Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGAANGIN”

ANGGOTAKELOMPOK :
- Andika Rajasa (06)
- DoniAsrovi (11)
- Evan Febrian Dewantara (14)
- Mochammad Dwiki Wardiansyah (22)
- Nayla Riska Rahmadhani (25)
- Nayra Zalfa Salsabila (26)
- NickoAbdi Joko Anggoro (29)

SMA NEGERI MOJOAGUNG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR :

Assalamualaikum wr wb.
Dengan syukur Alhamdulillahirrabil’alamin kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya, kami bisa menyelesaikan dan menyusun
tugas. Makalah ini yang berjudul “Pembangkit Listrik TenagaAngin/Bayu (PLTB)”
dengantepat waktu. Makalah ini di susun untuk mengtahui tentang pembangkit listrik
tenaga angin. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pembangkit listrik tenaga angin/bayu bagi para pembaca. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengucapkan terima diselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu,saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Waalaikumsalam wr wb.

Jombang, 24 Mei 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
ABSTRAK ...............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Pengertian Tenaga Angin.................................................................................................6
2.2 Potensi Tenaga Angin.......................................................................................................6
2.3 Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Angin ................................................6
2.4 Komponen-komponen Turbin Angin ..............................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11

3
ABSTRAK

Sistem konversi energi angin skala kecil telah lama dikembangkan dan digunakan
untuk pembangkit listrik pedesaan. Prestasi dankeberhasilan sistem tersebut
sangattergantung pada tenaga angin yang tersedia serta desain dan teknologinya.
Belakangan ini teknologi energi alternatif itu semakin penting guna
mendukung penyediaan listrik pedesaan dan antisipasikebutuhanyang terus
meningkat. Dalamupayapeningkatan pemanfaatan teknologi energiterbarukan itu,
telah ditetapkan untu k mengembangkan turbin angin kapasitas 10 kW. Analisis turbin
angin tipikal menunjukkan bahwadesain dan teknologi sertaprestasinya adalah spesifik
danterbatas pada penerapandan ketersediaantenagaangin. Adaptasidan
penyempumaandibutuhkanguna menghasilkan penggunaanturbin angin yang lebih efektif.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit listrik tenaga angin (bayu) merupakan suatu pembangkit listrik yang
menggunakan energi angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi
listrik. Pembangkit ini dapat mengonversikan energi angin menjadi energi listrik
dengan menggunakan turbin angin atau kincirangin. Pembangkit listrik tenaga angin
(bayu) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat berkembang
cukup pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas dialam
semesta. Krisis energi saat ini mengajarkan kepada kita, bahwa diperlukan upaya
yang serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi
terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera
dilakukan. Energi terbarukanadalah sumberenergi yang berasaldarisumber daya alam
yang tidakakan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan. Contoh
dari energi terbarukan adalah angin, ombak, sinar matahari dan air. Pembuatan
pembangkit listrik tenaga angin (bayu) perlu dikakukan karena meningkatnya
perubahan iklim dan pemanasan global sebagai akibat dari tingginya emisi karbon
yang timbul dari penggunaan sumber energi fosil. Penggunaan energiterbarukandapat
mengurangi pembakaran bahan bakarfosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam),
menghilangkan polusi udara yang terkait dan emisi karbon dioksida, dan
berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi dan politik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah darimakalah ini adalah :
1. Bagaimana carakerjapembangkit listrik tenagaangin?
2. Bagaimana prospek masa depan pembangkit listrik tenaga angin?

1.3 Tujuan
Adapuntujuan darimakalah iniyaitu untuk :
1. Mengetahuipotensitenaga angin untuk digunakan sebagaienergiterbarukan
2. Mengetahui dampaklingkungan pembangkit Listrik TenagaAngin
3. Mengetahui komponen-komponenkincir angin sebagai pembangkit listrik tenagaangin

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian TenagaAngin

Pembangkit listrik tenaga angin adalah jenis pembangkit listrik yang mengubah
tenagaangin menjadi energi listrik. Transformasi energi dilakukan denganmemanfaatkan
hembusan angin untuk memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin
angin. Pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan listrik dari tenaga angin
dengan menggabungkan beberapa turbin angin sekaligus. Bagian yang diputar oleh
tenaga angin adalah sudu-sudu turbin. Tegangan listrik atau bedapotensial listrik yang
dihasilkan oleh generator listriknya sesuaidenganhukum induksi Faraday. Pembangkit
listrik tenagabayu memerlukan kondisi angintertentu agar dapat menghasilkan energi
listrik.

