Anda di halaman 1dari 30

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

MAKALAH
Untuk memenuhi mata kuliah  Instalasi Listrik
Yang dibina oleh Bapak Adi Wasono, B.Eng., M.Eng.

oleh
Muhammad Iqbal Farhan
4.32.20.0.15

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

1
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................................3
1.1 Pendahuluan..........................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................................6
2.1 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)....................................................................................6
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)..………………………………………………………………………….10
2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)………………………………………………………………..12
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin……………………………………………………………………………………14
2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya……………………………………………………………………………………17
2.6 Pembangkit Listrik Energi Gelombang Laut…………………………………………………………………...23
2.7 Pemanfaatan Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari………………………………………………………..26

BAB III…………………………………………………………………………………………………………………………………….28
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………28
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………..29

2
BAB I
1.1 Pendahuluan
Dewasa ini energi merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan.Pada
era yang serba instan seperti saat ini hampir setiap aspek kehidupan ditunjang dengan
energi.Bahkan sejatinya kita manusia sejak awal mula diciptakan kita membutuhkan energi,coba
bayangkan apabila kita tidak makan atau minum dari mana kita mendapat energi untuk kita
bergerak.Karena itu bisa kita,manusia tidak bisa lepas dari energi.

Pada era ini kita masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama
kita,baik itu untuk pembangkit listrik,transportasi, dll. Ketergantungan akan satu jenis sumber
daya energi ini sangat mengkhawatirkan bagi umat manusia. Ini dikarenakan bahan bakar fosil
(terutama minyak dan gas bumi) merupakan sumber daya energi yang tidak dapat di perbarui dan
jumlah produksinya yang relative tidak stabil,selain itu bahan bakar fosil dinilai kurang
ekonomis karena harganya yang relative mahal. Ini dikarenakan proses untuk eksplorasi minyak
bumi yang semakin lama semakin membutuhkan teknologi canggih dan sumber daya manusia
yang ahli untuk mengoperasikannya sehingga menyebabkan sebuah perusahaan migas (oil
company) harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengerjakan satu proyek
eksplorasi.

Gambar 1.1.1 grafik produksi minyak dan gas bumi dari U.S,Rusia dan Arab Saudi

3
Apabila kita melihat kebelakang lagi memang sejak dari dulu biaya untuk eksplorasi
bahan bakar fosil (minyak dan gas) sangat mahal.Namun akhir-akhir dampak lain yang sangat
berbahaya bagi kelasngsungan hidup manusia akibat penggunaan energi fosil mulai
terasa.Dampak itu adalah dampak kerusakan lingkungan yang mulai terasa hampir di seluruh
dunia.Ini dikarenakan sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil entah itu dari kendaraan
bermotor,pabrik,pembangkit listrik dll mengahsilkan karbondioksida (CO2) yang berbahaya bagi
lapisan ozon. Konsentrasi karbondioksida (CO2) selama era industriaisasi atau 150 terakhir
bertambah sangat pesat selama 500 terkahir ini. Hal ini mejadi perhatian serius bagi seluruh
kalangan baik itu akademisi,penggiat lingkungan,peneliti dan seluruh manusia di dunia
mengingat dengan kenaikan konsentrasi karbondioksida yang drastic ini dikhatwatirkan
menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global adalah adalah suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Ini dikarenakan karbon dioksida mengahalangi
sinar matahari yang memantul dari bumi ke luar angkasa. Karena sinar ini terperangkap dalam
atmosfer sehingga menyebabkan kenaikan suhu di bawah atmosfer. Berikut adalah gambar
skema dari pemanasan global itu terjadi.

Gambar 1.1.2 Proses terjadinya pemanasan global

4
Gambar 1.1.3 Grafik konsentrasi karbondioksida di udara

Karena inilah manusia membutuhkan suatu solusi atau strategi cerdas untuk mengatasi
permasalahan diatas. Salah satu strategi yang efektif namun mudah ialah dengan konversi energi.
Pada era ini sejatinya konversi energi bukan lagi suatu hal yang istimewa. Ini karena banyak
orang mulai sadar akan lingkungan menggalakkan kegiatan ini. Konversi energi yang dimaksud
sini adalah segala upaya untuk mengurangi konsumsi energi tanpa harus mengorbankan fungsi
asli energi tersebut untuk apa. Contohnya semisal kita mengganti lampu neon dengan lampu
hemat energi atau kalau kita mengguanakan alat elektronik yang kurang efisien konsumsi
dayanya kita bisa menggantinya dengan yang lebih hemat. Salah satu contoh kasus yang sukses
dalam konversi energi ini adalah amerika utara yang berhasil membuktikan bahwa lebih murah
untuk berinvestasi pada pembangunan mesin pembangkit listrik yang efisen dariapada kita harus
melakukan perawatan dan perbaikan pada pembangkit listrik lama yang tidak efisien energi dan
menyebabkan polusi.

