrik.

Gambar 2. 4 Generator

5
b. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang yang terdapat dalam suatu PLTU pada umumnya
adalah :
- Desalination Plant (Unit Desal)

Gambar 2. 5 Deselination Plant

Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi


air tawar (fresh water) dengan metode penyulingan (kombinasi
evaporasi dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang
korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke
dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan PLTU.
- Reverse Osmosis (RO)

Gambar 2. 6 Reverse Osmosis

Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun


metode yang digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan
membran semi permeable yang dapat menyaring garam-garam
yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar

6
seperti pada desalination plant. Pre Treatment pada unit yang
menggunakan pendingin air tanah/sungai. Untuk PLTU yang
menggunakan air tanah/air sungai, pre-treatment berfungsi untuk
menghilangkan endapan,kotoran dan mineral yang terkandung di
dalam air tersebut.
- Demineralizer Plant (Unit Demin)

Gambar 2. 7 Demineralizer Plant

Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang


terkandung dalam air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus
bebas dari mineral, karena jika air masih mengandung mineral
berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan
terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur
perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada
peralatan PLTU.
- Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Gambar 2. 8 Hidrogen Plant


7
Pada PLTU digunakan hidrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
- Chlorination Plant (Unit Chlorin)

Gambar 2. 9 Chlorination Plant

Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit


(NaOCl) yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro
organisme laut pada area water intake. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa
kondensor maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro
organisme laut tersebut.
- Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)

Gambar 2. 10 Auxilliary Boiler

Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel


oil), yang berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang
digunakan pada saat boiler utama start up maupun sebagai uap
bantu (auxiliary steam).
8
- Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari
proses bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga,
penyaluran ke stock area sampai penyaluran ke bunker unit.
- Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)

Gambar 2. 11 Ash Handling

Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu


jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic
Precipitator hopper dan SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor)
pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley)
Tiap-tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan
sistem-sistem dan alat bantu yang mendukung kerja komponen tersebut.
Gangguan atau malfunction dari salah satu bagian komponen utama akan
dapat menyebabkan terganggunya seluruh sistem PLTU.

2.3 Prinsip Kerja PLTU


PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara
tertutup.  Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara
berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
Pertama, air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Di dalam boiler, air ini dipanaskan dengan gas
panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.

9
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan.  Ketiga, uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor
untuk didinginkan dengan air pendingin sehingga berubah kembali menjadi
air. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler.
Demikian siklus air uap (fluida kerja) ini berlangsung secara berulang-
ulang dan terus menerus. Putaran turbin digunakan untuk memutar
generator yang dikopel langsung dengan turbin sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator.
Tiap unit PLTU terdiri dari boiler (steam generator) dengan siklus
superheat dan atau reheat, turbin uap, dan generator dengan pengatur
tegangan AVR (Automatic Voltage Regulator).
Bahan bakar dipasok ke unit dari sistem penanganan bahan bakar. Bahan
bakar minyak disimpan dalam tangki persediaan dan didistribusikan ke unit
melalui tangki harian BBM. Bahan bakar minyak HSD (light fuel oil)
digunakan untuk start up boiler.
Batubara dikirim melalui laut, disimpan pada tempat penimbunan
stockpiles. Terdapat penimbunan ’hidup’ (live) dan stockpiles ’mati’ (dead).
Batubara di distribusikan ke unit PLTU dari stockpiles hidup melalui
stacker/reclaimer yang disediakan atau dengan dozer melalui hopper bawah
tanah.
Air penambah diperlukan untuk mengganti air yang hilang melalui blow
down, vent serta drain. Air ini diperoleh dari unit pemurnian air. Air baku
dihasilkan dari unit desalinasi yang mengambil air laut dari kanal masuk
sistem air pendingin.
Air pendingin (cooling water) dipasok oleh sistem air pendingin utama
(circulating water), dan sistem air pendingin bantu. Sistem air pendingin
utama mengambil air dari kanal masuk untuk air pendingin kondensor dan
10
heat exchanger sistem pendingin bantu. Sistem air pendingin bantu
melayani alat bantu boiler dan turbin. Sistem ini disediakan untuk pusat
pembangkit yang terdiri dari beberapa unit yang saling terhubung
(interkoneksi) antar unit.
Gas buang setelah melewati pemanas udara (air heater) regeneratif dan
penangkap abu (electrostatic precipitator) dibuang ke atmosfir melalui
cerobong yang tinggi. Instrumentasi digunakan untuk memantau gas buang
dan memastikan memenuhi persyaratan lingkungan.

Gambar 2. 12 Prinsip Kerja PLTU

2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTU


Dibanding jenis pembangkit lainnya PLTU memiliki beberapa
keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain :

- Dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan


bakar (padat, cair, gas).
- Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasI.
- Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan.
- Kontinyuitas operasinya tinggi.
- Usia pakai (life time) relatif lama.

Namun PLTU mempunyai beberapa kelemahan yang harus


dipertimbangkan dalam memilih jenis pembangkit termal. Kelemahan itu
adalah :
- Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
11
- Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasok listrik dari luar
- Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan
kontinyu
- Investasi awalnya mahal 

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah Suatu sistem
pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu
dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu-
sudu turbin. Sudu–sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya
poros turbin mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian
dibangkitkan energi listrik. Sehingga cara kerja Pembangkit Listrik tenaga
Uap (PLTU) adalah sebagai berikut:
- Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
- Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara
tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat.
- Kemudian udara bertekanan ini masuk ke dalam ruang bakar.
- Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
- Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan
konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan
temperatur.
- Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu
nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu
turbin.
- Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti
generator listrik, dll.
- Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui
saluran buang (exhaust).

13
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah kita sebagai
mahasiswa elektro harus menambah wawasan tentang pembangkit listrik,
misalnya tentang PLTU dan pembangkit listrik lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://chekaproject.wordpress.com/2010/05/25/sistem-pltu-berbahan-bakar-gasoil/ 
http://febriantara.files.wordpress.com/2008/11/session-2.pdf 
https://aguszulhendri.wordpress.com/2013/08/02/1-prinsip-kerja-pltu/

15

Anda mungkin juga menyukai