Anda di halaman 1dari 28

KARYA ILMIAH

PENDAYAGUNAAN ENERGI TANAH LIAT MERAH (ETAM)


SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

Disusun Oleh :

1. Eka Puji Utami : 551811316715 K


2. Vannia Ayu Purnamasari : 551811337002 K
3. Komang Artha Dewi : 561911317390 K

OLIMPIADE PERGURUAN TINGGI KEDINASAN (OPTK)


POLITEKNIK ILMU PELAYARAN
(PIP SEMARANG)
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, masih dapat merasakan berkat dan kasih karunia-Nya. Tidak lupa
penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas matakuliah Teknik Tenaga Listrik yang berjudul
“Pendayagunaan Energi Tanah Liat Merah (ETAM) Sebagai Energi
Terbarukan”.
Penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan apabila tidak adanya bantuan
dari berbagai pihak. Berkat bimbingan, saran, dan masukan yang bermanfaat
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat demi
kesempurnaan laporan makalah ini. Makalah ini semoga berguna bagi para
pembaca.
Penulis

Eka Puji Utami

iv
PENDAYAGUNAAN TANAH LIAT MERAH (ETAM)
SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

ABSTRAK

Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan yang dapat


digunakan sebagai pengganti listrik, bahan bakar memasak, bahan
bakar transportasi, dan untuk aktivitas industri. Penggunaan energi
terbarukan sebagai pengganti listrik, misalnya, telah diawali dengan
pembangkit listrik tenaga surya, angin, mikrohidro, hingga biomassa
untuk mencukupi kebutuhan energi masyarakat di berbagai daerah.
Biogas yang dihasilkan dari kotoran hewan, juga digunakan oleh
banyak rumah tangga di Indonesia Timur sebagai pengganti kayu
bakar. Agar potensi alam dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka
diperlukan sebuah perancangan produk energi terbarukan yang ramah
lingkungan dan berasal dari alam. Ada pula potensi energi listrik yang
berasal dari tanah. Berbagai jenis tanah dapat menghasilkan energi
listrik dan salah satu diantaranya yaitu tanah liat merah karena
mengandung senyawa sulfat (SO4). Pada suatu penelitian
membuktikan bahwa satu sel volta tanah liat merah dapat menghasilkan
arus listrik sebesar 0,9 volt - 1,1 volt. Untuk elektrodanya bentuk
terbaik yakni silinder pejal, untuk anodanya menggunakan lempeng
tembaga dan katodanya terbuat dari lempeng seng. Serta cairan
penghantarnya berupa larutan air garam. Maka hasil penelitian ini
dapat dijadikan salah satu alternatif pemanfaatan sumber daya alam
berupa tanah liat merah dan menambah nilai jual dari tanah liat merah
tersebut.

Keyword : energi terbarukan, sumber energi listrik

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i

Pengesahan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar .......................................................................................... iii

Abstrak...................................................................................................... iv

Daftar Isi .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

1.5. Hipotesis ........................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Energi terbarukan…………………………………………………4

2.2. Tanah Merah atau Tanah Laterit…............................................... 4

2.2.1 Pengertian Tanah Liat Merah atau Tanah Laterit ............... 4

vi
2.2.2 Karakteristik Tanah Laterit .................................................... 5

2.2.3 Kandungan Tanah Liat Merah ............................................... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penulisan......................................................................... 9

3.1.1 Metode Penelitian ............................................................... 9

3.1.2 Metode Eksperimen............................................................. 9

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………..9

3.3. Komponen penyusunan pembangkit listrik tenaga tanah liat merah

3.3.1 Bahan dan alat penyusun ETAM………………………….10

3.3.2 Tahapan Proses Pembuatan ETAM……………….……….13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................. 14

5.2. Saran ........................................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanah Liat Merah ............................................................. 15

Gambar 2. Larutan Penghantar ........................................................... 15

Gambar 3. Lempengan Seng .............................................................. 15

vii
Gambar 4. Kabel ................................................................................ 15

Gambar 5. Lampu .............................................................................. 16

Gambar 6. Lempengan Tembaga ........................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ 18