2.2 Potensi TenagaAngin

Menurut LembagadanAntariksaNasional dalamBachtiar (2018:37) bahwa


Indonesia adalah suatu negara yang dikarunia potensi alam yang begitu besar, salah
satu angin. Potensi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi,mempunyai kecepatan diatas 5 m/detik dan itu berada pada 120 lokasi yang
tersebar di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan partai
selatan jawa. Disamping itu pula, menurut Susandi ihwan (2010:132) bahwa potensi
energi angin sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia yaknipotensi 73
GW. Kapasitasterpasang optimum 25 MW, sedangkan kapasitas saat ini baru 0,6 MW.
Sehingga, potensi energi angin secara ekonomis memilikipeluang investasi yang
berprospek dimasa depan.

Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui dua tahapan konversi


energi, pertama aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang
menyebabkan rotor berputar selaras dengan angin yang bertiup, kemudian putaran
dari rotor dihubungkan dengan generator, dari generator inilah dihasilkan arus
listrik. Jadi, proses tahapan konversi energi bermula dari energi kinetik angin
menjadi energi gerak rotor kemudian menjadi energi listrik. Besarnya

2.3 Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik TenagaAngin

Pembangkit Listrik Tenaga Angin karena sifatnya yang terbarukan


(renewable) sudahjelas akan memberikan keuntungan karena angintidak akan habis
digunakantidak seperti pada penggunaan bahan bakar fosil. Tenaga angin juga
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunanya tidak
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Akan tetapi,
pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terjadi beberapa
masalah akibat penggunaan sumberenergi angin sebagai pembangkit listrik di
antaranya, yaitu dampak visual, derau suara, serta beberapa masalah ekologi dan
6
keindahan. Dampak visual merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan
ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas

6
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan
ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat
menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain menganggu
pandangan akibat pemasanganbarisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang
membuat pembangkitan tenagaangin didaratan menjadi terbatas. Beberapa aturan
mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik
tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga
dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah
penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelip-kelip
dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat. Efek lain akibat penggunaan
turbin angin, yaitu terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin
angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripadasuaraangin pada ranting
pohon. Selain deraudarisudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat
menyebabkan derau suara mekanis dan derau suara listrik. Deraumekanikyang
terjadidisebabkanoleh operasimekaniselemen-elemen yang berada dalam nacelle atau
rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga
menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyaltelevisi atau
transmisi gelombang mikrountuk perkomunikasian.

Menurut sasongko dalam Budiastara (2009: 266) bahwa penentuan ketinggian


dari turbin angin dilakukan dengan menganalisis data turbulensi angin dan kekuatan
angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu,
kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis
merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala
besar dari pembangkit listrik tenagaangin dapat merubahiklim lokalmaupun global
karena menggunakanenergi kinetikangin dan mengubah turbulensiudarapada daerah
atmosfir.

2.4 Komponen-komponen TurbinAngin


• Komponen TurbinAngin Horizontal
Secaraumum, komponenutamamesinturbin angin poros horizontal terdiri dari sudu
(blade), rotor, rem dan kopling, poros putaran rendah, poros putaran tinggi,
generator, yaw

sistem kontrol, tower dan pondasi, Sebagai contoh, gambar di bawah ini
merupakan bagianbagian utama dan fungsinya dariturbin angin bersumbu horizontal:

a). Sudu (blade)

Sudu (blade) berfungsi mengubah hembusan angin menjadi energi kinetik untuk
memutar generator listrik. Semakin panjang baling-baling maka akan semakin
banyak menerima terpaan angin sehingga akan semakin besar energi putaran

7
mekanik yang dihasilkan untuk memutar generator. Adakalanya sebelum poros
baling-baling

7
disambung ke generator listrik,ditambahkan gearbox untuk menambah atau
mengurangi kecepatan putar generator listrik sesuaikebutuhan.

