Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JENIS-JENIS PEBANGKIT TENAGA LISTRIK

Disusun oleh:
EDWIN SYAFRIZA (190150023)

PRODI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Jenis-Jenis Pembangkit Tenaga Listrik” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Energi Baru dan Terbarukan. Penulis berharap makalah
tentang pembangkit ini dapat menjadi referensi bagi pembaca.

Penulis menyadari makalah bertema energi ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah
ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lhokseumawe,16 Mei 2022

Edwin Syafriza
NIM.19015002

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
2.1 Pembangkit Tenaga Listrik.............................................................................................2
2.2 jenis- jenis Pembangkit Tenaga Listrik............................................................................2
2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap..............................................................................3
2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)....................................................................5
2.2.2.2 Prinsip Kerja PLTG..........................................................................................6
2.2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Air.................................................................................7
2.2.4 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)..............................................................12
2.2.5 PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)...............................................................13
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suatu sistem tenaga listrik yang dimaksud pembangkit tenaga listrik ialah suatu
alat/peralatan yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara
mengubah energi potensial menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga
listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin besar, sehingga perlu adanya
pembangkit tenaga listrik untuk memproduksi energi listrik. Dalam mebangkitkan
energi listrik membutuhkan energi lainnya yang berfungsi sebagai energi mekanik
untuk diubah menjadi energi listrik. Sumber energi yang digunakan untuk
pembangkitan energi listrik juga bermacam-macam mulai dari air, gas, uap, dan lain
sebagainya. Sehingga terdapat berbeda penyebutan untuk pembangkit dari setiap jenis
energi yang digunakan.
sebagian besar pembangkitan listrik menggunakan generator sinkron yang
didukung oleh penggerak mula yang memperoleh energi dari bahan
bakar atau sumber daya alam.  Komponen utama di dalam pembangkit listrik meliputi
instalasi energi primer, instalasi penggerak mula, instalasi pendingin dan instalasi
listrik. Jenis pembangkit listrik umumnya dinamakan sesuai dengan tenaga penggerak
mula yang digunakan, antara lain uap (PLTU),gas(PLTG),air(PLTA),diesel(PLTD)
dan nuklir (PLTN).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa pertanyaan
yaitu sebagai berikut:
1. Apakah itu defenisi pembangkit tanaga listrik?
2. Apa sajakah jenis-jenis pembangkit tanaga listrik?
3. Bagaimanakah cara kerja/proses pembangkitan listrik dari setiap jenis-jenis
pembangkit listrik?
4. Bagaimanakah konstruksi dari setiap jenis-jenis pembangkit listrik?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, adapun tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi pembangkit tenaga listrik
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari pembangkit tenaga listrik
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja/proses pembangkitan listrik dari
setiap pembangkit
4. Untuk mengetahui konstruksi dari setiap pembangkit listrik

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembangkit Tenaga Listrik
pembangkit tenaga listrik ialah suatu alat/peralatan yang berfungsi untuk
membangkitkan tenaga listrik dengan cara mengubah energi potensial menjadi tenaga
mekanik, selanjutnya menjadi tenaga listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin
besar, sehingga perlu adanya pembangkit tenaga listrik untuk memproduksi energi
listrik. Dalam mebangkitkan energi listrik membutuhkan energi lainnya yang
berfungsi sebagai energi mekanik untuk diubah menjadi energi listrik. Sumber energi
yang digunakan untuk pembangkitan energi listrik juga bermacam-macam mulai dari
air, gas, uap, dan lain sebagainya. Sehingga terdapat berbeda penyebutan untuk
pembangkit dari setiap jenis energi yang digunakan.
Sebagian besar jenis pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik arus bolak-
balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar pembangkitan listrik menggunakan generator
sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang memperoleh energi dari bahan
bakar atau sumber daya alam. 
Salah satu Cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk  mengirimkan
energi adalah melalui bentuk energi listrik. Pada pusat pembangkit, sumber daya
energi primer seperti bahan bakar fosil (minyak, gas alam, dan  batubara) , hidro,
panas bumi dan nuklir diubah menjadi menjadi energi listrik. Sumber daya energi
digunakan untuk menggerakkan turbin menjadi energi mekanis, kemudian turbin
menggerakkan generator, generator menghasilkan listrik. Pada prinsipnya apabila
suatu penghantar diputar memotong garis-garis gaya medan magnet yang diam maka
pada penghantar tersebut akan timbul Elektro motor force (EMF) atau gaya gerak
Listrik (GGL). Energi mekanis dapat dibangkitkan dari bermacam-macam sumber
daya energi.
2.2 jenis- jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Ada banyak jenis dari pembangkit listrik ,namun pada pada makalah ini
penulis hanya membahas beberapa diantaranya saja ,yaitu:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2
4. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
5. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang


menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat
berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan bahan
bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air. Seperti yang
ditunjukan pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1 Skema PLTU


Tingginya jumlah persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia
serta harga yang rendah menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih menjadi
salah satu yang tertinggi produksinya. Dalam PLTU, batu bara digunakan sebagai
bahan bakar boiler untuk menghasilkan energy panas yang kemudian berfungsi untuk
mengubah fasa fluida kerja dari cair menjadi uap. Energi kinetik yang terkandung
dalam uap kemudian dimanfaatkan untuk memutar turbin yang tersambung dengan
generator. Salah satu permasalahan utama dari pemanfaatan batu bara dalam
pembangkitan listrik adalah tingginya emisi CO2 yang merupakan produk sampingan
dari proses pembakaran batu bara. Di Indonesia, PLTU masih menjadi jenis
pembangkit yang dominan. Ini karena Indonesia merupakan salah satu produsen
batubara terbesar di dunia.

3
2.2.1.1 Prinsip Kerja PLTU
PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik.Proses konversi energi pada PLTU berlangsung
melalui 3 tahapan, yaitu :
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Gambar 2.2 Konversi Pada PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :

 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan


pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.

 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan


energi listrik  sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator

 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan


dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air

4
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.

 Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

2.2.1.2 Konstruksi PLTU

Gambar 2.3 Konstruksi PLTU

 Boiler/ketel uap berfungsi sebagai tempat pemanasan air menjadi uap


air yang bertekanan untuk selanjutnya memutar turbin uap.
 Turbin ialah mesin yang dijalankan oleh aliran air. Turbin uap ialah
turbin yang menggunakan uap sebagai fluida kerja, di mana uap yang
digunakan dihasilkan dari boiler.
 Generator uap ialah suatu kombinasi antara sistem-sistem dan
peralatan yang dipakai untuk perubahan energi kimia dari bahan bakar
fosil menjadi energi termal. Biasanya, air dipakai pada proses-proses
bertemperatur tinggi untuk diubah menjadi energi mekanis di dalam
sebuah turbin.
 Kondensor adalah tempat yang berfungsi untuk mengembunkan uap
dengan jalan mendinginkannya. Air pengembunan yang terjadi dalam
kondensor disebut air kondensat yang kemudian disalurkan kembali ke
dalam ketel uap dengan menggunakan sebuah pompa.
 Pompa berfungsi untuk mengalirkan air dari kondensor menuju ke
boiler.
 Ceborong, berfungsi sebagai tempat pelepasan uap terbuang ke udara

2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas” untuk
memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan udara dengan
menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas kemudian dialirkan ke turbin.
Pembangkit listrik tenaga gas alam cenderung memiliki emisi yang lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan PLTU batu bara. Proses pembangkitan listrik
menggunakan gas alam cukup berbeda dengan mekanisme pada PLTU. Proses
pembakaran gas alam tidak digunakan untuk melakukan proses pemanasan seperti
pada PLTU melainkan digunakan langsung untuk memutar turbin. Sebelum melalui
proses pembakaran, udara terlebih dahulu dikompresi menggunakan kompresor.
Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut dialirkan ke ruang bakar untuk
kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses tersebut, tekanan yang terkandung
dalam udara serta energy kimia yang terkandung dalam gas dikonversi menjadi
energy kinetic yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memutar turbin.

