Disusun oleh:
EDWIN SYAFRIZA (190150023)
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Jenis-Jenis Pembangkit Tenaga Listrik” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Energi Baru dan Terbarukan. Penulis berharap makalah
tentang pembangkit ini dapat menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah bertema energi ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah
ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Edwin Syafriza
NIM.19015002
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
2.1 Pembangkit Tenaga Listrik.............................................................................................2
2.2 jenis- jenis Pembangkit Tenaga Listrik............................................................................2
2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap..............................................................................3
2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)....................................................................5
2.2.2.2 Prinsip Kerja PLTG..........................................................................................6
2.2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Air.................................................................................7
2.2.4 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)..............................................................12
2.2.5 PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)...............................................................13
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suatu sistem tenaga listrik yang dimaksud pembangkit tenaga listrik ialah suatu
alat/peralatan yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara
mengubah energi potensial menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga
listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin besar, sehingga perlu adanya
pembangkit tenaga listrik untuk memproduksi energi listrik. Dalam mebangkitkan
energi listrik membutuhkan energi lainnya yang berfungsi sebagai energi mekanik
untuk diubah menjadi energi listrik. Sumber energi yang digunakan untuk
pembangkitan energi listrik juga bermacam-macam mulai dari air, gas, uap, dan lain
sebagainya. Sehingga terdapat berbeda penyebutan untuk pembangkit dari setiap jenis
energi yang digunakan.
sebagian besar pembangkitan listrik menggunakan generator sinkron yang
didukung oleh penggerak mula yang memperoleh energi dari bahan
bakar atau sumber daya alam. Komponen utama di dalam pembangkit listrik meliputi
instalasi energi primer, instalasi penggerak mula, instalasi pendingin dan instalasi
listrik. Jenis pembangkit listrik umumnya dinamakan sesuai dengan tenaga penggerak
mula yang digunakan, antara lain uap (PLTU),gas(PLTG),air(PLTA),diesel(PLTD)
dan nuklir (PLTN).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa pertanyaan
yaitu sebagai berikut:
1. Apakah itu defenisi pembangkit tanaga listrik?
2. Apa sajakah jenis-jenis pembangkit tanaga listrik?
3. Bagaimanakah cara kerja/proses pembangkitan listrik dari setiap jenis-jenis
pembangkit listrik?
4. Bagaimanakah konstruksi dari setiap jenis-jenis pembangkit listrik?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, adapun tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi pembangkit tenaga listrik
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari pembangkit tenaga listrik
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja/proses pembangkitan listrik dari
setiap pembangkit
4. Untuk mengetahui konstruksi dari setiap pembangkit listrik
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembangkit Tenaga Listrik
pembangkit tenaga listrik ialah suatu alat/peralatan yang berfungsi untuk
membangkitkan tenaga listrik dengan cara mengubah energi potensial menjadi tenaga
mekanik, selanjutnya menjadi tenaga listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin
besar, sehingga perlu adanya pembangkit tenaga listrik untuk memproduksi energi
listrik. Dalam mebangkitkan energi listrik membutuhkan energi lainnya yang
berfungsi sebagai energi mekanik untuk diubah menjadi energi listrik. Sumber energi
yang digunakan untuk pembangkitan energi listrik juga bermacam-macam mulai dari
air, gas, uap, dan lain sebagainya. Sehingga terdapat berbeda penyebutan untuk
pembangkit dari setiap jenis energi yang digunakan.
Sebagian besar jenis pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik arus bolak-
balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar pembangkitan listrik menggunakan generator
sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang memperoleh energi dari bahan
bakar atau sumber daya alam.
Salah satu Cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan
energi adalah melalui bentuk energi listrik. Pada pusat pembangkit, sumber daya
energi primer seperti bahan bakar fosil (minyak, gas alam, dan batubara) , hidro,
panas bumi dan nuklir diubah menjadi menjadi energi listrik. Sumber daya energi
digunakan untuk menggerakkan turbin menjadi energi mekanis, kemudian turbin
menggerakkan generator, generator menghasilkan listrik. Pada prinsipnya apabila
suatu penghantar diputar memotong garis-garis gaya medan magnet yang diam maka
pada penghantar tersebut akan timbul Elektro motor force (EMF) atau gaya gerak
Listrik (GGL). Energi mekanis dapat dibangkitkan dari bermacam-macam sumber
daya energi.
2.2 jenis- jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Ada banyak jenis dari pembangkit listrik ,namun pada pada makalah ini
penulis hanya membahas beberapa diantaranya saja ,yaitu:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2
4. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
5. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
3
2.2.1.1 Prinsip Kerja PLTU
PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik.Proses konversi energi pada PLTU berlangsung
melalui 3 tahapan, yaitu :
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
4
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
5
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas” untuk
memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan udara dengan
menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas kemudian dialirkan ke turbin.
