Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkah-Nya Laporan Tugas Besar Pengantar Rekayasa dan Desain ini dapat
tersusun hingga selesai.
Dalam menyusun laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
para dosen: Ir. Idwan Santoso, M.Sc., DIC., Ph.D. dan Dr. Ir. R. Sony Sulaksono
Wibowo, MT., yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada kami untuk
mengerjakan tugas besar dan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para asisten dosen, Gistya Gemma Rahayu dan Dolly
Imannuel yang telah banyak memberikan kontribusi dengan

Fall

menyumbangkan baik materi maupun usulannya sehingga laporan


ini dapat tersusun dengan baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki,
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dalam bidang rekayasa dan
desain.
Bandung, 9 Desember 2015
Kelompok 9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1

08

1.1.1

Pendefinisian Masalah
Volume sampah yang semakin bertambah seiring dengan
pertumbuhan penduduk menimbulkan berbagai masalah. Sekitar 50
miliar botol plastik digunakan setiap tahun di seluruh dunia, sehingga
daya tampung TPA tidak dapat mengimbangi volume sampah hingga
melebihi kapasitasnya. Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari tidak
mampunya TPA untuk menanpung seluruh sampah yang semakin lama
semakin banyak.
Masalah timbul karena sampah plastik membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk terurai. Pembuangan di TPA bukanlah solusi yang
terbaik karena volume sampah plastik tidak berkurang. Ketika solusi
pembungan sampah plastik belum diketahui, adanya tindakan membuang
sampah plastik ke laut menyebabkan terganggunya satwa dan dapat
merusak baling-baling kapal. Pencemaran sampah plastik adalah salah
satu masalah besar yang dihadapi saat ini.

1.1.2

Pendefinisian Kebutuhan
Pencemaran lingkungan oleh sampah butuh diatasi dengan
keberadaan tempat sampah sebagai wadah sampah sementara yang
selanjutnya akan dibawa ke TPA. Keberadaan tempat sampah akan
membantu untuk mengumpulkan berbagai sampah organik dan anorganik
sehingga dapat terpusatkan di TPA.
Penampungan sampah di TPA tidak dapat mengurasi volume
sampah plastik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai. Sampah plastik sebelum dibuang rata-rata hanya digunakan dan
berfungsi dalam waktu yang singkat khususnya sampah botol plastik
kemasan minuman yang hanya dipakai sekali untuk mewadahi zat cair
kemudian setelah diminum botol plastik tersebut dibuang dan tidak
memiliki nilai fungsi lagi. Dibutuhkan penggunaan kembali sampah
plastik untuk mengembalikan nilai fungsi sampah plastik sehingga
sampah plastik dapat dikurangi volumenya agar tidak mencemari

lingkungan. Pembuatan tempat sampah dengan penggunaan sampah


plastik memenuhi kebutuhan penempatan sementara sampah dan
pengurangan volume sampah plastik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas, yaitu:
1. Bagaimana kondisi awal dari sampah plastik sebelum dijadikan tempat
sampah?
2. Bagaimana perumusan kriteria yang dapat dijadikan acuan untuk membuat
tempat sampah dari sampah plastik?
3. Bagaimana perumusan alternatif untuk membuat tempat sampah dari
sampah plastik?
4. Bagaimana proses analisis dan pengambilan keputusan untuk membuat
tempat sampah dari sampah plastik berdasarkan alternatif yang ada?
5. Bagaimana proses perancangan tempat sampah dari sampah plastik?
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan dari laporan ini sebagai berikut:
1. Menentukan kondisi awal dari sampah plastik sebelum dijadikan
tempatsampah.
2. Menentukan perumusan kriteria yang dapat dijadikan acuan untuk
membuat tempat sampah dari sampah plastik.
3. Menentukan perumusan alternatif untuk membuat tempat sampah dari
sampah plastik.
4. Menentukan proses analisis dan pengambilan keputusan untuk membuat
tempat sampah dari sampah plastik berdasarkan alternatif yang ada.
5. Menentukan proses perancangan tempat sampah dari sampah plastik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah Plastik

