SATUAN OPERASI
Oleh:
Darul Rafik
NIM A1C019002
Tanaman nangka merupakan salah satu tanaman dari famili Moraceae yang
memiliki karakteristik buah berukuran besar dengan aroma yang harum tajam dan
memiliki cita rasa yang manis. Tanaman ini termasuk jenis tanaman hortikultura
yang mampu tumbuh dengan baik di iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman
ini tergolong ke dalam tanaman tahunan, karena tanaman nangka mampu hidup
sepanjang tahun dan dapat berbuah sepanjang tahun jika dilakukan perawatan
yang baik selama pertumbuhannya. Oleh karena itu, tanaman nangka banyak
ditemukan hampir di setiap wilayah di Indonesia.
Tanaman nangka mempunyai struktur perakaran tunggang berbentuk bulat
panjang, menembus tanah cukup dalam. Akar cabang dan bulu akarnya tumbuh ke
segala arah. Batang tanaman nangka bebrebentuk bulat panjang, berkayu keras,
dan tumbuhnya lurus dengan diameter (garis tengah) antara 30 cm-100 cm,
tergantung pada umur tanaman. Kulit batang umumnya agak tebal dan berwarna
keabu-abuan. Cabang (ramus) berbentuk bulat panjang, tumbuh mendatar atau
tegak tetapi tajuk tanaman tidak teratur. Memiliki daun berbentuk bulat telur dan
panjang, tepinya rata, tumbuh secara berselang-seling, dan bertangkai pendek.
Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengilap, kaku dan permukaan bawah
daun berwarna hijau muda.
Buah nangka berbentuk panjang atau lonjong atau bulat, berukuran besar
dan berduri lunak. Buah terbentuk dari rangkaian bunga majemuk yang dari luar
tampak seolah-olah seperti satu sehingga disebut “buah semu”. Buah nangka
sebenernya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal, berdaging, dan bersatu
dengan daun-daun bunga membentuk kulit buah. Buah nangka memiliki bunga
tanaman berukuran kecil, tumbuh berkelompok secara rapat tersusun dalam
tandan. Bunga muncul dari ketiak cabang atau pada cabang-cabang besar. Bunga
jantan dan betina terdapat dalam satu pohon (monoecus) sehingga bersifat
menyerbuk sendiri. Bunga mengandung madu dan beraroma harum yang dapat
mengundang datangnya serangga atau kumbang penyerbuk.
Buah nangka memiliki biji berbentuk bulat sampai lonjong, berukuran kecil
dan berkeping dua. Biji terdiri dari tiga lapis kulit, yakni kulit luar berwarna
kuning agak lunak, kulit liat berwarna putih, dan kulit ari berwarna cokelat yang
mem-bungkus daging biji. Selai daging buah yang enak dimakan, biji buah
nangka juga enak dimakan setelah direbus, digoreng atau dibuat sup. Rebusan biji
nangka mempunyai rasa seperti “chestnut”, jika airnya diganti sekali atau dua kali
menjadi sangat enak dimakan.
Pada umumnya, bahan pangan yang akan dikeringkan memiliki nilai gizi
yang rendah dibandingkan dengan bahan segarnya. Pengeringan biasanya
dilakukan melalui beberapa cara salah satunya yaitu dengan cara penjemuran.
Penjemuran dilakukan dengan cara mengeringkan dengan sinar matahari langsung
sebagai sumber panasnya. Terdapat cara lain yaitu dengan pengeringan buatan
atau sering disebut dengan artificial drying. Cara pengeringan ini menggunakan
alat pengering.
Jenis pengeringan buatan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
pengeringan adiabatik dan pengeringan isotermik langsung. Pengeringan adiabatik
adalah pengeringan di mana panas dibawa ke alat pengering oleh udara panas.
Udara yang telah dipanaskan memberi panas pada bahan yang akan dikeringkan
dan sekaligus mengangkut uap air yang dikeluarkan oleh bahan. Udara panas
dapat berupa hasil pembakaran kayu, minyak atau pemanasan dengan tenaga
listrik. Pengeringan isotermik adalah pengeringan yang didasarkan atas adanya
kontak langsung antara bahan pangan dengan lembaran (plat) logam yang panas.
Dalam hal ini ada juga yang menggunakan pompa vakum untuk mengeluarkan
uap air bahan. Alat-alat pengeringan yang termasuk dalam kelompok ini antara
lain drum dryer, vaccum shelf dryer dan continuous vaccum dryer.
TUJUAN
Untuk
ISI