Sehingga pada saat ini banyak orang mencoba mengembangkan energi terbaharukan.
Karena ini dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Sampai saat ini sudah banyak
alternative lain pengganti bahan bakar fosil.

5
BAB II

2.1 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi sumber daya alam dan potensi sumber
daya energi yang sangat berlimpah. Indonesia sebagai Negara dengan wilayah perairan yang
luas, seharusnya mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal. Salah satu
pemanfaatan sumber energi dari aliran air adalah pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau
PLTA.

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air atau yang biasanya disingkat PLTA adalah pembangkit listrik
yang memanfaatkan air dengan mengubahnya dari energi potensial dan energi kinetik air.

Pengertian PLTA menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 54/M-IND/PER/3/2012


tentang Pedoman Penggunaan Produk dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur
Ketenagakerjaan adalah pembangkit yang mentransformasi energi potensial menjadi energi yang
memiliki kecepatan yang dikenal dengan energi kinetik air sehigga menghasilkan energi listrik.

6
Tidak hanya sebatas air dari sebuah air terjun dan waduk, melainkan juga meliputi pembangkit
listrik yang mengeluarkan tenaga air dalam bentuk lain seperti halnya tenaga ombak.

2. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PLTA sebagai pembangkit listrik yang mengandalkan potensi air mempunyai kelebihan-
kelebihan dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Kelebihan PLTA adalah sebagai berikut:

Respon PLTA dapat menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan dan responnya pun cepat.
PLTA sangat cocok digunakan pada tipe peak di mana tipe ini untuk kondisi beban puncak yang
besar dan digunakan pada saat terjadi gangguan jaringan.

Pembangkit listrik ini merupakan energi yang ramah lingkungan, bebas dari karbon emisi, dan
tidak menyebabkan polusi yang berakibat efek rumah kaca. Pembangkit listrik ini memiliki gas
emisi yang lebih kecil dari pembangkit listrik lainnya.

Menurut Laporan status tenaga Air tahun 2018 yang didapat dari situs hydropower.org, intensitas
emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 18,5 gCO2-eq/kWH. Tenaga air juga diklaim sebagai
tenaga sumber listrik paling bersih dibandingkan sumber energi lainnya.

Kapasitas output yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air lebih besar dibandingkan
pembangkit listrik lainnya. Teknologi yang ada di Indonesia pun mampu dikuasai dengan baik
untuk PLTA.

PLTA memiliki umur yang cukup panjang yaitu sekitar 50 – 100 tahun.

PLTA dapat menjadi objek destinasi wisata air. Bendungan yang digunakan untuk PLTA dapat
juga digunakan sekaligus untuk sarana wisata dan edukasi. Potensi wisata waduk dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. Adanya PLTA mampu
membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar sehingga meningkatkan perekonomian
masyarakat.

Air yang tertampung dalam bendungan dapat digunakan untuk keperluan lainnya selain untuk
pembangkit listrik yaitu untuk irigasi dan cadangan air. Sebagai sumber irigasi, air yang terdapat

7
dalam bendungan dapat dimanfaatkan untuk pertanian baik sawah maupun ladang di sekitar
kawasan bendungan.

Sebagai cadangan air, air yang tersimpan dalam bendungan dapat dimanfaatkan masyarakat
ketika sedang musim kemarau tiba, dimana terjadi kekeringan pada mata air dan sumur. Air
dalam bendungan dapat mengatasi masalah kekurangan air pada musim kemarau.

3. Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Di sisi lain, penggunaan PLTA juga mempunyai kekurangan dibandingkan pembangkit listrik
lainnya. Kekurangan PLTA adalah sebagai berikut:

Pembangkit listrik ini membutuhkan investasi yang besar.

Lahan yang digunakan cukup luas untuk pusat listrik dengan kapasitas listrik yang besar.

Dengan adanya pembuatan bendungan air untuk PLTA, dapat mengakibatkan ekosistem sungai
atau danau pada tempat tersebut terganggu.

4. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Prinsip kerja dari pembangkit listrik ini adalah pada dasarnya mengubah energi potensial atau
energi gravitasi air menjadi energi listrik. Air yang telah dibendung menghasilkan energi
potensial karena turun ke turbin oleh gaya gravitasi. Saat air mengenai turbin, energi
potensialnya berubah menjadi energi kinetik dan menghasilkan kecepatan untuk memutar turbin
dan diubah menjadi energi mekanik.

Lalu turbin akan berputar dan menuruskan putarannya ke generator. Energi mekanik yang
dihasilkan oleh turbin akan dikonversi oleh generator menjadi energi listrik. Listrik tersebut
melalui power supply akan disambungkan ke kabel-kabel yang telah terhubung oleh pengguna.

Kabel-kabel tersebut telah diatur pada sutet agar bisa meneruskan energi listrik ke konsumen
yang akan dipakai untuk keperluan sehari-hari. Hasil sampingan dari pembangkit listrik ini
berupa air yang seterusnya akan dialirkan ke sungai dan bisa kembali dimanfaatkan oleh warga.
Sehingga dapat disimpulkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan energi listrik

8
adalah dengan meningkatkan energi potensial air yang akan memutar turbin lebih cepat sehingga
menghasilkan energi listrik oleh generator.

5. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mempunyai beberapa komponen yaitu :

Bendungan, berfungsi sebagai penyimpan air dan energi. Selain itu bendungan digunakan untuk
menaikkan permukaan air agar air dapat bergerak dan menghasilkan tenaga.

Turbin, berfungsi mentransformasi energi potensial air menjadi sebuah energi mekanik. Turbin
air terdiri dari beberapa jenis seperti turbin Kaplan, turbin Pelton, turbin Francis, dan lain
sebagainya. Turbin air prinsipnya sama seperti kincir angin, yang membedakan hanya fungsi
dorong angin untuk memutarkan turbin digantikan oleh tenaga air.

Generator, berfungsi menghasilkan energi listrik dengan mengubah energi mekanik yang terjadi.
Generator dihubungkan dengan turbin yang meneruskan putaran untuk mengonversi energi yang

9
dihasilkan oleh turbin. Generator dan turbin saling terhubung oleh gigi putar sehingga ikut
memutarkan generator. Perputaran tersebut juga berpengaruh sehingga memutar kumparan
magnet yang terdapat di dalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.

Jalur Transmisi, berfungsi untuk menyalurkan listrik-listrik dari PLTA menuju rumah, industri
dan tempat-tempat lainnya yang membutuhkan energi listrik. Namun, listrik tersebut harus
diturunkan tegangannya oleh alat transformator step down sebelum digunakan untuk berbagai
keperluan.

6. Pengelola PLTA di Indonesia

Pembangkit listrik ini merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. Pengelolaannya
juga dilakukan oleh salah satu anak perusahaan PLN yaitu PT. Indonesia Power. Salah satu yang
dikelola oleh PT. Indonesia Power adalah PLTA Lamajan yang berlokasi di Bandung.

Perusahaan Listrik Negara atau lazim dikenal dengan PLN adalah salah satu perusahaan BUMN.
Sebelumnya, status perusahaan ini adalah Perum dan berubah menjadi Persero yang memiliki
tugas untuk mengurus bidang kelistrikan di Indonesia.

PLN bekerja dengan melaksanakan penugasan pemerintah untuk menjalani bisnis di bidang
tenaga listrik dan mengupayakannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, penggerak
dalam kegiatan ekonomi, dan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek ekologi.
Perusahaan ini juga bertugas untuk menghasilkan keuntungan agar bisa berperan dalam kegiatan
pembangunan dan melakukannya berpegang pada kaidah-kaidah Perseroan Terbatas.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “uap
panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat berasal dari proses penguapan air
melalui boiler, pembangkit ini menggunakan bahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak
untuk memanaskan air, seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. 

10
Gambar 1. Skema PLTU
 
Tingginya jumlah persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia serta harga yang
rendah menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih menjadi salah satu yang tertinggi
produksinya. Dalam PLTU, batu bara digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk menghasilkan
energy panas yang kemudian berfungsi untuk mengubah fasa fluida kerja dari cair menjadi uap.
Energi kinetik yang terkandung dalam uap kemudian dimanfaatkan untuk memutar turbin yang
tersambung dengan generator. Salah satu permasalahan utama dari pemanfaatan batu bara dalam
pembangkitan listrik adalah tingginya emisi CO2 yang merupakan produk sampingan dari proses
pembakaran batu bara. Kelebihan dan kekurangan PLTU batu bara dirangkum dalam Tabel 1.
 
