• NASA telah membangun apa yang disebut “twin" (kembar) dari wahana antariksa sejak program Apollo awal.
Pada tahun 1970 para insinyur Mission Control melakukan improvisasi sebuah perangkat (dijuluki “the mailbox")
yang direplikasi oleh kru Apollo 13 untuk menyelesaikan salah satu masalah teknis saat mereka kembali ke bumi.
Baru-baru ini, ledakan dalam hal data, algoritma, dan kekuatan komputasi telah memungkinkan terciptanya konsep
“twin" baru: Digital Twins.
• Jadi gagasan pertama DT muncul di NASA, yaitu maket skala penuh sebuah kapsul ruang angkasa awal, yang
digunakan di lapangan untuk mencerminkan dan mendiagnosis masalah di orbit, yang akhirnya memberi jalan untuk
simulasi digital sepenuhnya.
Sumber :
https://repository.unikom.ac.id/62631/1/Tema%201%20Digital%20twin.pdf
3. Energi Surya
Penempatan panel surya di rooftop atau atap bangunan dengan memanfaatkan luas atap sebagai
penempatan perangkat PLTS terutama panel surya dinilai sangat efektif karena dapat terpapar
langsung oleh sinar matahari. PLTS rooftop saat ini merupakan salah satu program pemanfaatan
PLTS dari Kementerian ESDM dan hampir sebagaian besar dimanfaatkan untuk meningkatkan
efisiensi atau optimasi penggunaan tenaga listrik disebuah bangunan.
Sumber : file:///D:/Download%20Telkomsel%20id/265-1669-1-PB.pdf
4. Energi Angin
Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki
efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.
Sistem pembangkit listrik tenaga Angin dapat dibuat menjadi 2 sistem yaitu :
on grid (bersatu dengan jaringan PLN) atau off grid (berdiri sendiri)
Sumber : https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/view/1185/933
5. Energi Air
Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air
laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah perbedaan tinggi
rendah air laut saat pasang dan surut, kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat
yang kecil
Skema hidro mengkonversi energi yang tersedia dari air yang mengalir, seperti sungai, kanal,
atau aliran menjadi listrik. Teknologi ini sudah dikomersialkan dan sudah sempurna secara
teknik. Skala kecil yang dimaksud adalah kapasitas terpasang kurang dari 10MW. Hal penting
dari teknologi ini adalah dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dibandingkan harus
membangun bendungan untuk membangun hidroelektrik skala besar
energi air tentunya memiliki kendala yang hampir serupa seperti mengenai penerapan teknologi,
pengelolaan dan bahan baku energi terbarukan.
Sumber : https://www.researchgate.net/profile/Sudrajat-Abdulloh/publication/
287686769_Desalinasi_Air_dengan_Memanfaatkan_Energi_Terbarukan/links/5678ce3c08aebcdda0ebe651/
Desalinasi-Air-dengan-Memanfaatkan-Energi-Terbarukan.pdf
https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/view/667/612