DAN DUNIA
Oleh:
Amanda Shinta Kusuma Mufti
A1C019004
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Project Energi
Terbarukan di Indonesia dan Dunia yang berjudul “Potensi Energi Geotermal
Bagi Indonesia dan Dunia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan project ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Energi Terbarukan yang diampu oleh Bapak Ropiudin, S.TP.,
M.Si. Selain itu, project ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca tentang energi terbarukan bagi kehidupan sehari-hari.
Terima kasih kepada Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. selaku pengampu mata
kuliah Energi Terbarukan yang telah membimbing dan memberikan materi serta
panduan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
mendukung kami dalam penulisan project ini sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa project yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca supaya dijadikan acuan bagi kami agar lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER DEPAN .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
Latar Belakang .............................................................................................. 1
Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
Tujuan ............................................................................................................ 2
II. PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
III. PENUTUP ....................................................................................................... 9
Kesimpulan ...................................................................................................... 9
REFERENSI ........................................................................................................ 10
iii
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1
lainnya karena harga listrik dari energi lainnya belum memperhitungkan
tambahan biaya eksternal (biayalingkungan, dan lainnya)
RUMUSAN MASALAH
1. Apa peran penting energi terbarukan (geothermal) untuk Indonesia dan dunia?
2. Bagaimana peran energi terbarukan (geothermal) pada pembangunan
berkelanjutan?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari energi geotermal?
4. Peta sebaran PLTP di Indonesia
TUJUAN
2
II. PEMBAHASAN
3
semakin menipis dan memicu kekhawatiran akan krisis energi dan
peningkatan laju pemanasan global (Gunawan, et al, 2020). Pemenuhan
kebutuhan energi nasional saat ini masih mengandalkan energi yang
berasal dari sumber daya energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan gas,
dan hanya sebagian kecil atau kurang dari 5% berasal dari energi baru
terbarukan (EBT), termasuk panas bumi. Berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi
Nasional (RUEN) memprioritaskan penggunakan energi terbarukan dengan
target paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada tahun
2050 (Widyaningsih, 2017).
Indonesia merupakan negara dengan sumber kekayaan alam yang
melimpah, salah satunya adalah panas bumi. Hal ini disebabkan secara
geologis, Indonesia terletak di daerah jalur gunung api (Ring of Fire),
sehingga berpotensi menghasilkan panas bumi. Energi panas bumi
sebenarnya mempunyai banyak kelebihan, antara lain bersifat ramah
lingkungan bila dibandingkan dengan jenis energi lainnya terutama yang
berasal dari fosil, emisi gas CO2 yang dihasilkan dari panas bumi jauh lebih
kecil, sehingga bila dikembangkan akan mengurangi bahaya efek rumah kaca
yang menyebabkan pemanasan global (Kasbani, 2009). Selain itu, sampai
akhir tahun 2019, Indonesia memiliki potensi panas bumi sekitar 2.130,6
MW atau sekitar 9% dari total sumber daya yang dimiliki (Dewan
Energi Nasional, 2020).
Berkelanjutan
4
dibandingkan dengan Filipina. Pemanfaatan di Filipina dilakukan sejak tahun
1979 dan telah mencapai 48 titik panas bumi yang aktif beroperasi dengan
kapasitas daya yang dihasilkan sebesar 1,840.9 MW pada tahun 2011.
Indonesia memulai pemanfaatan panas bumi pada tahun 1978 dan sampai
tahun 2011 hanya mencapai 23 titik yang aktif beroperasi dengan total
kapasitas daya yang dihasilkan sebesar 1,134 MW (DiPippo, 2012). Secara
sosial, pengembangan energi bersih mendorong terciptanya pentingnya
penghematan sumber daya untuk generasi. Dalam aspek ekonomi,
pengembangan energi bersih dalam jangka panjang dapat mendorong
penurunan biaya penyediaannya dan sekaligus mencerminkan signifikansi
valuasi biaya lingkungan.