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik memiliki peranan yang sangat penting dalam


mencapai tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mendukung
pembangunan nasional yang berkelanjutan. Penggunaan energi listrik
di Indonesia meningkat seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi dan
pertambahan jumlah penduduk. Di Indonesia, PLN merupakan
penyedia utama energi listrik nasional. Dalam menyediakan energi
listrik nasional masih bertumpu pada kebijakan nasional yang lebih
bergantung pada energi listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.
Dan bahan bakar fosil yang paling utama digunakan adalah bahan
bakar minyak (BBM). Eksplorasi terhadap sumber daya tak
terbarukan ini terus dilakukan secara besar-besaran untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik nasional. Penggunaan sumber daya alam ini
akan membuat ketersediaannya semakin menipis dan pemakaiannya
memiliki konsekuensi.

Dalam menjamin ketersediaan listrik, pemerintah membuat


kebijakan di sektor energi yaitu Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014. KEN
mengusung semangat perubahan paradigma dari supply side
management menjadi demand side management. Selain perubahan
paradigma, diamanatkan juga target energi yang harus disediakan pada
Tahun 2025 adalah 400 juta TOE, dengan asumsi pada Tahun 2025
konsumsi listrik per kapita mencapai 2500 kWh. Besaran 400 juta TOE
harus disediakan berdasarkan bauran energi mix: minyak bumi 25%,
gas bumi 22%, batubara 30% dan energi baru terbarukan 23%.

1
Pemerintah terus mengatur strategi, salah satunya adalah
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang
pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik.
Harapan besar dari permen ini adalah pemanfaatan EBT dapat segera
terealisasi dan tidak terkonsetrasi hanya di pulau jawa saja. Karena
energi listrik dari PLN belum tersalurkan secara merata di seluruh
wilayah Indonesia. Maka, masyarakat di daerah tertentu harus berusaha
memenuhi kebutuhan energi listrik daerah tersebut. Misalnya
penduduk di pesisir pantai mulai memanfaatkan gelombang air laut dan
angin untuk menghasilkan energi listrik. Di samping itu, Indonesia juga
memiliki wilayah daratan yang sangat luas yang terdiri dari berbagai
jenis tanah. Salah satu jenis tanah yang terdapat di Indonesia adalah
tanah liat merah (ultisol).
Sebuah penelitian membuktikan bahwa tanah liat merah juga
termasuk ke dalam free energi. Hal ini dibuktikan dalam suatu
percobaan sel volta yang terbuat dari tanah liat merah dapat
menghasilkan tegangan listrik (voltase) yaitu sebesar 0,9 volt – 1,1 volt
dari 1 (satu) buah s
el volta.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan?
2. Apa pengertian dari pembangkit listrik tenaga tanah merah?
3. Apa saja komponen penyusun pembangkit listrik tenaga tanah liat?
4. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga tanah liat?

2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang kami lakukan yaitu :
1. Untuk memahami penggunaan energi tanah liat merah (ETAM)
sebagai energi terbarukan yang menghasilkan listrik
2. untuk mengetahui pentingnya energi terbarukan dari alam
khususnya dari tanah liat merah.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Menciptakan energi terbarukan sebagai energi listrik yang ramah
lingkungan
2. Mengatasi kekurangan asupan energi listrik di daerah terpencil

1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini yaitu “satu sel volta tanah liat merah
dapat menghasilkan arus listrik sebesar 0,7 volt”

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam dan


secara berkesinambungan dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu
waktu jutaan tahun layaknya energi yang berasal dari fosil. Sumber
alam yang dimaksud dapat berasal dari matahari, panas bumi
(geothermal), angin, air (hydropower) dan berbagai bentuk dari
biomassa. Sumber energi tersebut tidak dapat habis dan dapat terus.
Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan diyakini lebih
bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat.
Penggunaan energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu
mengurangi pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan di
banding energi non-terbarukan. Jenis sumber energi terbarukan
(renewable energy) yang dimiliki Indonesia cukup banyak. Jika
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan
energi fosil. Bentuk energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan terdiri
dari; (1) panas bumi, (2) air, (3) angin, (4) matahari, (5) biomassa, dan
(6) tanah.

