Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

WASTE LESS PLASTICS

(Limbah Plastik)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Seminar Komunikasi Bisnis

Disusun Oleh :

IRFAN R.

C1200326

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 15 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Teori Pembahasan tentang Sampah Plastik dan Global Warming..................................2
B. Keterkaitan antara Sampah Plastik dan Global Warming...............................................6
C. Cara penyuluhan..............................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Plastik merupakan bahan yang sangat banyak di gunakan oleh kalangan masyarakat di
seluruh dunia sehari-hari, karena bahannya yang ringan, simple dan mudah di bawa
kemana-mana. Akan tetapi, kebanyakan plastik yang dipakai adalah plastik yang tidak
mudah terurai. Karena hal itulah sampai sekarang sampah plastik menjadi permasalahan
yang belum terselesaikan saat ini khususnya di Indonesia.

Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia
setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. Hal itu
berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta lembar
sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong
plastik.1

Permasalahan sampah plastik tersebut apabila semakin banyak jumlahnya di


lingkungan maka akan berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu dampak dari
terjadinya permasalah sampah plastik yakni terjadinya global warming atau disebut juga
pemanasan global. Untuk lebih jelasnya makalah ini akan membahas mengenai hal yang
telah di uraikan di atas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembahasan teori tentang sampah plastik dan global warming ?
2. Bagaimana keterkaitan antara sampah plastik dengan global warming ?
3. Bagaimana cara untuk mencapai penyuluhan mengenai sampah plastik dan global
warming ?

C. Tujuan
1. Bagaimana pembahasan teori tentang sampah plastik dan global warming ?
2. Bagaimana keterkaitan antara sampah plastik dengan global warming ?
3. Bagaimana cara untuk mencapai penyuluhan mengenai sampah plastik dan global
warming
1
Pramiati Purwaningrum, “Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di Lingkungan”, Jurnal JTL
Vol 8, No. 2 (2016), hlm.142
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Pembahasan tentang Sampah Plastik dan Global Warming


1. Sampah Platik

Plastik termasuk material baru yang secara luas digunakan serta dikembangkan
pada abad ke-20, tepatnya pada tahun 1975 diperkenalkan oleh Montgomery Ward,
Sears, J.C. Penny, Jodan Marsh dan toko-toko retail besar lainnya. 2 Plastik
berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada
tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun 2005. Saat ini hampir tidak ada supermarket, toko atau warung di
Indonesia yang tidak menyediakan kantung plastik.

Bahan awal yang digunakan untuk membuat plastik adalah minyak dan gas
sebagai sumber alami, dalam perkembangan zaman bahan-bahan tersebut di ganti
dengan bahan sintesis yang mana dapat memperoleh sifat-sifat plastik yang
diinginkan. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan
berat molekul rendah, yaitu berupa pelumas, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet,
bahan pengisi, dan penguat.

a) Sifat- sifat Plastik


1) Thermoplastic merupakan jenis-jenis plastik yang dapat didaur ulang atau
dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contohnya adalah PET
(Polyethylene Terephthalate), PS (Polystyrene), PC (Polycarbonate).
2) Thermosetting Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau
dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Hal ini dikarenakan bahwa
pemanasan ulang dapat menyebabkan kerusakan pada molekul-
molekulnya. Contohnya adalah melamin.

2
Hijrah Purnama Putra dan Yebi Yuriandala, “Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi

Produk dan Jasa Kreatif”, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Vol. 2, No. 1 (2010), hlm. 23
2
b) Jenis-jenis Plastik

1) Kode Daur Ulang 1 : Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)

Merupakan salah satu plastik yang paling umum digunakan untuk


pengemasan makan dan minuman. PET biasanya berwarna bening dan hanya
dapat digunakan untuk sekali pakai, jika digunakan berulang kali akan
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang akan mengganggu kesehatan karena
plastik PET mengandung Antimon Trioksida, zat karsinogen yang mampu
menyebabkan kanker pada jaringan hidup.

2) Kode Daur Ulang 2 : High-Density Polyethylene (HDPE)

Jenis plastik yang memiliki kode angka 2 ini banyak digunakan untuk
botol kemasan. Hal ini karena HDPE memiliki ciri yang keras tapi fleksibel,
dll. Plastik jenis ini pun disarankan hanya bisa sekali pakai setelah itu diganti,
sebab hal ini berkaitan dengan keamanan dan kesehatan.

3) Kode Daur Ulang 3: Polyvinyl Chlorida

Bahan plastik jenis ini sering atau banyak di pakai pada peralon pipa
dengan sebutan pipa PVC, memiliki sifat yang kuat dan keras. Bahan plastik
PVC ini sangat berbahaya bagi kesehatan serta sulit didaur ulang sehingga
pengaplikasiannya tidak boleh yang berkaitan dengan makanan atau minuman,
karena bisa menimbulkan penyakit serius.

