Disusun Oleh
Nim : 190150056
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO
2020/2021
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB ll ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
A. BAHAN BAKAR ......................................................................................................... 6
1. Bahan bakar padat................................................................................................. 6
2. Bahan bakar cair ................................................................................................... 7
3. Bahan bakar gas .................................................................................................... 7
B. ENERGI AIR............................................................................................................... 7
C. ENERGI ANGIN ......................................................................................................... 8
D. ENERGI MATAHARI .................................................................................................. 9
E. ENERGI PASANG SURUT ......................................................................................... 10
F. ENERGI GEOTHERMAL............................................................................................ 11
G. ENERGI ALTERNATIF LAINNYA................................................................................ 12
1. Pembangkit Listrik Tenaga Petir ......................................................................... 12
2. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah .................................................................... 13
BAB lll ................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 15
B. SARAN.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16
2
KATA PENGANTAR
Pyuji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul Sumber Energi untuk Pembangkit Listrik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut, kami mengharapkan segala saran dan kritik serta masukkan
yang bersifat membangun bagi penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga Allah SWT meridhoi segala
usaha kita.
M Yoga supiatama
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber daya
energi yang sangat berlimpah. Karena itu, jenis pembangkit listrik pun variatif,
termasuk pembangkit listrik dari energi terbarukan (seperti angin, panas bumi, energi
surya, dan biomassa). Mayoritas sumber daya energi terbarukan merupakan
pendatang baru dalam bidang pembangkitan tenaga listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembangkit tenaga listrik?
2 Apa saja sumber dari pembangkit tenaga listrik?
3. Apa saja sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik?
4
C. Tujuan
5
BAB ll
PEMBAHASAN
A. BAHAN BAKAR
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi kimia eksotermik. Hidrokarbon (termasuk di
dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling
sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam
radioaktif. Kadang-kadang materi yang digunakan untuk memproduksi energi melalui
reaksi nuklir (yaitu peluruhan radioaktif, fisi nuklir atau fusi nuklir) juga termasuk
bahan bakar.Berikut jenis bahan bakar berdasarkan bentuk dan wujudnya :
Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan
menjadi sumber energi panas. Misalnya kayu dan batubara. Energi panas yang
dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan
peralatan dan menyediakan energi.
Indonesia adalah salah satu penghasil batu bara terbesar ke 4 di dunia. Maka
tidak heran jika batu bara di sini dimanfaatkan semaksimal mungkin. Salah satu dari
manfaat batu bara adalah sebagai pembangkit listrik. Indonesia telah memanfaatkan
batu bara sebagai pembangkit listrik untuk menggerakkan turbin. Batu bara akan
diubah menjadi uap panas yang bisa menggerakkan turbin pembangkit listrik. Ini
sangat efektif sekali mengingat jika menggunakan minyak bumi untuk menggerakkan
turbin maka biaya yang akan dikeluarkan akan sangat banyak. Negara tentu akan rugi
besar jika tidak menggunakan batu bara
6
yang terbuang untuk menguapkan air, sedangkan nilai kalori yang diperoleh relatif
rendah. Selain itu, kandungan sulfur yang tinggi akan menjadi gas pencemar.
Karenanya diperlukan biaya tambahan untuk mengurangi emisi gas sulfur. Nah,
batubara jenis ini, lebih cocok untuk pembangkit listrik berteknologi super critical
dan ultra super critical.
Jika Pemerintah Indonesia ingin serius memberikan ketersediaan listrik yang cukup
pada masyarakatnya, pemerintah Indonesia sudah harus membuat langkah jitu dan
sistematis. Pembangunan pembangkit listrik dengan bahan baku batubara sudah harus
dilindungi, dan proses pengembanganya jangan lagi tertunda. Batu bara memang
menjadi salah satu sumber daya alam yang mempunyai berbagai manfaat untuk
kehidupan manusia. Indonesia sendiri menjadi negara penghasil batu bara terbesar di
dunia dan cadangan batu bara di Indonesia sendiri lebih dari 32 miliar ton. Banyak
sekali manfaat batu bara untuk kehidupan sehari-hari, selain itu batu bara ternyata
juga lebih hemat dibandingkan dengan bahan bakar lainnya sehingga banyak sekali
yang memanfaatkannya.
Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas.
Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar cair.
Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah
tangga adalah fraksi minyak bumi. Minyak bumi adalah campuran berbagai
hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan
aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan
hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam
fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar,
minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah mengandung keempat
kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya berbeda
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan
Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG
adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan
untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa
digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.
B. ENERGI AIR
7
Energi air adalah satu dari lima sumber terbesar energi terbarukan. Energi ini
dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik dan pembangkit listrik Tenaga air
tanpa meninggalkan emisi gas rumah kaca seperti yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik yang menggunakan energi fosil. Berbeda dengan sumber energi terbarukan
lainnya air akan terus menghasilkan tenaga non-stop dan ketersediaannya terus
dihasilkan oleh adanya siklus hidrologi. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
dihasilkan dari energi potensial air yang diubah menjadi energi mekanik oleh turbin
dan energi tersebut yang selanjutnya diubah untuk menjadi energi listrik oleh
generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air.
Berdasarkan dari daya listrik yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air
dibedakan menjadi: (1) pico hydro yang menghasilkan 5 kW, (2) micro hydro yang
menghasilkan 5-100 kW, (3) mini hydro yang menghasilkan daya di atas 100 kW,
namun tetap di bawah 1MW dan (4) Bendungan/ dam/ large hydro dengan daya yang
dihasilkan sebesar lebih dari 100 MW. Indonesia telah memanfaatkan air sebagai
pembangkit listrik, salah satunya adalah PLTA Cirata, Purwakarta.
Pembangkit listrik yang telah dibangun sejak 1983 ini bukanlah pembangkit
utama dalam jaringan listrik Jawa Bali, melainkan dijadikan pembangkit listrik
cadangan. Apabila keseluruhan turbin yang berjumlah 8 di PLTA tersebut berfungsi,
PLTA Cirata hanya mampu menyuplai sekitar 4 persen atau sekitar 1.008 MW dari
beban listrik Pulau Jawa yang mancapai 23.000 MW. Selain Cirata, terdapat pula
pembangkit listrik tenaga air lainnya yang ada di Indonesia seperti PLTA Saguling,
Jatiluhur dan Lamajan.
C. ENERGI ANGIN
Bayu atau angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
terdapat di daerah dengan potensi hembusan angin yang besar. Kebanyakan tenaga
8
angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau
turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin
energi angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja
fisik, seperti menggiling “grain” atau memompa air.
Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk penghasil
listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di
lokasi yang terisolir. Tenaga angin juga banyak jumlahnya, tidak terbatas, tersebar
luas, bersih dan mengurangi efek rumah kaca.
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari
beberapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari
pembangkit listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin.
Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop.
Ketika poros generator mulai berputar, maka akan terjadi perubahan fluks
pada stator yang akhirnya terjadi karena perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan
dan arus tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui
kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(Alternating Current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusodial.
Energi listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan.
D. ENERGI MATAHARI
9
Energi matahari merupakan energi yang dapat dikonversikan menjadi energi
listrik untuk
dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan energi yang sangat
diperlukan pada
masa-masa sekarang ini. Apalagi kita sadari bahwa negara Indonesia terletak pada
daerah
khatulistiwa yang kaya akan pancaran matahari, karena itu rata-rata musim kemarau
(panas)
sangat panjang, sehingga kita dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk
membangkitkan
energi listrik. Namun selain dari keuntungan tersebut kita juga mempunyai dilema
dengan
musim kemarau tersebut, yaitu kekeringan baik irigasi maupun sumur-sumur air
minum. Untuk
itulah kita dipacu untuk dapat memikirkan agar kondisi tersebut akan selalu
menguntungkan
bagi umat manusia.
Pasang surut air laut adalah suatu fenomena alam dengan adanya pergerakan
naik turunnya permukaan air laut secara berkala oleh karena adanya gaya gravitasi
antara bumi dan bulan serta matahari yang menyebabkan gaya tarik menarik dari
benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pasang surut dan
arus yang dibangkitkan pasang surut sangat dominan dalam proses sirkulasi massa air
di perairan pesisir. Suatu pergerakan yang berdampak pada pergerakan massa air dan
hubungannya dengan penyebaran sirkulasi fluida dalam suatu wadah tertentu
merupakan pembelajaran dari ilmu pasang surut.
Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut
dan menjadikannya energi dalam bentuk lain, terutama listrik. Listrik tenaga pasang
surut adalah energi terbarukan, hasil dari mengkonversi Energy pasang surut menjadi
10
listrik. Listrik tenaga pasang surut adalah bentuk tenaga air di mana energi didapatkan
dari energi yang terkandung pada pasang surut air laut. Listrik tenaga pasang surut
merupakan sumber energi terbarukan karena pasang surut air laut di bumi adalah
hasil dari interaksi gravitasi bulan dan matahari dan rotasi bumi yang membuatnya
menjadi sumber tenaga listrik yang hampir tak ada habis-habisnya.
Pemanfaatannya saat ini belum luas karena tingginya biaya awal dan
terbatasnya lokasi yang memiliki pasang surut yang mencukupi. Penelitian dan
pengembangan lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan batas
kritis energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk
mengekstraksi energi jenis ini. Baru pada abad ke 19, proses ini digunakan untuk
menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga pasang surut skala besar pertama di
dunia adalah Rance Tidal Power Station yang dibangun di Prancis dan mulai
beroperasi sejak tahun 1966.
Air laut merupakan fluida dengan massa jenis yang lebih tinggi, hingga 800
kali udara. Selain itu, sifat fenomena pasang surut yang dapat diprediksi berdasarkan
wilayah diikuti dengan pemantauan yang kontinu mampu menjaga pasokan energi
listrik dari pembangkit listrik jenis ini.
F. ENERGI GEOTHERMAL
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif
ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam
bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi
dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk
memproduksi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik
geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit listrik lain yang
menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaaya
produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbahan
bakar fosil.
11
kapasitas untuk menghasilkan listrik sekitar 6 Giga Watt per tahun. Rasio kelistrikan
Indonesia - yaitu persentase rumah tangga Indonesia yang terhubung dengan jaringan
listrik - sekitar 80,38% pada akhir 2013, mengimplikasikan bahwa masih ada sekitar
50 juta penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses listrik. Pemerintah Indonesia
memiliki harapan-harapan tinggi untuk energi geothermal. Indonesia memiliki
cadangan-cadangan geothermal terbesar di dunia, karena itu Pemerintah bertujuan
meningkatkan peran energi geothermal sebagai penghasil listrik. Karena permintaan
energi meningkat tajam di Indonesia (negara dengan ekonomi terbesar di Asia
Tenggara) - karena pertambahan penduduk dikombinasikan dengan ekspansi
struktural ekonomi menyebabkan semakin bertambahnya jumlah kalangan menengah
dan juga pertumbuhan industrialisasi dan investasi-investasi baru - Pemerintah, baru-
baru ini, telah melakukan usaha-usaha untuk mempermudah investasi dalam ekspansi
geothermal setelah selama ini cenderung mengabaikan sektor ini. Di masa lalu
keadaannya terbalik, pemerintah bergantung pada batu bara, gas bumi, dan minyak
mentah untuk menjadi bahan bakar pembangkit-pembangkit listrik. Sejalan dengan
masa lalu ini, pemerintah juga telah mengabaikan potensi sumber-sumber energi
terbarukan yang lain (seperti energi hidroelektrik, tenaga surya, biofuel dan biomass).
Pihak swasta juga kurang berminat untuk berinvesatasi di sumber-sumber energi
terbarukan di Indonesia karena iklim investasi negara ini yang rumit (birokrasi yang
buruk, korupsi, kurangnya infrastruktur yang layak, dan kurangnya kepastian
hukum). Terlebih lagi, berlimpahnya batu bara yang murah di Indonesia membuat
investasi dalam energi yang terbarukan kurang menarik.
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Tetapi tidak selamanya hujan disertai dengan petir. Gumpalan uap air berwujud awan
di langit masing-masing memiliki muatan listrik positif dan negatif. Bila terjadi
gesekan diantara keduanya maka terjadilah petir. Hal inilah yang menyebabkan petir
bisa muncul ketika hujan.