Gas yang keluar dari turbin gas masih memiliki temperature yang cukup
tinggi. Dengan demikian, gas panas tersebut masih dapat dimanfaatkan. Salah satu
pemanfaatan gas panas tersebut adalah untuk memanaskan fluida kerja yang
digunakan pada PLTU, melalui suatu alat bernama HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). Kombinasi antara turbin gas dan turbin uap dalam pembangkitan listrik
dikenal dengan nama PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap). PLTGU
memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan PLTU maupun PLTG
mengingat lebih sedikitnya energi yang tidak termanfaatkan.

2.2.2.1 Komponen Utama pada PLTG


 Kompressor, aksial flow compressor berfungsi sebagai penghisap udara yang
akan di kompresikan hingga tekanan dan temperatur tertentu.
 Ruang Bakar (Combustion), Ruang bakar berfungsi sebagai tempat
pembakaran antara bahan bakar dan udara.
 Turbin Gas, turbin berputar menggunakan gas yang dihasilkan dari proses
pembakaran. Fungsi utama turbin ialah untuk mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik.
  Generator, energi mekanik pada poros turbin dikonversikan oleh generator
menjadi energi listrik.

2.2.2.2 Prinsip Kerja PLTG


Produksi energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas merupakan
tahapan dari proses pembangkit tenaga yang dihasilkan dari beberapa alat bantu
utama PLTG, dimana dalam proses perubahan energi tersebut diawali dari Compresor

6
yang berfungsi untuk memberikan sejumlah udara yang dibutuhkan dalam proses
pembakaran bahan bakar, dalam hal ini energi kimia diubah menjadi energi panas
yang berbentuk gas panas pembakaran yang terjadi dalam Combuster , selanjutnya
energi gas panas pembakaran yang mempunyai besaran temperatur dan kuantitas
panas tersebut disalurkan kedalam Gas Turbine untuk mendorong sudu-sudu turbin
hingga menjadi energi kinetik untuk memutar poros turbin, dalam hal ini energi panas
diubah menjadi menjadi energi mekanik melalui poros gas turbine yang merupakan
satu kesatuan dengan rotor generator, yang berfungsi untuk membangkitkan energi
listrik , selanjutnya gas bekas dari proses ekspansi gas turbine tersebut dibuang ke
atmosfer, hal ini dikenal dengan siklus operasi open cycle.

2.2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Air

Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Salah satu penggunaan energi air yang sangat esensial adalah
ketermanfaatannya untuk menghasilkan energi listrik. Jumlahnya yang berlimpah
menjadikan air sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Di Indonesia sendiri,
potensi energi yang dapat dimanfaatkan dari air adalah sebesar 45,379 MW dari total
75,091 MW energi yang terkandung. Pemanfaatan energi air untuk menghasilkan
energi listrik dilakukan dengan menggunakan teknologi bernama Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA).
PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan
kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama
dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang
hubung.
PLTA memanfaatkan aliran air untuk dapat memutar turbin. Mekanisme kerja
PLTA cukup sederhana, yaitu memanfaatkan energi potensial dan kinetik air untuk
menghasilkan putaran pada turbin. Air dikumpulkan pada suatu area (reservoir) yang
berada pada ketinggian tertentu. Turbin yang menjadi komponen utama untuk
menghasilkan energi listrik terletak di dalam bangunan powerhouse yang berada pada
ketinggian yang lebih rendah dari reservoir. Saluran air (penstock) menghubungkan
reservoir dengan powerhouse. Adanya perbedaan ketinggian antara reservoir dan
powerhouse memungkinkan air mengalir di dalam saluran air dari reservoir menuju
powerhouse. Di dalam powerhouse, aliran air dari reservoir tadi memungkinkan
turbin air yang telah terhubung ke generator untuk berputar, listrik pun dapat
dihasilkan.
Setidaknya terdapat tiga proses konversi energi pada PLTA. Proses konversi
energi dimulai dari energi potensial (berhubungan dengan ketinggian) dari air pada
reservoir yang berubah menjadi energi kinetik translasi (berhubungan dengan