3
4) Kode Daur Ulang 4: LDPE (Low Density Poly Ethylene)

Plastik ini terbuat dari bahan teemoplastik, jenis bahan plastik satu ini
tergolong cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai plastik kemasan
pembungkus barang, makanan pun minuman.

5) Kode daur ulang 5: PP (Polypropylene)

Bahan plastik jenis ini bisa digunakan karena aman dan tidak bereaksi
terhadap bahan kimia. Beberapa aplikasinya yakni untuk pembuatan makanan,
botol minuman, botol obat dll.

6) Kode Daur Ulang: PS (Polystyrene)

Bahan jenis plastik ini salah satu menjadi bahan yang harus dihindari, ciri-
ciri dari bahan ini yakni kaku dan mudah dibentuk saat berada di suhu 95⁰C
serta menghasilkan api dengan warna jingga yang kekuningan. Dan hanya
boleh digunakan 1 kali saja untuk kemasan makanan dan minuman.

7) Kode Daur Ulang 7: OTHER

Plastik dengan kode no 7 ini memiliki beberapa jenis yakni : acrylonitrile


butadiene styrene, styrene acrylonitrile, polycarbonate dan Nylon.3

c) Sampah Plastik

Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan


pencemaran tanah atau di laut. Bahannya yang tidak mudah terurai menimbulkan
toksit dan bersifat karsinogenik. Di indonesia sendiri merupakan penghasil
sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Peneliti dari UC Davis dan
Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan
23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. 4

2. Global Warming ( Pemanasan Global)


3
“ Mengenal Jenis-jenis Plastik, Kode Angka dan Fungsinya dalam Keseharian”, PT. Wadah
Makmurkencana, 14 Maret 2019, https://www.wadahmakmurkencana.co.id/id/berita-artikel/mengenal-jenis-
jenis-plastik-kode-angka-dan-fungsinya-dalam-keseharian.
4
Abror Fauzi, “Indonesia Darurat Sampah Plastik”, Indonesiabaik.id, 2019,
https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik.
4
Pemanasan global adalah terjadi sebab meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan bumi. Peneliti dari CIFOR menerangkan jika pemanasan
global merupakan kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari
( gelombang panas dan infra merah), yang dipancarkan ke bumi oleh gas-gas rumah
kaca.

Proses pemanasan global, sebagai berikut:

 Energi yang masuk ke bumi mengalami serangkaian proses


 25% energi dipantulkan oleh awan atau partikel lain ke atmosfer
 25% diadsorpsi oleh awan
 45% diadsorpsi oleh permukaan bumi
 5% lagi dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
 Energi yang diadsorpasi oleh awan dan permukaan bumi (25%+45%=70%)
dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah atau gelombang panas
matahari
 Sebagian infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas C02 dan
gas lain (efek rumah kaca), untuk dikembalikan ke permukaan bumi.5

Adapun penyebab-penyebab pemanasan global :

 Meningkatnya gas rumah kaca


 Polusi udara karena bahan bakar
 Efek rumah kaca
 Penggunaan CFC secara berlebihan
 Penggundulan hutan
 Polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan
 Boros penggunaan listrik
 Polusi udara akibat imdustri pabrik
 Sampah plastik

B. Keterkaitan antara Sampah Plastik dan Global Warming


Sampah plastik memiliki pemberi sumbangan begitu besar pada meningkatnya emisi
gas rumah kaca, hal ini terjadi sebab penumpukan sampah tanpa diolah yang melepaskan
5
Vivi Triana, “Pemanasan Global”, jurnal Kesehatan Masyarakat Vol II, No. 2 (2008), hlm 160.
5
gas metan/CH4. Setiap hari dalam setiap kegiatannya, manusia selalu menghasilkan
sampah. Setiap 1 ton sampah akan menghasilkan 50kg gas CH4, dengan jumlah
penduduk Indoneaia yang terus meningkat, perkiraan tahun 2020 yang dihasilkan sekitar
500 juta ton/hari atau 190 ribu ton/tahun.

Dari sini bisa dilihat bahwasannya sampah adalah salah satu penyumbang gas rumah
kaca dalam bentuk CH4. Dan ini terjadi biasanya pada pembuangan sampah terbuka di
TPA, mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara
anaerobik. Proses itu menghasilkan gas CH4. Sampah yang dibakar juga menghasilkan
gas CO2. Gas CH4 memiliki potensi merusak 20 kali lebih besar dari gas CO2.6

C. Cara penyuluhan
1) Metode Penyuluhan

Menurut Rogers dan Storey, kampanye atau campaign merupakan suatu proses
kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan
bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Ada juga menurut
Rajasundarman, adalah diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi
yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk
mengarah khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya.7

Dilihat uraian diatas , setiap akyivitas kampanye/campaign setidaknya memiliki


empat hal, yakni tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau
dampak tertentu, jumlah khayalak sasaran yang besar, dipusatkan dalam kurun waktu
tertentu, dan memlalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.

