Anda di halaman 1dari 13

POTENSI ENERGI GEOTERMAL BAGI INDONESIA

DAN DUNIA

Oleh:
Amanda Shinta Kusuma Mufti
A1C019004

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Project Energi
Terbarukan di Indonesia dan Dunia yang berjudul “Potensi Energi Geotermal
Bagi Indonesia dan Dunia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan project ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Energi Terbarukan yang diampu oleh Bapak Ropiudin, S.TP.,
M.Si. Selain itu, project ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca tentang energi terbarukan bagi kehidupan sehari-hari.
Terima kasih kepada Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. selaku pengampu mata
kuliah Energi Terbarukan yang telah membimbing dan memberikan materi serta
panduan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
mendukung kami dalam penulisan project ini sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa project yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca supaya dijadikan acuan bagi kami agar lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

Purwokerto, 23 Oktober 2021

Amanda Shinta Kusuma Mufti

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER DEPAN .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
Latar Belakang .............................................................................................. 1
Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
Tujuan ............................................................................................................ 2
II. PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
III. PENUTUP ....................................................................................................... 9
Kesimpulan ...................................................................................................... 9
REFERENSI ........................................................................................................ 10

iii
I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Negara Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga memiliki sumber daya


energi yang sangat berlimpah, salah satunya yaitu energi geothermal yang
merupakan energi ramah lingkungan dan dapat diperbaharui, namun pemerintah
masih belum mengoptimalkan energi geothermal ini, khususnya untuk
pembangkit listrik tenaga energi geothermal. Indonesia yang berada dalam zona
tumbukan lempeng tektonik, mempunyai potensi sumber daya alam yang
berlimpah, namun belum dimaksimalkan, karena pemerintah saat ini masih
ketergantungan pada energi fosil khususnya energi minyak dan batu bara, jika
energi minyak dan energi batu bara ini digunakan secara terus menerus, maka
energi ini perlahan akan habis, kerena energi ini tidak dapat diperbaharui atau
didaur ulang. Dan salah satu energi yang dapat diperbaharui adalah energi
Geothermal (panas bumi).
Energi geotermal dihasilkan oeh panas dari dalam bumi, energi panas bumi
membangkitkan tenaga yang dapat diadalkan yang hampir tidak menimbulkan gas
gas rumah kaca sama sekali. Tidak seperti pembangkit listrik lain yang harus
membakar batu bara atau minyak bumi, energi panas bumi hanya memanfaatkan
energi alami yang timbul dari sumber panas bumi guna membangkitkan energi
listrik untuk kebutuhan sehari-hari sampai industri. Energi geotermal merupakan
kategori energi terbarukan karena merupakan sumber energi yang berasal dari
alam yang mampu dibuat kembali secara bebas, serta mampu diperbarui terus-
menerus dan tak terbatas. Energi terbarukan mampu diciptakan dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga mampu
menjadi sumber energi alternatif. Energi geotermal atau panas bumi terbentuk dari
kerak bumi sehingga ketersedianya lebih terjamin dimasa depan. Kelemahan
(weakness) energi panas bumi di Indonesia antara lain saat ini harga listrik panas
bumi relatif belum kompetitif dibandingkan dengan harga listrik dari energi

1
lainnya karena harga listrik dari energi lainnya belum memperhitungkan
tambahan biaya eksternal (biayalingkungan, dan lainnya)

Potensi energi Geothermal yang sangat besar, yaitu sekitar 29000


Megawatt(MW). Namun pemanfaatan energi Geothermal masih dibilang rendah,
atau bisa di katakan pemerintah Indonesia belum memaksimalkan potensi energi
Geothermal ini karena sebagian besar listrik di Indonesia saat ini pembangkit
listriknya menggunakan batubara, minyak bumi dan energi yang tidak ramah
lingkungan lainya, padahal energi geothermal yang sangat ramah lingkungan ini
sangat sangat berlimpah di Indonesia bahkan terbanyak di dunia, sedangkan yang
baru dimanfaatkan saat ini baru 1.336 MW.
Penyebab lain belum maksimalnya penggunan energi Geothermal di
Indonesia adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang apa itu energi
Geothermal, sehingga masyarakat sendiri masih belum paham apa kelebihan,
kegunaan atau manfaat dari energi Geothermal itu sendiri

RUMUSAN MASALAH

1. Apa peran penting energi terbarukan (geothermal) untuk Indonesia dan dunia?
2. Bagaimana peran energi terbarukan (geothermal) pada pembangunan
berkelanjutan?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari energi geotermal?
4. Peta sebaran PLTP di Indonesia

TUJUAN

1. Mengetahui peran penting suatu energi terbarukan (geothermal) bagi Indonesia


serta dunia.
2. Mengetahui peran energi terbarukan (geothermal) pada pembangunan
berkelanjutan.
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari energi geothermal.
4. Mengetahui peta sebaran PLTP di Indonesia.

