MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Material Teknik
Yang diampu oleh Bapak Agus Suyetno, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh :
Moh. Rizal Efendi 200511633266
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan,
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana .
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, penunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pengetahuan tentang perlakuan panas .
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
2. PS (Polystyrene)
Polimer ini merupakan polimer yang disusun oleh monomer styrene.Kemasan
plastik yang bersimbol PS ini contohnya adalah kemasan stereofoam, yang biasa
dipakai untuk wadah makanan atau minuman sekali pakai.Bahan ini bisa
bercampur dengan makanan, saat makanan panas diisikan ke dalam wadah ini,
bahan styrine ini bisa berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Kegunaan utama
dari PS adalah bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan.
b) Pewarna sintetis
Pewarna Sintetis adalahpewarna yang biasanya dibuat dipabrik-pabrik
dan berasal dari suatu zat kimia.Pemakaian pewarna sintetik pada makanan dan
minuman telah banyak digunakan, khususnya zat pewarna.
Beberapa jenis pewarna sintetik yang sering digunakan sebagai
campuran makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Beberapa perbedaan antara jenis pewarna sintetis dengan zat pewarna
alami yang sering digunakan sebagai campuran makanan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.1. Perbedaan Antara Zat Pewarna Alami dengan Zat Pewarna
Sintesis
Pembeda Zat pewarna Sintetis Zat pewarna alami
air
5 Tatrazine Kuning Ya
7 Carmoisine Merah Ya
8 Erythrosine Merah Ya
10 Amaranth Merah Ya
12 Ponceau 4R Merah Ya
Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari zat kimia,
yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena
dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama fungsi hati di dalam tubuh
manusia. Proses pembuatan zat warna sintesis biasanya melalui penambahan asam
sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat
lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai
produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara dulu yang kadang-kadang
berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawa-
senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang dianggap aman,
ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan
timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak
boleh ada.
Kerugian menggunakan pewarna sintetis adalah sebagai berikut :
1. Tartrazine
Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit),
rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik
(shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang
yang sensitif terhadap aspirin.
2. Sunset Yellow
Pewarna ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit
perut, mual, dan muntah.
3. Ponceau 4R
Berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap
karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat,
Norwegia, dan Finlandia.
4. Allura Red
Jika mengkonsumsi Allura red menderita gatal-gatal atau ruam kulit selama
empat minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali tidak
mengandung Allura Red dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan
ruam atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu tidak ada gejala, seseorang kembali
diberi makanan yang mengandung Allura Red dan dimonitor. Dari pengujian itu,
15% kembali menunjukkan gejala ruam atau gatal-gatal.
5. Quinoline Yellow (E104)
Pewarna ini dianggap meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma.
Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan
Norwegia
2. Kalium Nitrit
Kalium nitrit merupakan bahan pengawet sintetis yang berwarna putih atau
kuning.Bahan pengawet ini mempunyai kelarutan (solubility) yang tinggi dalam
air.Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Kalium nitrit mempunyai
efektivitas sangat tinggi karena dapat membunuh bakteri dalam kurun waktu yang
relatif singkat.Pengawet ini sering digunakan pada daging dan ikan. Biasanya
kalium nitrit dicampurkan pada daging yang telah dilayukan untuk
mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar misalnya pada daging
kornet.
3. Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Kalsium propionat dan natrium propionat termasuk golongan asam
propionat.Penggunaan kedua pengawet ini untuk mencegah tumbuhnya jamur
atau kapang.Jamur dan kapang sangat merugikan dalam makanan karena dapat
mempercepat pembusukan.Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk
roti dan tepung, sehingga roti dan tepung yang ditambahkan bahan pengawet ini
dapat bertahan lebih lama di pasaran.
4. Natrium Metasulfat
Natrium metasulfat merupakan bahan pengawet yang memiliki fungsi hampir
sama dengan kalsium propionat/natrium propionat, yaitu mencegah tumbuhnya
jamur dan kapang yang dapat mempercepat proses pembusukan. Natrium
metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung.
Tabel 2.4. Pemanfaatan Zat Pengawet Sintetik
Nama Pengawet Sintetik Jenis Bahan Makanan
3. Drawing Breaker
Dari proses carding, sliver carding diubah menjadi sliver drawing breaker,
dimana terjadi proses peregangan dan pen-sejajaran serta. Besarnya perbandingan
antara serat dengan panjang sliver drawing breaker ini akan berpengaruh pada
nomor benang yang dihasilkan. Mesin drawing breaker ini dilengkapi dengan auto
leveler yang mampu menghasilkan sliver dengan tingkat kerataan yang baik untuk
selanjutnyadibawa kemesin drawing finisher. Fungsi proses ini sama dengan
fungsi pada drawing breaker. Hasil dari mesin drawing finisher ini disebut sliver
drawing finisher, serat-serat yang ada didalamnya lebih lurus serta sudah terpisah
antara serat pendek dan serta panjang. Sama seperti drwing breaker, drawing
finisher juga mempunyai auto leveler yang dapat menghasilkan sliver dengan
tingkat kerataan baik. Selanjutnya sliver menuju ke mesing roving.
4. Roving
Setelah melewati proses drawing finisher, bentuk sliver diubah menjadi
memanjang dan lebih kecil, dinamakan roving yang kemudian digulung dalam
bobbin roving. Roving serat akan mengalami pen-sejajaran dan peregangan
kembali. Adapun besarnya perbandingan antara berat dan panjang roving akan
berpengaruh pada nomor benang yang akan dihasilkan. Selanjutnya bobbin roving
dibawa menuju mesin ring spinning/ ring frame.
6. Winding
Mesin ini digunakan untuk memindahkan gulungan bebang dari cop ke cone
sekaligus menghilangkan bagian-bagian benang yang terlalau tebal maupun yang
terlalu tipis dalam panjang/berat tertentu dalam cone atau kelos. Cone bisa berupa
paper cone atau plastic cone untuk kemudian siap di packing atau masuk ke
proses selanjutnya. Mesin winding ini dilengkapi dengan yarn clearer uster
quantum dan loefpe yang dapat menghasilkan benang dengan kualitas terbaik
untuk proses rajut atau tenun.
Gambar 2.3. Proses Winding
7. Doubling
Berfungsi untuk merangkap benang, disini benang single diubah menjadi
benang double dan gulungannya dipindah ke bobbin silinder dengan ukuran yang
telah ditentukan. Mesin doubling juga dilengkapi dengan yarn clearer yang
berfungsi agar tidak terjadi penyimpangan dari jumlah benang yang harus di
doubling dan secara otomatis pula berhenti jika benang yang sudah di rangkap
kurang dari dua atau lebih.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahan sintetis adalalah bahan yang diolah secara sintesis yang terbentuk dari
kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak
homogen. Dimana sifat mekanik dari masing masing material pembentuknya
berbeda. Adapun bahan bahan sintetis yaitu terdapat berupa benda yang dipakai
dalam kehidupan sehari hari sebagai contohnya yaitu plastik, kain,
pengawet,pewarna makanan dll. Keuntungan bahan sintetis yaitu antara lain
mudah didapat, tahan lama, harganya relatif murah. Akan tetapi, bahan sintetis
adalah bahan kimia yang sulit terurai dan dengan pemakaian yang tidak
terstandarisasi akan membahayakan kesehatan/keselamatan penggunanya.
3.2. Saran
lingkunan.
• Bahan sintetis yang sudah tidak bisa di daur ulang sebaiknya mendapat