Salah satu sampah anorganik adalah sampah plastik yang keberadaannya


menjadi masalah serius bagi lingkungan. Sampah plastik merupakan jenis sampah
yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai dan tidak bisa diuraikan
oleh bakteri. Sampah plastik membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar tergradasi
secara sempurna. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan
air tanah.
Keberadaan sampah plastik semakin meningkat. Ribuan ton sampah
plastik menjadi polutan yang mencemari lingkungan dunia. Sampah yang di
produksi di ibu kota sebesar 6000 ton per hari dengan 70 hingga 80 persen dari
jumlah tersebut tergolong sampah anorganik yaitu sampah plastik, dan jumlah
tersebut semakin meningkat.
Jika dibakar sampah plastik akan menghasilkan asap yang memiliki
kandungan racun yang membahayakan kesehatan. Jika proses pembakaran tidak
sempurna maka plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini
sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampak yang ditimbulkan adalah
penyakit pernapasan, kanker, hepatitis, gangguan syaraf, dan memicu depresi.
Sampah plastik juga dapat menjadi penyebab banjir karena dapat menyumbat
saluran-saluran air.
2.2 Botol Plastik
Botol plastik adalah wadah dari bahan plastik dengan leher yang sempit
untuk menampung zat cair. Botol plastik merupakan bagian dari sampah
anorganik. Botol plastik biasa digunakan dengan waktu yang singkat contohnya
adalah botol dengan tanda PET (Polyethylene Terephthalate) yang sangat
direkomendasikan untuk sekali pakai karena dalam membuat PET menggunakan
bahan berbahaya.
Dalam kehidupan sehari-hari botol plastik sering dijumpai sebagai
kemasan air minum. Botol plastik kemasan tersebut langsung terbuang saat zat
cair di dalamnya telah dikonsumsi. Botol plastik memiliki peran dalam
penambahan volume sampah plastik dan meningkatkan risiko sampah yang sulit
terurai di lingkungan.

Berikut jenis-jenis botol plastik yang umumnya ditemukan di kehidupan seharihari:

Gambar 2.1 Karakteristik Material Plastik

2.3 Tempat Sampah


Tempat sampah adalah tempat atau wadah untuk menampung sampah.
Beberapa tempat sampah memiliki bagian penutup untuk menghindari keluarnya
bau yang ditimbulkan oleh sampah.

Gambar 2.2 Tempat Sampah

BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
5

Volume sampah plastik


semakin bertambah

Dibutuhkan wadah untuk


menampung sampah dan
penggunaan kembali
sampah plastik

Pembuatan Tempat
Sampah dari Sampah
Plastik

Sebagai wadah, memiliki


tutup, dan sambungan

Rekatkan rangkaian
pertama dengan tutup cat
sebagai alas

Rangkai botol plastik


membentik lingkaran
dengan rafia

Rekatkan rangkaian
pertama dengan rangkaian
kedua
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Penggunaan botol plastik


sebagai wadah, rafia
sebagai sambungan dan
tutup cat sabagai tutup

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Ketika tinggal di kosan, kurangnya ketersediaan air minum sebagai salah
satu kebutuhan hidup membuat kelompok kami sering pergi untuk membeli botol
minum kemasan plastik. Setelah mengonsumsi air minum tersebut, air minum
kemasan tersebut meninggalkan residu yaitu botol plastik itu sendiri. Mengingat
bahwa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, kami mempunyai
gagasan untuk membentuk suatu produk yang berbahan dasar plastik dan sedang
dibutuhkan di kamar kosan. Akhirnya, muncul ide untuk membuat tempat sampah
berbahan dasar botol plastik bekas.
4.2 Perumusan Kriteria
Tabel 4.1 Perumusan Kriteria Berdasarkan Aspek Kajian, Faktor Pertimbangan, Kriteria
Spesifikasi, dan Bobot

No.

Aspek Kajian

Faktor

Kriteria

Pertimbangan Spesifikasi
-Tepat guna
-Mampu
menampung
-Fungsi
sampah dengan
keberadaan
aman dan rapi
benda

Bobot

Fungsi sebagai
wadah sampah

Ekonomi (harga
bahan)

-Biaya bahan

-Biaya bahan yang


paling ekonomis

25%

Lingkungan
(pengaruh
keberadaan benda
pada lingkungan)

-Penggunaan
plastik

-Penggunaan bahan
plastik terbanyak
(baik sebagai bahan
utama maupun
bahan
penyambung)

