Tujuan : Melakukan blansir (blanching), dan mempertimbangkan system blancing yang tepat sesuai produk, melakukan pasturisasi, mnganalisa berbagai metode blanching, menjelaskan persamaan dan perbedaan blanching dan pasturisasi 2. Pasturisasi adalah satu satu cara pemanasan yang bertujuan untuk pengawetan. Suhu pasturisasi maksimal 1000C dan bertujuan membunuh mikroba pathogen saja. Produk dengan pH kurang dari 4,6 (asam tinggi) tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroba sehingga tidak perlu membunuh semua mikroba, sehingga cukup dengan pasturisasi yang membunuh mikroba pathogen, sedangkan mikroba lain (termasuk spora) tidak akan tumbuh karena lingkungan asam tersebut 3. Pasteurisasi bisa dilakukan dengan dua metode yaitu metode batch metode continue. Metode batch digunakan untuk pasteurisasi skala kecil. Tipe pasteurisasi yang digunakan pada metode batch adalah tipe pasteurisasi LTLT (Low Temperature Long Time). Metode continue digunakan untuk pasteurisasi skala menengah sampai besar. Tipe pasteurisasi yang digunakan adalah tipe HTST (High Temperature Short Time), HHST (Higher Heat Short Time), dan UHT (Ultra High Temperature). Untuk waktu dan temperature proses yang digunakan pada tiap tipe pasteurisasi dapat dilihat pada tabel 1. Pada pengaplikasiannya di industri, metode pasteurisasi yang umum dipakai adalah metode kontinyu. Metode ini dipilih karena dapat menghasilkan volume susu pasteurisasi yang lebih banyak dengan waktu proses yang lebih singkat, pemakaian listrik yang lebih rendah, dan kerusakan protein yang lebih sedikit karena waktu pemanasan yang lebih singkat. 4. Blansir atau blanching (bukan bleaching) adalah pemanasan ringan yang bertujuan menghentikan (inaktivasi) enzyme pada buah dan sayur. Blansir biasanya diperlukan sebagai pre treatmen untuk pendinginan, pembekuan, pengeringan, dan penyimpanan. Blansir dapat dilakukan sengan merebus sebentar, mengukus, atau merendam dalam air bersuhu tertentu atau dengan waterbath (air mengalir). Ada beberapa cara yang dilakukkan untuk blanching seperti menggunakan air panas, uap panas, microwave, dan individual quick blanching. 5. Ada dua metode blanching yang sering digunakan yaitu: Hot water blanching (blanching menggunakan air panas): pada metode ini menggunakan air panas dengan suhu 75-1000C, bahan akan kontak langsung dengan air panas. Hal ini menyebabkan kerusakan nutrisi tinggi, karena komponen nutrisi yang larut air atau peka panas akan hilang terlarut air. Steam blanching (blanching menggunakan uap panas): metode ini menggunakan uap jenuh pada tekanan atmosfer sekitar 150 kN/m2 atau lebih rendah yang dialirkan ke bahan. Kerusakan nutrisi lebih rendah karena kehilang komponen nutrisi yang larut air lebih rendah 6. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses blanching yaitu : Jenis bahan Blanching pada bahan yang berkadar pati tinggi dapat menyebabkan terhambatanya proses pengeringan bahan tersebut karena suhu panas blanching menyebabkan terjadinya gelatinisasi pati sehingga kecepatan transfer panas dihambat. Ukururan bahan Semakin kecil ukuran atau permukaan luas, maka jarak rambat atau pentrasi panas pada bahan akan lebih cepat sehingga kerusakan nutrisi akan lebih cepat. Suhu blanching Semakin tinggi suhu blanching yang digunakan akan mengakibatkatkan kerusakan nutrisi bahan semakin tinggi dan jumlah mikroba yang dihambat senakin tinggi. Metode blanching Pemilihan metode blanching dapat dilakukan sesuai jenis bahan. Jika bahan yang akan di blanching diinginkan kontak seminimum mungkin dengan air, maka dapat dipilih metode steam blanching atau dengan microwave sehingga tingkat kehilangan senyawa yang larut air bisa diturunkan.