Awalnya, udara panas yang lembab di bumi naik ke angkasa. Dan udara yang
naik ini berubah menjadi udara dingin yang kemudian mengembun menjadi awan
dengan ukuran kecil. Awan-awan kecil tersebut makin lama makin tinggi dan
membentuk awan yang berukuran besar. Di awan yang berukuran besar inilah terjadi
penumpukan muatan listrik. Pada bagian paling atas awan berisi muatan listrik
negatif sedangkan di bagian tengah bermuatan listrik positif dan di bagian paling
bawah berkumpul menjadi satu muatan listrik positif dan negatif. Di bagian paling
bawah inilah terjadi lontaran petir karena muatan listrik yang berbeda saling
12
bergesekan sehingga menimbulkan energi ledakan yang luar biasa. Ketika petir
melesat keluar dari awan maka udara yang dilewatinya akan terbelah. Itu sebabnya
mengapa suara petir terdengar bergemuruh dan meledak-ledak.
Tetapi yang sering adalah kilatan cahaya dulu baru disusul dengan suara
gemuruh atau ledakan. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena kecepatan cahaya
yang melebihi kecepatan suara. Ingat, bahwa laju kecepatan cahaya adalah 300.000
km/detik. Sedangkan petir yang melesat di angkasa kecepatannya 150.000 km/detik
atau setengah dari kecepatan cahaya. Selain itu kekuatan sambaran listriknya
mencapai 1 juta volt per meter.
Petir mempunyai muatan positif (+), dan media yang digunakan harusnya
bermuatan negatif (-). Satu yang harus kita lakukan adalah membuat perangkat
bermuatan negatif dan ditempatkan ditempat yang tinggi. Dan kalau berhasil maka
kamu memiliki listrik untuk seisi kota selama satu bulan karena satu sambaran petir
saja menghasilkan 220 Volt, dan kalau gagal maka rumah kamu akan terbakar
seketika.
Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi energi.
Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yaitu
proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang menghasilkan
panas. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan
gas-bio yang kemudian dibakar untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan
motor yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan proses thermal
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang
kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan
generator listrik.
13
Uap dari boiler langsung ke turbin. Sisa pembakaran seperti debu diproses lebih
lanjut agar tidak mencemari lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran).
Sumber energi listrik atau Watse to Energy atau yang lebih dikenal dengan
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). PLTSa yang berfungsi sebagai TPA ini
nantinya akan memakai teknologi tinggi. Sampah-sampah yang datang akan diolah
dengan cara dibakar pada temperatur tinggi 850 hingga 900 derajat Celicius.
Berdasarkan perhitungan, dari 500 - 700 ton sampah atau (2.000 -3.000) m3 sampah
per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. PLTSa dengan
bahan bakar sampah merupakan salah satu pilihan strategis dalam menanggulangi
masalah sampah di bebrbagai kota besar di Indonesia.
14
BAB lll
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat
memproduksi dan membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan
digunakan masyarakat. Beragam pembangkit listrik yang dapat membangkitkan
sumber energi diantaranya PLTA, PLTU, PTLD, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTN.
Setiap pembangkit tersebut memiliki sistem kerjanya masing-masing. Terdapat
beberapa prinsip yang hampir sama dalam kerjanya. Pada PLTU dan PLTN yang
hanya berbeda pada satu bagian yang menggunakan reaktor nuklir dan yang lain
menggunakan uap. Namun ada pula yang sistem kerjanya menggunakan perpaduan
seperti PLTGU.
Ketika telah mengetahui dan memahami secara sederhana mengenai beragam
pembangkit tentu perlunya pemahaman terhadap pemnfaatan tenaga listrik yang baik
dan efisien. Terutama bagi konsumen rumah tangga perlu dalam menghemat serta
memnfaatkan dengan efisien karena hal tersebut merupakan bagian dari peduli
lingkungan. Karena banyak hal yang akan dirugikan apabila konsumen tidak
menggunakan dengan baik serta efisien. Salah satu keuntungan yang didapat saat
terjadi penghematan energi listrik maka pembangkitan pembangkit listrik tidak perlu
dilakukan, mengurangi penggunaan bahan bakar yang juga berdampak kurang baik
tubuh manusia.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
http://maqhrisasuherman.blogspot.com/2016/12/makalah-terkait-pembangkit-
listrik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik
http://repository.unimus.ac.id/2884/2/BAB%20I.pdf
16