Anda di halaman 1dari 7

Saat ini Indonesia beserta negara-negara lain yang ada didunia ketergantungan terhadap

batubara, minyak dan gas alam untuk memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi
ketergantungan pada bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah
sumber daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan menjadi
terlalu mahal. Celakanya bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan
menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global atau Global
Warming.
Sumber daya energi terbarukan, seperti angin, matahari dan tenaga air, menawarkan
alternatif pengganti untuk bahan bakar fosil. Mereka menghasilkan sedikit atau bahkan tidak
ada pencemaran atau gas rumah kaca. Dan kabar baiknya, sumber energi ini tidak akan pernah
habis, oleh karena itu melalui artikel ini mari kita mengenal 7 sumber energi terbarukan
tersebut :
1. Solar Energy


Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari, atau energi surya, dapat
digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan lainnya,
pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar bentuk energi
terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas
dari matahari menyebabkan angin bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon
dan tanaman lain yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam
siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
2. Energi Angin


Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin di bergegas
untuk menggantinya. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh turbin angin dan
digunakan untuk menghasilkan listrik.
3. Hydropower



Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan. Air adalah sumber daya terbarukan, terus diisi
oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan
lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau
salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir dapat
digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator.
Energi air mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

4. Energi Biomassa

.

Biomassa telah menjadi sumber energi penting sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk
memasak makanan dan menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu masih
merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari
energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain, limbah pertanian dan
kehutanan dan residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari
tempat pembuangan sampah dipanen masyarakat. Biomassa dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar untuk transportasi, atau untuk memproduksi
produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil.

5. Hidrogen

Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi
teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen
adalah elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di alam
selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur
lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk
pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.

6. Energi Panas Bumi



Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk pembangkit
listrik dan menghasilkan listrik, atau untuk aplikasi lain seperti pemanasan rumah dan
pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah
dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat ke permukaan.

7. Energi Samudera


Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh
kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik, dan energi termal laut-dari panas yang tersimpan dalam air laut-dapat juga
diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang
mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, tapi laut tetap penting sebagai
sumber energi potensial untuk masa depan.

8.Energi Biogas dari Sampah

Memanfaatkan sampah menjadi sumber energi alternatif. kenapa tidak?, dengan mengubah
biomassa itu menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan misalnya menjadi energi pembangkit
listrik. Pengembangan energi alternatif yang dapat diperbaharui agar tidak tergantung kepada
energi fosil merupakan keniscayaan.
Caranya sampah diolah dengan alat yang dinamai albakos. Sampah-sampah organik yang telah
dikumpulkan, dimasukkan ke dalam jelaga albakos yang dibawahnya dibakar menggunakan
arang. Proses pembakaran memakan waktu minimal satu jam untuk memisahkan gas metan
murni dengan karbon dan zat lain yang kurang bermanfaat dari alat purifikasi.

Dari alat purifikasi, gas yang dihasilkan disalurkan melalui pipa-pipa dan kemudian terkumpul
dalam kantong plastik besar. Dari kantung plastik ini kemudian gas metan disalurkan ke genset
yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik atau bisa langsung digunakan untuk memasak.

Sampah sebagai energi alternatif merupakan solusi energi masa depan, karena selain bahan baku
yang mudah didapat, bahan bakar alternatif ini juga ramah lingkungan. Selain itu, meski belum
mampu mengatasi krisis energi listrik, pendayagunaan sampah setidaknya juga bisa mengurangi
masalah volume sampah yang tiap hari terus bertambah.

9.Bio Ethanol dari Ketela

Sebuah penelitian membuktikan bahwa ketela mengandung ehtanol yang cukup tinggi
sehingga dapatdi gunakan sebagai bahan bakar alternatif.
untuk membuat energi alternatif ini mudah. Bahkan, bisa dilakukan oleh masyarakat awam.
Yang penting bahannya memiliki kandungan karbohidrat, seperti singkong.
adalah singkong gondrowu, jenis singkong berukuran raksasa yang tidak dikonsumsi oleh
masyarakat karena rasanya pahit dan beracun. Namun, dibalik itu semua teryata singkong ini
mengandung nilai yang luar biasa untuk bahan bakar.

