Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kapita Selekta Geografi

ISSN Print: 2622-4925


ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Identifikasi Kualitas Air Muara Sungai Basko Grand Mall di


Kecamatan Padang Utara – Kota Padang
Devi L Maria Sihombing, Ressa Andriani, Rizky Prabowo, Muhammad Reza Fahlevi,
Sintia Franzela, Ananta Wijaya, Elfi Effendi, Tasa Anike Putri

Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang


Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 INDONESIA
E-mail: andrianiressa40@gmail.com

Abstrak
Air limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemar terbesar bagi perairan. Tingginya
kandungan bahan organik dalam air limbah domestik meningkatkan pencemaran pada badan
air penerima. Semakin meningkatnya pencemaran dapat menurunkan derajat kesehatan
masyarakat. Peningkatan pencemaran berdampak padapenerima.Oleh karena pencemaran
lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia maka perlu
dilakukan pengurangan pencemaranlingkungan atau apabila mungkin ditiadakan sama sekali
dari kandungan kualitas air pencemar seperti BOD, COD, TSS dan fosfat yang tinggi dapat
berbahaya sekaligus mematikan bagi ekosistem di perairan, apabila langsung dibuang ke badan
air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah mengindentifikasi kualitas
air di sekitar air muara sungai dekat Basko Grand Mall ini dapat bermanfaat menjadi dasar
untuk penduduk di sekitar air muara sungai yang menggunakan air muara sungai untuk
sebagian keperluan mereka.

Kata Kunci : air limbah, dampak lingkungan, kualitas air.

Abstract

Domestic wastewater is one of the biggest pollutant sources for waters. The high content of
organic matter in domestic wastewater increases pollution in recipient water bodies. The
increasing pollution can reduce public health. Increased pollution has an impact on the recipient.
Because environmental pollution has a very broad impact and is very detrimental to humans, it is
necessary to reduce environmental pollution or if possible be eliminated altogether from pollutant
water quality content such as BOD, COD, TSS and phosphate the high can be dangerous as well as
deadly for the ecosystem in the waters, if it is directly discharged into the water body without
prior treatment. The purpose of this study is to identify the water quality around the river
estuary near Basko Grand Mall. who use river estuary water for some of their needs.

Keyword : wastewater, environmental impact, water quality.

PENDAHULUAN
Air dan sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak
dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan
memelihara kesehatannya, sehingga dapat dikatakan bahwa air tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Perkembangan ilmu
pengetahuan telah membuktikan bagaimana pentingnya air dalam berbagai fenomena
(Hermon, 2012). Meskipun sumber daya air tanpa batasnya, namun apabila
pengelolaannya keliru dapat menimbulkan suatu kerusakan/kehancuran (bencana
akibat banjir dan sebagainya) (Hermon, 2010, Hermon, 2012; Valentina dkk, 2013,
Hermon, 2015; Tanto dkk, 2018).

32
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsentrasi oksigen terlarut menurun
di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota (Putra dkk, 2017; Putra dan
Husrin, 2017). Penyebab utama berkurangnya oksigen terlarut di dalam air adalah
adanya bahan-bahan buangan yang mengkonsumsi oksigen. Bahan-bahan tersebut
terdiri dari bahan yang mudah dibusukkan atau dipecah oleh bakteri dengan adanya
oksigen. Oksigen yang tersedia di dalam air dikonsumsi oleh bakteri yang aktif
memecah bahan-bahan tersebut. Oleh karena itu, semakin tinggi kandungan bahan-
bahan tersebut semakin berkurang konsentrasi oksigen terlarut (Candra, 2005).
Air limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemar terbesar bagi
perairan. Tingginya kandungan bahan organik dalam air limbah domestik
meningkatkan pencemaran pada badan air penerima. Semakin meningkatnya
pencemaran dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan
pencemaran berdampak pada kehidupan organisme perairan dan penurunan kualitas
perairan sehingga tidak sesuai dengan peruntukkannya (Marlisa, 2012; Putra, 2017).
Bahan pencemar adalah jumlah berat zat pencemar dalam satuan waktu tertentu
yang merupakan hasil perkalian dari kadar pencemar dengan debit limbah cair (SK
Gub. No.61 tahun 1999). Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar bahan
pencemar antara lain BOD, COD, TSS dan sebagainya (Agnes dan Azizah, 2005).
Dampak yang ditimbulkan dari kandungan pencemar seperti BOD, COD, TSS dan fosfat
yang tinggi dapat berbahaya sekaligus mematikan bagi ekosistem di perairan, apabila
langsung dibuang ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Masuknya padatan
tersuspensi (TSS) ke dalam air dapat menimbulkan kekeruhan air, yang menyebabkan
menurunnya laju fotosintesis fitoplankton dan tumbuhan air lainnya, sehingga
produktivitas primer perairan menurun. Sedangkan kadar BOD dan COD yang tinggi
dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen terlarut di perairan, yang dapat
mengakibatkan kematianorganisme akuatik. Sementara itu, dampak dari kandungan
fosfat yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan mikroalgae pada perairan bebas.
Dari beberapa jenis mikroalgae ada kelompok yang menghasilkan toksin bagi ikan dan
biota air yang menutup permukaan air sehingga pancaran sinar matahari dan oksigen
terlarut dalam perairan akan berkurang.
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan
sangat merugikan manusia maka perlu dilakukan pengurangan pencemaranlingkungan
atau apabila mungkin ditiiadakan sama sekali (Isyuniarto dan Andrianto, 2009).
Air muara sungai dekat Basko Grand Mall merupakan aliran sungai Batang Kuranji
yang melalui Kecamatan Padang Utara (Putra, 2012). Air muara sungai di kecamatan
Padang Utara, kota Padang masih di manfaatkan oleh masyarakat sekitar sungai untuk
melakukan aktivitas seperti memancing ikan. Selain itu digunakan juga sebagai tempat
pembuangan sampah dan air limbah domestik,baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dapat
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Air muara sungai ini telah
mengalami penurunan kualitas air terutama di sebabkan salah satunya oleh sampah
yang di buang oleh masyarakat sekitar. Adapun tujuan penelitian ini adalah
mengindentifikasi kualitas air di sekitar air muara sungai dekat Basko Grand Mall ini
dapat bermanfaat menjadi dasar untuk penduduk di sekitar air muara sungai yang
menggunakan air muara sungai untuk sebagian keperluan mereka.