Teknologi sudah mature
Kelebihan Biaya bahan bakar rendah
Usia pakai lama
Biaya investasi awal tinggi
Emisi karbon tinggi
Kekurangan
Lokasi tidak fleksibel, sebisa mungkin dekat pelabuhan atau
sumber air yang besar untuk pendinginan
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan PLTU
 
Dalam operasinya, secara umum PLTU memiliki komponen seperti pada gambar di bawah ini:

11
Gambar 2. Komponen pada PLTU
 
1)                  Boiler & alat bantunya
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut  (superheated  steam)
yang akan digunakan untuk memutar turbin. Disini energi kimia bahan bakardiubah menjadi
energi panas dari uap.
2)                  Turbin & alat bantunya
Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap menjadi energi puta
r (energi mekanik). Poros turbin di-kopel dengan poros generator sehingga ketika turbin berputar
generator juga ikut berputar .
3)                  Kondensor & alat bantunya
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang telah digunakan
untuk memutar turbin).
4)                  Generator & alat bantunya
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan panas


bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara,
sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara. Perkiraan potensi
listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d 2.000 GW. Kapasitas
di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika
Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan

12
rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di
Chhattisgarh. 
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh
lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbon dioksida pembangkit listrik
tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO 2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira
seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
 
Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung
berapi di Indonesia. Dari pulau-pulau besar yang ada, hanya Pulau Kalimantan saja yang tidak
mempunyai potensi panas bumi.
 
Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah
yang memiliki potensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung
memutar turbin generator setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.
 
Sumber energi bersih
Energi panas bumi konstan sepanjang musim
Kelebihan
Membutuhkan lahan dan air yang minimal (dibanding
dengan energi alternatif lainnya)
Biaya Modal yang tinggi
Kekurangan
Hanya dapat dibangun di dekat lempeng tektonik
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan PLTP
 
Dalam operasinya, secara umum PLTP memiliki proses sebagai berikut:

13
Gambar 1. Proses pebangkitan listrik pada PLTP
 
Secara umum PLTP memiliki komponen dasar yang sama dengan PLTU pada umumnya.
Namun, dikarenakan menggunakan uap  panas bumi maka PLTP harus mempersiapkan
komponen tambahan untuk memanfaatkan uap tersebut untuk memanaskan uap air yang akan
dialirkan ke turbin.

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin

PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit
listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik
dari air.

Namun, secara luas energi, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari
sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan
tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

14
Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari
pisau turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi
angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti
menggiling “grain” atau memompa air.

Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk penghasil listrik nasional dan
juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir. Tenaga angin
juga banyak jumlahnya, tidak terbatas, tersebar luas, bersih dan mengurangi efek rumah kaca.

Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik yang memanfaatka tenaga angin sering disebut dengan
pembangkit listrik tenaga bayu.

15
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari beberapa
turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari pembangkit listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin.

Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk
menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik.) Kemudian angin
akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin.

Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik,
yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di
sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop.

Ketika poros generator mulai berputar, maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya terjadi karena perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus tertentu. Tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan oleh masyarakat.

16
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (Alternating Current)
yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusodial. Energi listrik ini biasanya akan
disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

2.5 Pembangkit Listrik Energi Surya


Pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak
langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem
lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari
ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power) CSP menggunakan lensa atau cermin
dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari dari luasan area tertentu ke satu titik.
Panas yang terkonsentrasikan lalu digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik
biasa yang memanfaatkan panas untuk menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa
reflektorFresnel, dan menara surya adalah teknologi yang paling banyak digunakan. Fluida kerja
yang dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator (turbin uap konvensional hingga
mesin Stirling) atau menjadi media penyimpan panas.
1. Potensi Energi Matahari di Indonesia
Indonesia sebagai negara tropis yang berada di sepanjang katulistiwa dikaruniai sumberdaya
energi matahari yang besar sepanjang tahun. Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPPT dan
BMG diketahui bahwa intensitas radiasi matahari di Indonesia berkisar antara 2.5 hingga 5.7
kWh/m2. Beberapa wilayah Indonesia, seperti: Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah,
Papua, Bali, NTB, dan NTT mempunyai intensitas radiasi diatas 5 kWh/m2. Sedangkan di Jawa
Barat, khusunya di Bogor dan Bandung mempunyai intensitas radiasi sekitar 2 kWh/m2 dan
untuk wilayah Indonesia lainnya besarnya rata-rata intensitas radiasi adalah sekitar 4 kWh/m2.
Detail intensitas radiasi matahari di beberapa wilayah Indonesia ditunjukkan pada Tabel 1.

