Anda di halaman 1dari 4

Energi alternatif atau energi yang bisa diperbarui adalah jenis yang ramah lingkungan.

Hal ini bisa menjadi solusi dari masalah global warming yang terus merajalela.
Dilansir dari Natural Resources Defense Council (NRDC), energi alternatif adalah
sebuah invasi tingkat tinggi yang bisa menurunkan pengeluaran bulanan masyarakat.
Tak hanya itu, teknologi ini pun sangat menjanjikan karena ramah lingkungan.
Energi alternatif juga biasa dikenal dengan energi yang bersih. Maksudnya, jenis energi
ini hadir dari berbagai sumber alami yang terus diisi ulang.
Contohnya sinar matahari dan juga angin yang tetap bersinar dan berembus meski
ketersediaannya sangat tergantung waktu dan cuaca.
Banyak orang yang menganggap energi alternatif sebagai teknologi baru. Padahal dalam
kehidupan, energi alternatif sendiri sudah digunakan dan dimanfaatkan sedari dulu.
Seperti angin yang digunakan untuk menggerakan perahu yang mengarungi lautan serta
kincir angin yang digunakan untuk menggiling biji-bijian.
Bahkan energi gratis seperti matahari sudah digunakan untuk  menghangatkan tubuh di
siang hari dan membantu menyalakan api.
Meski demikian, selama 500 tahun terakhir manusia beralih menggunakan sumber
energi yang lebih murah dan kotor seperti batu bara.
Meski demikian, yuk kita ketahui apa saja jenis energi alternatif yang ada.

1. Energi Alternatif Matahari


Matahari adalah salah satu sumber energi yang bisa diperbarui yang bersifat gratis.
Pasalnya, matahari akan selalu hadir menyinari bumi dari pagi hingga sore hari.
Selain merupakan sumber vitamin D, matahari sebenarnya bisa dijadikan energi
alternatif untuk menggantikan energi konvensional yang berasal dari bahan bakar fosil.
Energi dari panas matahari sendiri bisa diubah menjadi listrik dengan menggunakan
panel surya.
Salah satu rangkaian panel yang sering kali disebut sebagai cahaya listrik ini mampu
menggerakan kendaraan listrik, Moms!
Bukan hanya kendaraan, bahkan panel ini pun bisa dimanfaatkan untuk
menghidupi listrik seisi rumah.
Meski bisa digunakan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan, bukan berarti
energi ini tidak memiliki kelemahan.
Faktor cuaca bisa menjadi penghambat produksi energi alternatif yang satu ini.

2. Energi Alternatif Air


Tahukah Moms kalau air bisa dijadikan salah satu energi yang digunakan untuk
melangsungkan hidup sehari-hari?
Air memang bahan pokok yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Namun peran air bisa
lebih besar dari itu.
Air sungai yang mengalir deras, bisa dibendung lalu diarahkan menggunakan pipa
menuju turbin yang mampu menyimpan serta memberikan listrik.
Energi alternatif yang didapat, bisa dihitung berdasarkan proses jatuhnya air ke turbin
dan banyaknya jumlah air yang mengalir.
Meski demikian, PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air tentunya akan membutuhkan
sumber air yang sangat besar.
Tak hanya itu, pembangunan tempat yang layak seperti danau atau waduk alami pun
dibutuhkan

3. Energi Alternatif Angin


Angin pun bisa dijadikan sebagai salah satu sumber energi yang bisa diperbarui. Ya,
keberadaan angin sendiri tidak akan bisa habis dan bisa digunakan secara terus
menerus.
Angin yang bergerak ternyata bisa menghasilkan energi kinetik.
Energi tersebut bisa diubah menjadi energi mekanik yang dihubungkan ke mesin
generator agar bisa menghasilkan listrik.
Energi yang didapatkan dari angin ini lebih ramah lingkungan daripada contoh energi
alternatif lain karena tak meninggalkan limbah.

4. Energi dari Panas Bumi


Panas bumi pun adalah salah satu sumber energi yang tak akan habis jika digunakan.
Energi ini bisa didapatkan dan dibentuk dari kerak bumi.
Salah satu sumber energi ini bisa didapatkan dari gunung merapi.
Nah, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan tersendiri nih, Moms kalau pemerintah
bisa memanfaatkan panas bumi sebagai salah satu energi alternatif.

5. Gelombang Laut
Gelombang laut bisa menjadi sumber energi yang bisa diperbarui dan takkan pernah
habis.
Energi dari gelombang laut sendiri bisa dihasilkan ketika laut sedang dalam kondisi
pasang.
Meski tak bisa mengancam lingkungan atau ramah lingkungan, namun sumber energi
yang satu ini membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk membuat reaktornya.
Sama seperti gunung merapi yang baik untuk pengelolaan energi dari panas bumi,
Indonesia yang adalah negara kepulauan pun bisa dijadikan daerah sempurna untuk
mengembangkan energi alternatif yang satu ini.

6. Energi Etanol
Salah satu energi alternatif lain yang bisa dimanfaatkan oleh umat manusia adalah
energi etanol. Etanol sendiri dihasilkan dari proses fermentasi tanaman seperti jagung
atau gandum.
Energi etanol adalah energi yang dihasilkan dan merupakan bahan bakar yang memiliki
kandungan alkohol di dalamnya.
Negara yang sudah memproduksi energi etanol dalam jumlah yang banyak adalah
Brazil. Di negeri ini, etanol sendiri sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar
kendaraan.
Indonesia sendiri pun kini sudah berhasil untuk melakukan produksi etanol. Produksi
etanol di Indonesia sendiri kemudian diubah menjadi energi listrik.

7. Energi Biomassa
Selanjutnya, energi lain yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif terakhir adalah
biomassa.
Biomassa adalah sumber energi yang berasal dari makhluk hidup.
Maksudnya adalah, energi ini memanfaatkan sisa atau pembuangan kotoran manusia
dan hewan untuk dijadikan energi.
Hasil pengolahan dari makhluk hidup ini sendiri disebut sebagai energi biogas.
Pengembangan energi biomassa sendiri diharapkan bisa menekan penggunaan bahan
bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan listrik.
Keunggulan biomassa sendiri adalah sebagai sumber energi yang bisa diperbaharui dan
menyediakan energi secara terus menerus.
Seperti yang sudah diketahui, saat ini manusia masih menggunakan bahan bakar yang
diperoleh dari fosil.
Sementara, bahan bakar tersebut adalah jenis yang tak bisa diperbaharui.
Mengganti energi dari bahan fosil ke energi alternatif sangat baik dilakukan untuk
melestarikan lingkungan.

Pemanasan global, sebuah isu lingkungan yang umum dibicarakan para pakar dan ahli dalam
proses berlangsungnya kehidupan di bumi. Pemanasan global merupakan hal yang disebabkan
oleh peningkatan umum suhu udara dan laut di permukaan bumi. Dampak terbesar dari
terjadinya pemanasan global adalah kesehatan global, cuaca ekstrem, kualitas pangan, dan
masih banyak lagi.
Sejumlah pakar dan ahli lingkungan berpendapat bahwa sebagian besar dampak yang terjadi
akibat pemanasan global adalah ulah manusia itu sendiri. Para ilmuwan menyepakati bahwa
sejumlah aktivitas manusia turut memberikan kontribusi besar dengan kegiatan-kegiatan yang
mereka lakukan sehari-hari. Untuk mengetahui hal tersebut, berikut 5 penyebab pemanasan
global oleh campur tangan manusia.

1. Penggunaan Listrik yang Berlebihan

Angka penyumbang terbesar yang pertama yang menjadi penyebab pemanasan global oleh
campur tangan manusia adalah disebabkan oleh penggunaan listrik yang berlebihan. Dilansir
dari brilio.net, berbagai aktivitas manusia yang secara langsung menggunakan listrik seperti
menghidupkan lampu di siang hari, mengisi baterai gadget, menghidupkan ac, tv , hairdryer
secara bersamaan merupakan kegiatan yang dapat menyumbang pemanasan global terbanyak
di bumi ini. Hal ini dikarenakan kelangsungan energi listrik yang kita miliki semakin menipis.
Jika kita menghemat listrik maka akan menjadi salah satu cara mengurangi pemanasan global.
Hal ini disebabkan karena listrik diproduksi sebagian besar menggunakan batu bara. Batu bara
juga hampir murni karbon. Sehingga pembakaran yang dilakukan adalah dengan
menggabungkan oksigen yang menghasilkan CO2, penyebab polusi udara yang
mengakibatkan pemanasan global. Akibat pembakaran tersebut merupakan penyumbang
terbesar terjadinya pemanasan global di bumi.