7
perpindahan) saat air bergerak menuju powerhouse dalam saluran air. Kemudian
energi kinetik translasi dikonversi menjadi energi kinetik rotasi (berhubungan dengan
putaran) saat turbin berputar akibat dari pergerakan aliran air. Skema PLTA
ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 2.4 Skema PLTA

Keterangan gambar:

1. Sungai/Kolam Tandon, berfungsi untuk tempat penampungan air


2. Intake, berfungsi untuk pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat
katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit
dengan induksi elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

2.2.3.1 Prinsip kerja PLTA

8
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial dari bendungan (dam) atau air terjun menjadi energi mekanik dengan
bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan
generator. Kapasitas daya yang dihasilkan PLTA diseluruh dunia ada sekitar
675.000 MW atau setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24
% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Komponen
-kompnen dasar PLTA berupa bendungan (dam), turbin, generator dan
transmisi.PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk
menghasilkan energi listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke
dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversikan daya mekanik
tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik. Jenis PLTA bermacam-macam,
mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai untuk
beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates
yang menyediakan listrik untuk berjuta - juta orang-orang.

2.2.3.2 Komponen PLTA dan cara kerjanya

Gambar 2.5 Instalasi PLTA

1. Bendungan
Bendungan Berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

9
Gambar 2.6 Bendungan

2. Turbin
Gaya jatuh air yang mendorong sudu turbin menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling - baling digantikan air untuk
memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energi mekanik.

3. Generator
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi - gigi putar sehingga
ketika baling - baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit
listrik lainnya.

10
Gambar 2.5 Turbin dan Generator

4. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah - rumah dan pusat industri.

Gambar 2.7 Saluran Transmisi

2.2.4 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

11
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel / PLTD merupakan pembangkit listrik yang
mengandalkan energi dari mesin diesel yang berasal dari ledakan pada ruang bakar
sebagai penggerak piston yang seporos dengan engkol yang kemudian dirubah
menjadi energi putar. PLTD merupakan pembangkit dengan start up yang cepat, tidak
membutuhkan area yang luas, compact & proses sinkron yang cepat.

Pembangkit tipe ini biasanya menjadi alternatif pembangkit di wilayah


kepulauan di Indonesia dengan jumlah penduduk yang sedikit, sulit dijangkau serta
belum menggunakan sistem interkoneksi. Atau bisa juga menjadi alternatif operasi
guna memulihkan kondisi sistem pada saat terjadinya blackout & suport jaringan
kelistrikan pada area area emergensi.

Pada perkembangannya mesin diesel terdiri dari 2 jenis, yaitu mesin diesel 2
langkah dan 4 langkah, dengan dimensi, ukuran & jumlah putaran yang sama, mesin
diesel 2 langkah menghasilkan daya 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan mesin
diesel 4 langkah, namun mesin diesel 2 langkah tidak berkembang dikarenakan
proses pembakarannya tidak sesempurna mesin diesel 4 langkah, sehingga gas
buangnya lebih banyak mengandung karbon / CO2.

2.2.4.1 Komponen-komponen PLTD

 Mesin / motor, merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat


daya. Mesin tersebut dirangkai dikopel langsung dengan generator.
 Sistem Bahan Bakar (Fuel System), termasuk tangki bahan bakar,
pompa pemindah bahan bakar, saringan alat pemanas dan sambungan pipa
kerja.
 Sistem Udara Masuk, termasuk saringan udara, saluran pompa
kompresor (bagian integral dari mesin).
 Sistem Pembuangan Gas, termasuk peredam dan penyambungan saluran.
Temperatur pembuangan gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan
pemanas minyak atau persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi
kegaduhan suara.
 Sistem Pendinginan (Cooler System), kegunaan system pendinginan
adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan
temperature sislinder dalam tempat yang aman.

