Anda di halaman 1dari 7

Proses Blansir

Kelompok 8
1. Fariza Amelia Anisa 23020112100044
2. Yosyfa Astiari
23020112100045
3. Dina Azalea Handayani 23020112100046
4. Nadhia Octaviyanti 23020112100047
5. M. Arief Nugroho
23020112100048
6. Nani Fitriyani
23020112100049

A. Pengertian Blansir
Pada proses pengolahan bahan hasil pertanian seringkali
dilakukan suatu proses pendahuluan yang umum dilakukan
sebelum proses pembekuan, pengeringan, dan pengalengan.
Proses pendahuluan ini biasanya dikenal dengan istilah
blanching/blansir.
Blansir merupakan perlakuan pemanasan awal yang
biasanya dilakukan pada bahan nabati segar sebelum proses
pembekuan, pengeringan atau pengalengan.Blansir dilakukan
pada suhu kurang 100 derajat celcius selama beberapa menit
dengan menggunakan air panas, uap air, microwave dan
individual quick blanching.

B. Tujuan Blansir
Proses Blansir dilakukan karena panas dapat menghilangkan
aktivitas biologi dan mikrobiologis yang tidak diinginkan pada
bahan pangan sehingga akan dapat memperpanjang umur
simpan dan dapat mempertahankan mutu bahan pangan.
Untuk menginaktifkan enzim yang berperan dalam proses
kerusakan bahan pangan. Contoh enzim peroksidase dan katalase
Dapat menjaga tekstur bahan
Memperbaiki dan menjaga warna bahan
Mengurangi jumlah mikroorganisme.
Dapat mempermudah proses pengolahan selanjutnya

C. Metode Blansir
Ada beberapa metode blanching yang dapat digunakan, yaitu:
1.Metode hot water blanching (blanching
menggunakan air panas)
Metode blansing ini hampir sama dengan proses perebusan.
Metode ini cukup efisien, namun memiliki kekurangan yaitu
kehilangan komponen bahan pangan yang mudah larut dalam air
serta bahan yang tidak tahan panas. Biasanya digunakan suhu
75-100oC. Tingkat kerusakan nutrisinya paling besar.
2.Metode steam blanching (blanching menggunakan
uap)
Metode ini menggunakan uap air jenuh pada tekanan atmosfer
sekitar 150 kN/m2atau pada tekanan lebih rendah. Caranya
adalah bahan dialiri dengan uap. Kerusakan nutrisi lebih rendah
karena tingkat kehilangan komponen nutrisi larut air akan
menjadi lebih rendah.

D. Teknik Blansir
Teknik blansir pada sayuran bisa
dilakukan dengan langkah berikut
ini:
Didihkan air dalam panci
Potong sayuran sesuai
kebutuhan
Setelah air mendidih, masukkan
sayuran. Jangan terlalu lama
Angkat dan pindahkan sayuran
ke mangkuk berisi air yang
telah ditambahkan es batu
untuk menghentikan proses
pemasakan sayuran

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi


proses Blansir
Proses blanching dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Jenis bahan
Blanching pada bahan yang berkadar pati tinggi dapat menyebabkan
terhambatanya proses pengeringan bahan tersebut karena suhu panas
blanching menyebabkan terjadinya gelatinisasi pati sehingga kecepatan
transfer panas dihambat.
2. Ukuran bahan
Semakin kecil ukuran bahan, maka proses blanching akan berlangsung
cepat sehingga kerusakan nutrisi bahan yang peka panas akan berlangsung
dengan cepat pula
3. Suhu blanching
Semakin tinggi suhu blanching yang digunakan, maka tingkat kerusakan
senyawa nutrisi bahan yang peka panas akan semaki besar dan jumlah
mikroorganisme yang dapat dihambat juga lebih banyak.
4. Metode blanching
Pemilihan metode blanching dapat dilakukan sesuai jenis bahan. Jika bahan
yang akan diblanching menghendaki kontak seminimum mungkin dengan
air, maka dapat dipilih metode steam blanching atau dengan microwave
sehingga tingkat kehilangan senyawa yang larut air bisa diturunkan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai