Disusun Oleh :
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, masih dapat merasakan berkat dan kasih karunia-Nya. Tidak lupa
penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas matakuliah Teknik Tenaga Listrik yang berjudul
“Pendayagunaan Energi Tanah Liat Merah (ETAM) Sebagai Energi
Terbarukan”.
Penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan apabila tidak adanya bantuan
dari berbagai pihak. Berkat bimbingan, saran, dan masukan yang bermanfaat
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat demi
kesempurnaan laporan makalah ini. Makalah ini semoga berguna bagi para
pembaca.
Penulis
iv
PENDAYAGUNAAN TANAH LIAT MERAH (ETAM)
SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
Pengesahan ................................................................................................. ii
Abstrak...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
vi
2.2.2 Karakteristik Tanah Laterit .................................................... 5
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 14
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4. Kabel ................................................................................ 15
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pemerintah terus mengatur strategi, salah satunya adalah
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang
pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik.
Harapan besar dari permen ini adalah pemanfaatan EBT dapat segera
terealisasi dan tidak terkonsetrasi hanya di pulau jawa saja. Karena
energi listrik dari PLN belum tersalurkan secara merata di seluruh
wilayah Indonesia. Maka, masyarakat di daerah tertentu harus berusaha
memenuhi kebutuhan energi listrik daerah tersebut. Misalnya
penduduk di pesisir pantai mulai memanfaatkan gelombang air laut dan
angin untuk menghasilkan energi listrik. Di samping itu, Indonesia juga
memiliki wilayah daratan yang sangat luas yang terdiri dari berbagai
jenis tanah. Salah satu jenis tanah yang terdapat di Indonesia adalah
tanah liat merah (ultisol).
Sebuah penelitian membuktikan bahwa tanah liat merah juga
termasuk ke dalam free energi. Hal ini dibuktikan dalam suatu
percobaan sel volta yang terbuat dari tanah liat merah dapat
menghasilkan tegangan listrik (voltase) yaitu sebesar 0,9 volt – 1,1 volt
dari 1 (satu) buah s
el volta.
2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang kami lakukan yaitu :
1. Untuk memahami penggunaan energi tanah liat merah (ETAM)
sebagai energi terbarukan yang menghasilkan listrik
2. untuk mengetahui pentingnya energi terbarukan dari alam
khususnya dari tanah liat merah.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini yaitu “satu sel volta tanah liat merah
dapat menghasilkan arus listrik sebesar 0,7 volt”
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah laterit dikenal juga sebagai tanah merah. Tanah laterit atau
tanah merah merupakan tanah yang mempunyai warna merah hingga
warna kecoklatan yang terbentuk pada lingkungan yang lembab, dingin,
dan mungkin juga genangan- genangan air. Tanah ini mempunyai ciri
4
tanah yang dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan
organik yang tidak banyak dan juga memiliki pH atau tingkat keasaman
netral. Dalam klasifikasi USDA, tanah laterit dinamakan Oxisols.
Sebagai salah satu jenis tanah yang ada di Bumi, tanah Laterit
berbeda dengan jenis tanah yang lainnya. Tanah laterit merupakan
tanah yang mempunyai beberapa ciri tertentu. Adapun karakteristik dari
tanah laterit antara lain sebagai berikut:
5
c. Kandungan bahan organiknya sedang
Tanah laterit juga merupakan tanah yang memiliki kandungan zat
hara atau bahan organik namun tidak banyak. Setiap tanah yang ada di
bumi selalu mempunyai kandungan bahan organik. Bahan organik
sangatlah diperlukan untuk membuat tanaman subur. Adapun
perbedaannya adalah terletak pada jumlah bahan yang tersedia di tanah
tersebut. Tanah laterit adalah tanah yang mengandung bahan organik
tingkat rendah, sehingga tanah laterit kurang cocok disebut sebagai
tanah yang subur.
d. Memiliki pH netral
Selain kandungan bahan organik, tanah juga memiliki tingkat
keasaman atau yang biasa disebut sebagai pH. Tingkat keasaman atau
pH terkandung pada masing- masing jenis tanah juga berbeda- beda.
Tanah laterit mempunyai tingkat keasaman atau pH netral, sehingga
tidak terlalu asam.
6
menyerap air yang berbeda. Salah satu contohnya tanah laterit ini yang
bersifat mudah menyerap air.
1. Zat besi
Kandungan yang pertama yang ada di dalam tanah laterit adalah
berupa zat besi. Itulah mengapa tanah laterit ini mempunyai warna
merah bata atau agak kecoklatan. Hal ini karena kandungan zat besi
di tanah ini sangat banyak. Zat besi adalah jenis kandungan yang
sangat dibutuhkan dan memiliki sifat sangat penting, contohnya
7
untuk menetralkan pH atau tingkat keasaman pada tanah, hal ini
sangat bermanfaat untuk menghambat perkaratan besi pada
konstruksi bangunan.
2. Aluminium
Selain zat besi, ada kandungan lain yang juga menyebabkan
tanah laterit menjadi berwarna kemerahan adalah aluminium. Sama
halnya dengan zat besi, kandungan aluminium di tanah juga dapat
menghambat perkaratan besi pada konstruksi bangunan.
3. Sulfat
Sulfat adalah garam atau ester asam sulfat. Merupakan garam
yang diperoleh dari asam sulfat dan mineral. Asam Sulfat
mengandung sebagai satuan umum atom belerang di tengah
tetrahedron yang dibentuk oleh empat atom oksigen. Mineral alami
yang bersama dengan kromat, molibdat, dan volframatos,
membentuk kelas VI klasifikasi mineral. Sulfat terdiri dari kation
heksavalen dengan oksigen dalam koordinasi kuartener. Kandungan
senyawa sulfat pada tanah laterit. menyebabkan adanya aliran listrik
pada tanah tersebut. Dan satu sel volta tanah liat merah dapat
menghasilkan arus listrik sebesar 0,9 volt-1,1volt.
