1.1 Latar Belakang Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbaru yang paling
berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai
dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85
GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. (Sumber : Green and
Clean Energy for Indonesia ) Masih minimnya pemanfaatan tenaga angin ini salah satunya
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan energi angin sebagai
sumber energi alternatif. Jurusan Teknik Elektro, sebagai lembaga pendidikan diharapkan mampu
memberikan konstribusinya melalui kegiatan pembelajaran terkait dengan pemanfaatan energi angin
sebagai energi listrik, tidak hanya melalui pemaparan secara teoritis tetapi juga melalui kegiatan
praktikum yang dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara kecepatan angin dengan besar
potensi energi listrik yang akan dihasilkan. Sehubungan dengan itu, maka ketersediaan peralatan
penunjang kegiatan praktikum menjadi penting dan mutlak tersedia pada laboratorium yang dapat
membantu mahasiswa dalam memahami bagaimana proses konversi energi angin menjadi energi
listrik serta faktorfaktor yang berpengaruh pada besar potensi energi listrik yang dihasilkan.
Berdasarkan pemikiran atau latar belakang tersebut, kami membuat tugas akhir dengan judul
“Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) sebagai Salah Satu Modul Praktikum Mata
Kuliah Pembangkit Listrik Alternatif” yang memang sampai saat ini belum tersedia di Labotarorium
Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo. 2 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas,
dapat diidentifikasi permasalahan yang ada yaitu kurangnya ketersediaan modul dan peralatan
penunjang kegiatan praktikum di laboratorium yang mendukung proses penyelenggara praktikum,
khususnya di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. 1.3 Batasan
Masalah Masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, mengingat luas dan banyaknya hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam proses pembangkit listrik tenaga bayu (angin) hanya meliputi
perancangan alat untuk praktikum dan penyusunan modul praktikum sebanyak 3 (Tiga) modul
percobaan dengan menguji hubungan setiap varibel yang berpengaruh pada tegangan yang
dihasilkan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah dan
batasan masalah diatas, maka rurmusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana merancang
sebuah alat atau modul praktikum untuk mata kuliah Pembangkit Listrik Alternatif !
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belankang yang talah dikemukakan diatas, maka dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut : a. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan dan
tingkat konsumsi bahan bakar adalah timbulnya efek polutan dari hasil pembakaran yang akan
mencemari lingkungan. b. Menipisnya bahan bakar fosil untuk kendaraan (alat transportasi),
sehingga dibutuhkan bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable) untuk menenggantikan
bahan bakar fosil. c. Memodifikasi mesin sesuai dengan karakteristik bahan bakar ethanol.
2 Energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi,
matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia. Selama ini sebagian besar
sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah
banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar
bagi pemanasan global.
3 Pada dasarnya masalah energi di Universitas Indonesia adalah pemakaian energi listrik yang
berlebihan. Setiap tahun dapat diprediksi adanya kenaikan pemakaian listrik sekitar 10 – 15 %. Hal
tersebut dikarenakan perilaku pengguna yang konsumtif dan belum sadar tentang pemakaian dan
penggunaan listrik. Akibat dari pemakaian listrik yang berlebihan bias berdampak pada krisis listrik.
Pemakaian listrik yang tidak terkontrol dapat berdampak pada naiknya biaya anggaran untuk
pembayaran penggunaan listrik. Disamping itu pengadaan peralatan kantor yang bertambah akan
berdampak juga kenaikan konsumsi listrik.
4 Untuk itu, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya dan terus mengembangkan energi
alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energi Matahari (solar cell) yang terus menerus
mengalir dan tidak akan habis selama matahari masih bersinar, Energi Air, Energi Angin, Bio-fuel,
Panas Bumi (geothermal), dll
Energi Kinetik.
Energi Potensial.
Energi Cahaya.
Energi Listrik.
Energi Bunyi.
Energi Kimia.
Energi Panas.
Energi Angin.
1. Panas matahari
Pertama, ada energi alternatif matahari yang bisa diubah menjadi energi listrik dengan bantuan
panel surya. Panel surya ini punya rangkaian sel photovoltaic yang diartikan sebagai ‘cahaya-
listrik’. Energi alternatif ini bisa menggerakkan kendaraan listrik bahkan perahu listrik yang
dipasang panel surya. Hanya saja penggunaan panel surya masih terbatas karena biaya per
wattnya masih relatif tinggi bisa sepuluh kali lipat dari bahan bakar fosil, tergantung keadaan.
2. Geothermal
Selain panas matahari, panas bumi menjadi contoh energi alternatif lainnya. Panas bumi
(Geothermal) berasal dari dalam bumi yang berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi seperti
air panas, uap alam, dan bebatuan kering. Penelitian di Islandia sudah menemukan kekuatan baru
dari energi ini sehingga mampu melipatgandakan jumlah listrik hingga sepuluh kali lipat.
3. Angin
Angin yang setiap hari kita rasakan juga masuk daftar energi alternatif. Energi angin rupanya bisa
diubah dari energi kinetik menjadi energi mekanik yang dihubungkan ke mesin generator
sehingga menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin dimanfaatkan dengan baik di
Belanda yang memiliki kincir angin besar untuk memompa air irigasi ke pertanian dan penghasil
listrik.
4. Hydropower
Contoh energi alternatif berikutnya ada hydropower yang dibuat dengan cara membendung air
sungai lalu mengarahkan pipa air menuju turbin. Energi yang didapat berdasarkan proses
jatuhnya air ke turbin dan banyaknya jumlah air yang mengalir. Tentunya pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) amat membutuhkan sumber air yang sangat besar dan pembangunan tempat
yang besar untuk menampung air layaknya danau atau waduk alami.
5. Biomassa
Biomassa berasal dari sisa pembuangan kotoran manusia atau hewan. Energi ini diubah dengan
cara dibakar terlebih dahulu atau dicampur dengan bahan lain yang ditampung ke dalam tangki.
Nantinya akan disalurkan melalui pipa instalasi atau yang disebut dengan biogas. Contoh
penggunaan energi alternatif biomassa ini bisa menggantikan pemakaian gas tabung untuk
memasak.
Selain itu dampak dari eksplorasi dan penggunaan energi termasuk:
1. Peningkatan Jejak Karbon
Setiap bentuk energi berkontribusi terhadap total emisi gas rumah kaca.
Banyak dari tanaman ini akan gagal panen yang berarti penurunan
pasokan makanan.