25%

Teknis pembuatan -Tingkat


kesulitan
proses
pembuatan

-Kemudahan dirakit

15%

35%

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, ada 4 hal yang dijadikan parameter aspek
kajian, yaitu:
1. Fungsi Sebagai Wadah Sampah
Faktor pertimbangan kelompok kami memilih fungsi ini dengan harapan
produk tempat sampah plastik yang dihasilkan dapat digunakan secara
tepat sesuai fungsinya, yaitu mampu menampung sampah secara aman dari
bau dan rapi. Tempat sampah plastik ini dapat diletakkan di dalam kamar
kosan (fungsi keberadaan benda). Oleh karena itu, kami menentukan bobot
pada aspek kajian ini sebesar 35%
2. Ekonomi (Harga Bahan)
Faktor pertimbangan aspek kajian ini yaitu dapat menghasilkan produk
berbahan dasar plastik yang bernilai ekonomis dengan biaya seminimal
dan fungsi semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kami menentukan bobot
pada aspek kajian ini sebesar 25%.
3. Lingkungan
Faktor pertimbangan pada aspek kajian ini yaitu semakin banyak
penggunaan plastik sehingga menghasilkan sampah plastik di lingkungan.
Maka dalam pembuatan produk, digunakan bahan dasar dan penyambung
berupa plastik. Oleh karena itu, kami menentukan bobot pada aspek kajian
ini sebesar 25%.
4. Teknis Pembuatan
Faktor pertimbangan pada aspek kajian ini yaitu tingkat kesulitan dalam
proses pembuatan produk tempat sampah berbahan plastik. Teknis
pencarian bahan dan proses penyambungannya dibuat mudah, namun tetap
menghasilkan produk tempat sampah yang memiliki fungsi sebagai
penampung sampah. Oleh karena itu, kami menentukan bobot pada aspek
kajian ini sebesar 15%.

4.3 Perumusan Alternatif dan Pengambilan Keputusan


4.3.1 Diagram Dekomposisi

MTWS
euap
ntdSymb
gaupmbs
hmpDbui
ipSns
nupKgt
dnoae
agmn
rSp
Ban(
amnS
upS
a)
h

e
n a
a a
a
u
g a
a

m
t
m
h
a

o
e

Gambar 4.1 Diagram Dekomposisi Produk

Tempat sampah yang terbuat dari bahan manapun selalu mempunyai


subsistem. Subsistem merupakan bagian dari suatu produk yang dihasilkan yang
mempunyai fungsi tertentu. Subsistem pertama dari sebuah tempat sampah yaitu
wadah yang digunakan untuk menampung sampah.
Jika bahan untuk membuat tempat sampah itu berasal dari sampah plastik
terutama botol plastik tentu harus ada suatu penyambung yang berfungsi untuk
merakit botol-botol plastik tersebut agar menjadi sebuah tempat sampah. Melihat
sambungan yang cukup vital ini dan sambungan ini juga tampak secara fisik
(berupa tali rafia) maka tercipta satu subsistem baru berupa subsistem sambungan.
Kemudian ada satu subsistem opsional berupa subsistem penutup.
Terkadang jenis sampah yang kita buang dapat berupa sampah yang mudah

membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Apabila tempat sampah
ini berada di dalam kamar tentunya akan menimbulkan bau tidak sedap yang
dapat menetap di kamar untuk waktu yang lama. Untuk mengatasi bau tersebut
kami menciptakan penutup yang juga berbahan plastik agar mengisolasi bau yang
berasal dari sampah agar tetap berada di wadah. Melihat tutup mempunyai fungsi
sendiri dalam sistem tempat sampah maka tercipta suatu subsistem baru yaitu
subsistem tutup.
4.3.2

Matriks Morfologi
Berikut tabel matriks morfologi berdasarkan diagram dekomposisi di
atas:
Tabel 4.2 Tabel Matriks Morfologi Desain

Alternatif Desain
1
2
3
4
5
6
7
8

Sub-Sistem 1
Botol
Botol
Botol
Botol
Aqua
Aqua
Aqua
Aqua

Sub-Sistem 2
Rafia
Rafia
Kawat
Kawat
Rafia
Rafia
Kawat
Kawat

Sub-Sistem 3
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Terbuka
Tertutup

Sub-Sistem 1:
Pada subsistem 1, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa botol
air mineral bekas dan gelas air mineral bekas.

Sub-Sistem 2:
Pada subsistem 2, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa tali
rafia dan kawat.

10

Sub-Sistem 3:
Pada subsistem 3, kami memilih bahan yang akan digunakan berupa .

4.3.3 Analisis dan Pengambilan Keputusan


Berikut alternatif desain dengan pembobotan berdasarkan alternatif bahan
yang ada.
Tabel 4.3 Tabel Pembobotan Terhadap Alternatif Bahan
Alternatif
Desain
1
2
3
4
5
6
7
8

SS 1

SS 2

SS 3

Total

80
80
80
80
90
90
90
90

90
90
75
75
90
90
75
75

80
85
80
85
80
85
80
85

250
255
235
240
260
265
245
250

Berdasarkan Tabel 4.4.1 dan Tabel 4.4.2 maka kamimemutuskan


menggunakan alternatif desain ke-6. Berikut kriteria bahan dari alternatif ke-6.
Kriteria

Fungsi (Volume)
Tabel 4.4 Tabel Pembobotan Kriteria Fungsi Volume
Volume Aqua
600 ml
1500 ml

Biaya (Biaya Termurah)

11

Bobot
90
80

Tabel 4.5 Tabel Pembobotan Kriteria Biaya Termurah Tali Rafia


Tali Rafia
Gulungan kecil (30 g)
Gulungan sedang (100 g - 1 kg)
Gulungan besar (15 - 20 kg)