17
Tabel 1. Radiasi Sinar Matahari di Indonesia (kWh/m2)

Untuk menghasilkan energi yang bisa dimanfaatkan, energi matahari disimpan dan dikumpulkan
dalam suatu panel atau modul yang biasa disebut modul photovoltaic (solar array). Rangkaian
beberapa modul photovoltaic (solar array) yang dihubungkan secara seri dan/atau paralel untuk
mencapai nilai tegangan dan daya listrik yang diinginkan inilah yang disebut PLTS. Daya
keluaran tiap modul surya akan berbeda yang tergantung pada teknologi modul surya dan
kualitas produksinya. Sebagai contoh modul surya dari a-Si lebih unggul unjuk kerjanya
terhadap peningkatan tempertur diatas temperatur standar dibandingkan dengan modul dari c-Si.
Dengan demikian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk menilai unjuk kerja modul surya
berdasarkan energi yang dihasilkan (kWh) dalam jangka waktu tertentu dibanding rating standar
(kWp) atau dinyatakan dalam kWh/kWp. Secara teoritis, parameter yang sangat penting dalam
menunjukkan efektivitas sel surya adalah efisiensi konversi yang menunjukkan berapa banyak
sinar matahari yang jatuh pada permukaan sel yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik.

18
2. Prinsip Kerja Tenaga Matahari
 Gambar 2. Skema Prinsip Kerja Tenaga Matahari

Skema Prinsip Kerja Tenaga Matahari


Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca pelindung dan material adhesive transparan yang
melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih
banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan. Sel surya merupakan suatu pn
junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan
semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari menjadi listrik searah
(dc).
Pada gambar 2.2 apabiila sel surya itu dikenakan pada sinar matahari, maka timbul yang
dinamakan elektron dan hole. Elektron-elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction
bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat elektron-
elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel
surya. Jika pada kedua ujung sel surya diberi beban maka timbul arus listrik yang mengalir
melalui beban. Ketika arus listrik mengalir akan melewati charge controller yaitu peralatan yang
berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang dikeluarkan, setelah melwati peralatan charge
controller akan ditampung di battery dengan arus DC. Setelah ditampung di bateray akan di
distribusikan ke peralatan selanjutnya yaitu inverter, peralatan inverter ini berfungsi mengubah

19
tegangan DC menjadi tegangan AC atau sebaliknya tapi disini hanya mengubah DC menjadi
tegangan AC. Setelah di inverter akan distribusikan ke beban atau pengguna.

3. Manfaat Energi Matahari


energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi
dengan tepat, energi ini sangat berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi
dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk
memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa dapat
energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan. Ada banyak cara
untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi
kimia dengan menggunaakan fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan
membakar kayu.

Ada dua tipe dasar tenaga matahari adalah :

 sinar matahari

 photovoltaic

Photovoltaic tenaga matahari adalah suatu pembangkit yang melibatkan listrik dari cahaya.
Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi manusia, yang artinya
energi ini dapat memanfaatkan siapapun secara gratis.

Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah silicon, sebuah
elemen yang umum ditemukan dipasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua
lapisan semi konduktor, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya
bersinar pada semi konduktor, Leasing listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan
menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC, makin kuat cahaya, makin kuat aliran
listrik. Sistem photovoltaic tidaklah membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk
beroperasi. Jadi sistem ini juga membangkitkan listrik disaat hari mendung atau tidak ada sinar
matahari, dengan energi keluar yang sebanding ke Bart jenis awan berdasarkan pantulan sinar

20
matahari dari awan, hari hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi
dibandingkan saat langit biru yang sedang benar benar cerah. Saat ini, sudah menjadi hal umum
peranti kecil, seperti kalkulator, menggunakan solar sel yang sangat kecil. Photovoltaic Juga
digunakan untuk mrnyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga
listrik.