Dua jenis logam diatas hanya sebagian kecil dari kandungan
yang terdapat pada tanah laterit, selain tiga senyawa tersebut
kandungan lainnya adalah logam, timah, kwarsa, nikel, zirkon,
oksida titanium, dan mangan.
8
BAB III
Metode Penulisan
9
3.3 Komponen penyusunan pembangkit listrik tenaga tanah liat
merah
Pembangkit listrik tenaga tanah liat merah adalah suatu
pembangkit listrik yang menggunakan tanah liat merah sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Keuntungan
utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga tanah liat merah
adalah sifatnya yang terbarukan. Pembangkit listrik tenaga tanah
liat merah sangatlah terjangkau karena banyak terdapat di alam,
sehingga mempermudah dalam memperolehnya.
10
3.3.2 Tahapan Proses Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga
Tanah Liat Merah
Adapun tahapan proses pembuatan pembangkit listrik tenaga
tanah liat merah yang melewati beberapa tahap yaitu sebagai
berikut
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti : tanah liat, air garam,
lempengan seng, lempengan tembaga, kabel, lampu, tempat untuk
mengolah tanah (ember), miniature rumah.
2. Menyiapkan ember, tanah liat, serta air garam.
3. Mencampurkan tanah dan air garam di ember dan aduk hingga
merata
4. Menyiapkan lempengan seng dan lempengan tembaga
5. Lempengan seng dan tembaga dipotong dengan bentuk persegi
berukuran 5x5 cm.
6. Kedua lempengan ditempelkan agar dapat menjadi kutub utara dan
kutub selatan
7. Menyiapkan kabel lalu potong karet kabel sehingga tersisa tembaga
yang terdapat di dalam kabel dan bentuk menjadi 2 aliran kabel
8. Dua aliran tembaga ditempelkan kabel ke sisi tembaga dan sisi
lempeng tembaga
9. Masukkan adonan tanah liat ke dalam tempat kotak persegi panjang
yang sebelumnya sudah diberi sekat lempengan seng dan tembaga
10. Menguji miniatur percobaan.
11
PROSES PEMBUATAN MINIATUR ETAM
MM
Menempelkan 2 aliran ke sisi tembaga seng
dan sisi lempeng tembaga
12
BAB IV
Pada percobaan kali ini, kita memakai bahan dasar alam yang sangat mudah
ditemui yaitu tanah liat merah dan memakai bahan bahan pembantu yang sangat
relative murah dan mudah didapatkan. Hasil dari penelitian ini dapat kita ketahui
bahwa energi terbarukan salah satunya juga berasal dari tanah liat merah. Tanah liat
merah mengandung zat yang sangat penting dalam menciptakan aliran listrik yaitu
adanya kandungan sulfat, besi dan aluminium. Agar aliran listrik lebih kuat, kita
menggunakan cairan campuran yaitu air garam yang mengandung senyawa H2O
dan NaCl. senyawa H2O dan NaCl sendiri merupakan konduktor yang cepat untuk
menghantarkan listrik. Serta kita juga menggunakan media penghantar yang sangat
baik yaitu lempengan besi, lempengan tembaga, dan kabel listrik. Untuk media
penghantar sendiri sangat penting karena sebagai penyalur dari unsur utama (tanah
liat merah) ke media pembuktian (lampu). Cara kerja penelitian ini yaitu tanah liat
yang dicampur dengan air garam menghasilkan sumber energi baru lalu lempengan
seng dan lempengan tembaga ditanamkan ke media tanah liat merah tersebut.
Selanjutnya kabel listrik ditempelkan ke sisi lempengan tembaga dan sisi
lempengan seng dan arus listrik menyalir pada kabel tersebut. Selanjutnya bagian
ujung kabel yang lain ditempelkan ke lampu yang merupakan media pembuktian
aliran listrik.
13
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian, membuktikan bahwa tanah liat merah juga termasuk
ke dalam free energi. Hal ini dibuktikan dalam suatu percobaan sel volta yang
terbuat dari tanah liat merah dapat menghasilkan tegangan listrik (voltase)
yaitu sebesar 0,9 volt – 1,1 volt dari 1 (satu) buah sel volta.
2. Kandungan yang terdapat dalam tanah liat merah seperti senyawa sulfat, besi,
dan aluminium sangat penting dalam proses menciptakan aliran listrik. Agar
aliran listrik lebih kuat, penggunakan cairan campuran yaitu air garam yang
mengandung H2O dan NaCl yang merupakan konduktor yang cepat untuk
menghantarkan listrik.
3. Pembangkit listrik tenaga tanah merah sangatlah terjangkau karena sumber
utama energi yaitu tanah liat merah banyak terdapat dalam lingkungan. Serta
tidak menghasilkan limbah sehingga ramah lingkungan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap penelitian ini adalah agar sumber
energi tanah liat merah dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia, serta dapat membantu penggunaan listrik
negara.
14
Daftar Gambar
15
Gambar 6. Lempengan Tembaga
Gambar 5. Lampu
Gambar 4. Kabel
16
DAFTAR PUSTAKA
http://margionoabdil.blogspot.com/2016/10/jenis-jenis-keuntungan-dan-
kerugian.html [Tanggal diakses 26 Pebruari 2020 ]
17
B. Daftar Riwayat Hidup
Ketua kelompok
18
Anggota kelompok I
19
Anggota kelompok II
20