Bobot
90
80
70

Tabel 4.6 Tabel Pembobotan Kriteria Biaya Termurah Alas dan Penutup Tempat Sampah
Alas dan Penutup Tempat Sampah
Bekas kaleng cat
Beli Kaleng cat

Bobot
95
75

Berdasarkan Tabel 4.4.3, Tabel 4.4.4, dan Tabel 4.4.5 maka digunakan
botol plastik aqua (600 ml) karena dengan ukurannya yg kecil akan semakin
mudah menyambungkannya serta diameter tempat sampah akan semakin besar,
untuk tali rafia digunakan gulungan kecil (30 g), dan untuk penutup tempat
sampah digunakan tutup cat kaleng bekas.

4.4 Perumusan Spesifikasi


Spesifikasi bahan yang digunakan adalah :
1. Botol plastik bekas Aqua (600 ml)
2. Tali Rafia (30 g)
3. Tutup cat bekas
4.4.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan tempat sampah dari sampah
sebagai berikut:
a. Gunting
b. Cutter
c. Lem
4.4.2 Bahan
12

Bahan yang digunakan dalam pembuatan tempat sampah dari sampah


sebagai berikut:
a. 26 buah botol plastik kemasan air mineral
b. Tali rafia
c. Tutup cat bekas
4.5 Proses Konstruksi
Proses konstruksi tempat sampah sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan yang telah disebutkan diatas.
b. Gunakan tali rafia sebagai sambuangan antar botol plastik. Pada bagian
atas dan bagian bawa botol diikat dengan tali.
c. Sambungkan dan susun botol plastik hingga membentuk lingkaran.
d. Buatlah rangkaian botol plastik tersebut sebanyak 2 lingkaran.

Gambar : Rangkaian Botol Plastik


e. Gunakan lem untuk merekatkan antar boto agar semakin kokoh.
f. Siapkan tutup cat bekasi sebagai alas. Sambungkan tutup cat dengan
rangkaian botol plastik yang pertama dengan lem.
g. Sambungkan rangkaian kedua dengan rangkaian pertama dengan lem.

13

4.6 Evaluasi Alat

14

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sampah plastik yang semakin bertambah volumenya menjadi
masalah besar bagi lingkungan. Waktu untuk sampah plastik terurai
bertahun-tahun lamanya dan saat terurai sampah plastik menyebabkan
pencemaran partikel-partikel beracun.

Pembuatan tempat sampah dari

sampah botol plastik untuk kebutuhan pengurangan volume sampah plsatik


dan terwadahinya sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Pembuatan tempat sampah dari sampah melibatkan kriteria fungsi
sebagai wadah, harga bahan, banyaknya penggunaan plastik, dan tingkat
kesulitan proses perakitan. Altenatif yang ada adalah penggunaan tutup
atau tidak, penggunaan rafia atau kawat sebagai sambungan, dan
penggunaan nya sebagai wadah. Proses perakitan tempat sampah dari
sampah diawali dengan membuat 2 rangkaian botol plastik membentuk
lingkaran yang disambung dengan tali rafia. Selanjutnya dilem dengan
tutup cat bekas sebagai atas, terakhir tutup tempat sampah dengan tutup cat
bekas kedua.
5.2 Saran
Volume sampah plastik sebagian besar merupakan sampah botol
plastik. Sebaiknya penggunaan ulang sampah botol plastik dilestarikan.
Pembuatan tempat sampah dari sampah botol plastik salah satu contoh dari
penggunaan ulang sampah botol plastik. Selain mengurangi volume
sampah botol plastik, tempat sampah tersebut dapat menampung sampah
untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Dalam pembuatan tempat
sampah, sebaiknya menggunakan tali rafia dan lem sebagai penyampung
antara botol plastik.

15

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Aldy . 2012 . Pengertian Sampah Organik dan Non Organik .


http://aldyputra.net/2012/01/pengertian-sampah-organik-dan-nonorganik/ . Diakses tanggal 8 Desember 2015 pukul 14.40

Community, EO . 2010 . Kerajinan Sampah Plastik.


http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13242 . Diakses
tanggal 8 Desember 2015 pukul 14.50

Welle, Deutsche . 2013 . Masalah Sampah Plastik .


http://www.dw.com/id/masalah-sampah-plastik/g-17164855 . Diakses
tanggal 8 Desember 2015 pukul 15.25

Syamsiro, Mochammad . 2015 . Mengenal Sampah Plastik dan


Penanganannya . http://olahsampah.com/index.php/manajemensampah/36-mengenal-sampah-plastik-dan-penanganannya . Diakses
tanggal 9 Desember 2015 pukul 09.25

16

Anda mungkin juga menyukai