2
II. PEMBAHASAN

A. Peran Penting Energi Terbarukan (Geothermal) Bagi Indonesia serta


Dunia
Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut
proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga
tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata
mengalami peningkatan sebesar 1,6% pertahun. Penggunaan energi di dunia
akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Guna
memenuhi kebutuhan, tak cukup hanya dengan mengandalkan energi fosil.
Diperlukan juga sistematis untuk mengembangkan potensi energi baru dan
terbarukan untuk mengatasi ancaman defisit energi di masa depan. Indonesia
menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi energi terbesar di dunia.
Meskipun demikian, potensi besar tersebar luas di negeri ini. Dalam konteks
kepentingan Indonesia serta dunia, pengembangan sumber energi bersih tidak
diragukan lagi untuk menjadi agenda strategis dalam pengelolaan energi
nasional sekaligus internasional ke depan. Hal ini diarahkan untuk mengelola
ketahanan energi nasional dan internasional seiring dengan terus
meningkatnya kebutuhan energi bagi pembangunan ekonomi dan
perkembangan jumlah penduduk dan terus menurunnya cadangan sumber
energi fosil.
Pengelolaan ketahanan energi nasional dan internasional berbasis energi
bersih menjadi hal terpenting karena hal tersebut menjadi bagian integral
pembangunan berkelanjutan yang pro-rakyat miskin. Pengembangan energi
bersih akan sejalan dengan diskursus upaya restrukturisasi pasokan energi
bersih dalam setiap program pembangunan untuk mencapai optimalisasi
fungsi dan penghematan energi.
Saat ini sistem pembangkitan energi di dunia masih didominasi oleh
energi fosil. Saat ini sistem pembangkitan energi di dunia masih didominasi
oleh energi fosil, hal ini menyebabkan sumber energi fosil didunia

3
semakin menipis dan memicu kekhawatiran akan krisis energi dan
peningkatan laju pemanasan global (Gunawan, et al, 2020). Pemenuhan
kebutuhan energi nasional saat ini masih mengandalkan energi yang
berasal dari sumber daya energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan gas,
dan hanya sebagian kecil atau kurang dari 5% berasal dari energi baru
terbarukan (EBT), termasuk panas bumi. Berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi
Nasional (RUEN) memprioritaskan penggunakan energi terbarukan dengan
target paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada tahun
2050 (Widyaningsih, 2017).
Indonesia merupakan negara dengan sumber kekayaan alam yang
melimpah, salah satunya adalah panas bumi. Hal ini disebabkan secara
geologis, Indonesia terletak di daerah jalur gunung api (Ring of Fire),
sehingga berpotensi menghasilkan panas bumi. Energi panas bumi
sebenarnya mempunyai banyak kelebihan, antara lain bersifat ramah
lingkungan bila dibandingkan dengan jenis energi lainnya terutama yang
berasal dari fosil, emisi gas CO2 yang dihasilkan dari panas bumi jauh lebih
kecil, sehingga bila dikembangkan akan mengurangi bahaya efek rumah kaca
yang menyebabkan pemanasan global (Kasbani, 2009). Selain itu, sampai
akhir tahun 2019, Indonesia memiliki potensi panas bumi sekitar 2.130,6
MW atau sekitar 9% dari total sumber daya yang dimiliki (Dewan
Energi Nasional, 2020).

B. Peran Energi Terbarukan (Geothermal) pada Pembangunan

Berkelanjutan

Panas Bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan,


berkelanjutan, dan dapat diandalkan dalam waktu cukup yang lama (Kagel,
2006). Potensi yang besar dan sumberdaya yang terbarukan yang dimiliki
oleh panas bumimempunyai potensi untuk dikembangkan dalam skala yang
lebih besar. Perkembanganpemanfaatannya di Indonesia relatif lambat jika

4
dibandingkan dengan Filipina. Pemanfaatan di Filipina dilakukan sejak tahun
1979 dan telah mencapai 48 titik panas bumi yang aktif beroperasi dengan
kapasitas daya yang dihasilkan sebesar 1,840.9 MW pada tahun 2011.
Indonesia memulai pemanfaatan panas bumi pada tahun 1978 dan sampai
tahun 2011 hanya mencapai 23 titik yang aktif beroperasi dengan total
kapasitas daya yang dihasilkan sebesar 1,134 MW (DiPippo, 2012). Secara
sosial, pengembangan energi bersih mendorong terciptanya pentingnya
penghematan sumber daya untuk generasi. Dalam aspek ekonomi,
pengembangan energi bersih dalam jangka panjang dapat mendorong
penurunan biaya penyediaannya dan sekaligus mencerminkan signifikansi
valuasi biaya lingkungan.
Kondisi penggunaan sumber energi fosil sebagai contributor GRK
secara global menunjukkan bahwa dalam rentang waktu empat decade sejak
tahun 1973, tingkat emisi GRK hasil pembakaran energi telah mengalami
kenaikan dua kali lipat sampai pada tahun 2014. Hal krusial ditunjukkan dari
adanya penurunan emisi hasil pembakaran dari minyak sebesar 16% namun
meningkatnya kontribusi emisi hasil pembakaran dari batubara sebesar
10,3%. Hal tersebut menunjukakan bahwa emiter dari sektor energi primer
yang lebih kotor akan semakin memperpekat tingkat emisinya karena
kandungan karbon rata-rata mencapai 50%.