4. Komponen Tenaga Matahari (Solar Cell)


Photovoltaic Modul
Modul PhotoVoltaic atau biasa disebut modul surya adalah perangkat yang terdiri dari bahan
semikonduktor seperti silikon, galium arsenide  dan kadmium telluride, dll yang mengubah sinar
matahari langsung menjadi listrik. Ketika solar cell menyerap sinar matahari, elektron-elektron
bebas dan lubang-lubang membuat sambungan positif / negatif, dan ketika dihubungkan dengan
beban DC, maka arus listrik akan mengalir ke beban tersebut.
Jenis-jenis sel surya, dilihat dari bahan pembuatannya terdiri dari :

a. Crystalline Silicon PV Module  (c-Si)


Terdiri dari single crystalline silicon atau dikenal sebagai silikon monocrystalline dan multi-
criytallline silikon, juga disebut silikon polikristalin. Module PV The polycrystalline
silicon  memiliki efisiensi konversi yang lebih rendah dari module PV single crystalline
silicon  tetapi keduanya memiliki efisiensi konversi tinggi yang rata-rata sekitar 10-12%.
b. Amorphous Silicon PV Module PV
modul Amorphous Silicon (a-Si) atau modul PV film tipis silikon menyerap cahaya lebih efektif
daripada Module PV crystalline silicon, sehingga dapat dibuat lebih tipis. Cocok untuk semua
aplikasi dengan efisiensi tinggi dan dengan biaya rendah adalah penting. Efisiensi dari module
PV Amorphous Silicon adalah sekitar 6%.
c. Hybrid Silicon PV Module
Sebuah kombinasi dari silikon single crystalline yang dikelilingi oleh lapisan tipis Amorphous
silicon  yang memberikan sensitivitas yang sangat baik untuk tingkat cahaya rendah atau cahaya
tidak langsung.Hybrid Silicon PV Module memiliki efisiensi konversi yang tertinggi yaitu sekitar
17%. Bahan semikonduktor saat ini yang paling sering digunakan untuk produksi Solar
cell adalah silikon, dimana memiliki beberapa keuntungan diantaranya ; dapat dengan mudah
ditemukan di alam, tidak mencemari, tidak merusak lingkungan dan dapat dengan mudah

21
mencair, di tanganni dan dibentuk menjadi bentuk silikon monocrystalline , dll. Pada
umumnya Solar cell dikonfigurasi sebagai sambungan a large-area p-n daerah yang terbuat dari
silikon.
Besaran arus listrik yang dapat dikonversi dari energi matahari menjadi arus listrik diukur dalam
satuan wattpeak (WP), artinya kalau modul surya berukuran 100 WP, maka dalam satu jam akan
mengeluarkan arus sebesar 100 watt. Apabila arus yang dibutuhkan lebih besar dari keluaran
modul surya, maka modul surya dipasang beberapa unit membentuk suatu array.
Solar Charge Controller
Solar Charge Controller adalah suatu alat kontrol yang berfungsi untuk mengatur tegangan dan
arus yang dikeluarkan dari modul surya, malakukan proses pengisian battery, mencegah battery
dari pengisian yang berlebihan, juga mengendalikan proses discharge. Yang perlu diperhatikan
dalam menggunakan charge controller ini adalah besarnya tegangan dan daya yang dikeluarkan
modul surya dan yang dapat diterima battery. Satuan untuk tegangan adalah Volt, sedangkan
kuat arus dalam ampere, misalnya 12volt/10A.
Battery
Batteray adalah komponen PLTS Battery yang berfungsi untuk menyimpan sementara energi
listrik yang dihasilkan modul surya atau disebut juga dengan panel surya, batteray pada PLTS
mengalami proses siklus mengisi dan mengosongkan, tergantung dari ada tidaknya sinar
matahari. Selama ada sinar matahari, panel surya akan menghasilkan listrik. Apabila energi
listrik yang dihasilkan tersebut melebihi kebutuhan bebannya, maka energi listrik tersebut akan
segera dipergunakan untuk mengisi baterai. Sebaliknya, selama matahari tidak ada maka
permintaan energi listrik akan disuplai oleh baterai. Proses pengisian ini disebut satu siklus
baterai.
Kapasitas baterai umumnya dinyatakan dalam Ampere Hour (Ah). Nilai Ampere Hour pada
baterai ini yaitu menunjukan nilai arus yang dapat dilepaskan, dikalikan dengan nilai waktu
untuk pelepasan terbut. Berdasarkan hal tersebut maka secara teoritis, baterai 12v, 200 Ah dapat
memberikan baik 200 A selama sattuu jam, 50 A selama 4 jam, 4 A untuk 50 jam , atau 1A
untuk 200 jam. Pada saat mendesain kapasitas baterai yang akan dipergunakan
dalam System  PLTS, penting juga untuk menentukan ukuran hari-hari otonomi (das of
autonomy). (Polarpowerinc,2011).