Pembangkit listrik tenaga gas alam cenderung memiliki emisi yang lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan PLTU batu bara. Proses pembangkitan listrik
menggunakan gas alam cukup berbeda dengan mekanisme pada PLTU. Proses
pembakaran gas alam tidak digunakan untuk melakukan proses pemanasan seperti
pada PLTU melainkan digunakan langsung untuk memutar turbin. Sebelum melalui
proses pembakaran, udara terlebih dahulu dikompresi menggunakan kompresor.
Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut dialirkan ke ruang bakar untuk
kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses tersebut, tekanan yang terkandung
dalam udara serta energy kimia yang terkandung dalam gas dikonversi menjadi
energy kinetic yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Gas yang keluar dari turbin gas masih memiliki temperature yang cukup
tinggi. Dengan demikian, gas panas tersebut masih dapat dimanfaatkan. Salah satu
pemanfaatan gas panas tersebut adalah untuk memanaskan fluida kerja yang
digunakan pada PLTU, melalui suatu alat bernama HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). Kombinasi antara turbin gas dan turbin uap dalam pembangkitan listrik
dikenal dengan nama PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap). PLTGU
memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan PLTU maupun PLTG
mengingat lebih sedikitnya energi yang tidak termanfaatkan.
6
yang berfungsi untuk memberikan sejumlah udara yang dibutuhkan dalam proses
pembakaran bahan bakar, dalam hal ini energi kimia diubah menjadi energi panas
yang berbentuk gas panas pembakaran yang terjadi dalam Combuster , selanjutnya
energi gas panas pembakaran yang mempunyai besaran temperatur dan kuantitas
panas tersebut disalurkan kedalam Gas Turbine untuk mendorong sudu-sudu turbin
hingga menjadi energi kinetik untuk memutar poros turbin, dalam hal ini energi panas
diubah menjadi menjadi energi mekanik melalui poros gas turbine yang merupakan
satu kesatuan dengan rotor generator, yang berfungsi untuk membangkitkan energi
listrik , selanjutnya gas bekas dari proses ekspansi gas turbine tersebut dibuang ke
atmosfer, hal ini dikenal dengan siklus operasi open cycle.
Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Salah satu penggunaan energi air yang sangat esensial adalah
ketermanfaatannya untuk menghasilkan energi listrik. Jumlahnya yang berlimpah
menjadikan air sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Di Indonesia sendiri,
potensi energi yang dapat dimanfaatkan dari air adalah sebesar 45,379 MW dari total
75,091 MW energi yang terkandung. Pemanfaatan energi air untuk menghasilkan
energi listrik dilakukan dengan menggunakan teknologi bernama Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA).
PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan
kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama
dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang
hubung.
PLTA memanfaatkan aliran air untuk dapat memutar turbin. Mekanisme kerja
PLTA cukup sederhana, yaitu memanfaatkan energi potensial dan kinetik air untuk
menghasilkan putaran pada turbin. Air dikumpulkan pada suatu area (reservoir) yang
berada pada ketinggian tertentu. Turbin yang menjadi komponen utama untuk
menghasilkan energi listrik terletak di dalam bangunan powerhouse yang berada pada
ketinggian yang lebih rendah dari reservoir. Saluran air (penstock) menghubungkan
reservoir dengan powerhouse. Adanya perbedaan ketinggian antara reservoir dan
powerhouse memungkinkan air mengalir di dalam saluran air dari reservoir menuju
powerhouse. Di dalam powerhouse, aliran air dari reservoir tadi memungkinkan
turbin air yang telah terhubung ke generator untuk berputar, listrik pun dapat
dihasilkan.
Setidaknya terdapat tiga proses konversi energi pada PLTA. Proses konversi
energi dimulai dari energi potensial (berhubungan dengan ketinggian) dari air pada
reservoir yang berubah menjadi energi kinetik translasi (berhubungan dengan
7
perpindahan) saat air bergerak menuju powerhouse dalam saluran air. Kemudian
energi kinetik translasi dikonversi menjadi energi kinetik rotasi (berhubungan dengan
putaran) saat turbin berputar akibat dari pergerakan aliran air. Skema PLTA
ditunjukan pada gambar berikut.
Keterangan gambar:
8
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial dari bendungan (dam) atau air terjun menjadi energi mekanik dengan
bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan
generator. Kapasitas daya yang dihasilkan PLTA diseluruh dunia ada sekitar
675.000 MW atau setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24
% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Komponen
-kompnen dasar PLTA berupa bendungan (dam), turbin, generator dan
transmisi.PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk
menghasilkan energi listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke
dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversikan daya mekanik
tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik. Jenis PLTA bermacam-macam,
mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai untuk
beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates
yang menyediakan listrik untuk berjuta - juta orang-orang.
