Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkah-Nya Laporan Tugas Besar Pengantar Rekayasa dan Desain ini dapat
tersusun hingga selesai.
Dalam menyusun laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
para dosen: Ir. Idwan Santoso, M.Sc., DIC., Ph.D. dan Dr. Ir. R. Sony Sulaksono
Wibowo, MT., yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada kami untuk
mengerjakan tugas besar dan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para asisten dosen, Gistya Gemma Rahayu dan Dolly
Imannuel yang telah banyak memberikan kontribusi dengan
Fall
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
08
1.1.1
Pendefinisian Masalah
Volume sampah yang semakin bertambah seiring dengan
pertumbuhan penduduk menimbulkan berbagai masalah. Sekitar 50
miliar botol plastik digunakan setiap tahun di seluruh dunia, sehingga
daya tampung TPA tidak dapat mengimbangi volume sampah hingga
melebihi kapasitasnya. Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari tidak
mampunya TPA untuk menanpung seluruh sampah yang semakin lama
semakin banyak.
Masalah timbul karena sampah plastik membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk terurai. Pembuangan di TPA bukanlah solusi yang
terbaik karena volume sampah plastik tidak berkurang. Ketika solusi
pembungan sampah plastik belum diketahui, adanya tindakan membuang
sampah plastik ke laut menyebabkan terganggunya satwa dan dapat
merusak baling-baling kapal. Pencemaran sampah plastik adalah salah
satu masalah besar yang dihadapi saat ini.
1.1.2
Pendefinisian Kebutuhan
Pencemaran lingkungan oleh sampah butuh diatasi dengan
keberadaan tempat sampah sebagai wadah sampah sementara yang
selanjutnya akan dibawa ke TPA. Keberadaan tempat sampah akan
membantu untuk mengumpulkan berbagai sampah organik dan anorganik
sehingga dapat terpusatkan di TPA.
Penampungan sampah di TPA tidak dapat mengurasi volume
sampah plastik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai. Sampah plastik sebelum dibuang rata-rata hanya digunakan dan
berfungsi dalam waktu yang singkat khususnya sampah botol plastik
kemasan minuman yang hanya dipakai sekali untuk mewadahi zat cair
kemudian setelah diminum botol plastik tersebut dibuang dan tidak
memiliki nilai fungsi lagi. Dibutuhkan penggunaan kembali sampah
plastik untuk mengembalikan nilai fungsi sampah plastik sehingga
sampah plastik dapat dikurangi volumenya agar tidak mencemari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah Plastik
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
5
Pembuatan Tempat
Sampah dari Sampah
Plastik
Rekatkan rangkaian
pertama dengan tutup cat
sebagai alas
Rekatkan rangkaian
pertama dengan rangkaian
kedua
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Ketika tinggal di kosan, kurangnya ketersediaan air minum sebagai salah
satu kebutuhan hidup membuat kelompok kami sering pergi untuk membeli botol
minum kemasan plastik. Setelah mengonsumsi air minum tersebut, air minum
kemasan tersebut meninggalkan residu yaitu botol plastik itu sendiri. Mengingat
bahwa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, kami mempunyai
gagasan untuk membentuk suatu produk yang berbahan dasar plastik dan sedang
dibutuhkan di kamar kosan. Akhirnya, muncul ide untuk membuat tempat sampah
berbahan dasar botol plastik bekas.
4.2 Perumusan Kriteria
Tabel 4.1 Perumusan Kriteria Berdasarkan Aspek Kajian, Faktor Pertimbangan, Kriteria
Spesifikasi, dan Bobot
No.
Aspek Kajian
Faktor
Kriteria
Pertimbangan Spesifikasi
-Tepat guna
-Mampu
menampung
-Fungsi
sampah dengan
keberadaan
aman dan rapi
benda
Bobot
Fungsi sebagai
wadah sampah
Ekonomi (harga
bahan)
-Biaya bahan
25%
Lingkungan
(pengaruh
keberadaan benda
pada lingkungan)
-Penggunaan
plastik
-Penggunaan bahan
plastik terbanyak
(baik sebagai bahan
utama maupun
bahan
penyambung)
25%
-Kemudahan dirakit
15%
35%
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, ada 4 hal yang dijadikan parameter aspek
kajian, yaitu:
1. Fungsi Sebagai Wadah Sampah
Faktor pertimbangan kelompok kami memilih fungsi ini dengan harapan
produk tempat sampah plastik yang dihasilkan dapat digunakan secara
tepat sesuai fungsinya, yaitu mampu menampung sampah secara aman dari
bau dan rapi. Tempat sampah plastik ini dapat diletakkan di dalam kamar
kosan (fungsi keberadaan benda). Oleh karena itu, kami menentukan bobot
pada aspek kajian ini sebesar 35%
2. Ekonomi (Harga Bahan)
Faktor pertimbangan aspek kajian ini yaitu dapat menghasilkan produk
berbahan dasar plastik yang bernilai ekonomis dengan biaya seminimal
dan fungsi semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kami menentukan bobot
pada aspek kajian ini sebesar 25%.