Campaign di sini adalah ditujukan untuk membuat Society atau lingkungan yang
lebih baik sekaligus membentuk kebiasaan yang baik bagi masyarakat sekitar, dengan
didukung Movement atau gerakan yang akan dibuat dimulai dari hal kecil untuk
dampak yang lebih besar sesuai dengan tujuan ini.

2) Sosialisasi

6
Sudarman, “Meminimalkan Daya Dukung Sampah Terhadap Pemanasan Global”, jurnal Profesional
Vol.8, No. 1 (2010), hlm 53
7
Mahardika Mardian Pertama, “Perancangan Kampanye Sosial Tentang Manfaat Olahraga Di Sela
Waktu Kerja Bagi Pegawai Kantoran” (Skripsi, Universitas Pasundan, 2019), hlm 8-9
6
Sosialisasi ada proses atau upaya seseorang untuk mengenal, menyesuaikan, dan
mentransmisikan nilai-nilaj dimana ia hidup sehingga dengan penyerapan nilai-nilai
yang ada menjadi kekuatan normatif terhadap pembentukan kepribadiannya.8

3) Movement/ Gerakan

Untuk mendukung campaign yang akan dilaksanakan, movement atau gerakan


berupa kegiatan perlu dilakukan untuk tercapainya tujuan diinginkan dan
direncanakan. Sebagai berikut :

 Trash can mass build/membuat tempat sampah yang menarik


 Memilih iconic person untuk terus menyuarakan waste less plastic
 Membuat marchandise tumblr dan totebag dalam beberapa acara

8
Anwar, “Paradigma Sosialisasi Dan Kontribusinya Terhadap Pengembangan Jiwa Beragama Anak”,
Jurnal al-Maiyyah Vol. 11, No. 1 (2018), hlm 72.
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan oleh manusia sehari-hari.
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta
ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Plastik memiliki
beberapa sifat yakni Thermoplastic danThermosetting. Adapun jenis-jenis plastic ada 7
jenis yakni Jenis-jenis Plastik Polyethylene Terephthalate (PET/PETE), High-Density
Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chlorida, LDPE (Low Density Poly Ethylene), PP
(Polypropylene), PS (Polystyrene) dan OTHER. Sampah plastik selalu menjadi masalah
utama dalam pencemaran lingkungan pencemaran tanah atau di laut. Bahannya yang tidak
mudah terurai menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik. Di indonesia sendiri
merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.

Pemanasan global adalah terjadi sebab meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer,


laut dan daratan bumi. Salah satu penyebab global warming yakni adalah Sampah plastik.
Sampah plastik memiliki pemberi sumbangan begitu besar pada meningkatnya emisi gas
rumah kaca, hal ini terjadi sebab penumpukan sampah tanpa diolah yang melepaskan gas
metan/CH4. Setiap hari dalam setiap kegiatannya, manusia selalu menghasilkan sampah.
Hal yang diupayakan untuk menanggulangi hal ini yakni dengan cara campaign kemudian
setelah itu sosialisasi dan terakhir ekekusi atau movement.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar. ( 2018). Paradigma Sosialisasi Dan Kontribusinya Terhadap Pengembangan Jiwa


Beragama Anak. Jurnal al-Maiyyah Vol. 11, No. 1.
Fauzi, A. (2019). Indonesia Darurat Sampah Plastik. Retrieved from Indoneiabaik.id:
https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik.
Mengenal Jenis-jenis Plastik, Kode Angka dan Fungsinya dalam Keseharian. (2019, Maret
14). Retrieved from PT. Wadah Makmurkencana:
https://www.wadahmakmurkencana.co.id/id/berita-artikel/mengenal-jenis-jenis-
plastik-kode-angka-dan-fungsinya-dalam-keseharian.
Pertama, M. M. (2019). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Manfaat Olahraga Di Sela
Waktu Kerja Bagi Pegawai Kantoran. Skripsi, Universitas Pasundan.
Purwaningrum, P. (2016). Upaya Mengurangi Timbulan sampah plastik di Lingkungan.
Jurnal JTL Vol 8 No.2.
Sudarman. (2010). Meminimalkan Daya Dukung Sampah Terhadap Pemanasan Global.
jurnal Profesional Vol.8, No. 1.
Triana, V. (2008). Pemanasan Globa. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol II, No. 2.
Yuriandala, H. P. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Produk dan Jasa
Kreatif. Jurnal sain dan teknologi lingkungan Vol 2, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai