ANGGOTAKELOMPOK :
- Andika Rajasa (06)
- DoniAsrovi (11)
- Evan Febrian Dewantara (14)
- Mochammad Dwiki Wardiansyah (22)
- Nayla Riska Rahmadhani (25)
- Nayra Zalfa Salsabila (26)
- NickoAbdi Joko Anggoro (29)
Assalamualaikum wr wb.
Dengan syukur Alhamdulillahirrabil’alamin kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya, kami bisa menyelesaikan dan menyusun
tugas. Makalah ini yang berjudul “Pembangkit Listrik TenagaAngin/Bayu (PLTB)”
dengantepat waktu. Makalah ini di susun untuk mengtahui tentang pembangkit listrik
tenaga angin. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pembangkit listrik tenaga angin/bayu bagi para pembaca. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengucapkan terima diselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu,saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Waalaikumsalam wr wb.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
ABSTRAK ...............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Pengertian Tenaga Angin.................................................................................................6
2.2 Potensi Tenaga Angin.......................................................................................................6
2.3 Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Angin ................................................6
2.4 Komponen-komponen Turbin Angin ..............................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11
3
ABSTRAK
Sistem konversi energi angin skala kecil telah lama dikembangkan dan digunakan
untuk pembangkit listrik pedesaan. Prestasi dankeberhasilan sistem tersebut
sangattergantung pada tenaga angin yang tersedia serta desain dan teknologinya.
Belakangan ini teknologi energi alternatif itu semakin penting guna
mendukung penyediaan listrik pedesaan dan antisipasikebutuhanyang terus
meningkat. Dalamupayapeningkatan pemanfaatan teknologi energiterbarukan itu,
telah ditetapkan untu k mengembangkan turbin angin kapasitas 10 kW. Analisis turbin
angin tipikal menunjukkan bahwadesain dan teknologi sertaprestasinya adalah spesifik
danterbatas pada penerapandan ketersediaantenagaangin. Adaptasidan
penyempumaandibutuhkanguna menghasilkan penggunaanturbin angin yang lebih efektif.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga angin (bayu) merupakan suatu pembangkit listrik yang
menggunakan energi angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi
listrik. Pembangkit ini dapat mengonversikan energi angin menjadi energi listrik
dengan menggunakan turbin angin atau kincirangin. Pembangkit listrik tenaga angin
(bayu) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat berkembang
cukup pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas dialam
semesta. Krisis energi saat ini mengajarkan kepada kita, bahwa diperlukan upaya
yang serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi
terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera
dilakukan. Energi terbarukanadalah sumberenergi yang berasaldarisumber daya alam
yang tidakakan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan. Contoh
dari energi terbarukan adalah angin, ombak, sinar matahari dan air. Pembuatan
pembangkit listrik tenaga angin (bayu) perlu dikakukan karena meningkatnya
perubahan iklim dan pemanasan global sebagai akibat dari tingginya emisi karbon
yang timbul dari penggunaan sumber energi fosil. Penggunaan energiterbarukandapat
mengurangi pembakaran bahan bakarfosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam),
menghilangkan polusi udara yang terkait dan emisi karbon dioksida, dan
berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi dan politik.
1.3 Tujuan
Adapuntujuan darimakalah iniyaitu untuk :
1. Mengetahuipotensitenaga angin untuk digunakan sebagaienergiterbarukan
2. Mengetahui dampaklingkungan pembangkit Listrik TenagaAngin
3. Mengetahui komponen-komponenkincir angin sebagai pembangkit listrik tenagaangin
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangkit listrik tenaga angin adalah jenis pembangkit listrik yang mengubah
tenagaangin menjadi energi listrik. Transformasi energi dilakukan denganmemanfaatkan
hembusan angin untuk memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin
angin. Pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan listrik dari tenaga angin
dengan menggabungkan beberapa turbin angin sekaligus. Bagian yang diputar oleh
tenaga angin adalah sudu-sudu turbin. Tegangan listrik atau bedapotensial listrik yang
dihasilkan oleh generator listriknya sesuaidenganhukum induksi Faraday. Pembangkit
listrik tenagabayu memerlukan kondisi angintertentu agar dapat menghasilkan energi
listrik.
