NIM : 220211030028
Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan
secara terus-menerus. Hal ini senada dengan keterangan International Energy Agency (IEA)
yang juga menyatakan bahwa energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses
alam yang diisi ulang terus menerus.
Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi atas potensi keterbatasan sumber energi tak
terbarukan yang banyak terpakai saat ini. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan
bahwasanya pemanfaatan energi tak terbarukan atau dikenal juga dengan sebutan energi
fosil secara berkepanjangan memiliki dampak negatif.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan terpacu oleh produksi gas-gas berbahaya dari
sisa oksidasi, seperti CO2, SO2 dan NO2. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan salah satu
golongan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sedangkan SO2 dan NO2
adalah senyawa yang menjadi sumber deposisi asam yang akan kembali ke permukaan
bumi bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.
Dampak dari deposisi asam antara lain mengganggu keseimbangan nutrisi tanah, merusak
kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi dengan
kondisi asam, menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, dan masih banyak lagi.
Berawal dari pemikiran dan fakta tersebut, para saintis di seluruh belahan dunia termasuk
Indonesia berusaha melahirkan inovasi baru sebagai solusi atas berbagai permasalahan
tersebut. Maka, sampailah pada upaya memanfaatkan energi terbarukan.
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi
pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi
yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan
definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan,
karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak
perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-
nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena
persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para
penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan
sebagai bahan bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena
cadangan bahan bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
Alasannya begini, cadangan nuklir yang dibicarakan para pakar energi dalam ordo puluhan
atau ratusan tahun itu secara implisit dihitung dengan asumsi reaktor yang digunakan
adalah reaktor biasa (umumnya tipe BWR atau PWR), yang notabene hanya bisa
membakar U-235. Di satu sisi kandungan U-235 di alam tak lebih dari 0,72% saja, sisanya
kurang lebih 99,28% merupakan U-238. Uranium jenis U-238 ini dalam kondisi pembakaran
"biasa" (digunakan sebagai bahan bakar di reaktor biasa) tidak dapat menghasilkan energi
nuklir, tetapi jika dicampur dengan U-235 dan dimasukan bersama-sama ke dalam reaktor
pembiak, bersamaan dengan konsumsi/pembakaran U-235, U-238 mengalami reaksi
penangkapan 1 neutron dan berubah wujud menjadi U-239. Dalam hitungan menit U-239
meluruh sambil mengeluarkan partikel beta dan kembali berubah wujud menjadi Np-239.
Np-239 juga kembali meluruh sambil memancarkan partikel beta menjadi Pu-239. Pu-239
inilah, yang meski tidak tersedia di alam tetapi terbentuk sebagai hasil sampingan
pembakaran U-235, memiliki kemampuan membelah diri dan menghasilkan energi
sebagaimana U-235. Bisa dibayangkan jika semua U-238 yang jumlahnya ribuan kali lebih
banyak daripada U-235, berhasil diubah menjadi Pu-239, berapa peningkatan terjadi jumlah
bahan bakar nuklir. Hal yang serupa juga terjadi untuk atom [thorium-233] yang dengan
reaksi penangkapan 1 neutron berubah wujud menjadi U-233 yang memiliki
kemampuan reaksi berantai (reaksi nuklir).
Itulah sebabnya mengapa negara-negara maju tertentu enggan meninggalkan nuklir meski
risiko radioaktif yang diterimanya tidak ringan. Reaktor pembiak cepat seperti yang dimiliki
oleh Korea Utara mendapat pengawasan ketat dari IAEA karena mampu memproduksi
bahan bakar baru Pu-239 yang rentan disalahgunakan untuk senjata pemusnah massal.
1. Energi surya
Energi surya adalah energi yang bersumber dari sinar matahari. Selain membantu
tumbuhan dalam melakukan fotosintesis, ternyata sinar matahari juga memiliki fungsi yang
tak kalah besar bagi kehidupan manusia yaitu sebagai salah satu alternatif pembangkit
listrik. Peran energi surya sebagai pembangkit listrik sudah dikembangkan
secara massive oleh berbagai negara seperti Jerman, Amerika Serikat, India, dan Jepang.
Untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik dibutuhkan panel surya yang berfungsi
sebagai perantara yang menyerap sinar matahari, kemudian dikonversi menjadi energi
listrik. Selanjutnya, listrik tersebut mengalir ke inverter yang berperan mengubah arus DC
menjadi arus AC sebelum kemudian bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan berbagai
peralatan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber energi.
2. Energi air
Pemanfaatan air sebagai sumber energi sudah cukup lama dikenal. Jumlahnya yang
melimpah tentunya akan sangat disayangkan jika hanya digunakan untuk mengairi lahan
pertanian, area rekreasi, dan untuk dikonsumsi.
Proses mengkonversi energi air pun terbilang cukup mudah, yakni dengan membuat kincir
air yang kemudian ditempatkan pada daerah aliran air yang memiliki arus kencang.
Tujuannya agar semakin besar pula energi yang dihasilkan. Putaran kincir air menghasilkan
energi kinetik yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Nah, dari sanalah energi
listrik dihasilkan.
3. Energi angin
Angin adalah udara yang bergerak dari wilayah yang memiliki tekanan udara tinggi ke
wilayah dengan tekanan udara rendah. Dengan sifatnya tersebut, sangat memungkinkan
bila angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi. Prinsip pemanfaatannya sama
dengan energi air, yakni dengan membuat kincir angin. Lalu, putaran kincir angin diteruskan
untuk memutar generator yang menghasilkan energi listrik.
Panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari dalam bumi. Umumnya wilayah-
wilayah yang memiliki potensi panas bumi ini adalah wilayah yang berada pada kawasan
yang dilalui cincin api pasifik, seperti Filipina, Indonesia, dan New Zealand.
Untuk memanfaatkan energi panas bumi tersebut, biasanya dilakukan dengan membuat
galian hingga kedalaman tertentu yang mencapai titik panas bumi. Kemudian energi panas
tersebut dialirkan untuk menggerakkan turbin. Gerakan turbin tersebut kemudian
dimanfaatkan untuk memutar generator.
5. Bio energi
Bio energi merupakan sumber energi yang berasal dari makhluk hidup maupun material
organik, seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga
atau yang dikenal dengan istilah biomassa. Untuk memanfaatkan material-material
tersebut menjadi sumber energi, ada yang bisa dilakukan secara langsung dan ada juga
yang harus melalui serangkaian proses.
Material organik yang tidak perlu melewati rangkaian proses tertentu misalnya kayu.
Sedangkan kotoran hewan, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian biasanya melewati
rangkaian proses tertentu untuk menghasilkan sumber energi. Produk akhirnya ada yang
menjadi biodiesel, bioetanol, biogas, bioavtur, dan lain-lain.
Hadirnya berbagai jenis energi terbarukan tersebut tentunya bisa menjadi angin segar bagi
kehidupan manusia. Selain agar pelan-pelan meninggalkan energi tak terbarukan, sekaligus
juga mengurangi dampak negatif dari pemanfaatan energi tak terbarukan.
So, untuk mengetahui lebih jauh seputar manfaat apa saja yang bisa diperoleh ketika
menggunakan energi terbarukan akan dibahas pada bagian berikut!
Biaya produksi gratis, pemeliharaan serta perawatan murah karena bisa menggunakan
peralatan sederhana. Bisa dimanfaatkan untuk semua level kebutuhan manusia mulai
dari rumah tangga hingga industri.
- MANFAAT LAINNYA
Energi terbarukan juga bermanfaat dalam menghemat air. Sebab, hampir semua
pengolahan energi membutuhkan air. Sumber energi tradisional, seperti batu
bara, gas alam, atau nuklir membutuhkan air untuk membuat uap dan memutar
turbin.
Sementara itu, penggunaan air untuk energi terbarukan sangat minimal. Sebagai
contoh, panel surya hanya membutuhkan 20 galon air per MWh untuk
perawatan dibanding batu bara yang membutuhkan 60.000 galon air per MWh
untuk proses produksi.