2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah budaya
terkait dengan penggunaan transportasi dan perjalanan. Dalam aktivitas sehari-hari, manusia
terbiasa menggunakan kendaraan yang berbahan bakar fosil. Ketika bahan bakar fosil tersebut
memberikan suplai energi pada mesin, maka mesin akan melepaskan karbon dan polutan yang
terkandung di dalamnya. Hal inilah yang saat ini menjadi permasalahan dikarenakan semakin
menurunnya kualitas udara yang ada di bumi akibat polutan kendaraan berbahan bakar fosil.
Enviromental Protection Agency (EPA) pernah melaporkan bahwa sedikitnya 30 % emisi yang
dihasilkan di Amerika merupakan polutan yang berasal dari transportasi yang dilakukan untuk
mengangkut orang maupun barang.

3. Penggunaan Pendingin Ruangan

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang selanjutnya adalah
penggunaan air conditioner atau AC yang digunakan di semua tempat secara berlebihan. Alat
ini memang sangat membantu untuk mendinginkan ruangan dengan pengatur otomatis yang
dapat kita sesuaikan sesuai kehendak kita. Namun, di balik dinginnya AC di dalam ruangan,
alat ini juga mengeluarkan suhu panas di luar ruangan.
Dilansir dari brilio.net, jika hal ini terus dilakukan secara terus menerus menyebabkan lapisan
ozon di atmosfer juga akan semakin menipis. Hal tersebut dikarenakan terjadinya reaksi
penguraian ozon yang tidak diikuti dengan reaksi pembentukannya. Hal tersebut adalah faktor
yang memicu terjadinya pemanasan global di bumi yang terjadi akhir-akhir ini.

4. Penggunaan Plastik yang Berlebihan

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah bagaimana
manusia menggunakan plastik terus menerus secara berlebihan. Plastik merupakan sebuah
bahan yang sangat sulit terurai secara alami oleh alam.
Dilansir dari brilio.net, pada saat proses penguraian, plastik akan mengeluarkan gas metana
dan etilena pada saat terkena sinar matahari secara langsung. Gas metana tersebut
mengakibatkan kerusakan pada lapisan ozon dan menyebabkan perubahan iklim di bumi.
Di samping itu, adanya temuan bungkus makanan plastik yang berasal dari sekitar tahun 90an
menjadi bukti bahwa plastic merupakan ancaman serius dan berbahaya bagi kelangsungan
kehidupan di bumi. Bukan hanya berdampak pada manusia, para hewan yang terkena imbas
sampah plastik di lautan menjadi bukti bahwa sampah plastik merupakan ancaman serius
penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia.

5. Kurangnya Reboisasi Hutan

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah kurangnya
kegiatan reboisasi atau menanam kembali kawasan hutan yang telah ditebang atau
dimanfaatkan sebagai lahan pertambangan. Hutan memiliki fungsi penting sebagai penyerap
dan memerangkap karbon dioksida yang dapat mencegah untuk terperangkap di atmosfer.
Selain itu, adanya Kawasan hutan yang lebat juga berfungsi menjadi pengatur siklus air dan
mengurangi resiko banjir ataupun tanah longsor.
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industri atau pun pertambangan
menyebabkan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya dapat menyerap karbon
dioksida. Tanpa adanya kawasan hutan, berbagai ancaman seperti terganggunya ekosistem,
naiknya suhu udara dalam cakupan global, terjadinya tanah longsor merupakan sebuah
kejadian nyata apabila manusia tidak memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman kembali
atau reboisasi kepada hutan-hutan yang telah gundul

Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan
bumi. Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan
dan arah angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain
kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan
terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara
jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.

Anda mungkin juga menyukai