22
Suatu ketentuan yang membatasi tingkat kedalaman pengosongan maksimum, diberlakukan pada
baterai. Tingkat kedalaman pengosongan baterai biasanya dinyatakan dalam persentase.
Misalnya, suatu baterai memiliki DOD 80%, yang artinya bahwa hanya 80% dari energi yang
tersedia dapat dipergunakan dan 20% tetap berada dalam cadangan. Pengaturan DOD berperan
dalam menjaga usia pakai (Life Time) dari baterai tersebut. Semakin dalam DOD pada suatu
Baterai, maka semakin pendek juga pula siklus hidup baterai tersebut.
Inverter
Inverter adalah peralatan Listrik atau elektronika yang berfungsi untuk mengubah arus DC dari
panel surya atau baterai menjadi arus AC. Pemilhan inverter yang tepat untuk aplikasi tertentu,
tergantung pada kebutuhan beban. Efisiensi inverter pada saat pengoperasian adalah sebesar 90%
(Foster dik,2010).

2.6 Pembangkit Listrik Energi Gelombang Laut

Secara umum, sistem kerja pembangkit listrik tenaga gelombang laut sangat sederhana. Sebuah
tabung beton dipasang pada ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah
permukaan air laut. Ketika ada ombak yang datang ke pantai, air dalam tabung beton tersebut
mendorong udara di bagian tabung yang terletak di darat. Gerakan yang sebaliknya terjadi saat
ombat surut. Gerakan udara yang berbolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Terdapat alat khusus yang dipasang pada
turbin sehingga turbin berputar hanya pada satu arah walaupun arus udara.

23
Ada 2 cara untuk mengkonversi energi gelombang laut menjadi listrik, yaitu dengan sistem off-
shore (lepas pantai) atau on-shore (pantai):

Sistem Off – Shore


Dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme kumparan yang memanfaatkan
pergerakan gelombang untuk memompa energi. Listrik dihasilkan dari gerakan relatif antara
pembungkus luar (external hull) dan bandul dalam (internal pendulum). Naik-turunnya pipa
pengapung di permukaan yang mengikuti gerakan gelombang berpengaruh pada pipa
penghubung yang selanjutnya menggerakkan rotasi turbin bawah laut. Cara lain untuk
menangkap energi gelombang laut dengan sistem off-shore adalah dengan membangun sistem
tabung dan memanfaatkan gerak gelombang yang masuk ke dalam ruang bawah pelampung
sehingga timbul perpindahan udara ke bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan udara inilah
yang menggerakkan turbin.

Sistem On – Shore
Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu channel system,
float system, dan oscillating water column system. Secara umum, pada prinsipnya, energi
mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan generator secara langsung dengan
mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang kemudian mengaktifkan turbin
generator.

24
25
2.7 Pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari

Pada dasarnya banyak hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari melalui
pemanfaatan listrik. Menurut H. Supari Muslim (2008:236) “energi listrik yang dibangkitkan
tidak dapat disimpan, melainkan langsung habis digunakan oleh konsumen. Oleh karena itu,
daya yang dibangkitkan harus selalu sama dengan daya yang digunakan oleh konsumen, maka
hal ini akan ditandai oleh turunnya frekuensi dalam sistem. Sebaliknya, apabila pembangkitan
daya lebih besar daripada kebutuhan konsumen, maka frekuensi sistem akan naik.
Menurut Agung Nugroho (2006:48) “Pengaturan pemakaian energi listrik pada dasarnya
adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan
tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya. Sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun masyarakat pengguna tenaga
listrik pada umumnya”.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaturan penggunaan listrik