1. Hidroelektrik
Hidroelektrik merupakan salah satu contoh pemanfaatan potensi alam yaitu air. Melalui
sebuah bendungan dan penggunaan turbin akan dihasilkan debit besar. Ini yang
kemudian menggerakkan dinamo penghasil tenaga listrik.
2. Panel Surya
Panel surya mengkonversi pancaran sinar dan radiasi matahari menjadi listrik. Dalam
mekanismenya inverter merubah listrik yang dihasilkan panel surya dari arus searah
(DC) menjadi bolak-balik (AC).
3. Biogas
Berasal dari berbagai macam limbah organik, kotoran hewan, kotoran manusia, jumlah
ketersediaannya terus-menerus. Dari limbah tersebut menghasilkan gas metana yang
diproduksi bakteri anaerobik. Gas inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga.
Dengan potensi energi baru dan terbarukan yang sangat luas, perusahaan dari bidang
ini tentu memerlukan jaminan kuantitas dan kualitas jasa mereka sesuai standar dan
regulasi yang berlaku. Sucofindo menyediakan jasa konsultansi di bidang energi
terbarukan mulai dari konsultansi perencanaan, pengembangan sistem, teknis,
hingga lingkungan.
Sumber energi skala kecil
• Piezoelektrik, merupakan muatan listrik yang dihasilkan dari pengaplikasian stress
mekanik pada benda padat. Benda ini mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
• Jam otomatis (Automatic watch, self-winding watch) merupakan jam tangan yang
digerakkan dengan energi mekanik yang tersimpan, yang didapatkan dari gerakan
tangan penggunanya. Energi mekanik disimpan pada mekanisme pegas di dalamnya.
• Landasan elektrokinetik (electrokinetic road ramp) yaitu metode menghasilkan energi
listrik dengan memanfaatkan energi kinetik dari mobil yang bergerak di atas landasan
yang terpasang di jalan. Sebuah landasan sudah dipasang di lapangan parkir
supermarket Sainsbury's di Gloucester, Britania Raya, di mana listrik yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan mesin kasir.
• Menangkap radiasi elektromagnetik yang tidak termanfaatkan dan mengubahnya
menjadi energi listrik menggunakan rectifying antenna. Ini adalah salah satu
metode memanen energi (energy harvesting).
Masalah
Estetika, membahayakan habitat, dan pemanfaatan lahan
Beberapa orang tidak menyukai estetika turbin angin atau mengemukakan isu-isu konservasi alam
ketika panel surya besar dipasang di pedesaan. Pihak yang mencoba memanfaatkan teknologi
terbarukan ini harus melakukannya dengan cara yang disukai, misal memanfaatkan kolektor surya
sebagai penghalang kebisingan sepanjang jalan, memadukannya sebagai peneduh matahari,
memasangnya di atap yang sudah tersedia dan bahkan bisa menggantikan atap sepenuhnya,
juga sel fotovoltaik amorf dapat digunakan untuk menggantikan jendela.
Beberapa sistem ekstrasi energi terbarukan menghasilkan masalah lingkungan yang unik.
Misalnya, turbin angin bisa berbahaya untuk burung yang terbang, sedangkan bendungan air
pembangkit listrik dapat menciptakan penghalang bagi migrasi ikan - masalah serius di bagian barat
laut pasifik yang telah mengurangi populasi ikan salmon. Pembakaran biomassa dan biofuel
menyebabkan polusi udara yang sama dengan membakar bahan bakar fosil, meskipun karbon yang
dilepaskan ke atmosfer ini dapat diserap kembali jika organisme penghasil biomassa tersebut
secara terus menerus dibudidayakan.
Masalah lain dengan banyak energi terbarukan, khususnya biomassa dan biofuel, adalah sejumlah
besar lahan yang dibutuhkan untuk usaha pembudidayaannya.
