Anda di halaman 1dari 2

Amanda Shinta K M

A1C019004
Fisika Kimia Tanah B
1. Prosedur penentuan konduktivitas hidrolik tanah jenuh dengan metode
falling head :
A. Siapkan alat dan bahan yang digunakan;
B. Sampel tanah diambil pada permukaan tanah yang sudah diratakan
terlebih dahulu dengan tegak lurus;
C. Tutup ring sampel, ganti bagian bawah dengan kain kasa, lalu
jenuhkan selama 24 jam;
D. Rangkai alat pengukur;
E. Ring sampel berisi tanah pasang pada alat pengukur untuk diukur;
F. Isi air pada alat pengukur hingga mencapai h1;
G. Hitung waktu penurunan air hingga h2;
H. Hitung konduktivitas tanah dengan rumus :
h1
Ks = 2,3×a×L / A×t + Log .
h2
2. Menghitung konduktivitas hidrolik tanah jenuh dengan metode falling
head :
D : 6 cm
d : 2 cm
L : 6 cm
h1 : 35 cm
h2 : 30 cm
t 35 cm : 5,15 : 315 s
t 30 cm : 7,20 : 440 s
Jawab :
a = ¼ πd²
a = ¼ × 3,14 × 2²
a = 3,14 cm²
A = ¼ πD²
A= ¼ × 3,14 × 6²
A= 28,26 cm²
h1
Ks = 2,3×a×L /A×t + Log
h2
Amanda Shinta K M
A1C019004
Fisika Kimia Tanah B
35
Ks = 2,3×3,14×6 / 28,26×315 + Log
30
Ks = 43,332 / 8901,9 + Log 1,16666667
Ks = 0,004867725 + 0,06694679 = 0,07181452
Ks = 0,07181452 cm/s
Jawab :
h1
Ks = 2,3×a×L / A×t + Log
h2
35
Ks = 2,3×3,14×6 / 28,26×440 + Log
30
Ks = 43,332 / 12434,4 + Log 1,16666667
Ks = 0,003484848 + 0,06694679 = 0,07043164
Ks = 0,07043164 cm/s
3. Kelebihan dan kekurangan metode falling head :
A. Kelebihan :
1) Digunakan untuk tanah dengan butiran halus;
2) Tidak mengkonstantakan air;
3) Saat dilapangan dalam pengerjaan hanya melihat h1 dan
h2;
4) Digunakan tanah dengan koeffisien permeabilitas rendah.
B. Kekurangan :
1) Wajib berbeda tinggi;
2) Rumus lumayan rumit;
3) Buka tutup kran untuk baca h1 dan h2;
4) Peralatan tidak sesimple constant head method.

Anda mungkin juga menyukai