Kondisi penggunaan sumber energi fosil sebagai contributor GRK
secara global menunjukkan bahwa dalam rentang waktu empat decade sejak
tahun 1973, tingkat emisi GRK hasil pembakaran energi telah mengalami
kenaikan dua kali lipat sampai pada tahun 2014. Hal krusial ditunjukkan dari
adanya penurunan emisi hasil pembakaran dari minyak sebesar 16% namun
meningkatnya kontribusi emisi hasil pembakaran dari batubara sebesar
10,3%. Hal tersebut menunjukakan bahwa emiter dari sektor energi primer
yang lebih kotor akan semakin memperpekat tingkat emisinya karena
kandungan karbon rata-rata mencapai 50%.
5
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan
habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif
mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan
pencemaran (baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak
menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun
meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang
musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal
tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena
dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air
yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang
membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan.
Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar
20 liter air tawar per MW / jam.
Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di
antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan
pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi
tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.
6
D. Sebaran PLTP di Indonesia
2. PLTP Sarulla
• Operator: Sarulla Operation Ltd
• Kapasitas: 330 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Sibual-buali, Sumatera Utara
3. PLTP Ulubelu
• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 220 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Waypanas, Lampung
4. PLTP Salak
• Operator: PT Star Energy Geothermal Salak. Ltd
• Kapasitas: 377 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Cibeureum – Parabakti, Jawa Barat
6. PLTP Patuha
• Operator: PT Geo Dipa Energy
• Kapasitas: 55 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Pangalengan, Jawa Barat
7
7. PLTP Kamojang
• Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
• Kapasitas: 235 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Kamojang – Darajat, Jawa Barat
8. PLTP Darajat
• Operator: Star Energy Geothermal Drajat
• Kapasitas: 270 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Kamojang – Darajat, Jawa Barat
9. PLTP Dieng
• Operator: PT Geo Dipa Energy
• Kapasitas: 60 MW
• Wilayah Kerja Panasbumi: Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
8
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan essay yang telah kami tulis, dapat kami simpulkan beberapa hal
penting yaitu:
1. Penggunaan energi di dunia akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk. Guna memenuhi kebutuhan, tak cukup hanya dengan
mengandalkan energi fosil. Diperlukan juga sistematis untuk mengembangkan
potensi energi baru dan terbarukan. Indonesia menjadi salah satu negara
dengan tingkat konsumsi energi terbesar di dunia. Meskipun demikian, potensi
besar tersebar luas di negeri ini, untuk mengatasi ancaman defisit energi di
masa depan, perlu adanya pengembangan energi baru dan terbarukan
(renewable energy) salah satunya adalah energi geothermal.
2. Pengembangan energi terbarukan akanmendorong terciptanya penghematan
sumber daya untuk generasi yang akan datang dan ruang akses ke depan
sebagai pembangunan berkelanjutan.
3. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih, ramah lingkungan, dan tidak akan habis. Namun, biaya untuk
pembangunan sangat tinggi dan hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik, selain itu pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah disekitarnya.
4. Sumber daya panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW
yang terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Sebaran 13 Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) yang terpasang berdasarkan letak geografis dari wilayah
barat sampai wilayah timur Indonesia
9
REFERENSI
Tampubolon, B. I., Fauzi, A., & Ekayani, M. (2015). Internalisasi Biaya Eksternal
Serta Analisis Kebijakan Pengembangan Energi Panas Bumi Sebagai Energi
Alternatif. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN
Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 2(2), 97-104.
Saputra, R., & Adi, A. E. (2019). Penataan Kamera Feature Energi Geothermal.
eProceedings of Art & Design, 6(1).
Meilani, H. dan Dewi, W. (2010). Potensi panas bumi sebagai energi alternatif
pengganti bahan bakar fosil untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia.
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 1(1): 47-74
Supyana, R. H. (2016). Persepsi masyarakat terhadap pembangunan PLTU di
Desa Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang (kajian
tingkat pendidikan).Jurnal Geografi, 13(2): 151-224
Mary, R.T. dkk.(2017). Panas Bumi Sebagai Harta Karun Untuk Menuju
Ketahanan Energi.Jurnal Ketahanan Nasional, 23(2): 217-237
Partahi, H. L. 2017. Energi Terbarukan untuk Pembangunan Berkelanjutan di
Indonesia. Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universtas HKBP Nommensen,
Medan.
10