Proses pembuatannya juga sederhana. Ketela atau bahan-bahan lain tersebut dihaluskan, lalu
direbus. Kemudian ditambahkan enzim amylase dan diberi ragi. Untuk sementara ini, ragi tape
biasa pun bisa digunakan. Tapi kami sedang mengkaji lebih lanjut ragi khusus untuk ethanol ini.
Larutan tersebut didiamkan selama tiga sampai empat hari agar proses fermentasi berjalan.
Setelah itu, ethanol akan dihasilkan. Namun demikian kadar ethanol ini masih 90%. Sementara
untuk kompor diperluakan kadar ethanol sebesar 95%.
Untuk menaikkan kadar ethanol, katanya, perlu ditambahkan batu kapur. Ini perlu dilakukan
sebab ethanol dengan kadar di bawah 95% masih mengandung Pb (timbal). Sedangkan ethanol
untuk bahan bakar kompor harus bebas dari Pb, karena jika tidak bebas dari Pb, cairan tersebut
bisa meledak.
Keunggulan bahan bakar ethanol selain lebih ekonomis juga terbukti tanpa jelaga. Namun,
pemanasan ethanol diakui Ika lebih lama jika dibandingkan dengan minyak tanah. Sebagai misal,
ntuk memasak mi, kompor minyak tanah membutuhkan waktu 10 menit. Sedangkan kompor
ethanol dua hingga tiga menit lebih lama.

10.Bio Desel dari Sari Kelapa

Buah kelapa ternyata menyimpan banyak sekali manfaat bagi manusia,mulai dari pohon
sampai buahnya dapat bermanfaat bagi manusia.
Buah kelapa yang dikenal banyak khasiatnya ternyata juga bisa dijadikan bahan bakar
alternatif.baru-baru ini sebuah penelitian mengemukakan bahwa di dalam sari buah kelapa
terdapat energi bio desel yang dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif.

Untuk membuat bio desel ada beberapa tahap. Yaitu ampas kelapa diperas dan airnya
didiamkan selama sepekan. Perasan ampas kelapa itu kemudian dicampur NAOH sebanyak 100
gram untuk satu liter air kelapa ditambah metanol 200 ml diaduk dan didiamkan selama 8 jam.
Langkah terakhir agar bio desel bisa digunakan adalah menyaring larutan tersebut dengan kain
kasa.

Meski terkesan rumit dan memakan waktu yang lama dalam proses pembuatanya ternta bio
desel yang dibuat sebagai energi alternatif ini juga ramah lingkungan, karena tidak menimbulkan
polusi udara. Selain itu masyarakat juga bisa membuatnya sendiri karena bahan dasarnya
tersedia.

11.Energi alrenatif dari kulit pisang

Siapa yang menyangka buah manis seperti pisang yang biasa kita temui dan konsumsi
sehari-hari dapat di gunakan sebagai energi alternatif, baru-baru ini sebuah penelitian dilakukan
untuk mengetahui kandungannya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering
dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata
selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa.
Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat
berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium
(K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam
jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium
klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu
terionisasi dan menghantarkan arus listrik.
Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan
diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang
keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah
kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan
dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium.
Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan
menyimpan arus listrik searah.
Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai kontrol mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan
baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki
senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida.
Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g.
Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas
hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air
(H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya
polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antar baterai kulit
pisang dan baterai kontrol cukup besar. Sedangkan diantara ketiga jenis pisang, maka pisang
susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu
dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga
jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang
yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per
satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini
merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang.
Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit
pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan Diantara ketiga
jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.

12. Energi Alternatif Biji Buah Bintaro

Pohan bintaro (Cerbera manghas) merupakan jenis tumbuhan liar yang mudah tumbuh di
mana saja. Pohon dan buahnya seperti mangga selama ini memang kurang dimanfaatkan oleh
warga, padahal sebenarnya sangat bermaafaat sebagai pengganti bahan bakar.

selain bijinya, kulit buah bintaro yang berserat dapat digunakan sebagai bahan baku papan
partikel atau dapat dijadikan sebagai bahan bakar secara langsung atau diubah menjadi briket
untuk bahan bakar tungku.

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam
mengembangkan Desa Mandiri Energi. Dengan adanya penelitian ini, maka masyarakat sekitar
memiliki alternatif sumber energi secara mandiri yang bersifat baru.

Anda mungkin juga menyukai