2.2 Tanah Merah atau Tanah Laterit

2.2.1 Pengertian Tanah Liat Merah atau Tanah Laterit

Tanah laterit dikenal juga sebagai tanah merah. Tanah laterit atau
tanah merah merupakan tanah yang mempunyai warna merah hingga
warna kecoklatan yang terbentuk pada lingkungan yang lembab, dingin,
dan mungkin juga genangan- genangan air. Tanah ini mempunyai ciri

4
tanah yang dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan
organik yang tidak banyak dan juga memiliki pH atau tingkat keasaman
netral. Dalam klasifikasi USDA, tanah laterit dinamakan Oxisols.

2.2.2 Karakteristik Tanah Laterit

Sebagai salah satu jenis tanah yang ada di Bumi, tanah Laterit
berbeda dengan jenis tanah yang lainnya. Tanah laterit merupakan
tanah yang mempunyai beberapa ciri tertentu. Adapun karakteristik dari
tanah laterit antara lain sebagai berikut:

a. Merupakan tanah yang sudah berumur tua


Tanah laterit ini merupakan tanah yang sudah berumur tua atau
sudah lama sekali. Dikatakan berumur tua karena memang tanah
merupakan elemen di Bumi yang dihitung menggunakan umur. Tanah
yang sudah tua melebur menjadi tanah dengan jenis yang berlainan.
Sebagai contoh adalah tanah laterit ini.

b. Hanya cocok untuk ditumbuhi tanaman- tanaman tertentu saja


Tanah laterit bukanlah termasuk ke dalam golongan tanah yang
subur. Tanah laterit tidak banyak digunakan sebagai lahan pertanian
maupun perkebunan. Namun terdapat beberapa tumbuhan yang dapat
tumbuh di tanah tersebut.

Tanah laterit tetap ditumbuhi oleh beberapa macam tumbuhan,


mengingat tanah ini juga memiliki sifat mudah dalam menyerap air.
Adapun beberapa tumbuhan yang bisa ditanam di tanah merah atau
tanah laterit ini adalah tumbuh-tumbuhan palawija, jagung, kelapa
sawit, cengkeh, coklat dan juga kopi. Tumbuh- tumbuhan tersebut
hidup di tanah laterit atau tanah merah ini.

5
c. Kandungan bahan organiknya sedang
Tanah laterit juga merupakan tanah yang memiliki kandungan zat
hara atau bahan organik namun tidak banyak. Setiap tanah yang ada di
bumi selalu mempunyai kandungan bahan organik. Bahan organik
sangatlah diperlukan untuk membuat tanaman subur. Adapun
perbedaannya adalah terletak pada jumlah bahan yang tersedia di tanah
tersebut. Tanah laterit adalah tanah yang mengandung bahan organik
tingkat rendah, sehingga tanah laterit kurang cocok disebut sebagai
tanah yang subur.

d. Memiliki pH netral
Selain kandungan bahan organik, tanah juga memiliki tingkat
keasaman atau yang biasa disebut sebagai pH. Tingkat keasaman atau
pH terkandung pada masing- masing jenis tanah juga berbeda- beda.
Tanah laterit mempunyai tingkat keasaman atau pH netral, sehingga
tidak terlalu asam.

e. Terbentuk pada lingkungan yang lembab, dingin atau pada


genangan- genangan air
Salah satu ciri atau karekateristik dari tanah laterit adalah terbentuk
pada lingkungan yang mempunyai cuaca lembab, dingin atau pada
genangan- genangan air. Tanah laterit seringkali kita temui di daerah-
daerah yang tidak terlalu panas, karena keberadaan tanah ini ada di
tempat- tempat yang lembab dan memiliki cuaca yang dingin.

f. Mudah menyerap air


Karakteristik dari tanah laterit selanjunya adalah memiliki sifat
mudah menyerap air. Sifat tanah yang asli adalah menyerap air, dengan
demikian tiap – tiap jenis tanah pasti mempunyai kemampuan

6
menyerap air yang berbeda. Salah satu contohnya tanah laterit ini yang
bersifat mudah menyerap air.

g. Tekstur tanah reltif padat dan kokoh


Tanah laterit merupakan jenis tanah yang mempunyai sifat tekstur
yang padat dan juga kokoh. Jenis tanah antara satu dan lainnya memiliki
sifat tekstur yang berbeda- beda. Oleh karena tekstur tanah laterit ini
yang padat dan kokoh, tanah ini sangat cocok digunakan sebagai bahan
konstruksi bangunan. Konstruksi bangunan yang didirikan di atas tanah
seperti ini mampu berdiri dengan kuat dan juga kokoh.