12
 Sistem Pelumasan (lube oil system), fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi
pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin.
 Sistem Penggerak Mula, sistem ini memungkinkan mesin pada awalnya
berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.

2.2.4.2 Prinsip kerja PLTD


Pertama-tama bahan bakar di dalam tangki penyimpanan disaring terlebih
dahulu sebelum dipompakan ke dalam tangki penyimpanan sementara yang kemudian
akan disimpan. Jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar tersebut
dipompakan ke nozzle (pengabut). Pada proses ini temperatur bahan bakar akan
dinaikkan sehingga menjadi kabut. Sedangkan jika menggunakan bahan bakar gas
(BBG), bahan bakar dari tangki penyimpanan sementara akan diatur tekanannya
melalui convertion kit (pengatur tekanan gas).

Dengan kompresor, udara bersih akan dimasukkan ke dalam tangki udara


kemudian dialirkan ke dalam turbocharger. Sebelum dialirkan, udara di dalam turbo
charger tersebut akan dinaikkan tekanan dan temperaturnya mencapai 500 psi dan
suhunya 600° C . kemudian udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi tersebut
akan dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Kemudian bahan bakar
dari nozzle (jika menggunakan BBM) atau dari convertion kit (jika menggunakan
(BBG) diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Karena menggunakan udara yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi,


mesin diesel akan menyala secara otomatis. Hal ini terjadi karena udara dengan
tekanan dan temperatur tinggi tadi akan membuat temperatur di dalam silinder ikut
naik. Dan pada saat itu bahan bakar akan disemprotkan pada silinder sehingga dapat
menimbulkan ledakan bahan bakar dan membuat mesin diesel menyala. Ledakan
bahan bakar tersebut dapat menggerakkan poros rotor generator yang akan mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Agar energi listrik yang telah dihasilkan
sampai ke beban, tegangan yang dihasilkan generator tadi akan dinaikkan
tegangannya menggunakan trafo step up. Itulah prinsip kerja pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD).

2.2.5 PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) merupakan sebuah sistem


pembangkit listrik yang cara kerjanya yakni dengan memanaskan air menjadi uap

13
panas bertekanan tinggi agar dapat memutar turbin generator listrik. Turbin generator
listrik pada pembangkit listrik tenaga nuklir bekerja dengan mekanisme konversi
energi, yakni mengubah energi rotasi menjadi energi listrik.

Pada pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN, peran utama dari reaksi fisi
nuklir sebenarnya adalah sebagai pemanas air. Panas yang dihasilkan dari pembangkit
listrik tenaga nuklir berasal dari energi yang dikeluarkan dari reaksi atom.

Reaksi atom berada di dalam reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Air
yang dipanaskan tidak bersentuhan langsung dengan inti reaktor. Selain itu air juga
berada pada kondisi vakum, dimana tidak dibuang ke udara bebas atau lingkungan
sekitar.

2.2.5.1 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

 Containment building atau kubah penahan PLTN. Merupakan tempat


pendingin reaktor serta berbagai peralatan pendukung. Tujuan utama dari
bangunan ini adalah sebagai perisai selama operasional reaktor serta
mencegah polusi yang keluar saat terjadi kebocoran di dalam reaktor.
 Uranium fuel,  bahan baku uranium pada pembangkit listrik tenaga nuklir
atau PLTN memiliki fungsi untuk menjaga reaksi berantai agar energi nuklir
yang dihasilkan tetap terjaga. Uranium fuel selama di dalam reaktor disimpan
pada uranium fuel storage dalam bentuk tabung.
 Reactor vessel, merupakan wadah untuk reaktor nuklir. Pada beberapa
pembangkit listrik tenaga nuklir, reactor vessel terlihat seperti sumur silindris
yang memancarkan warna biru. Melalui wadah ini reaksi fisi berantai terjadi.
 Batang kendali, pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
terdapat batang kendali yang cara kerjanya mengontrol elemen pada reaktor
sebagai absorben neutron.
 Steam generator, proses konversi air menjadi uap bertekanan tinggi
dilakukan melalui steam generator. Proses konversi ini dilakukan melalui
proses pertukaran energi panas yang didapatkan dari pembangkit ke air. Steam
generator pada PLTN juga memiliki desain sedemikian rupa agar dapat
meminimalisir pencemaran radiasi pada uap air.
 Turbin, pada pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN, terjadi proses
konversi uap panas bertekanan tinggi menjadi energi rotasi (putaran). Uap
panas yang memiliki tekanan tinggi dapat memutar pedal atau gerigi pada
turbin PLTN akibat adanya tekanan molekul.