26
memiliki manfaat diantaranya mengurangi biaya bahan bakar, menunda pembangkitan
pembangkit listrik serta dapat menjaga pasokan energi listrik.
Menurut I Made Astra (2010:132) “Untuk memenuhi kebutuhan energi di kota metropolitan
biasanya dibangun pembangkit-pembangkit listrik dengan berbagai sumber penggerak turbinnya
seperti PLTN, PLTU, PLTD, PLTA. Sementara PLTU biasanya menggunakan batubara untuk
menghasilkan uap penggerak turbin. Demikian pula PLTD menggunakan bahan bakar fosil
sebagai penggerak turbinnya. Keduanya ini menghasilkan gas buang yang dilepas ke udara,
demikian pula residu yang dibuang ke lingkungan”. Sehingga penting bagi kita masyarakat untuk
dapat memanfaatkan listrik sebaik dan efisien mungkin.
 Menurut Arif Nur Afandi (2016:1) “Saat ini, operasi sistem tenaga listrik juga dibatasi oleh
proteksi lingkungan sebagai upaya untuk mengendalikan tingkat produksi polusi yang dihasilkan
oleh thermal power plants yang menggu-nakan bahan bakar fosil. Upaya pengenda-lian polusi
ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan polusi-polusi di udara, terutama yang disebabkan
oleh berbagai material gas”.
Perlunya pertimbangan umum pada penggunaan tenaga listrik. Pada awalnya tenaga listrik
untuk rumah tangga hanya digunakan secara terbatas untuk penerangan saja. Seiring waktu dan
kemudahan yang diberikan maka perlahan terbukanya kemungkinan-kemungkinan pemnfaatan
penggunaan lain yang mendorong rumah tangga menggunakan tenaga listrik. Sebagaimana pada
peralatan rumah tangga sekarang seperti setrika, telivisi, pengisap debu, pemanggang roti hingga
lainnya menggunakan tenaga listrik. Sehingga melihat kondisi sekarang perlu bagi kita untuk
memanfaatkan listrik dengan baik dan efisien (Kadir, 1980:330).
Perlunya dipahami terkait tegangan arus serah dan arus bolak-balik yang ada dikehidupan
sehari-hari. Beberapa peralatan elektronik menggunakan arus bolak-balik. Ternasuk pada trafo
yang digunakan di kawasan lingkungan kita. Sebagai masyarakat perlu memahami sumber
tegangan tinggi arus bolak-balik yang sering berkaitan dalam pemnfaatan energi listrik
kehidupan (Abduh, 2001:8)

27
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat kita ketahui ada bermacam-macam sumber energi alternatif
yang ada di sekitar kita yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Tetapi kurangnya akan
pengetahuan dan teknologi yang ada menghambatnya pemanfaatan sumber energi yang sangat
besar ini. Di Indonesia sendiri pemanfaatan sumber energi baru sampai dalam riset dan penelitian
semisal dimanfaakan untuk masyarakat umum ini masih di skala kecil. Sehingga dapat
disimpulkan pengembangan energy terbaharukan ini sangat perlu dikarenakan ini dapat
memenuhi kebutuhan akan energy. Mengingat sumber daya energy yang terbaharukan di
Indonesia sangatlah melimpah sehingga dengan adanya pemnfaatan dan manajemen yang baik
diharpkan sumber energy terbaharukan dapat memenuhi kebutuhan akan energy yang semakin
lama semakin tinggi dan kita dapat lepas dari ketergantungan akan sumber energy dengan bahan
bakar fosil yang sangat mahal dan tidak ramah lingkungan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto,Dwi.2019.Pembangkit Listrik Tenaga Angin. https://bills.alterra.id/ketahuilah-begini-


cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-angin/ Diakses pada 5 Oktober 2020

IndonesiaRe.2020.Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


https://www.indonesiare.co.id/id/knowledge/detail/337/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Panas-Bumi-
PLTP Diakses pada 5 Oktober 2020

IndonesiaRe.2020.Pembangkit Listrik Tenaga Uap.


https://www.indonesiare.co.id/id/knowledge/detail/331/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Uap-
PLTU Diakses pada 5 Oktober 2020

Ulya.Pembangkit Listrik Tenaga Surya. https://ulyadays.com/pembangkit-listrik-tenaga-surya/


Diakses pada 5 Oktober 2020

Ispirator.2015 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut.


http://blog.unnes.ac.id/handisurya/2015/10/14/pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut-pltgl/
Diakses pada 5 Oktober 2020

29
ForesterAct.2020.Pembangkit Listrik Tenaga Air. https://foresteract.com/pembangkit-listrik-
tenaga-air/3/ Diakses pada 5 Oktober 2020

30

Anda mungkin juga menyukai