Konsentrasi
Masalah lain adalah variabilitas dan persebaran energi terbarukan di alam, kecuali energi panas
bumi yang umumnya terkonsentrasi pada satu wilayah tertentu namun terdapat pada lokasi yang
ekstrem. Energi angin adalah yang tersulit untuk difokuskan, sehingga membutuhkan turbin yang
besar untuk menangkap energi angin sebanyak-banyaknya. Metode pemanfaatan energi air
bergantung pada lokasi dan karakteristik sumber air sehingga desain turbin air bisa berbeda.
Pemanfaatan energi matahari dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun untuk mendapatkan
energi yang banyak membutuhkan luas area penangkapan yang besar.
Sebagai perbandingan, pada kondisi standar pengujian di Amerika Serikat energi yang diterima 1
m2 sel surya yang memiliki efisiensi 20% akan menghasilkan 200 watt. Kondisi standar pengujian
yang dimaksud adalah temperatur udara 20 oC dan irradiansi 1000 W/m2.
Ketersediaan
Salah satu kekurangan yang cukup signifikan adalah ketersediaan energi terbarukan di alam;
beberapa dari mereka hanya ada sesekali dan tidak setiap saat (intermittent). Misal cahaya matahari
yang hanya tersedia ketika siang hari, energi angin yang kekuatannya bervariasi setiap saat, energi
air yang tak bisa dimanfaatkan ketika sungai kering, biomassa memiliki masalah yang sama dengan
yang dihadapi dunia pertanian (misal iklim, hama), dan lain-lain. Sedangkan energi panas bumi bisa
tersedia sepanjang waktu.
Riwayat penggunaan energi terbarukan
Sepanjang sejarah, berbagai macam energi terbarukan telah digunakan.
• Kayu adalah bahan bakar biomassa paling tua dalam sejarah manusia, yang digunakan
sebagai sumber energi panas lewat pembakaran, bahkan hingga kini masih digunakan.
Kayu bakar digunakan saat memasak dan menghangatkan ruangan sehingga manusia
dapat bertahan di cuaca dingin. Jenis kayu tertentu digunakan khusus untuk
mengawetkan makanan melalui pengeringan atau pengasapan sehingga makanan tidak
cepat basi atau rusak. Kemudian ditemukan bahwa pembakaran parsial dalam kondisi
miskin oksigen (pirolisis) untuk menghasilkan arang, yang dapat memberikan panas
lebih banyak dalam massa yang relatif lebih sedikit dibandingkan kayu kering. Namun,
energi ini kurang efisien karena membutuhkan bahan baku kayu/pohon dalam jumlah
besar untuk membuat arang.
• Tenaga Hewan untuk menarik gerobak/kereta dan alat-alat mekanik tradisional. Hewan
seperti kuda, sapi atau kerbau sejak dulu telah dimanfaatkan sebagai tenaga
transportasi dan penggerak pabrik. Hingga kini, di berbagai belahan dunia masih banyak
penggunaan hewan untuk tujuan ini.
• Tenaga air akhirnya menggantikan kekuatan hewan untuk pabrik dengan mengubah
energi air (kinetik maupun gravitasi) menjadi energi kinetik rotasi. Hingga saat ini, tenaga
air menyediakan energi listrik terbarukan di seluruh dunia lebih banyak dari sumber
energi terbarukan lainnya.
• Lemak hewani, terutama minyak ikan paus sudah lama dibakar sebagai minyak untuk
lampu.
• Energi angin telah digunakan selama beberapa ratus tahun. Pada awalnya digunakan
pada kincir angin berukuran besar bagaikan layar dengan empat hingga enam lengan,
seperti yang terlihat di Belanda. Saat ini, desain kincir angin lebih banyak menyerupai
pisau dengan jumlah lengan hanya tiga pada umumnya, seperti yang terlihat di ladang
angin di pegunungan maupun lepas pantai. Saat ini, tenaga angin merupakan sumber
energi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
• Tenaga surya sebagai sumber energi dalam sejarah manusia, lebih banyak ditangkap
secara arsitektural sebagai penerangan dalam bangunan, dan pengeringan bahan
pertanian. Dan pada abad ke-20, matahari telah ditangkap secara mekanis
memanfaatkan pergerakan fluida hingga konversi ke energi listrik secara langsung.
DAFTAR PUSAKA