3. Lingkungan
Faktor pertimbangan pada aspek kajian ini yaitu semakin banyak
penggunaan plastik sehingga menghasilkan sampah plastik di lingkungan.
Maka dalam pembuatan produk, digunakan bahan dasar dan penyambung
berupa plastik. Oleh karena itu, kami menentukan bobot pada aspek kajian
ini sebesar 25%.
4. Teknis Pembuatan
Faktor pertimbangan pada aspek kajian ini yaitu tingkat kesulitan dalam
proses pembuatan produk tempat sampah berbahan plastik. Teknis
pencarian bahan dan proses penyambungannya dibuat mudah, namun tetap
menghasilkan produk tempat sampah yang memiliki fungsi sebagai
penampung sampah. Oleh karena itu, kami menentukan bobot pada aspek
kajian ini sebesar 15%.
MTWS
euap
ntdSymb
gaupmbs
hmpDbui
ipSns
nupKgt
dnoae
agmn
rSp
Ban(
amnS
upS
a)
h
e
n a
a a
a
u
g a
a
m
t
m
h
a
o
e
membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Apabila tempat sampah
ini berada di dalam kamar tentunya akan menimbulkan bau tidak sedap yang
dapat menetap di kamar untuk waktu yang lama. Untuk mengatasi bau tersebut
kami menciptakan penutup yang juga berbahan plastik agar mengisolasi bau yang
berasal dari sampah agar tetap berada di wadah. Melihat tutup mempunyai fungsi
sendiri dalam sistem tempat sampah maka tercipta suatu subsistem baru yaitu
subsistem tutup.
4.3.2
Matriks Morfologi
Berikut tabel matriks morfologi berdasarkan diagram dekomposisi di
atas:
Tabel 4.2 Tabel Matriks Morfologi Desain
Alternatif Desain
1
2
3
4
5
6
7
8
Sub-Sistem 1
Botol
Botol
Botol
Botol
Aqua
Aqua
Aqua
Aqua
Sub-Sistem 2
Rafia
Rafia
Kawat
Kawat
Rafia
Rafia
Kawat
Kawat
Sub-Sistem 3
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Sub-Sistem 1:
Pada subsistem 1, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa botol
air mineral bekas dan gelas air mineral bekas.
Sub-Sistem 2:
Pada subsistem 2, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa tali
rafia dan kawat.
10
Sub-Sistem 3:
Pada subsistem 3, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa .
SS 1
SS 2
SS 3
Total
80
80
80
80
90
90
90
90
90
90
75
75
90
90
75
75
80
85
80
85
80
85
80
85
250
255
235
240
260
265
245
250
Fungsi (Volume)
Tabel 4.4 Tabel Pembobotan Kriteria Fungsi Volume
Volume Aqua
600 ml
1500 ml
11
Bobot
90
80
Bobot
90
80
70
Tabel 4.6 Tabel Pembobotan Kriteria Biaya Termurah Alas dan Penutup Tempat Sampah
Alas dan Penutup Tempat Sampah
Bekas kaleng cat
Beli Kaleng cat
Bobot
95
75
Berdasarkan Tabel 4.4.3, Tabel 4.4.4, dan Tabel 4.4.5 maka digunakan
botol plastik aqua (600 ml) karena dengan ukurannya yg kecil akan semakin
mudah menyambungkannya serta diameter tempat sampah akan semakin besar,
untuk tali rafia digunakan gulungan kecil (30 g), dan untuk penutup tempat
sampah digunakan tutup cat kaleng bekas.
13
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sampah plastik yang semakin bertambah volumenya menjadi
masalah besar bagi lingkungan. Waktu untuk sampah plastik terurai
bertahun-tahun lamanya dan saat terurai sampah plastik menyebabkan
pencemaran partikel-partikel beracun.
15
DAFTAR PUSTAKA
16