1. Bendungan
Bendungan Berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
9
Gambar 2.6 Bendungan
2. Turbin
Gaya jatuh air yang mendorong sudu turbin menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling - baling digantikan air untuk
memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3. Generator
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi - gigi putar sehingga
ketika baling - baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit
listrik lainnya.
10
Gambar 2.5 Turbin dan Generator
4. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah - rumah dan pusat industri.
11
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel / PLTD merupakan pembangkit listrik yang
mengandalkan energi dari mesin diesel yang berasal dari ledakan pada ruang bakar
sebagai penggerak piston yang seporos dengan engkol yang kemudian dirubah
menjadi energi putar. PLTD merupakan pembangkit dengan start up yang cepat, tidak
membutuhkan area yang luas, compact & proses sinkron yang cepat.
Pada perkembangannya mesin diesel terdiri dari 2 jenis, yaitu mesin diesel 2
langkah dan 4 langkah, dengan dimensi, ukuran & jumlah putaran yang sama, mesin
diesel 2 langkah menghasilkan daya 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan mesin
diesel 4 langkah, namun mesin diesel 2 langkah tidak berkembang dikarenakan
proses pembakarannya tidak sesempurna mesin diesel 4 langkah, sehingga gas
buangnya lebih banyak mengandung karbon / CO2.
12
Sistem Pelumasan (lube oil system), fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi
pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin.
Sistem Penggerak Mula, sistem ini memungkinkan mesin pada awalnya
berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.
13
panas bertekanan tinggi agar dapat memutar turbin generator listrik. Turbin generator
listrik pada pembangkit listrik tenaga nuklir bekerja dengan mekanisme konversi
energi, yakni mengubah energi rotasi menjadi energi listrik.
Pada pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN, peran utama dari reaksi fisi
nuklir sebenarnya adalah sebagai pemanas air. Panas yang dihasilkan dari pembangkit
listrik tenaga nuklir berasal dari energi yang dikeluarkan dari reaksi atom.
Reaksi atom berada di dalam reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Air
yang dipanaskan tidak bersentuhan langsung dengan inti reaktor. Selain itu air juga
berada pada kondisi vakum, dimana tidak dibuang ke udara bebas atau lingkungan
sekitar.
14
Generator listrik, alternator atau generator listrik pada PLTN mengkonversi
energi rotasi (putaran) dari turbin menjadi energi listrik
Pembangkit listrik tenaga nuklir mengekstraksi energi dari inti atom melalui
pembagian (fisi nuklir). Pada atom terdapat ikatan internal yag menyatukan
subpartikel, yaitu elektron, neutron, dan proton. Saat dibagi, ikatan tersebut terpecah
dan akan melepaskan energi dalam atom yang mengikat partikel yang terpisah.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dimaksud pembangkit tenaga listrik ialah suatu alat/peralatan yang
berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara mengubah energi
potensial menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga listrik. Kebutuhan
akan energi listrik semakin besar, sehingga perlu adanya pembangkit tenaga listrik
untuk memproduksi energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin.
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas” untuk
memutar turbin. PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa
komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral,
dan serandang hubung. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel / PLTD merupakan
pembangkit listrik yang mengandalkan energi dari mesin diesel yang berasal dari
ledakan pada ruang bakar sebagai penggerak piston yang seporos dengan engkol yang
kemudian dirubah menjadi energi putar. Pembangkit listrik tenaga nuklir
mengekstraksi energi dari inti atom melalui pembagian (fisi nuklir). Pada atom
terdapat ikatan internal yag menyatukan subpartikel, yaitu elektron, neutron, dan
proton. Saat dibagi, ikatan tersebut terpecah dan akan melepaskan energi dalam atom
yang mengikat partikel yang terpisah.
3.2 Saran
Walaupun banyak kelebihan dari pembangkit tenaga listrik konvensional
penulis menharapkan agar pembangkit tenaga listrik energi terbarukan menjadi solusi
bagi Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan
kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber
listrik agar semua masyarakat bisa menikmati adanya listrik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alief Rakhman. (2021, February 20). Cara Kerja pembangkit Listrik Tenaga diesel -
PLTD. Alief Rakhman. Retrieved May 24, 2022, from
https://rakhman.net/power-plants-id/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
diesel-pltd/
Pembangkit Tenaga Listrik – pt. Sinar Nusantara Sakti. (n.d.). Retrieved May 23,
2022, from http://sinarnusantarasakti.com/pembangkit-tenaga-listrik/
17