2.2.3 Kandungan Tanah Liat Merah

Adapun fungsi tanah tidak hanya sebagai pijakan dalam menjalani


aktivitas kehidupan sehari- hari saja, namun masih banyak lagi fungsi
atau manfaat dari tanah. Salah satu manfaat dari tanah adalah untuk
bercocok tanam.

Agar tumbuh- tumbuhan hidup subur dengan menancapkan akar


mereka di dalam tanah, maka tanah harus mempunyai kandungan-
kandungan yang dapat menyuburkan tanaman. Semua jenis tanah di
dunia ini mempunyai kandungan yang berbeda- beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini juga berlaku untuk tanah laterit.

Adapun kandungan yang dimiliki oleh tanah laterit antara lain


adalah sebagai berikut:

1. Zat besi
Kandungan yang pertama yang ada di dalam tanah laterit adalah
berupa zat besi. Itulah mengapa tanah laterit ini mempunyai warna
merah bata atau agak kecoklatan. Hal ini karena kandungan zat besi
di tanah ini sangat banyak. Zat besi adalah jenis kandungan yang
sangat dibutuhkan dan memiliki sifat sangat penting, contohnya

7
untuk menetralkan pH atau tingkat keasaman pada tanah, hal ini
sangat bermanfaat untuk menghambat perkaratan besi pada
konstruksi bangunan.

2. Aluminium
Selain zat besi, ada kandungan lain yang juga menyebabkan
tanah laterit menjadi berwarna kemerahan adalah aluminium. Sama
halnya dengan zat besi, kandungan aluminium di tanah juga dapat
menghambat perkaratan besi pada konstruksi bangunan.

3. Sulfat
Sulfat adalah garam atau ester asam sulfat. Merupakan garam
yang diperoleh dari asam sulfat dan mineral. Asam Sulfat
mengandung sebagai satuan umum atom belerang di tengah
tetrahedron yang dibentuk oleh empat atom oksigen. Mineral alami
yang bersama dengan kromat, molibdat, dan volframatos,
membentuk kelas VI klasifikasi mineral. Sulfat terdiri dari kation
heksavalen dengan oksigen dalam koordinasi kuartener. Kandungan
senyawa sulfat pada tanah laterit. menyebabkan adanya aliran listrik
pada tanah tersebut. Dan satu sel volta tanah liat merah dapat
menghasilkan arus listrik sebesar 0,9 volt-1,1volt.
Dua jenis logam diatas hanya sebagian kecil dari kandungan
yang terdapat pada tanah laterit, selain tiga senyawa tersebut
kandungan lainnya adalah logam, timah, kwarsa, nikel, zirkon,
oksida titanium, dan mangan.

8
BAB III

Metode Penulisan

3.1 Metode penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis


ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka dengan cara mencari sumber-sumber yang


relevan, baik dari buku-buku maupun dari internet yang mengkaji
tentang pembangkit listrik tenaga tanah liat merah dan lapisan-lapisan
tanah.
3.1.2 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode penelitian dengan membuat
eksperimen. Karena keterbatasan dana dan waktu, maka kami tidak
secara langsung membuat etam tersebut sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Tanah Liat Merah, namun dengan membuat miniatur
pembangkit listrik tenaga tanah liat merah. Metode eksperimen yang
kami lakukan yaitu dengan cara membuat miniatur etam yang
digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga tanah liat merah.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Pembuatan miniatur dan percobaan ETAM yang digunakan
sebagai pembangkit listrik tenaga tanah liat merah dilakukan di
rumah peneliti yang bertempat di lamper tengah gang X no.25.
Rangkaian penelitian dilakukan pada tanggal 24 sampai dengan 27
Pebruari 2020.