b).Rotor Hub

Hub merupakan bagian dari rotor yang berfungsi menghubungkan sudu dengan
shaft (poros) utama

c). Rem dan Kopling

Remberfungsi untuk menghentikan putaran poros rotor yang bertujuan untuk


keamanan atau pada saat dilakukan perbaikan. Sedangkan kopling berfungsi untuk
memindahkan daya poros ke transmisi gearbox atau langsung ke generator, dengan
meredam getaran dari poros rotor serta sebagai salah satu saranameluruskan
sambungan (alignment).

d). Poros Rotor Putaran Rendah

Poros rotor berfungsi untuk memindahkan daya dari rotor ke generator , dapat
secara langsung maupun melalui mekanisme transmisi gearbox.

e). Generator
Generator merupakankomponenterpentingdalamsistem turbinangin, dimana
fungsinya adalah merubah energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak
menjadi energi listrik.Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
berupa alternating current(AC) maupun direct current (DC) dan tegangan outputnya
didapat dari tegangan rendah (12 volt) atau sampaitegangan (680 volt) atau lebih.

f). Yawing kontrol

Pada turbin angin yang relatif besar, umumnya sudah menggunakan sistem geleng
aktif (active yawing system), yang digerakkan oleh motor servo. Kontrol yawing
disini berfungsi menerima input dari sensor anemometer (mendeteksi kecepatan
angin) dan wind direction (mendeteksi perubahan arah angin), dan memberikan
komando kepada motor servo untuk membelokkan arah shaft turbin angin dan juga
memberikan input kepadakontrol pitch.

• Komponen TurbinAngin Vertikal


8
Secara umum komponen turbin angin vertikal terdiri dari beberapa
kompenen diantaranya rotor, sudu, stator.

a) Rotor

Rotor berfungsi mengubah energi kinetik angin menjadi energi gerak berupa putaran
poros. Pada perancangan rotor tersebut dibuat dengan menggunakan 16 buah
magnet yang dipasang pada setiappermukaan. Tetapi didalam penempatandari 16 buah
magnet tersebut dibagi 2 yang masing-masing menjadi 8 buah, kemudian magnet
tersebut digabung sehingga magnet menjadi 2 tingkat.

b) Sudu
Sudumerupakanbagian pentingdari sebuah turbin. Geometridan posisi sudu yang
tepat akan meningkatkan daya angkat yang dapat dihasilkan, yang pada akhirnya
dapat meningkatkanefisiensiturbin. Sududikatakan baikapabilabahanyang digunakan
ringan tetapi kuat, sehingga mampu menahan beban atau teganganyang terjadi karena
putaran rotor. Saat ini banyak dikembangkan sudu yang menggunakan material serat
karbon.

c) Stator
Stator terdiri dari beberapa coil atau kumparan dari kawat tembaga yang dilapisi
oleh bahan isolator. Jumlah kumparan menentukan tegangan yang bisa dikeluarkan
oleh generator tersebut. Stator yang telah dibuat terdiri dari 4 kumparan, 6 kumparan,
dan 8 kumparan yang masing-masing kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan setiap
kumparan digabungsecaraserisehingga didapat 1 fasategangan. Seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

• Kesimpulan Pembangkit listrik tenaga angin merupakan suatupembangkit listrik yang


menggunakan energi angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi
listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik
dengan menggunakanturbin angin ataukincir angin.
• Pembangkit listrik tenaga angin merupakan sumber energi terbarukan yang
tidak sepenuhnya ramah lingkungan, beberapa dampak negatif dari penggunaan
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik di antaranyaantaranya, yaitu
dampak visual, mengurangi lahan pertanian serta pemukiman, derau
suara, interferensi elektromagnetik, sertabeberapa masalah ekologi dan keindahan.
• Turbin anginatau yang sering dikenal kincirangin merupakan suatupembangkit
listrik yang digerakkanolehanginterbagi menjadidua jenis yaitukincirangin sumbu
vertikal dankincirangin sumbu horizontal.
• Komponen-komponenkincirangin, yaitu:
1. Sudu
2. Tower
3. Ekor
4. Generator
5. Baterai
6. Controller
7. Data logger

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/358887107/Makalah-PLTB
https://konversi.wordpress.com/2008/11/03/pembangkit-listrik-energi-terbarukan/

https://indone5ia.wordpress.com/2011/05/21/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
angin- dan-perkembangannya-di-dunia/
m.liputan6.com/bisnis/read/3239204/4-pembangkit-listrik-tenaga-angin-beroperasi-tahun-ini

http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html

www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-

11

Anda mungkin juga menyukai