6
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan
ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat
menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain menganggu
pandangan akibat pemasanganbarisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang
membuat pembangkitan tenagaangin didaratan menjadi terbatas. Beberapa aturan
mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik
tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga
dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah
penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelip-kelip
dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat. Efek lain akibat penggunaan
turbin angin, yaitu terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin
angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripadasuaraangin pada ranting
pohon. Selain deraudarisudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat
menyebabkan derau suara mekanis dan derau suara listrik. Deraumekanikyang
terjadidisebabkanoleh operasimekaniselemen-elemen yang berada dalam nacelle atau
rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga
menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyaltelevisi atau
transmisi gelombang mikrountuk perkomunikasian.
sistem kontrol, tower dan pondasi, Sebagai contoh, gambar di bawah ini
merupakan bagianbagian utama dan fungsinya dariturbin angin bersumbu horizontal:
Sudu (blade) berfungsi mengubah hembusan angin menjadi energi kinetik untuk
memutar generator listrik. Semakin panjang baling-baling maka akan semakin
banyak menerima terpaan angin sehingga akan semakin besar energi putaran
7
mekanik yang dihasilkan untuk memutar generator. Adakalanya sebelum poros
baling-baling
7
disambung ke generator listrik,ditambahkan gearbox untuk menambah atau
mengurangi kecepatan putar generator listrik sesuaikebutuhan.
b).Rotor Hub
Hub merupakan bagian dari rotor yang berfungsi menghubungkan sudu dengan
shaft (poros) utama
Poros rotor berfungsi untuk memindahkan daya dari rotor ke generator , dapat
secara langsung maupun melalui mekanisme transmisi gearbox.
e). Generator
Generator merupakankomponenterpentingdalamsistem turbinangin, dimana
fungsinya adalah merubah energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak
menjadi energi listrik.Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
berupa alternating current(AC) maupun direct current (DC) dan tegangan outputnya
didapat dari tegangan rendah (12 volt) atau sampaitegangan (680 volt) atau lebih.
Pada turbin angin yang relatif besar, umumnya sudah menggunakan sistem geleng
aktif (active yawing system), yang digerakkan oleh motor servo. Kontrol yawing
disini berfungsi menerima input dari sensor anemometer (mendeteksi kecepatan
angin) dan wind direction (mendeteksi perubahan arah angin), dan memberikan
komando kepada motor servo untuk membelokkan arah shaft turbin angin dan juga
memberikan input kepadakontrol pitch.
a) Rotor
Rotor berfungsi mengubah energi kinetik angin menjadi energi gerak berupa putaran
poros. Pada perancangan rotor tersebut dibuat dengan menggunakan 16 buah
magnet yang dipasang pada setiappermukaan. Tetapi didalam penempatandari 16 buah
magnet tersebut dibagi 2 yang masing-masing menjadi 8 buah, kemudian magnet
tersebut digabung sehingga magnet menjadi 2 tingkat.
b) Sudu
Sudumerupakanbagian pentingdari sebuah turbin. Geometridan posisi sudu yang
tepat akan meningkatkan daya angkat yang dapat dihasilkan, yang pada akhirnya
dapat meningkatkanefisiensiturbin. Sududikatakan baikapabilabahanyang digunakan
ringan tetapi kuat, sehingga mampu menahan beban atau teganganyang terjadi karena
putaran rotor. Saat ini banyak dikembangkan sudu yang menggunakan material serat
karbon.
c) Stator
Stator terdiri dari beberapa coil atau kumparan dari kawat tembaga yang dilapisi
oleh bahan isolator. Jumlah kumparan menentukan tegangan yang bisa dikeluarkan
oleh generator tersebut. Stator yang telah dibuat terdiri dari 4 kumparan, 6 kumparan,
dan 8 kumparan yang masing-masing kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan setiap
kumparan digabungsecaraserisehingga didapat 1 fasategangan. Seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/358887107/Makalah-PLTB
https://konversi.wordpress.com/2008/11/03/pembangkit-listrik-energi-terbarukan/
https://indone5ia.wordpress.com/2011/05/21/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
angin- dan-perkembangannya-di-dunia/
m.liputan6.com/bisnis/read/3239204/4-pembangkit-listrik-tenaga-angin-beroperasi-tahun-ini
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html
www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-
11