9
3.3 Komponen penyusunan pembangkit listrik tenaga tanah liat
merah
Pembangkit listrik tenaga tanah liat merah adalah suatu
pembangkit listrik yang menggunakan tanah liat merah sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Keuntungan
utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga tanah liat merah
adalah sifatnya yang terbarukan. Pembangkit listrik tenaga tanah
liat merah sangatlah terjangkau karena banyak terdapat di alam,
sehingga mempermudah dalam memperolehnya.

3.3.1 Bahan dan alat yang digunakan dalam menyusun


pembangkit listrik tenaga tanah liat merah
Adapun komponen penyusun dalam pembangkit listrik tenaga
tanah liat merah tersebut yaitu
1. Tanah liat merah
2. Silinder pejal
3. Lempeng tembaga
3. Lempeng seng
4. Kabel listrik
5. Air garam
6. Alat pengukur listrik
7. Tempat sekat

10
3.3.2 Tahapan Proses Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga
Tanah Liat Merah
Adapun tahapan proses pembuatan pembangkit listrik tenaga
tanah liat merah yang melewati beberapa tahap yaitu sebagai
berikut
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti : tanah liat, air garam,
lempengan seng, lempengan tembaga, kabel, lampu, tempat untuk
mengolah tanah (ember), miniature rumah.
2. Menyiapkan ember, tanah liat, serta air garam.
3. Mencampurkan tanah dan air garam di ember dan aduk hingga
merata
4. Menyiapkan lempengan seng dan lempengan tembaga
5. Lempengan seng dan tembaga dipotong dengan bentuk persegi
berukuran 5x5 cm.
6. Kedua lempengan ditempelkan agar dapat menjadi kutub utara dan
kutub selatan
7. Menyiapkan kabel lalu potong karet kabel sehingga tersisa tembaga
yang terdapat di dalam kabel dan bentuk menjadi 2 aliran kabel
8. Dua aliran tembaga ditempelkan kabel ke sisi tembaga dan sisi
lempeng tembaga
9. Masukkan adonan tanah liat ke dalam tempat kotak persegi panjang
yang sebelumnya sudah diberi sekat lempengan seng dan tembaga
10. Menguji miniatur percobaan.

11
PROSES PEMBUATAN MINIATUR ETAM

Mempersiapkan alat dan bahan

Menyiapkan cairan penghantar

Mencampur tanah liat merah dan cairan


penghantar menjadi adonan pasta

Menyiapkan lempengan seng dan tembaga

Memotong lempengan seng dan tembaga

Membentuk kutub utara dan selatan

Mengeluarkan tembaga kabel menjadi 2


aliran

MM
Menempelkan 2 aliran ke sisi tembaga seng
dan sisi lempeng tembaga

Memasukkan adonan ke dalam kotak yang sudah


diberi sekat lempengan seng dan tembaga

Menguji coba miniatur ETAM sebagai energi terbarukan


penghasil listrik

Gambar 1 Bagan Proses Pembuata Miniatur Pendayagunaan


ETAM sebagai energi terbarukan

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada percobaan kali ini, kita memakai bahan dasar alam yang sangat mudah
ditemui yaitu tanah liat merah dan memakai bahan bahan pembantu yang sangat
relative murah dan mudah didapatkan. Hasil dari penelitian ini dapat kita ketahui
bahwa energi terbarukan salah satunya juga berasal dari tanah liat merah. Tanah liat
merah mengandung zat yang sangat penting dalam menciptakan aliran listrik yaitu
adanya kandungan sulfat, besi dan aluminium. Agar aliran listrik lebih kuat, kita
menggunakan cairan campuran yaitu air garam yang mengandung senyawa H2O
dan NaCl. senyawa H2O dan NaCl sendiri merupakan konduktor yang cepat untuk
menghantarkan listrik. Serta kita juga menggunakan media penghantar yang sangat
baik yaitu lempengan besi, lempengan tembaga, dan kabel listrik. Untuk media
penghantar sendiri sangat penting karena sebagai penyalur dari unsur utama (tanah
liat merah) ke media pembuktian (lampu). Cara kerja penelitian ini yaitu tanah liat
yang dicampur dengan air garam menghasilkan sumber energi baru lalu lempengan
seng dan lempengan tembaga ditanamkan ke media tanah liat merah tersebut.
Selanjutnya kabel listrik ditempelkan ke sisi lempengan tembaga dan sisi
lempengan seng dan arus listrik menyalir pada kabel tersebut. Selanjutnya bagian
ujung kabel yang lain ditempelkan ke lampu yang merupakan media pembuktian
aliran listrik.