33
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan selesai,
bertempat di Kota Padang tepatnya di Air muara sungai dekat Basko Grand Mall yang
berada di Kecamatan Padang Utara. Pengambilan sampel pada air sungai diambil
dengan cara pengambilan sampel sesaat (grabsample). Sampel sesaat atau grab sample
yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang dipantau
sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air, pada saat pengambilan sampel
(Effendi, 2003; Mutmainah dan Putra, 2018). Setelah proses pengambilan sampel air
pada setiap stasiun pengambilan yang telah ditentukan, untuk sampel yang dilakukan
pengujian di laboratorium, maka perlu adanya penanganan sampel sesuai standar yang
ditetapkan. Penanganan sampel air berupa pengamanan sampel dilapangan
(pemberian label pada setiap wadah sampel), pengawetan sampel (pendinginan dan
penambahan bahan kimia) dan transportasi sampel (dari lokasi pengambilan sampel
ke laboratorium). Pengawetan sampel dimaksudkan agar tidak terjadi perubahan
secara fisika dan kimia.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Kawasan Air Muara Sungai dekat Basko Grand Mall,
Padang Utara
Pengujian kualitas air sungai dalam penelitianini untuk parameter pH dan suhu
pengujian dilakukan langsung di lapangan dengan menggunakan alat ukur pH dan
suhu air. Sedangkan untuk parameter TSS, DO, COD, BOD. Dilakukan pengujian di
Laboratorium Kesehatan Daerah Sumatera Barat. Pengujian kualitas air dilakukan
dengan menggunakan metodesesuai ketentuan standar yang berlaku. Data yang telah
didapat dari hasil pengujian parameter fisik dan kimia air Sungai, baik itu di lapangan
maupun di laboratorium.

34
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisis kualitas air muara sungai dekat Basko Grand Mall
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