14
 Generator listrik,  alternator atau generator listrik pada PLTN mengkonversi
energi rotasi (putaran) dari turbin menjadi energi listrik

2.2.5.2 Prinsip kerja PLTN

Pembangkit listrik tenaga nuklir mengekstraksi energi dari inti atom melalui
pembagian (fisi nuklir). Pada atom terdapat ikatan internal yag menyatukan
subpartikel, yaitu elektron, neutron, dan proton. Saat dibagi, ikatan tersebut terpecah
dan akan melepaskan energi dalam atom yang mengikat partikel yang terpisah.

Gambar 2.8 Komponen dalam reaktor nuklir

Kemudian sebuah neutron ditembakkan ke atom dari unsur kimia besar.


Partikel kecil pada kecepatan tertentu akan menghancurkan atom (menghancurkan
nukleusnya yang terbentuk dari neutron dan proton yang dihubungkan dengan ikatan
yang energik). Proses ini terjadi dalam reaksi nuklir eksotermik yang melepaskan
banyak energi dalam bentuk panas.

Energi panas yang dikeluarkan kemudian digunakan untuk memanaskan air


hingga menguap. Uap tersebut digunakan untuk memutar turbin yang selanjutnya
akan menghasilkan listrik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dimaksud pembangkit tenaga listrik ialah suatu alat/peralatan yang
berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara mengubah energi
potensial menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga listrik. Kebutuhan
akan energi listrik semakin besar, sehingga perlu adanya pembangkit tenaga listrik
untuk memproduksi energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin.
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas” untuk
memutar turbin. PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa
komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral,
dan serandang hubung. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel / PLTD merupakan
pembangkit listrik yang mengandalkan energi dari mesin diesel yang berasal dari
ledakan pada ruang bakar sebagai penggerak piston yang seporos dengan engkol yang
kemudian dirubah menjadi energi putar. Pembangkit listrik tenaga nuklir
mengekstraksi energi dari inti atom melalui pembagian (fisi nuklir). Pada atom
terdapat ikatan internal yag menyatukan subpartikel, yaitu elektron, neutron, dan
proton. Saat dibagi, ikatan tersebut terpecah dan akan melepaskan energi dalam atom
yang mengikat partikel yang terpisah.

3.2 Saran
Walaupun banyak kelebihan dari pembangkit tenaga listrik konvensional
penulis menharapkan agar pembangkit tenaga listrik energi terbarukan menjadi solusi
bagi Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan
kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber
listrik agar semua masyarakat bisa menikmati adanya listrik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alief Rakhman. (2021, February 20). Cara Kerja pembangkit Listrik Tenaga diesel -
PLTD. Alief Rakhman. Retrieved May 24, 2022, from
https://rakhman.net/power-plants-id/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
diesel-pltd/

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir - Pengertian, Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan,


Kekurangan & Perkembangan. RimbaKita.com. (2022, April 2). Retrieved
May 24, 2022, from https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/

Pembangkit Tenaga Listrik – pt. Sinar Nusantara Sakti. (n.d.). Retrieved May 23,
2022, from http://sinarnusantarasakti.com/pembangkit-tenaga-listrik/

Wikimedia Foundation. (2022, May 5). Pembangkit Listrik. Wikipedia. Retrieved


May 23, 2022, from https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik

17

Anda mungkin juga menyukai