C. Kekurangan dan Kelebihan Dari Energi Terbarukan (Geothermal)

Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)


Pemanfaatan energi geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber
energi alternatif diyakini mempunyai berbagai keuntungan dan kelebihan. Di
antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut
adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi
paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang
menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.

5
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan
habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif
mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan
pencemaran (baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak
menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun
meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang
musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal
tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena
dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air
yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang
membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan.
Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar
20 liter air tawar per MW / jam.
Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di
antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan
pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi
tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.

6
D. Sebaran PLTP di Indonesia

Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Panas Bumi, Direktorat


Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi tercatat sumber
daya panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW yang
terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Sebaran 13 Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) yang terpasang berdasarkan letak geografis dari wilayah
barat sampai wilayah timur Indonesia sebagai berikut:
1. LTP Sibayak
• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 12 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Sibayak – Sinabung, Sumatera Utara

2. PLTP Sarulla
• Operator: Sarulla Operation Ltd
• Kapasitas: 330 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Sibual-buali, Sumatera Utara

3. PLTP Ulubelu
• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 220 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Waypanas, Lampung

4. PLTP Salak
• Operator: PT Star Energy Geothermal Salak. Ltd
• Kapasitas: 377 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Cibeureum – Parabakti, Jawa Barat

5. PLTP Wayang Windu


• Operator: Star Energy Geothermal Wayang Windu
• Kapasitas: 227 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Pangalengan, Jawa Barat

6. PLTP Patuha
• Operator: PT Geo Dipa Energy
• Kapasitas: 55 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Pangalengan, Jawa Barat

7
7. PLTP Kamojang
• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 235 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Kamojang – Darajat, Jawa Barat

8. PLTP Darajat
• Operator: Star Energy Geothermal Drajat
• Kapasitas: 270 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Kamojang – Darajat, Jawa Barat

9. PLTP Dieng
• Operator: PT Geo Dipa Energy
• Kapasitas: 60 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah

10. PLTP Karaha


• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 30 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Karaha Bodas, Jawa Barat

11. PLTP Matalako


• Operator: PT Perusahaan Listrik Negara
• Kapasitas: 2,5 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Matalako, NTT

12. PLTP Ulumbu


• Operator: PT Perusahaan Listrik Negara
• Kapasitas: 10 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Ulumbu, NTT

13. PLTP Lahendong


• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 120 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Lahendong – Tompaso, Sulawesi Utara

8
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan essay yang telah kami tulis, dapat kami simpulkan beberapa hal
penting yaitu:
1. Penggunaan energi di dunia akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk. Guna memenuhi kebutuhan, tak cukup hanya dengan
mengandalkan energi fosil. Diperlukan juga sistematis untuk mengembangkan
potensi energi baru dan terbarukan. Indonesia menjadi salah satu negara
dengan tingkat konsumsi energi terbesar di dunia. Meskipun demikian, potensi
besar tersebar luas di negeri ini, untuk mengatasi ancaman defisit energi di
masa depan, perlu adanya pengembangan energi baru dan terbarukan
(renewable energy) salah satunya adalah energi geothermal.
2. Pengembangan energi terbarukan akanmendorong terciptanya penghematan
sumber daya untuk generasi yang akan datang dan ruang akses ke depan
sebagai pembangunan berkelanjutan.
3. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih, ramah lingkungan, dan tidak akan habis. Namun, biaya untuk
pembangunan sangat tinggi dan hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik, selain itu pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah disekitarnya.
4. Sumber daya panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW
yang terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Sebaran 13 Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) yang terpasang berdasarkan letak geografis dari wilayah
barat sampai wilayah timur Indonesia

9
REFERENSI

Tampubolon, B. I., Fauzi, A., & Ekayani, M. (2015). Internalisasi Biaya Eksternal
Serta Analisis Kebijakan Pengembangan Energi Panas Bumi Sebagai Energi
Alternatif. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN
Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 2(2), 97-104.
Saputra, R., & Adi, A. E. (2019). Penataan Kamera Feature Energi Geothermal.
eProceedings of Art & Design, 6(1).
Meilani, H. dan Dewi, W. (2010). Potensi panas bumi sebagai energi alternatif
pengganti bahan bakar fosil untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia.
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 1(1): 47-74
Supyana, R. H. (2016). Persepsi masyarakat terhadap pembangunan PLTU di
Desa Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang (kajian
tingkat pendidikan).Jurnal Geografi, 13(2): 151-224
Mary, R.T. dkk.(2017). Panas Bumi Sebagai Harta Karun Untuk Menuju
Ketahanan Energi.Jurnal Ketahanan Nasional, 23(2): 217-237
Partahi, H. L. 2017. Energi Terbarukan untuk Pembangunan Berkelanjutan di
Indonesia. Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universtas HKBP Nommensen,
Medan.

10

Anda mungkin juga menyukai