Hasil analisa terhadap masing - masing parameter berdasarkan hasil percobaan


penentuan BOD, COD dan DO dilakukan dengan menggunakan sampel air sungai yang
diperolehdariair muara sungai dekat Basko Grand Mall adalah sebagai berikut.
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah suatu karakteristik yang menunjukkan
jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri)
untuk mengurai bahan organik dalam kondisi aerobic (Putra, 2017). digunakan
untuk mengetahui banyaknya zat anorganik yang terkandung dalam air limbah.
Makin banyak zat organik, makin tinggi BOD-nya. Nilai BOD dipengaruhi oleh
suhu, cahaya, matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen.
BOD tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan organik dalam air tersebut tinggi,
berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen. Banyaknya mikroorganisme yang
tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan yang tersedia (bahan organik),
oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu dikaitkan dengan kadar bahan
organik dalam air.
2. COD (Chemical Oxygen Deman ) adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk
mengurai seluruh bahan organik secara kimia yang terkandung dalam air.
Sedangkan DO adalah jumlah oksigen dalam miligramyang terdapat dalam satu
literair (Putra, 2017). Percobaan ini menggunakan bahan yaitu MnSO4 (mangan
sulfat), KOH – KI (Alkali-Iodida- azida), Asamsulfat (H2SO4), Natriumtiosulfat
(Na2S2O3), IndikatorAmilum, fenolfetalen, kalium permanganat (KMnO4), KI, Air
sampeluji (Sampel air yang diambilyaitu air muara sungaidekat Basko Grand Mal.
3. Pertama yang dilakukan pada uji oksigen terlarut (DO) yaitu memasukkan sampel
air 100 ml ke dalam erlenmeyer dan menutup secepat mungkin pada saat penuh
agar tidak terdapat gelembung udara yang dapat mempengaruhi kandungan
oksigen pada sampel. Penambahan larutan mangan sulfat (MnSO4) berfungsi
untuk mengikat oksigen menjadi Mn(OH)2 yang akan mengalami oksidasi menjadi
MnO2berhidrat (Putra, 2017). Penambahan larutan alkali iodida-azida berfungsi
sebagai katalisator. Reaksi terjadi ditandai dengan terbentuknya endapan pada
larutan tersebut. Penambahan asam sulfat (H2SO4) yaitu untuk melarutkan
endapan yang terbentuk. Menitrasi larutan dengan menggunakan natrium tiosulfat
(Na2S2O3) hingga larutan berwarna kuninghilang (pucat) dan menambahkan
indikator amilumhinggawarna air menjadibiru. Proses titrasi dilakukan dengan

35
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

tujuan untuk membuktikan ada tidaknya oksigen terlarut yang terikat dengan
sampel dan ini dibuktikan dengan adanya warna kuningpucat. Indikator ini
berfungsi untuk mengikat iod (I2) yang ada pada larutan alkali iodida-azida.
Menitrasi kembali hingga larutan berubah menjadi bening (tak berwarna).
4. Penentuan COD (Chemical Oxygen Demand) dilakukan dengan memasukkan sampel
air 50 ml kedalam Erlenmeyer. Menambahkan asam sulfat (H2SO4) dan kalium
permanganat (KMnO4) (Putra, 2017). Memanaskan sampai larutan mendidih yang
berfungsi dengan tujuan untuk mempercepat reaksi dan menambahkan asam
oksalat (H2C2O4). Menitrasi dengan menggunakan Natriumtiosulfat (Na2S2O3)
hingga larutan berubah menjadikuningpucat, menambahkan indikator
amilumhinggawarna air menjadibiru.Menitrasi kembali hingga larutan berubah
menjadi bening (tak berwarna).
5. Penentuan BOD (Biologycal Oxygen Demand) dilakukan dengan cara pengambilan
sampel sama seperti pada uji Dissolved Oxygen (DO), perbedaannya yaitu sampel
diinkubasi selama 5 hari yang bertujuan untuk mengetahui jumlah konsumsi
oksigen (Putra, 2017). Oksigen yang dikonsumsi dapat diketahui dengan
menghitung selisih konsentrasi oksigen terlarut sebelum (DO0) dan setelah
inkubasi (DO5). Dilakukan penambahan pereaksi yang sesuai pada uji Biologycal
Oxygen Demand (BOD) sebelumnya.
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh nilai DO (Dissolved Oxygen ),COD
(Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biologycal Oxygen Demand) masing-masing yaitu
69,6 ppm, 12,43 ppm, 0,32 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel air sungai
tersebut masihjernih dan masih bisa sebagai tempat hidup organisme. karena nilai
BOD dan CODnya masihrendah. Air yang tidaklayakuntukdigunakanmasyarakat dan
tidak baik digunakan sebagai habitat tanaman dan binatang airkarena COD dan
BODnya melebihi Batas maksimum. Menurut hasil teori (Yuniarto dan Andrianto) yang
menyatakan nilai BOD maksimum adalah 75 mg/L dan nilai COD maksimum adalah
100 mg/L. Dilihat dari pH sungai kuranji memiliki sifat yang asam karena
menunjukkan angka yang tidka normal dan kemungkinan tidak memenuhi syarat
kehidupan organisme di air. Tabel 2 diatas merupakan tabel parameter untuk air
sungai kuranji sebagai acauan untuk mentukan tabel parameter pada air muara sungai
dekat Grand Mall Basko dimana di air muara tersebut memiliki Nilai pH air yang tidak
tercemar biasanyamendekati netral (pH 7) dan memenuhi kehidupan hampir semua
organisme air (Syofyan dkk., 2011).
3.2 Masalah Kualitas Air Muara Sungai dekat Basko Grand Mall
Masalah – masalah yang sering terjadi karena akibat dari pembuangan sampah
sembarangan dan sampah tersebut dibuang kedalam air muara sungai. Selain itu
karena adanya pembuangan air deterjen, air sabun dan air tinja yang di buang melalui
selokan yang menuju arah air muara sungai Basko Grand Mall.
3.3 Upaya pengelolaan Air muara sungai dekat Basko Grand Mall dari Aspek
Lingkungan
1. Melakukan pengurangan beban pencemaran yaitu melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan sungai, dan perlu meningkatkan efektifitas pengelolaan
dan manajemen IPAL yang lebih baik, dengan melibatkan peran serta masyarakat
dalam teknis pengelolaannya.