13
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian, membuktikan bahwa tanah liat merah juga termasuk
ke dalam free energi. Hal ini dibuktikan dalam suatu percobaan sel volta yang
terbuat dari tanah liat merah dapat menghasilkan tegangan listrik (voltase)
yaitu sebesar 0,9 volt – 1,1 volt dari 1 (satu) buah sel volta.
2. Kandungan yang terdapat dalam tanah liat merah seperti senyawa sulfat, besi,
dan aluminium sangat penting dalam proses menciptakan aliran listrik. Agar
aliran listrik lebih kuat, penggunakan cairan campuran yaitu air garam yang
mengandung H2O dan NaCl yang merupakan konduktor yang cepat untuk
menghantarkan listrik.
3. Pembangkit listrik tenaga tanah merah sangatlah terjangkau karena sumber
utama energi yaitu tanah liat merah banyak terdapat dalam lingkungan. Serta
tidak menghasilkan limbah sehingga ramah lingkungan.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap penelitian ini adalah agar sumber
energi tanah liat merah dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia, serta dapat membantu penggunaan listrik
negara.

14
Daftar Gambar

Gambar 1. Tanah liat merah Gambar 2. Larutan air garam

Gambar 3. Lempengan seng

Gambar 3. Lempengan seng Gambar 4. Kabel

Gambar 3. Lempengan seng

15
Gambar 6. Lempengan Tembaga
Gambar 5. Lampu

Gambar 4. Kabel

Gambar 3. Lempengan seng

16
DAFTAR PUSTAKA

Alam endah, 2014. 8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia. Sumber online:


http://alamendah.org/2014/09/09/8-sumber-energi-terbarukan-di-
indonesia/ [Tanggal diakses 20 Pebruari 2020 ]
Pudjanarso, Astu & Nursuhud, Djati. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta:
Andi offset [Tanggal diakses 22 Pebruari 2020 ]
https://ilmugeografi-com.cdn.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/tanah/tanah-laterit [Tanggal diakses 18 Pebruari 2020 ]

http://margionoabdil.blogspot.com/2016/10/jenis-jenis-keuntungan-dan-
kerugian.html [Tanggal diakses 26 Pebruari 2020 ]

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/ciri-ciri-tanah-laterit [Tanggal diakses


19 Pebruari 2020 ]

17
B. Daftar Riwayat Hidup

Ketua kelompok

Data Pribadi Nama : Eka Puji Utami


TTL : Blora,12 Juli 2000
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat: Sumberjo RT 05 RW 02,
Tunjungan, Blora Jawa Tengah
Telpon :083124003939
Email : ekapujiutami9@gmail.com
Kewarganegaraan Indonesia
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan ` 2006-2012 SDN 1 Gempolrejo
2012-2015 SMPN 3 Tunjungan
2015-2018 SMAN 1 Tumjungan
2018-now Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

18
Anggota kelompok I

Data Pribadi Nama : Vannia Ayu Purnamasari


TTL : Demak, 12 Mei 1999
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat: Jl. Peterongan tengah no 305
Telpon :0895328203034
Email : vanniaaps@gmail.com
Kewarganegaraan Indonesia
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan ` 2005-2011 SD Lamper Kidul
2011-2014 SMPN 39 Semarang
2014-2017 SMAN 11 Semarang
2017-now Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

19
Anggota kelompok II

Data Pribadi Nama : Komang Artha Dewi


TTL : Denpasar, 3 Mei 2000
Agama : Hindu
Status : Belum Menikah
Alamat: Jl. P.Bungin gang I no 14
Denpasar, Bali
Telpon :089634905905
Email : arthadewi0@gmail.com
Kewarganegaraan Indonesia
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan ` 2006-2012 SDN 14 Dauh Puri
2012-2015 SMP Dharma Wiweka
2015-2018 SMA Kristen Harapan
2019-now Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

20

Anda mungkin juga menyukai