36
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

2. Berawal dari kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga


dan tidak membuang sampah ke badan air muara sungai dekat Basko Grand Mall,
karena akan menyebabkan air muara sungai menjadi tercemar dan banyaknya
timbunan sampah di bawah air muara sungai tersebut. Selain itu juga air muara
ini langsung menuju kearah air laut dan itu akan mengakibatkan air sungai
menjadi tercemari.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan uji pada BOD, COD dan DO pada air muara sungai dekat Basko
Grand Mall maka hasil ini menunjukkan air muara sungai tersebut masih jernih dan
masih bisa sebagai tempat hidupnya organisme meskipun banyak sekali limbah
domestik atau pembuangan deterjen dan sabun yang mengalir ke arah air muara
sungai tersebut. Uji coba pada nilai pH memiliki nilai yang normal dan air muara
sungai bisa digunakan pada organisme yang hidup di air muara tersebut. Di imbau
kepada masyarakat yang tinggal di sekitar air muara tersebut untuk tidak membuang
sampah di badan air muara sungai tersebut, karena akan mengakibatkan pencemaran
sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, A R dan Azizah, R. 2005. Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, Dan MPN Coliform
Pada Air Limbah Sebelum Dan Sesudah Pengolahan Di RSUD Nganjuk. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Universitas Airlangga. Hal. 98.
Chandra B. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku
Kedokteran.Isyuniarto dan Andrianto. 2009. Pengaruh Waktu Ozonisasi
Terhadap Penurunan Kadar Bod, Cod, Tss Dan Fosfat Pada Limbah Cair Rumah
Sakit. BATAN Yogyakarta : PTAPB. Genedra. Hal. 45-46.
Chandra, D. 2013. Noise Influence to Employees in PLTD Sentral II PT Semen Padang.
Jurnal Geografi. 2(2), 86-94.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
LingkunganPerairan.Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Hermon, D. 2010. Geografi Lingkungan: Perubahan Lingkungan Global. Padang: UNP
Press.
Hermon, D. 2012. Hydrometeorological Disaster Mitigation. Padang: UNP Press.
Hermon, D. 2015. Geography of Natural Disasters. Jakarta: Raja Grafindo.
Husrin, S., Kongko, W and Putra, A. 2013. Tsunami Vulnerability of Critical
Infrastructures in the City of Padang, West Sumatera. Proceeding of the 2nd
International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment.
Marlisa, D. 2012 . Potensi Fito-Biofilm Dalam Penurunan Kadar BOD Dan COD Pada
Limbah Domestik Dengan Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica) Media
Biofilter Sarang Tawon. Jurnal Teknik Lingkungan. Tlogosari Semarang :
Perumahan Graha Mukti. Hal. 2.
Mutmainah, H dan Putra, A. 2018. Potensi Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir Pulau
Pagai Utara Kab. Kepulauan Mentawai. Jakarta: AMaFRaD Press.
Pergub Sumbar No.5 Tahun 2008 tentang Kualitas air Sungai.

37
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 32 - 38)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Pengelola Sumber Daya Air. 2010.”Inventarisasi Sungai”. Padang: Sumatera Barat.


Putra, A. 2012. Studi Erosi Lahan Pada DAS Air Dingin Bagian Hulu di Kota Padang.
[Skripsi], Universitas Negeri Padang.
Putra, A dan Husrin, S. 2017. Kualitas Perairan Pasca Cemaran Sampah Laut di Pantai
Kuta Bali. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), pp.57-65.
Putra, A., Husrin, S dan Mutmainah, H. 2017. Pola Sebaran Kualitas Air Berdasarkan
Kesesuaian Baku Mutu Untuk Biota Laut di Teluk Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara. Maspari Journal, 9(1), 51-60.
Putra, A. 2017. Evaluasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Pesisir Teluk
Bungus Kota Padang [Tesis]. Pascasarjana Universitas Andalas.
Tanto, T.A., Putra, A., Hermon, D dan Damanhuri, H. 2018. Suitability of Seagrass
Ecosystem for Marine Ecotourism in Padang City, West Sumatera Province.
Forum Geografi. 32(1), pp. 88-95.
Valentina, A., E. Miswadi, S., S. Latifah., L. 2013 . Pemanfaatan Arang Eceng Gondok
Dalam Menurunkan Kekeruhan, COD, BOD Pada Air Sumur. Indonesian journal
Of Chemistry Sience. Hal. 85.

38

Anda mungkin juga menyukai